KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat, taufik serta
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
“Alat Pelindung Diri” ini.
Penyusunan makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran KDTK
(Keterampilan Dasar Teknik Klinik). Selain itu tujuan penyusunan makalah ini
juga untuk menambah wawasan
tentang ala pelindung diri.
Dalam penulisan makalah ini kami
merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi,
mengingat kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua
pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis
menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Dosen kami yang
telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas ini.
Parigi, 10 April 2018
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar........................................................................................................... i
Daftar isi.................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan................................................................................................. 2
BAB II : PEMBAHASAN
A. Pengertian Alat Pelindung Diri........................................................................... 3
B. Tujuan Alat Pelindung Diri (APD)..................................................................... 4
C. Manfaat Alat Pelindung Diri (APD)................................................................... 4
D. Jenis-Jenis Alat Pelindung Diri (APD)............................................................... 4
E. Kegunaan Alat Pelindung Diri
(APD)............................................................... 5
F. Kekurangan Dan Kelebihan Alat
Pelindung Diri............................................... 7
G. Cara Memilih Dan Merawat Alat
Pelindung Diri............................................... 8
H. Faktor Yang Harus Diperhatikan........................................................................ 10
I.
Langkah-Langkah Pemakaian APD................................................................. 11
J. Prinsip Pemakaian
APD.................................................................................... 11
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................................ 12
B. Saran. .................................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Rumah sakit adalah industri yang bergerak di bidang pelayanan jasa
kesehatan yang tujuan utamanya memberikan pelayanan jasa terhadap masyarakat
sebagai usaha meningkatkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Dalam
setiap peroses pelayanan di rumah sakit, terlihat adanya faktor-faktor penting
sebagai pendukung pelayanan itu sendiri, yang selalu berkaitan satu dengan yang
lainnya. Faktor-faktor tersebut meliputi pasien, tenaga kerja, mesin,
lingkugnan kerja, cara melakukan pekerjaan serta proses pelayanan kesehatan itu
sendiri. Di samping memberikan dampak positif, faktor tersebut juga memberikan
nilai negatif terhadap semua komponen yang terlibat dalam peroses pelayanan
kesehatan yang berakhir dengan timbulnya kerugian (Puslitbak IKM FK, UGM 2000).
Bahaya-bahaya lingkungan kerja baik fisik, biologis maupun kimiawi erlu di
kendalikan sedemikian rupa sehingga tercipta suatu lingkungan kerja Yng sehat,
aman, dan nyaman. Berbagai cara di lakukan untuk menanggulangi bahaya-bahaya
lingkungan kerja, namun pengendalian secara teknis pada sumber bahaya itu
sendiridinilai paling efektif dan merupakn alterntif pertama yang di anjurkan,
sedangkan pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) merupakan pilihan terakhir.
Hal ini tercerin dalam UU No.1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja pasal
3,9,12,14 dinyatakan bahwa dengan peraturan perundangan di tetapkan
syarat-syarat keselamatan dan kesehatan kerja (K3) untuk memberikan Alat
Pelindung Diri (APD), pengurus di wajibkan menunjukan dan menjelaskan pada tiap
tenaga kerja baru tentang Alat Pelindung Diri (APD), dengan peraturan
perundangan diatur kewajiban atau hak tebaga kerja untuk memakai APD
harus diselenggarakan di semua tempat kerja ,wajib menggunakan APD yang di
wajibkan pengurus dan menyediakan Alat Pelindung Diri (APD) yang diwajibkan
secara Cuma-Cuma. Oleh karena itu keselamatan kerja harus benar-benar di
terapkan dalam suatu rumah sakit lainnya di mana di dalamnya tenaga kerja
malakukan pekerjaannya. Hal ini di lakukan karena manusia adalah faktor yang
paling penting dalam suatu produksi. Manusia sebagai tenaga kerja dapat
menimbulkan kecelakaan kerja yang berdampak cacat sampa meninggal. (Boedi
Maryoto, 1997).
B. Rumusan Masalah
1.
Apa
Pengertian Alat Pelindung Diri ?
2.
Apa tujuan
penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) ?
3.
Apa Manfaat
Alat Pelindung Diri (APD) ?
4.
Apa
Jenis-Jenis Alat Pelindung Diri (APD) ?
5.
Apa Kegunaan
Alat Pelindung Diri (APD) ?
6.
Sebutkan
kekurangan dan kelebihan Alat Pelindung Diri ?
7.
Bagaimana cara
memilih dan merawat Alat Pelindung Diri ?
8.
Faktor
apa yang harus diperhatikan ?
9.
Bagaimana
langkah-langkah pemakaian APD ?
10.
Bagaimana
prinsip pemakaian APD ?
C. Tujuan Penulisan
1.
Agar
mengetahui apa pengertian Alat Pelindung Diri.
2.
Agar
mengetahui tujuan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD).
3.
Agar mengetahui
Manfaat Alat Pelindung Diri (APD).
4.
Agar
mengetahui Jenis-Jenis Alat Pelindung Diri (APD).
5.
Agar
mengetahui kegunaan Alat Pelindung Diri (APD).
6.
Agar
mengetahui kekurangan dan kelebihan Alat Pelindung Diri.
7.
Agar
mengetahui bagaimana cara memilih dan merawat Alat Pelindung Diri.
8.
Agar
engetahui faktor yang harus diperhatikan.
9.
Agar
mengetahui bagaimana langkah-langkah pemakaian APD.
10.
Agar
mengetahui prinsip pemakaian APD.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Alat
Pelindung Diri
Alat Pelindung Diri adalah alat-alat yang mampu memberikan perlindungan
terhadap bahaya-bahaya kecelakaan (Suma’mur, 1991). Atau bisa juga disebut alat
kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan risiko kerja
untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan orang di sekelilingnya. Menurut OSHA atau Occupational Safety and Health
Administration, pesonal protective equipment atau alat pelindung diri (APD)
didefinisikan sebagai alat yang digunakan untuk melindungi pekerja dari luka
atau penyakit yang diakibatkan oleh adanya kontak dengan bahaya (hazards) di
tempat kerja, baik yang bersifat kimia, biologis, radiasi, fisik, elektrik,
mekanik dan lainnya.
Menurut Suma’mur (1992), alat pelindung diri adalah
suatu alat yang dipakai untuk melindungi diri atau tubuh terhadap bahaya-bahaya
kecelakaan kerja.
Jadi alat pelindung diri merupakan salah satu cara untuk mencegah kecelekaan dan secara teknis APD tidaklah sempurna dapat melindungi tubuh akan tetapi mengurangi tingkat keparahan dari kecelekaan yang terjadi. Alat Pelindung Diri adalah peralatan keselamatan yang harus dipergunakan oleh personil apabila berada dalam suatu tempat kerja yang berbahaya. Pelindung barrier, yang secara umum disebut sebagai alat pelindung diri (APD), telah digunakan selama bertahun-tahun untuk melindungi pasien dari mikroorganisme yang ada pada petugas kesehatan. Namun dengan munculnya AIDS dan hepatitis C, serta meningkatnya kembali tuberkulosis di banyak negara, pemakaian APD menjadi juga angat penting untuk melindungi petugas. Dengan munculnya infeksi baru seperti flu burung, SARS dan penyakit infeksi lainnya (Emerging Infectious Diseases), pemakaian APD yang tepat dan benar menjadi semakin penting.
Jadi alat pelindung diri merupakan salah satu cara untuk mencegah kecelekaan dan secara teknis APD tidaklah sempurna dapat melindungi tubuh akan tetapi mengurangi tingkat keparahan dari kecelekaan yang terjadi. Alat Pelindung Diri adalah peralatan keselamatan yang harus dipergunakan oleh personil apabila berada dalam suatu tempat kerja yang berbahaya. Pelindung barrier, yang secara umum disebut sebagai alat pelindung diri (APD), telah digunakan selama bertahun-tahun untuk melindungi pasien dari mikroorganisme yang ada pada petugas kesehatan. Namun dengan munculnya AIDS dan hepatitis C, serta meningkatnya kembali tuberkulosis di banyak negara, pemakaian APD menjadi juga angat penting untuk melindungi petugas. Dengan munculnya infeksi baru seperti flu burung, SARS dan penyakit infeksi lainnya (Emerging Infectious Diseases), pemakaian APD yang tepat dan benar menjadi semakin penting.
APD atau alat pelindung diri sangat penting
dipergunakan oleh dokter, dokter gigi, perawat, bidan, perawat gigi ketika
melakukan perawatan terhadap pasien (mencegah infeksi silang) baik itu di rumah
sakit, puskesmas maupun fasilitas kesehatan yang lainnya.
Menurut ketentuan
Balai Hiperkes, syarat-syarat Alat Pelindung Diri adalah :
a.
APD harus dapat memberikan perlindungan
yang kuat terhadap bahaya yang spesifik atau bahaya yang dihadapi oleh tenaga
kerja.
b.
Berat alat hendaknya seringan mungkin
dan alat tersebut tidak menyebabkan rasa ketidaknyamanan yang berlebihan.
c.
Alat harus dapat dipakai secara
fleksibel.
d.
Bentuknya harus cukup menarik.
e.
Alat pelindung tahan untuk pemakaian
yang lama.
f.
Alat tidak menimbulkan bahaya-bahaya
tambahan bagi pemakainya yang dikarenakan bentuk dan bahayanya yang tidak tepat
atau karena salah dalam menggunakannya.
g.
Alat pelindung harus memenuhi standar
yang telah ada.
h.
Alat tersebut tidak membatasi gerakan
dan persepsi sensoris pemakainya.
i.
Suku cadangnya harus mudah didapat guna
mempermudah pemeliharaannya.
B. Tujuan Alat
Pelindung Diri (Apd)
1.
Melindungi tenaga kerja apabila usaha
rekayasa (engineering) dan administratif tidak dapat
dilakukan dengan baik.
2.
Meningkatkan efektivitas dan
produktivitas kerja.
3.
Menciptakan lingkungan kerja yang aman.
C. Manfaat Alat Pelindung Diri (APD)
1.
Untuk melindungi seluruh/sebagian
tubuhnya terhadap kemungkinan adanya potensi bahaya/kecelakaan kerja.
2.
Mengurangi resiko akibat kecelakaan.
D. Jenis-Jenis Alat Pelindung Diri (Apd)
1.
Alat Delindung Diri meliputi sarung
tangan, masker/respirator, pelindng mata (perisai muka, kacamata), kap, gaun,
apron, da barang lainya (Tarwaka, 2008).S
2.
Sarung tangan ( sarung tangan bedah,
sarung tangan pemeriksaan, sarung tangan rumah tangga).
3.
Masker
4.
Respirator
5.
Pelindung mata
6.
Tutup kepala/kap
7.
Gaun
8.
Apron
9.
Alas kaki
E. Kegunaan Alat Pelindung Diri (APD)
1. Sarung
tangan
Melindungi tangan dari
bahan infeksius dan mellindungi pasien dari mikroorganisme pada tangan petugas.
Alat ini merupakan pembatas fisik terpenting untuk mencegah penyebaran infeksi
dan harus selalu diganti untuk mecegah infeksi silang.
Menurut Tiedjen ada
tiga jenis sarung tangan yaitu:
a. Sarung
tangan bedah, dipaka sewaktu melakukan tindakan infasif atau pembedahan.
b. Sarung
tangan pemeriksaan, dipakai untuk melindungi petugas kesehatan sewaktu
malakukan pemeriksaan atau pekerjaan rutin.
c. Sarung
tangan rumah tangga, dipakai sewaktu memprose peralatan, menangani bahan-bahan
terkontaminasi, dan sewaktu membersihkan permukaan yang terkontaminasi.
2. Masker
Masker harus cukup
besar untuk menutup hidung, muka bagian bawah, rahang dan semua rambut muka.
Masker dipakai untuk menahan cipratan yang keluar sewaktu petugas kesehatan
atau petugas bedah bicara, batuk, atau bersin dan juga untuk mencegah cipratan
darah atau cairan tubuh yang terkontaminasi masik kedalam hidung atau mulut
petugas kesehatan. Masker jika tidak terbuat dari bahan tahan cairan,
bagaimanapun juga tidak efektif dalam mencegah dengan baik.
3. Pelindung mata
Melindungi perawat
kalau terjadi cipratan darah atau cairan tubuh lainya yang terkontaminasi dengan
melindungi mata. Pelindung mata termasuk pelindung plastik yan jernih. Kacamata
pengaman, pelindung muka. Kacamata yang dibuat dengan resep dokter atau
kacamata dengan lensa normal juga dapat dipakai.
4. Tutup
kepala/kap
Dipakai
untuk menutup rambut dan kepala agar guguran kulit dan
rambut
tidak masuk dalam luka sewaktu pembedahan. Kap harus dapat menutup semua
rambut.
5. Gaun
Gaun
penutup, dipakai untuk menutupi baju rumah. Gaun ini dipakai untuk melindungi
pakaian petugas pelayanan kesehatan.Gaun bedah, petama kali digunakan untuk
melindungi pasien dari mikroorganisme yang terdapat di abdomen dan lengan dari
staf perawatan kesehatan sewaktu pembedahan.
6. Apron/Clemek
Terbuat
dari bahan karet atau plastik sebagai suatu pembatas tahan air di bagian depan
dari petugas kesehatan.
7. Alas
kaki
Dipakai
untuk melindungi kaki dari perlukaan oleh benda tajam atau berat atau dari
cairan yang kebetulan jatuh atau menetes pada kaki.
F. Kekurangan Dan Kelebihan Alat Pelindung Diri
1. Kekurangan
a. Kemampuan perlindungan yang tak sempurna karena memakai Alat pelindung diri
yang kurang tepat
b. Fungsi dari Alat Pelindung Diri ini hanya untuk menguragi akibat dari
kondisi yang berpotensi menimbulkan bahaya.
c. Tidak menjamin pemakainya bebas kecelakaan
d. Cara pemakaian Alat Pelindung Diri yang salah,
e. Alat Pelindung Diri tak memenuhi persyaratan standar)
f.
Alat Pelindung Diri yang sangat
sensitive terhadap perubahan tertentu.
g. Alat Pelindung Diri yang mempunyai masa kerja tertentu seperti kanister,
filter dan penyerap (cartridge).
h. Alat Pelindung Diri dapat menularkan penyakit,bila dipakai berganti-ganti.
2. Kelebihan
a. Mengurangi resiko akibat kecelakan
b. Melindungi seluruh/sebagian tubuhnya pada kecelakaan
c. Sebagai usaha terakhir apabila sistem pengendalian teknik dan administrasi
tidak berfungsi dengan baik.
d. Memberikan perlindungan bagi tenaga kerja di tempat kerja.
G. Cara Memilih Dan Merawat Alat Pelindung Diri
1.
Cara memilih
a.
Sesuai dengan jenis pekerjaan dan dalam
jumlah yang memadai.
b.
Alat Pelindung Diri yang sesuai standar
serta sesuai dengan jenis pekerjaannya harus selalu digunakan selama
mengerjakan tugas tersebut atau selama berada di areal pekerjaan tersebut
dilaksanakan.
c.
Alat Pelindung Diri tidak dibutuhkan
apabila sedang berada dalam kantor, ruang istirahat, atau tempat-tempat yang
tidak berhubungan dengan pekerjaannya.
d.
Melalui pengamatan operasi, proses, dan
jenis material yang dipakai.
2. Cara merawat
a.
Meletakkan Alat pelindung diri pada
tempatnya setelah selesai digunakan.
b.
Melakukan pembersihan secara berkala.
c.
Memeriksa Alat pelindung diri sebelum
dipakai untuk mengetahui adanya kerusakan atau tidak layak pakai.
d.
Memastikan Alat pelindung diri yang
digunakan aman untuk keselamatan jika tidak sesuai maka perlu diganti dengan yang
baru.
e.
Dijaga keadaannya dengan pemeriksaan
rutin yang menyangkut cara penyimpanan, kebersihan serta kondisinya.
f.
Apabila dalam pemeriksaan tersebut
ditemukan alat helm kerja yang kualitasnya tidak sesuai persyaratan maka alat
tersebut ditarik serta tidak dibenarkan untuk dipergunakan
g.
Secara spesifik sebagai berikut
3. Helm Safety/ Helm Kerja (Hard hat)
a. Helm kerja dijaga keadaannya dengan pemeriksaan rutin yang menyangkut cara
penyimpanan, kebersihan serta kondisinya oleh manajemen lini.
b. Apabila dalam pemeriksaan tersebut ditemukan alat helm kerja yang
kualitasnya tidak sesuai persyaratan maka alat tersebut ditarik serta tidak
dibenarkan untuk dipergunakan (retak-retak, bolong atau tanpa system
suspensinya).
c. Setiap manajemen lini harus memiliki catatan jumlah karyawan yang memiliki
helm kerja dan telah mengikuti training.
4. Kacamata Safety (Safety Glasses)
a. Kacamata safety dijaga keadaannya dengan pemeriksaan rutin yang menyangkut
cara penyimpanan, kebersihan serta kondisinya oleh manajemen lini.
b. Apabila dalam pemeriksaan tersebut ditemukan kacamata safety yang
kualitasnya tidak sesuai persyaratan maka alat tersebut ditarik serta tidak
dibenarkan untuk dipergunakan.
c. Penyimpanan masker harus terjamin sehingga terhindar dari debu, kondisi
yang ekstrim (terlalu panas atau terlalu dingin), kelembaban atau kemungkinan
tercemar bahan-bahan kimia berbahaya.
d. Setiap manajemen lini harus memiliki catatan jumlah karyawan yang memiliki
kacamata safety dan telah mengikuti training.
5. Sepatu Safety (Safety Shoes)
a. Sepatu safety dijaga keadaannya dengan pemeriksaan rutin yang menyangkut
cara penyimpanan, kebersihan serta kondisinya oleh manajemen lini.
b. Apabila dalam pemeriksaan tersebut ditemukan sepatu safety yang kualitasnya
tidak sesuai persyaratan maka alat tersebut ditarik serta tidak dibenarkan
untuk dipergunakan.
c. Setiap manajemen lini harus memiliki catatan jumlah karyawan yang memiliki
sepatu safety dan telah mengikuti training.
6. Masker/ Perlindungan Pernafasan (Mask/
Respiratory Protection)
a. Pelindung pernafasan dijaga keadaannya dengan pemeriksaan rutin yang
menyangkut cara penyimpanan, kebersihan serta kondisinya.
b. Apabila dalam pemeriksaan tersebut ditemukan alat pelindung pernafasan yang
kualitasnya tidak sesuai persyaratan maka alat tersebut ditarik serta tidak
dibenarkan untuk dipergunakan.
c. Kondisi dan kebersihan alat pelindung pernafasan menjadi tanggung jawab
karyawan yang bersangkutan,
d.
Kontrol terhadap kebersihan alat
tersebut akan selalu dilakukan oleh managemen lini.
7.
Sarung tangan
a. Sarung tangan dijaga keadaannya dengan pemeriksaan rutin yang menyangkut
cara penyimpanan, kebersihan serta kondisinya oleh manajemen lini.
b. Apabila dalam pemeriksaan tersebut ditemukan sarung tangan yang kualitasnya
tidak sesuai persyaratan maka alat tersebut ditarik serta tidak dibenarkan
untuk dipergunakan.
c. Penyimpanan sarung tangan harus terjamin sehingga terhindar dari debu,
kondisi yang ekstrim (terlalu panas atau terlalu dingin), kelembaban atau
kemungkinan tercemar bahan-bahan kimia berbahaya.
H.Faktor Yang Harus Diperhatikan
Faktor
penting yang harus diperhatikan pada pemakaian APD :
1. Kenakan APD sebelum kontak dengan pasien,
umumnya sebelum memasuki ruangan (tindakan atau operasi).
2. Gunakan dengan hati-hati jangan menyebarkan
kontaminasi.
3. Lepas dan buang secara hati-hati ke tempat
limbah infeksius yang telah disediakan di ruang ganti khusus. Lepas masker di
luar ruangan.
4. Segera lakukan pembersihan tangan dengan
langkah-langkah membersihkan tangan sesuai pedoman.
I. Langkah-Langkah
Pemakaian Apd
Langkah-Langkah
memakai APD pada perawatan ruang isolasi kontak dan airborne adalah sebagai
berikut :
1. Kenakan baju kerja sebagai lapisan pertama
pakaian pelindung.
2. Kenakan pelindung kaki.
3. Kenakan sepasang sarung tangan pertama.
4. Kenakan gaun luar.
5. Kenakan celemek plastik.
6. Kenakan sepasang sarung tangan kedua.
7. Kenakan masker.
8. Kenakan penutup kepala.
9. Kenakan pelindung mata
J. PRINSIP
PEMAKAIAN APD :
1.
Gaun Pelindung
·
Tutupi
badan sepenuhnya dari leher hingga lutut, lengan hingga pergelangan tangan dan
selubungkan ke belakang punggung.
·
Ikat di
bagian belakang leher dan pinggang.
2.
Masker
·
Eratkan
tali atau karet elastis pada bagian tengah kepala dan leher
·
Paskan
klip hidung dari logam fleksibel pada batang hidung.
·
Paskan
dengan erat pada wajah dan di bawah dagu sehingga melekat dengan baik.
·
Periksa
ulang pengepasan masker
3.
Kacamata atau pelindung wajah
·
Pasang
pada wajah dan mata dan sesuaikan agar pas.
4.
Sarung tangan
·
Tarik
hingga menutupi bagian pergelangan tangan gaun isolasi
BAB
III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Alat Pelindung Diri atau APD sangat penting dan diperlukan oleh
pegawai,karyawan, Enginering,administratif atau siapapun yang memiliki
resiko kecelakaan atauapun bahaya dalam bekerja.Oleh karena itu APD harus
benar-benar di pelajari dan di pahami baik dalam penggunaannya ataupun
pemeliharaannya agar APD bias berfungsi dengan baik. Berikut pembahasan
mengenai Alat Pelindung diri :
1.
Alat Perlindungan Diri merupakan alat
yang digunakan untuk mengurangi resiko akibat kecelakaan, bukan menghilangkan
kecelakaan itu sendiri.
2.
Alat Perlindungan Diri dibutuhkan oleh
semua lapisan masyarakat.
3.
Alat Perlindungan Diri harus sesuai
dengan jenis kegiatan dan tempat pekerjaan.
4.
Alat Perlindungan Diri harus selalu
dirawat agar dapat digunakan sesuai dengan ketentuan.
B.
Saran
a. Setiap pekerja sebaiknya menggunakan Alat pelindung diri.
b. Penyuluhan tentang Alat pelindung diri kepada semua masyarakat agar dapat
mengurangi angka kecelakaan.
c. Penggunaan Alat pelindung diri sebaiknya sesuai dengan kebutuhan tenaga
kerja.
d. Pemantauan terhadap Alat pelindung diri harus rutin dilakukan, agar dalam
penggunaan lebih optimal.