Rabu, 04 Oktober 2017

makalah analisis lagu yamko rambe yamko




BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki alat-alat musik dan budaya yang beraneka ragam yang disebut musik daerah. Musik daerah adalah musik yang lahir dari budaya daerah dan diwariskan secara turun temurun yang secara umum disebut musik tradisional. Oleh karena itu alat musik maupun lagunya menjadi sifat unsur kesederhanaan dan kedaerahan.
Yamko Rambe Yamko merupakan lagu daerah Papua/Irian. Lagu ini sarat pesan moral tentang perjuangan dan pengorbanan bagi bangsa. Keikhlasan akan pengorbanan tanpa pamrih terhadap bangsa merupakan jiwa kepahlawanan (bunga bangsa).

B.     Rumusan Masalah
1.      Pengertian musik tradisional nusantara ?
2.      Pengertian lagu tradisional daerah yamko rambe yamko ?
3.      Alat musik apa saja yang mengiringi lagu yamko rambe yamko ?
4.      Apa makna lagu tersebut ?
5.      Fungsi atau peran lagu tersebut ?
6.      Nilai etis lagu tersebut ?





BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Lagu Yamke Rambe Yamko
Yamko Rambe adalah judul lagu daerah yang berasal dari Provinsi Papua, Indonesia. Meskipun irama lagu ini menggambarkan kesan menyenangkan, sebenarnya syairnya berisi kesedihan akibat peperangan, utamanya pertikaian dan perlawanan bangsa Indonesia terhadap para penjajah yang terjadi sebelum tahun 1945.
Lagu ini merupakan lagu sedih karena menceritakan kisah di daerah mereka yang sedang mengalami perang antar suku.

B. Lirik Lagu Yamko Rambe Yamko
C=do Lagu Daerah Papua
|1_+. 5+5 6+3 5| 6 . +. 5+5 6 | 2 . . 3 | 1 . . 0 |
Hee yamko rambe yamko a ro na wa kom be
|1_+. 5+5 6+3 5| 6 . +. 5+5 6 | 2 . . 3 | 1 . . 0 |
Hee yamko rambe yamko a ro na wa kom be
|+1_=. 5+5 5 6 +5 6 |+5 6+1 2 3+2 3|+2 3+1 2 3 2 | 1 . . 0 |
Tee mi noki be ku ba no ko bombeko yu ma no bungo a we a de
|+1_=. 5+5 5 6 +5 6 |+5 6+1 2 3+2 3|+2 3+1 2 3 2 |1.+0 5+5 5 |
Tee mi noki be ku ba no ko bombeko yu ma no bungo a wea de hongkehong
| 6 . + 0 5+5 6 | 2 . +0 1+1 2 | 3 . +0 2+2 3 | 1 . +0 5+5 5 |
ke hongkeri o hongkejom be jombe ri ro hongkehong
| 6 . + 0 5+5 6 | 2 . +0 1+1 2 | 3 . +0 2+2 3 | 1 . . 0 |
ke hongkeri o hongkejom be jombe ri ro
Artinya :
Hai jalan yang dicari sayang perjanjian
Hai jalan yang dicari sayang perjanjian
Sungguh pembunuhan di dalam negeri
sebagai bunga bangsa
Sungguh pembunuhan di dalam negeri
sebagai bunga bangsa
Bunga bangsa, bunga bangsa, bunga bangsa
bunga bertaburan
Bunga bangsa, bunga bangsa, bunga bertumbuh
di taman pahlawan
Bunga bangsa, bunga bangsa, bunga bangsa
bunga bertaburan
Bunga bangsa, bunga bangsa, bunga bertumbuh
di taman pahlawan
C. Alat Musik Yang Digunakan
Tifa adalah alat musik yang berasal dari maluku dan papua, Tifa mirip seperti gendang cara dimainkan adalah dengan dipukul. Terbuat dari sebatang kayu yang dikosongi atau dihilangi isinya dan pada salah satu sisi ujungnya ditutupi, dan biasanya penutupnya digunakan kulit rusa yang telah dikeringkan untuk menghasilkan suara yang bagus dan indah. bentuknyapun biasanya  dibuat dengan ukiran. tiap suku di maluku dan papuamemiliki tifa dengan ciri khas nya masing-masing.
Tifa biasanya dimainkan untuk mengiringi tarian tradisional, seperti Tarian perang, Tarian tradisional asmat,dan Tarian gatsi. Tarian ini biasanya digunakan pada acara-acara tertentu seperti upacara-upacara adat maupun acara-acara penting lainnya.

D. Makna Lagu
Makna dari lagu ini sangat menyedihkan, bertemakan tentang peperangan. Lagu ini menceritakan tentang pertikaian yang terjadi di dalam negeri. Di dalam lagu ini, pelantun lagu ingin menjadi bunga bangsa atau pahlawan yang rela berkorban, bahkan sampai mati untuk mempertahankan Indonesia dari para penjajah.

E. Tujuan diciptakan lagu ini
1.     Untuk menyemangati,
2.     Menambah semangat,
3.     Menghidupkan suasana yang muram,
4.     Pengiring acara adat.

     F. Nilai etis yang berupa pesan moral.
Pesan moral disampaikan melalui musik agar anggota masyarakatnya tidak berbuat jahat yang mendatangkan musibah, agar masyarakat menghormati orangtuanya, dan sebagainya.



BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa Yamko Rambe Yamko merupakan lagu daerah Papua/Irian.
Lagu ini sarat pesan moral tentang perjuangan dan pengorbanan bagi bangsa. Keikhlasan akan pengorbanan tanpa pamrih terhadap bangsa merupakan jiwa kepahlawanan (bunga bangsa).


B.     SARAN
Kita sebagai generasi muda harus bisa melestarikan lagu dan budaya daerah,agar nantinya tidak punah dan generasi penerus selanjutnya bisa mengenal lagu dan budaya daerah di Indonesia.










Tips Mudah Membuat Alis Cantik & Terlihat Natural

1. Giordani Gold Eye Brow Gel ( kode :31431 )

 Biasanya kita membentuk dan merapikan alis dengan cara mencukur dan menggambar ulang dengan pencil alis ( eye liner) namun jika alis kita cukup tebal sayang ya jika dicukur atau mencukurnya tidak profesional malah terlihat kurang rapi sehingga yang kita butuhkan adalah gel alis ( eye brow gel ) yang bagus dan berkualitas untuk merapikan dan membentuk alis yang sudah ada.

Produk ini cukup baik berbentuk tinted gel bening kecoklatan ( ada juga yang black tapi belum dijual di pasar Indonesia) dengan kandungan pro vitamin B5 untuk melembabkan bulu alis mata dan formula untuk membuat bulu alis mata tampak glossy dan bervolume alami.
Tekstur gelnya mudah melekat di alis dan mudah untuk merapikan alis.Hadir dengan kemasan tabung dan aplikator mirip maskara untuk menyisir bulu alis mata dan box hitam keemasan yang elegan.

 2. The One Eyebrow Kit ( kode : 32031 )



Eyebrow kit ini adalah produk all in one compact yang praktis dan memberikan segala yang kita butuhkan untuk membentuk alis seperti seorang yang profesional. Apa aja sih isi dari eyebrow kit ini? jadi ada 2 buah brow shade yang mudah berbaur untuk hasil akhir tampak natural, 1 styling wax dengan formula wax yang tahan lama membentuk dan menjaga alis pada tempatnya, dan dilengkapi dengan 2 buah kuas aplikator berupa kuas bersudut untuk aplikasi presisi dimana kuas sikat hitam untuk shade serta kuas sikat putih untuk wax.

cara mengaplikasikannya sangat mudah, yaitu :
  1. Pilihlah salah satu warna atau padukan kedua warna untuk shade yang sempurna.
  2. Gunakan kuas bersudut hitam untuk mengaplikasikan shade dalam satu pulasan keseluruh alis.
  3. Bentuk dan rapikan alis dengan mengaplikasikan wax dalam satu gerakan singkat ke arah atas dengan menggunakan kuas bersudut warna putih.
Hasil akhir dalam menggunakan eyebrow kit ini akan tetap naturak tetapi warnanya terlihat tegas.

3. Eyebrow Marker ( kode :32033 )




Eye brow keluaran terbaru dari oriflame ini bentuknya seperti eyeliner stylo yang mirip spidol. Dengan fine tip aplikator yang ujungnya runcing memudahkan kita untuk meonjolkan, membentuk dan mendefinisikan alis. Formulanya anti leleh dan anti transfer bercoverage ringan dan dapat disesuaikan. Eyebrow ini memiliki kelebihan cepat mengering dengan hasil akhir bentuk alis rapi sempurna, tampak alami dan tahan sepanjang hari.
 
  1. Rapikan dan tata alis sesuai bentuk yang kita inginkan.
  2. Gunakan eyebrow marker untuk membentuk garis alis bagian bawah.
  3. Untuk sentuhan akhir gunakan eyebrow marker mulai dari bagian tengah lekukan alis kemudian tarik kearah luar dengan satu jentikan halus.
Hasil akhir menggunakan eyebrow marker ini alis tampak alami, rapi dan mempesona sepanjang hari.

 Itu tadi temen-temen 3 produk andalan oriflame untuk membuat alis, temen-temen bakal makin cantik dan mempesona menggunakan produk-produk dari oriflame.

semoga tips diatas dapat membantu.

untuk pemesanan silahkan wa. 085603957913

penyebab ngantuk di sore hari

Jumat, 29 September 2017

sejarah, latar belakang, PERANG DIPONEGORO & PERANG PUPUTAN



PERANG DIPONEGORO
Latar Belakang Perang Diponegoro
Pada awalnya, perang ini hanya bersumber dari persoalan internal keraton. Pada Juli 1825, Patih Danu reja IV yang merupakan antek Belanda yang setia, telah memerintahkan para pejabat Kesultanan Yogyakarta untuk membuat jalan. Pembuatan jalan tersebut ternyata menembus tanah milik Diponegoro, yang juga masih kerabat Kesultanan Yogyakarta, dan neneknya di Tegalrejo. Bahkan tanpa sepengetahuannya, pembuatan jalan tersebut sampai menggusur pemakaman milik keluarga Diponegoro. Hal ini jelas mendapatkan perlawanan keras dari Diponegoro.

Untuk itu, pangeran Diponegoro kemudian memerintahkan pegawainya untuk mencabut semua patok yang tertancap sebagai tanda pembuatan jalan oleh Patih Danu reja IV. Tidak hanya itu, Diponegoro juga mengumumkan protes keras dan menuntut supaya Patih Danu reja IV dipecat dari jabatannya. Tetapi, A.H. Smisaerr dan menekan sultan untuk tetap mepertahankan Patih Danu reja IV. Suasana tegang inilah yang menjadi pemicu meletusnya Perang Diponegoro. Sebenarnya, permasalahan ini hanyalah penyulut dari sekian banyak persoalan yang menjadi latar belakang perang Diponegoro.
Menurut Abdul Qadir Djaelani (1999), masalah utama dari Perang Diponegoro adalah karena adanya campur tangan penjajah (Belanda dan Inggris) dalam pemerintahan kesultanan Yogyakarta, yang kemudian tersirat dalam kebijakan dan peraturan kesultanan yang menguntungkan penjajah. Bahkan, sah atau tidaknya kedudukan seorang sultan harus mendapat persetujuan dari penjajah. Kondisi ini diperparah lagi dengan disingkirkannya orang-orang yang tidak mau bekerja sama dengan pihak Belanda. Akibatnya beberapa pangeran yang disingkirkan tersebut, termasuk Diponegoro, kemudian memberontak dan secara terang-terangan melakukan perlawanan, yaitu menentang setiap kebijakan kesultanan dan Belanda.

Kronologi Perang Diponegoro
Pangeran Diponegoro menyusun barisan dengan nama Perlawanan Rakyat terhadap penjajah. Dalam barisan ini, perlawanan difokuskan pada gerakan rakyat agar perjuangannya bersifat meluas dan lama. Bentuk perlawanan ini dipilih Diponegoro untuk menghindari tuduhan Belanda bahwa ia hanya ingin merebut kekuasaan, meski akhirnya tuduhan tersebut tetap dilanyangkan kepadanya.

Dalam perjuangan tersebut, Diponegoro menggunakan langkah jitu. Ia mengeluarkan seruan kepada seluruh rakyat Mataram untuk sama-sama berjuang menentang penguasa kolonial Belanda dan para tiran, yang senantiasa menindas rakyat. Seruan itu, sebagai mana dikutip dari Abdul Qadir Djaelani (1999), antara lain berbunyi, "Saudara-saudara ditanah dataran! Apabila saudara-saudara mencintai saya, datang lah bersama-sama saya dan paman saya ke Selarong. Siapa saja yang mencintai saya, datang lah segera dan bersiap-siap untuk bertempur."

Seruan ini kemudian disebarluaskan di seluruh tanah Mataram, khususnya di Jawa Tengah dan mendapat sambutan hampir sebagian besar lapisan masyarakat. Akhirnya, daerah Selarong penuh sesak karena dipenuhi oleh pasukan rakyat. Perang untuk menentang penguasa kolonial Belanda meledak dan membakar hampir seluruh tanah Mataram, bahkan sampai ke Jawa Timur dan Jawa Barat.

Akhirnya, peperangan pun tidak dapat dihindarkan. Pasukan belanda kewalahan menghadapi pasukan Diponegoro selama bertahun-tahun lamanya. Dalam beberapa pertempuran, pasukan Belanda selalu kalah. Hal ini membuat pasukan Belanda dari Madura dan daerah-daerah lain berdatangan untuk membantu pasukan di Yogyakarta yang sedang terserang. Akibatnya, pasukan Diponegoro banyak yang menderita kekalahan dan gugur di medan perang.
Akhir Perang Diponegoro
Dalam menangani perlawanan Diponegoro tersebut, lagi-lagi Belanda menggunakan siasat yang licik. Diponegoro disergap setelah sebelumnya di iming-iming untuk melakukan perundingan. Pada posisi tidak siap perang, pangeran diponegoro serta pengawalnya dengan mudahnya di sergap, dilucuti dan dimasukan ke dalam kendaraan khusus residen. Kendaraan ini sudah terlebih dahulu disiapkan oleh pihak Belanda. Dengan pengawalan yang ketat, pasukan Belanda kemudian membawa pangeran Diponegoro menuju Ungaran.
Akhir Perang Diponegoro - Diponegoro kemudian akan dibawa ke Batavia, sebelum itu dia dibawa terlebih dahulu ke kota Semarang. Tepat pada tanggal 3 Mei tahun 1830, pangeran Diponegoro dan stafnya dibawa ke daerah pembuangan, yaitu di Manado. Pangeran diponegoro beserta 19 orang termasuk keluarga dan stafnya juga ikut dibuang. Kemudian pada tahun 1834 pangeran Diponegoro dan yang lainnya berpindah ke daerah pembuangan lain, yaitu Makassar. Setelah menjalani masa tawanan selama 25 tahun, Pangeran Diponegoro kemudian meninggal pada tanggal 8 Januari tahun 1855 tepatnya saat berusia 70 tahun.









Perang Puputan / Perang Bali - Perlawanan Rakyat Bali (1846 - 1849)

Latar Belakang Terjadinya Perlawanan Rakyat Bali
1. Pemerintah kolonial Belanda ingin menguasai Bali. Yaitu berusaha untuk meluaskan daerah kekuasaannya. Perjanjian antara pemerintah kolonial Belanda dengan raja-raja Klungkung, Bandung, dan Buleleng dinyatakan bahwa raja-raja Bali mengakui bahwa kerajaannya berada di bawah kekuasaan negara Belanda. Raja memberi izin pengibaran bendera Belanda di daerahnya.
2. Pemerintah kolonial Belanda ingin menghapuskan hak Tawan Karang yang sudah menjadi tradisi rakyat Bali. Hak Tawan Karang adalah hak raja Bali untuk merampas perahu yang terdampar di pantai wilayah kekuasaannya.

Jalannya Perlawanan
    Pada tahun 1844, di pantai Prancak dan pantai Sangsit (pantai di Buleleng bagian timur) terjadi perampasan kapal-kapal Belanda yang terdampar di pantai tersebut. Timbul percekcokan antara Buleleng dengan Belanda. Belanda menuntut agar Kerajaan Buleleng melaksanakan perjanjian 1843, yakni melepaskan hak Tawan Karang. Tuntutan Belanda tidak diindahkan oleh Raja Buleleng I Gusti Ngurah Made Karangasem. Belanda menggunakan dalih kejadian ini dan menyerang Kerajaan Buleleng. Pantai Buleleng diblokade dan istana raja ditembaki dengan meriam dari pantai. Belanda mendaratkan pasukannya di pantai Buleleng. Perlawanan sengit dari pihak Kerajaan. Buleleng dapat menghambat majunya laskar Belanda. Korban berjatuhan dari kedua belah pihak. Akhirnya Belanda berhasil menduduki satu-persatu daerah-daerah sekitar istana raja (Banjar Bali, Banjar Jawa, Banjar Penataran, Banjar Delodpeken, Istana raja telah terkurung rapat). I Gusti Made Karangasem menghadapi situasi ini kemudian mengambil siasat pura-pura menyerah dan tunduk kepada Belanda.
Raja Buleleng (Bali) beserta penulisnya. Dalam rangka perlawanan terhadap Belanda, raja-raja Bali melancarkan hukum adat hak tawan karang. Dan dalam perang melancarkan semangat puputan.
    I Gusti Ketut Jelantik, patih kerajaan Buleleng melanjutkan perlawanan. Pusat perlawanan ditempatkannya di wilayah Buleleng Timur, yakni di sebuah desa yang bernama desa Jagaraga. Secara geografis desa ini berada pada tempat ketinggian, di lereng sebuah perbukitan dengan jurang di kanan kirinya. Desa Jagaraga sangat strategis untuk pertahanan dengan benteng berbentuk ”supit urang”. Benteng dikelilingi parit dengan ranjau yang dibuat dari bambu (bahasa Bali : sungga) untuk menghambat gerakan musuh. Benteng Jagaraga diserang oleh Belanda, namun gagal karena Belanda belum mengetahui medan yang sebenarnya dan siasat pertahanan supit urang laskar Jagaraga. I Gusti Ketut Jelantik bersama seluruh laskarnya setelah memperoleh kemenangan, bertekad untuk mempertahankan benteng Jagaraga sampai titik darah penghabisan demi kehormatan kerajaan Buleleng dan rakyat Bali.

Akhir perlawanan Rakyat Bali
    Pada 1849, Belanda kembali mengirim ekspedisi militer di bawah pimpinan Mayor Jenderal Michies. Mereka menyerang Benteng Jagaraga dan merebutnya. Belanda juga menyerang Karang Asem. Pada 1906, Belanda menyerang Kerajaan Badung. Raja dan rakyatnya melakukan perlawanan sampai titik darah penghabisan. Perang yang dilakukan sampai titik darah peng habisan dikenal dengan puputan. Untuk memadamkan perlawanan rakyat Bali yang berpusat di Jagaraga, Belanda mendatangkan pasukan secara besar-besaran, maka setelah mengatur persiapan, mereka langsung menyerang Benteng Jagaraga. Mereka menyerang dari dua arah, yaitu arah depan dan dari arah belakang Benteng Jagaraga. Pertempuran sengit tak dapat dielakkan lagi, terutama pada posisi di mana I Gusti Ketut Jelantik berada. Benteng Jagaraga dihujani tembakan meriam dengan gencar. Korban telah berjatuhan di pihak Buleleng. Kendatipun demikian, tidak ada seorang pun laskar Jagaraga yang mundur atau melarikan diri. Mereka semuanya gugur dan pada tanggal 19 April 1849 Benteng Jagaraga jatuh ke tangan Belanda. Mulai saat itulah Belanda menguasai Bali Utara.

MAKALAH PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN DASAR TENAGA KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS SDM

  MAKALAH PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN DASAR TENAGA KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS SDM Disusun untuk memenuhi Tugas Mata kuliah Eko...