Minggu, 15 Oktober 2017

makalah musik klasik karya J.Haydn



BAB I
PENDAHULUAN

A.           Latar Belakang
Dalam pengertian aslinya, musik klasik adalah komposisi musik yang lahir dari budaya Eropa sekitar tahun 1750-1825. Biasanya musik klasik digolongkan melalui periodisasi tertentu, mulai dari periode klasik, diikuti oleh barok, rokoko, dan romantik. Pada era inilah nama-nama besar seperti Bach, Mozart, atau Haydn melahirkan karya-karyanya yang berupa sonata, simfoni, konserto solo, string kuartet, hingga opera. Namun pada kenyataannya, para komposer klasik sendiri tidak pernah menggolong-golongkan jenis komposisi yang mereka gubah. Penggolongan yang kita kenal sekarang dilakukan semata-mata untuk mempermudah, terutama untuk kepentingan akademis.
Dalam hal ini kami memaparkan tentang karya musik dari Franz Joseph Haydn yaitu 6)        String Quartet in E flat, Op. 33, no. 2 ‘The Joke’ Movement IV, yang di dalamnya terdapat analisis yang coba kami uraikan.


B.            Tujuan
-          Untuk memenui tugas seni budaya
-          Memperoleh informasi tentang musik klasik karya J.Haydn













BAB II
PEMBAHASAN

A.           Profil & Biografi  Franz Joseph Haydn

Franz Joseph Haydn adalah salah seorang komponis yang paling berpengaruh dari Zaman Klasik yang dijuluki "Bapak Simfoni" atau "Bapak Kuartet Gesek" karena kontribusi penting untuk bentuk-bentuk ini.Dia juga berperan dalam pengembangan trio piano dan dalam evolusi bentuk sonata. Joseph Haydn lahir di Rohrau , sebuah desa kecil di Austria tidak jauh dari Hainburg dan meninggal di Wina – Austria pada tanggal 31 Mei 1809. Franz Joseph Haydn merupakan buah pernikahan antara pasangan Mathias Haydn dan Anna Maria Koller.(m. 1760 –1800).
Kehidupan Awal
Ayah dari Haydn adalah Mathias Haydn , seorang tukang roda yang juga menjabat sebagai "Marktrichter", kantor mirip dengan walikota desa. Ibu Haydn Maria née Koller, sebelumnya bekerja sebagai juru masak di istana Count Harrach , bangsawan ketua Rohrau. Orang tua Haydn tidaklah bisa membaca musik, Namun Mathias adalah seorang musisi folk , yang selama periode harian karirnya telah belajar sendiri untuk memainkan kecapi . hayden muda sering berpura-pura bermain biola dengan menggunakan dua tongkat kayu, ia memegang satu di bawah dagu dan lainnya digunakan sebagai busur. Pada saat itu keluarganya hanya bisa bermimpi bisa memberinya pelajaran musik nyata. Menurut kenang-kenangan akhir Haydn, masa kecilnya merupakan masa yang sangat musikal dan mereka sering bernyanyi bersama dan dengan tetangga mereka. (Franz Joseph Haydn Oleh Eric Michael Summerer, Hal : 6  - 2006) . Orang tua Haydn telah memperhatikan bahwa anak mereka berbakat akan musik dan tahu bahwa di Rohrau ia akan memiliki kesempatan untuk mendapatkan pelatihan musik yang serius. Karena alasan inilah mereka menerima proposal dari relasi mereka Johann Matthias frankh, kepala sekolah dan pemimpin paduan suara di Hainburg , bahwa Haydn akan magang ke rumahnya Frankh untuk dilatih sebagai musisi. Oleh karena itu Haydn pergi dengan frankh ke Hainburg 12 kilometer jauhnya dan tidak pernah lagi tinggal bersama orang tuanya. Dia berusia sekitar enam tahun saat Haydn memulai pelatihan musik di sana, dan segera bisa bermain harpsichord dan biola .Orang-orang dari Hainburg mendengar dia menyanyi dibagian treble di gereja paduan suara . Ada alasan untuk berpikir bahwa Haydn membuat terkesan orang-orang yang mendengarnya, pada tahun 1739 dia mendapat perhatian dari Georg von Reutter , direktur musik di St Katedral Stephen di Wina, yang kebetulan sedang mengunjungi Hainburg dan sedang mencari choirboys baru. Haydn berhasil mengikuti audisi dengan Reutter, dan setelah beberapa bulan pelatihan lebih lanjut, Haydn pindah ke Wina (1740), di mana ia bekerja selama sembilan tahun ke depan sebagai anggota paduan suara.
Haydn tinggal di Kapellhaus sebelah Katedral, bersama dengan Reutter, keluarga Reutter, dan empat choirboys lainnya, setelah tahun 1745 termasuk adiknya Michael. The choirboys diajarkan mata pelajaran Latin dan mata pelajaran lainnya serta suara, biola, dan keyboard. Reutter sedikit membantu untuk Haydn di bidang teori musik dan komposisi, memberinya hanya dua pelajaran dalam seluruh waktunya sebagai anggota paduan suara. Namun, sejak St Stephen adalah salah satu pusat musik terkemuka di Eropa, Haydn belajar banyak sebagai musisi profesionaldi sana.
Tahun-tahun sebagai dirigen
Jabatan Haydn di bawah Count Morzin adalah dirigen , yaitu, music director. Dia memimpin orkestra kecil dan menulis simfoni pertamanya untuk ensemble ini. Pada tahun 1760, dengan keamanan posisi sebagai dirigen, Haydn menikah, istrinya adalah mantan Maria Anna Aloysia Apollonia Keller (1729-1800), adik dari Therese .Haydn dan istrinya memiliki pernikahan yang benar-benar bahagia. Count Morzin segera mengalami kemunduran keuangan yang memaksanya untuk memberhentikan musical establishmentnya, tapi Haydn dengan cepat ditawari pekerjaan yang sama (1761) oleh Pangeran Paul Anton , orang yang sangat kaya keluarga Esterházy .Jabatan Haydn adalah hanya Wakil dirigen, tapi ia langsung ditempatkan bertugas dengan sebagian besar pendiri musik Esterházy, dengan dirigen tua, Gregor Werner, yang mempertahankan wewenang hanya untuk musik gereja. Ketika Werner meninggal pada tahun 1766, Haydn diangkat menjadi dirigen penuh. Haydn ini dikenal sebagai Sturm und Drang (kuat, bergairah, ekspresif), dan biasa di sebut dengan sebutan “Papa Hayden”. Selama hampir tiga puluh tahun Haydn bekerja di Esterházy court, ia menghasilkan banyak komposisi, dan gaya musiknya terus berkembang. Tahun 1779 kontrak Haydn dirundingkan, padahal sebelumnya semua komposisi nya adalah milik keluarga Esterházy, dia sekarang diizinkan untuk menulis untuk orang lain dan menjual karyanya ke penerbit.
Haydn segera menggeser penekanannya dalam komposisi untuk mencerminkan ini (opera lebih sedikit, dan lebih kuartet dan simfoni) dan dia melakukan negosiasi dengan beberapa penerbit, baik Austria dan asing. Kontrak kerja baru Haydn Jones menulis, "This single document acted as a catalyst in the next stage in Haydn's career, the achievement of international popularity. By 1790 Haydn was in the paradoxical, if not bizarre, position of being Europe's leading composer, but someone who spent his time as a duty-bound Kapellmeister in a remote palace in the Hungarian countryside."  Kampanye publikasi baru menghasilkan komposisi sejumlah besar kuartet string baru (set enam kuartet Op. 33 , 50, 54/55, dan 64).Haydn juga menanggapi komisi dari luar negeri: Paris simfoni (1785-1786) dan versi orkestra asli dari The Seven Last Words of Christ (1786), sebuah komisi dari Cadiz , Spanyol.
London
Ketika Haydn berusia 58 tahun, ia memutuskan untuk lebih banyak belajar lagi. Dia pindah ke London, Inggris. Dia ingin bekerja dengan London's large, orkestra terlatih. Di London, Joseph mendengar musik Handel dan terinspirasi untuk fokus pada musik vokal juga. Haydn telah sukses besar di Inggris! Aristokrasi Inggris mebanjiri gedung konser nya. Mereka datang untuk mendengarkan karya komposer besar Austria itu.
Tahun Terakhir
Haydn kembali ke Wina pada tahun 1795. Pangeran Anton telah meninggal, dan penggantinya Nikolaus II mengusulkan bahwa pembentukan musik Esterházy untuk dihidupkan kembali dengan Haydn menjabat lagi sebagai dirigen. Haydn mengambil posisi itu meskipun hanya secara paruh waktu. Ia menghabiskan musim panas dengan Esterházys di Eisenstadt, dan selama beberapa tahun Haydn menulis enam masses untuk mereka. Tapi saat ini Haydn telah menjadi public figure di Wina. Dia menghabiskan sebagian besar waktunya di rumah sendiri, sebuah rumah besar di pinggiran Windmühle, dan menulis karya-karya untuk penampilan publik. Bekerja sama dengan penyanyi dan mentor Gottfried van Swieten, dan dengan dana dari van Swieten Gesellschaft der Associierten, Haydn memiliki dua oratorios yang besar The Creation (1798) dan The Seasons (1801). Keduanya menarik antusias public. Karyanya  diterima dan sering muncul di hadapan publik, seringkali pertunjukan terkemuka seperti The Creation dimanfaat untuk penggalaan dana untuk amal. Ia juga membuat musik instrumental: The Populer Trumpet Concerto dan terakhir sembilan seri panjang string kuartet, termasuk the Fifths, Emperor, dan Sunrise quartets.

B.            Macam-Macam Musik Klasik Karya J. Haydn

1)        Pablo Casals Master Class
2)        Han Ha Chang
3)        Dur Mstislaw Rostropowitsch
4)        Symphony
5)        Serenade for strings.
6)        String Quartet in E flat, Op. 33, no. 2 ‘The Joke’ Movement IV

C.     Analisis String Quartet in E flat, Op. 33, no. 2 ‘The Joke’ Movement IV
1)      Analisis Dasar Musik
a.       Dinamika lagu secara keseluruhan termasuk dalam M.P (Mezzo Piano) : Agak Lembut
b.      Melodi
·        Menggunakan Tonalitas G pada Kedua Instrument Violin
·        Menggunkan Tonalitas C pada Instrument Viola
·        Menggunakan Tonalitas F pada instrument Cello
·        Menggunakan Birama 6/8
c.       Mengunakan Tempo Allegro – 120 BPM dan tempo tidak berubah dari awal hingga akhir lagu.
2)      Analisis Gambaran
Karya Haydn yang berjudul String Quartet in E flat, Op. 33, No. 2 “The Joke” ini dibuat pada tahun 1781, ketika Haydn berumur sekitar 49 tahun. Karya ini juga yang paling sering dikenal sebagai "Rusian kuartet” atau “Grand Duke of Russia”. Karya ini diterbitkan pada tahun 1782, ketika Haydn berumur sekitar 50 tahun.
Dia membuat karya ini saat dia dipekerjakan oleh Pangeran Paul Esterháza sebagai wakil dirigen di Eisenstadt, Hongaria. Keanggunan kuartet ini sangat mencerminkan keadaan tempat yang tenang di mana saat itu dia berada . itu adalah sebuah karya yang sangat menggugah. Harmoni sederhana dan agak mendasar, garis melodi elegan dan tekstur yang jelas bergabung yang membuat karya ini menarik.  Mungkin satu sisi yang dapat memvisualisasikan dasar istana dari istana Esterházy.
3)      Instrument yang digunakan
Intrument yang digunakan dalam membuat karya ini antara lain  :
§   2 buah Violin
§   1 buah Viola dan
§   1 buah Cello
Bunyi yang terdapat dalam lagu merupakan bunyi yang di hasilkan oleh instrument quartet yang terdiri dari 2 buah Violin, 1 buah Viola dan 1 buah Cello tanpa penambahan efek lain yang merupakan bunyi murni yang keluar dari instrument. Dan music ini termasuk dalam kategori music Homophonic.

4)      Pengaruh terhadap perasaan orang yang mendengarkan
Secara keseluruhan music yang sering disebut “The Joke” karaya Franz Joseph Haydn adalah music indah, easy listening dan bernuansa gembira seperti halnya saya membayang sedang berjalan-jalan mengitari sebuah isatana kerajaan. Jika dilhat melalui sudut pandang music, karya ini sangatlah identik dengan music jaman klasik, hiasan / ornamentik dalam music tidak lah banyak .








BAB III
PENUTUP

Sekiranya cukup sekian yang bisa kami paparkan dalam materi mengenai karya music yang berjudul “String Quartet In E Flat, Op. 33, No. 2 ‘The Joke’ Movement IV ciptaan Franz Joseph Haydn”. Tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya. Kami berharap pembaca dapat memberikan kritik dan saran untuk lebih menyempurnaan makalah-makalah yang kami buat dikemudian hari nanti.
Semoga makalah ini berguna bagi pembaca dan juga saya. Akhir kata kami ucapkan terima kasih banyak.

















DAFTAR PUSTAKA






















KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang mana atas berkat RahmatNya kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini sesuai yang diharapkan. Adapun pembahasan dalam makalah ini yaitu tentang analisis musik klasik karya Franz Joseph Haydn.
Dalam pembahasannya kami menyadari masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan baik dari segi bahan referensi serta penyusunannya. Walaupun demikian kami berharap semoga apa yang kami bahas dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya kami yang masih dalam proses belajar.



Parigi, 20 Januari 2017

Penulis








i
 


DAFTAR ISI

Kata Pengantar ……………………………………………………………...           i
Daftar Isi ……………………………………………………………….……           ii
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………..……          1
A.    Latar Belakang…………………………………………………..           1
B.     Tujuan……………………………………………………………          1
BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………………         2
A.    Profil & Biografi  Franz Joseph Haydn………………………….          2
B.     Macam-Macam Musik Klasik Karya J. Haydn………………….           5
C.     Analisis String Quartet in E flat, Op. 33, no. 2 ‘The Joke’ -
Movement IV ……………………………………………………..       5
BAB III PENUTUP …………………………………………………………..        7
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………       8
ii
 

Jumat, 13 Oktober 2017

Bangkit!!!

Bangkit!!! Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Oleh: Agus Riyanto

Ini adalah kata yang harus selalu kita ucapkan, bahkan kalau perlu kita teriakkan ketika kita mengalami kegagalan. “Bangkit!” adalah kata untuk Anda yang sedang terpuruk, untuk Anda yang sedang bersedih, untuk Anda yang sedang putus asa, untuk Anda yang sedang patah hati, dan untuk Anda yang sedang kehilangan semangat.

“Bangkit!” adalah jawaban untuk sebuah kegagalan; ketika kenyataan tidak sesuai harapan. Bukannya berhenti mencoba dan pasrah—menganggap diri sendiri sebagai orang yang gagal, tapi bangkitlah! Mulailah langkah yang baru dan terapkan determinasi diri. Kita tunjukkan keteguhan hati kita, konsisten dengan apa yang sedang kita tuju, dan tidak berhenti sebelum berhasil.

Kita mengalami kegagalan bukan untuk menjadi orang yang gagal, kecuali kita berhenti mencoba, berhenti melangkah dan menghapus mimpi indah kita. Kita gagal untuk belajar sangat banyak hal dari kegagalan itu sendiri. Kita gagal untuk bangkit lagi. Kita gagal untuk mencoba lagi. Kita gagal untuk sukses!

Tanpa kegagalan, kita akan sulit dan jarang mau menyelami diri sendiri. Mau berusaha mengenal siapa diri kita yang sesungguhnya; mengetahui kelema
... baca selengkapnya di Bangkit!!! Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Kamis, 12 Oktober 2017

makalah sejarah dan objek wisata di pangandaran



BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang
Objek wisata yang merupakan primadona pantai di Jawa Barat ini terletak di Desa Pananjung Kecamatan Pangandaran dengan jarak ± 92 km arah selatan kota Ciamis, memiliki berbagai keistimewaan seperti, Dapat melihat terbit dan tenggelamnya matahari dari satu tempat yang sama, Pantainya landai dengan air yang jernih serta jarak antara pasang dan surut relatif lama sehingga memungkinkan kita untuk berenang dengan aman, Terdapat pantai dengan hamparan pasir putih, Tersedia tim penyelamat wisata pantai, Jalan lingkungan yang beraspal mulus dengan penerangan jalan yang memadai, Terdapat taman laut dengan ikan-ikan dan kehidupan laut yang mempesona.
Adapun acara tradisional yang terdapat di sini adalah Hajat Laut, yakni upacara yang dilakukan nelayan di Pangandaran sebagai perwujudan rasa terima kasih mereka terhadap kemurahan Tuhan YME dengan cara melarung sesajen ke laut lepas. Acara ini biasa dilaksanakan pada tiap-tiap bulan Muharam, dengan mengambil tempat di Pantai Timur Pangandaran. Event pariwisata bertaraf internasional yang selalu dilaksanakan di sini adalah Festival Layang-layang Internasional (Pangandaran International Kite Festival) dengan berbagai kegiatan pendukungnya yang bisa kita saksikan pada tiap bulan Juni atau Juli.


B.     Rumusan Masalah
Agar makalah ini sesuai dengan apa yang diharapkan, maka penyusun menyusunkan rumuan masalahnya sebagai berikut :
1.      Apa itu pangandaran ?
2.      Bagaimana sejarah terbentuknya pangandaran
3.      Apa saja daerah wisata di pangandaran




BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pangandaran
Pangandaran, adalah sebuah Kabupaten di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Ibukotanya adalah Parigi. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Ciamis dan Kota Banjar di utara, Kabupaten Cilacap di timur, Samudera Hindia di selatan, serta Kabupaten Tasikmalaya di barat.
Kabupaten Pangandaran terdiri atas 10 kecamatan yang terdiri atas sejumlah desa dan kelurahan. Pusat pemerintahan di kecamatan Parigi. Kabupaten Pangandaran merupakan pemekaran dari Kabupaten Ciamis. Kabupaten ini resmi dimekarkan pada 25 Oktober 2012.


B.     Sejarah Pangandaran
Pada awalnya desa Pananjung Pangandaran ini dibuka dan ditempati oleh para nelayan dari Suku Sunda. Penyebab pendatang lebih memilih daerah Pangandaran untuk menjadi tempat tinggal karena gelombang laut yang kecil yang membuat mudah untuk mencari ikan. Karena di Pantai Pangandaran inilah terdapat sebuah daratan yang menjorok ke laut yang sekarang menjadi cagar alam atau hutan lindung, tanjung inilah yang menghambat atau menghalangi gelombang besar untuk sampai ke pantai.
Di sinilah para nelayan menjadikan tempat tersebut untuk menyimpan perahu yang dalam Bahasa Sunda nya disebut andar setelah beberapa lama banyak berdatangan ke tempat ini dan menetap sehingga menjadi sebuah perkampungan yang disebut Pangandaran. Pangandaran berasal dari dua buah kata “Pangan” dan “Daran” yang artinya pangan adalah “Makanan” dan daran adalah “Pendatang”. Jadi Pangandaran artinya “Sumber Makanan Para Pendatang”. Lalu para sesepuh terdahulu memberi nama desa Pananjung, karena menurut para sesepuh terdahulu di samping daerah itu terdapat tanjung di daerah ini pun banyak sekali terdapat keramat-keramat di beberapa tempat. Pananjung artinya dalam bahasa sunda pangnanjung-nanjungna (paling subur atau paling makmur).
Pada mulanya Pananjung merupakan salah satu pusat kerajaan, sejaman dengan kerajaan Galuh Pangauban yang berpusat di Putrapinggan sekitar abad XIV M. setelah munculnya kerajaan Pajajaran di Pakuan, Bogor. Nama rajanya adalah Prabu Anggalarang yang salah satu versi mengatakan bahwa beliau masih keturunan Prabu Haur Kuning, raja pertama kerajaan Galuh Pagauban, namun sayangnya kerajaan Pananjung ini hancur diserang oleh para Bajo (Bajak Laut) karena pihak kerajaan tidak bersedia menjual hasil bumi kepada mereka, karena pada saat itu situasi rakyat sedang dalam keadaan paceklik (gagal panen).
Pada tahun 1922, penjajahan Belanda oleh Y. Everen (Presiden Priangan) Pananjung dijadikan taman baru, pada saat melepaskan seekor banteng jantan, tiga ekor sapi betina dan beberapa ekor rusa. Karena memiliki keanekaragaman satwa dan jenis – jenis tanaman langka, agar kelangsungan habitatnya dapat terjaga maka pada tahun 1934 Pananjung dijadikan suaka alam dan marga satwa dengan luas 530 Ha. Pada tahun 1961 setelah ditemukannya Bunga Raflesia padma status berubah menjadi cagar alam.
Dengan meningkatnya hubungan masyarakat akan tempat rekreasi maka pada tahun 1978 sebagian kawasan tersebut seluas 37, 70 Ha dijadikan Taman Wisata. Pada tahun 1990 dikukuhkan pula kawasan perairan di sekitarnya sebagai cagar alam laut (470,0 Ha) sehingga luas kawasan pelestarian alam seluruhnya menjadi 1000,0 Ha. Perkembangan selanjutnya, berdasarkan SK Menteri Kehutanan No. 104/KPTS-II/1993 pengusahaan wisata Taman Wisata Akam Pananjung, Pangandaran diserahkan dari Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Pelestarian Alam kepada Perum Perhutani dalam pengawasan Perum Perhutani Unit III Jawa Barat, Kesatuan Pemangkuan Hutan Ciamis, bagian Kemangkuan Hutan Pangandaran.

C.    Taman Wisata Alam Pangandaran
TWA Pangandaran memiliki kekayaan sumber daya hayati berupa flora dan fauna serta keindahan alam. Hutan sekunder yang berumur 50-60 tahun dengan jenis dominan antara lain laban, kisegel, merong , dan sebagainya. Juga terdapat beberapa jenis pohon peninggalan hutan primer seperti pohpohan kondang, dan benda . Hutan pantai hanya terdapat di bagian timur dan barat kawasan, ditumbuhi pohon formasi Barringtonia, seperti butun, ketapang.
Dengan berbagai ragam flora, kawasan TWA Pangandaran merupakan habitat yang cocok bagi kehidupan satwa-satwa liar, antara lain tando, monyet ekor panjang , lutung , kalong , banteng, rusa, dan landak. Sedangkan jenis burung antara lain burung cangehgar, tlungtumpuk, cipeuw , dan jogjog. Jenis reptilia adalah biawak , tokek, dan beberapa jenis ular, antara lain ular pucuk.
Banyaknya flora dan fauna yang berkembang biak di sana merupakan daya tarik tersendiri. Tidak heran jika TWA Pangadaran tidak pernah sepi dari kunjungan para wisatawan. Selain itu, TWA ini mempunyai berbagai daya tarik lainnya, seperti Batu Kalde, salah satu peninggalan sejarah zaman Hindu. Selain itu, banyak terdapat gua alam dan gua buatan seperti Gua Panggung, Gua Parat, Gua Lanang, Gua Sumur Mudal, dan gua-gua peninggalan Jepang.
Daya tarik lainnya yang berada di TWA, baik yang berada di kawasan cagar alam darat maupun cagar alam laut, adalah Batu Layar, Cirengganis, Pantai Pasirputih di kawasan cagar alam laut. Lalu, padang pengembalaan Cikamal, yang merupakan areal padang rumput dan semak seluas 20 ha sebagai habitat banteng dan rusa. Air terjun yang berada di kawasan cagar alam bagian selatan, dapat ditempuh dengan jalan kaki selama 2 jam melalui jalan setapak.
Pada tahun 1922, seorang Belanda bernama Eyken membeli tanah pertanian di pananjung Pangandaran, kemudian memindahkan penduduk yang tinggal di daerah yang sekarang menjadi taman wisata alam. Selanjutnya daerah tersebut dikelola sebagai daerah perburuan pada tahun 1931.
Pada tahun 1934, daerah tersebut diresmikan menjadi sebuah wildreservaat . Tetapi dengan ditemukannya jenis-jenis tumbuhan penting, termasuk Raflesia patma pada tahun 1961, membuat statusnya diubah menjadi cagar alam, dengan , karena adanya potensi yang dapat mendukung pengembangan pariwisata alam, sebagian wilayah cagar alam yang berbatasan dengan areal permukiman statusnya diubah menjadi taman wisata alam. Tahun 1990 dikukuhkan pula kawasan perairan di sekitar cagar alam laut (470 ha), sehingga luas kawasan perairan di sekitar Pangandaran seluruhnya menjadi 1.500 ha.
TWA Pangandaran mempunyai banyak legenda, seperti legenda Gua Parat. Gua ini dulu tempat bertapa dan bersemedi beberapa pangeran dari Mesir, yaitu Pangeran Kesepuluh (Syekh Ahmad), Pangeran Kanoman (Syekh Muhammad), Pangeran Maja Agung, dan Pangeran Raja Sumenda. Di dalam gua ini terdapat dua kuburan sebagai tanda bahwa di tempat inilah Syekh Ahmad dan Muhamad menghilang (tilem).

D.    Keistimewaan Pangandaran
Pengunjung dapat menikmati panorama alam Pantai Pangandaran yang indah dan hamparan landai pasir putih pantainya yang memesona. Dua bukit yang mengapit Pantai Pangandaran membuat angin berhembus pelan dan riak ombak lautnya relatif kecil, sehingga pengunjung nyaman melakukan berbagai aktivitas, seperti berenang menggunakan ban, berperahu mengelilingi semenanjung, memancing, bersantai di pantai, atau sekadar mencerap keindahan alamnya dari pondok-pondok wisata yang banyak terdapat di kawasan tersebut. Selain itu, pengunjung dapat melihat terbit dan terbenamnya matahari dari tempat yang sama.
Bagi pengunjung yang ingin menyelam, di kawasan ini terdapat taman laut dengan aneka fauna dan flora lautnya yang indah.
Jalan di sekitar pantai ini sudah beraspal mulus, sehingga memudahkan pengunjung yang ingin mengelilingi kawasan tersebut dengan kendaraan bermotor atau sepeda. Bila malam tiba, pengunjung tetap akan merasa nyaman berada di Pantai Pangandaran, karena kawasan tersebut telah dilengkapi dengan lampu penerangan yang memadai.
Setiap akhir pekan, biasanya digelar pertunjukan seni tradisional Jawa Barat. Selain itu, pada bulan-bulan tertentu digelar berbagai event, seperti hajat laut nelayan Pangandaran pada bulan Maret, nyiar lumar pada bulan Juni, festival layang-layang internasional (Pangandaran International Kite Festival) pada bulan Juli, karnaval perahu hias pada bulan Agustus, lomba memancing pada bulan September, wisata lintas alam dan off road pada bulan Oktober, dan pesta perayaan tahun baru pada bulan Desember.

E.     Akses
Dari Bandung, pengunjung dapat menggunakan rute Bandung – Tasikmalaya – Pangandaran. Jaraknya sekitar 236 kilometer. Selain dengan bus, pengunjung dapat naik kereta api sampai stasiun Banjar. Dari Banjar, perjalanan dilanjutkan dengan naik bus sampai Pangandaran.
Dari Yogyakarta, pengunjung dapat menggunakan rute Yogyakarta – Cilacap – Banjar – Pangandaran. Jaraknya sekitar 385 kilometer. Selain dengan bus, pengunjung dapat naik kereta api sampai stasiun Banjar. Dari Banjar, perjalanan dilanjutkan dengan naik bus sampai Pangandaran.

F.     Akomodasi dan Fasilitas
Di kawasan wisata Pantai Pangandaran terdapat berbagai fasilitas penunjang, seperti areal parkir yang luas dan aman, hotel dan wisma dengan berbagai tipe, tim SAR, pondok wisata, bumi perkemahan, pramu wisata, dan pusat informasi pariwisata.
Di samping itu, di kawasan tersebut terdapat fasilitas lainnya, seperti bank, ATM, money changer, restoran, warung makan, gedung bioskop, diskotik, tempat penyewaan sepeda dan ban, jet ski, kantor pos, wartel, voucher isi ulang pulsa, para sailing, serta sentra oleh-oleh dan outlet cinderamata.

G.    Obyek wisata di Pangandaran
1.      Pantai Pangandaran
Pantai Pangandaran merupakan sebuah objek wisata andalan Kabupaten Pangandaran (pemekaran dari Kabupaten Ciamis) yang terletak di sebelah tenggara Jawa Barat, tepatnya di Desa Pananjung, Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, Provinsi Jawa Barat. Pantai ini dinobatkan sebagai pantai terbaik di Pulau Jawa menurut AsiaRooms.
Selain keindahan pantainya, Pantai Pangandaran juga memiliki beberapa keistimewaan lainnya, antara lain:
·         Dapat melihat terbit dan tenggelamnya matahari dari Pantai Timur dan Pantai Barat pada hari yang sama.
·         Pantainya landai dengan air yang jernih serta jarak antara pasang dan surut relatif lama, sehingga memungkinkan kita untuk berenang dengan relatif aman.
·         Terdapat pantai dengan hamparan pasir putih.
·         Memiliki tim penyelamat wisata pantai.
·         Jalan lingkungan yang beraspal mulus dengan penerangan jalan yang memadai.
·         Terdapat taman laut dengan ikan-ikan dan kehidupan laut yang mempesona.
·         Gua Jepang peninggalan Perang Dunia II.

2.      Pantai Batu Karas
Objek wisata yang satu ini merupakan perpaduan nuansa alam antara objek wisata Pangandaran dan Batu Hiu dengan suasana alam yang tenang, gelombang laut yang bersahabat dengan pantainya yang landai membuat pengunjung kerasan tinggal di kawasan ini. Terletak di Desa Batukaras, Kecamatan Cijulang dengan jarak ± 34 km dari Pangandaran.
Pantainya yang landai dengan air laut tenang nan biru menanti Anda untuk segera berenang menikmati airnya yang segar. Anda bisa nikmati suasana tenang dengan angin sepoi-sepoi menikmati hidangan di rumah makan yang tersedia. Pandangan lepas ke ujung cakrawala memberi Anda ketenangan dan kenangan berlibur yang menyenangkan.
Kegiatan wisata yang dapat dilakukan selain berenang antara lain: berperahu di bengawan, berkemah dan berselancar. Jika liburan Anda bersama keluarga, akomodasi telah tersedia untuk Anda, ada pondok wisata yang dilengkapi dengan arena bermain dan rumah ibadah. Pondok wisata ini dikelola langsung oleh Diparda Kabupaten Ciamis. Fasilitas lainnya yang tersedia antara lain: Hotel, Camping Ground, Kios Cinderamata, sewaan papan selancar dan ban renang.

3.      Batu Hiu
Pantai Batu Hiu ini terletak di Desa Ciliang, Kecamatan Parigi. Pantai ini dinamakan Batu Hiu karena ada batu yang terlihat di laut ini dan menyerupai sirip ikan hiu. Untuk menikmati indahnya pantai, kita bisa naik ke atas bukit kecil di pantai ini. Dari atas bukit itulah kita bisa melihat batu yang menyerupai sirip ikan hiu, merasakan sejuknya angin laut dan juga menikmati indahnya Samudra Indonesia.
Di bukit kecil yang ditanami pandan wong itulah tempat yang paling pas untuk menikmati pantai Batu Hiu. Yang unik, untuk naik ke atas bukit, kita melewati “gerbang” bikit berupa terowongan kecil yang berbentuk ikan hiu. Jadi, seolah-olah kita masuk ke dalam mulut ikan hiu. Kita juga bisa bermain air laut di sebelah bukit. Namun hati-hati dengan ubur-ubur yang banyak berserakan di pasir pantai ya.
Sekitar 200 meter dari pinggir pantai terdapat seonggok batu karang yang menyerupai ikan hiu, karena itulah tempat ini dinamakan Batu Hiu. Hembusan angin pantai menemani kita saat melepaskan pandangan ke arah samudra atau hamparan pantai sebelah timur yang terbentang hingga Pangandaran. Anda dapat menikmati suasa alam pantai dengan berjalan-jalan di bukit yang teduh atau duduk santai bersama keluarga. Sungguhpun Anda tidak dapat berenang karena ombaknya yang cukup besar, Anda masih bisa berjalan-jalan di pantai menikmati simbahan busa butih yang datang bersama debur ombak Batuhiu. Jangan lupa untuk membawa cinderamata sebagai oleh-oleh bagi keluarga di rumah yang bisa Anda dapatkan di Batuhiu.

4.      Green Canyon
Green Canyon Indonesia ini terletak di Desa Kertayasa, Kecamatan Cijulang, Ciamis, Jawa Barat. Dari Kota Ciamis sendiri berjarak sekitar 130 km atau jika dari Pangandaran berjarak sekitar 31 km. Di dekat objek wisata ini terdapat objek wisata Batukaras serta Lapangan Terbang Nusawiru.
Objek wisata mengagumkan ini sebenarnya merupakan aliran dari sungai Cijulang yang melintas menembus gua yang penuh dengan keindahan pesona stalaktif dan stalakmitnya. Selain itu daerah ini juga diapit oleh dua bukit, juga dengan banyaknya bebatuan dan rerimbunan pepohonan. Semuanya itu membentuk seperti suatu lukisan alam yang begitu unik dan begitu menantang untuk dijelajahi.
Untuk mencapai lokasi ini wisatawan harus berangkat dari dermaga Ciseureuh. Kemudian melanjutkan perjalanan dengan menggunakan perahu tempel atau kayuh yang banyak tersedia di sana. Jarak antara dermaga dengan lokasi Green Canyon sekitar 3km, yang bisa ditempuh dalam waktu 30-45 menit. Sepanjang perjalanan kita akan melewati sungai dengan air berwarna hijau tosca. Mungkin dari sinilah nama Green Canyon berasal.
Begitu terlihat jeram dengan alur yang sempit yang sulit dilewati oleh perahu berarti sudah sampai di mulut Green Canyon, di mana airnya sangat jernih berwarna kebiru-biruan. Di sinilah awal petualangan menjelajah keindahan objek wisata ini dimulai. Dari sini wisatawan dapat melanjutkan perjalanan ke atas dengan berenang atau merayap di tepi batu. Disediakan ban dan pelampung bagi yang memilih untuk berenang. Meski harus menempuh cara seperti ini, perjalanan dijamin sepenuhnya aman. Bahkan untuk anak-anak 6 tahun ke atas cukup aman untuk menyusuri aliran sungai dengan menggunakan ban dan dipandu oleh pemilik perahu yang disewa.













BAB III
PENUTUP


A.    Kesimpulan
Pangandaran, adalah sebuah Kabupaten di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Ibukotanya adalah Parigi. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Ciamis dan Kota Banjar di utara, Kabupaten Cilacap di timur, Samudera Hindia di selatan, serta Kabupaten Tasikmalaya di barat.
Kabupaten Pangandaran terdiri atas 10 kecamatan yang terdiri atas sejumlah desa dan kelurahan. Pusat pemerintahan di kecamatan Parigi. Kabupaten Pangandaran merupakan pemekaran dari Kabupaten Ciamis. Kabupaten ini resmi dimekarkan pada 25 Oktober 2012.
Pada awalnya desa Pananjung Pangandaran ini dibuka dan ditempati oleh para nelayan dari Suku Sunda. Penyebab pendatang lebih memilih daerah Pangandaran untuk menjadi tempat tinggal karena gelombang laut yang kecil yang membuat mudah untuk mencari ikan. Karena di Pantai Pangandaran inilah terdapat sebuah daratan yang menjorok ke laut yang sekarang menjadi cagar alam atau hutan lindung, tanjung inilah yang menghambat atau menghalangi gelombang besar untuk sampai ke pantai.

B.     Saran
Dengan penulisan makalah ini, diharapkan para pembaca mengetahui tentang daerah pangandaran, serta dapat menjaga kelestarian yang ada di wisata alam Pangandaran.











DAFTAR PUSTAKA





MAKALAH PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN DASAR TENAGA KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS SDM

  MAKALAH PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN DASAR TENAGA KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS SDM Disusun untuk memenuhi Tugas Mata kuliah Eko...