Sabtu, 19 Juni 2021

MAKALAH PENELITIAN DAMPAK COVID-19 TERHADAP PENDIDIKAN DI DESA CIBENDA SEBAGAI UPAYA MEMPERTAHANKAN KUALITAS PEMBELAJARAN SEKOLAH DASAR

 

MAKALAH PENELITIAN

DAMPAK COVID-19 TERHADAP PENDIDIKAN DI DESA CIBENDA SEBAGAI UPAYA MEMPERTAHANKAN KUALITAS PEMBELAJARAN SEKOLAH DASAR

 

 

Disusun oleh:

XI-IPS 3

1. Nurul Sri Rahayu

2. Yovina Ezahra

3. Mega Adilah Cucu Kirana

4. Novia Martin

 

 

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT

SMA NEGERI 1 PARIGI KABUPATEN PANGANDARAN

Jln. Babakan Ardiyasa no-62 kode pos: 46393 Tlp (0265) 2641021

LEMBAR PENGESAHAN

 

Makalah penelitian yang berjudul :

‘’Dampak Covid-19 Terhadap Pendidikan Di Desa Cibenda Sebagai Upaya Mempertahankan Kualitas Pembelajaran Sekolah Dasar’’

 

 

Disahkan Oleh:

 

 

 

Guru Pembimbing,

 

 

 

 

 

 

NUNUNG PRIATIN, S. Pd 

NIP. 197009022014062002

Mengetahui

Kepala SMA Negeri 1 Parigi

 

 

 

 

 

Drs. NANA PRIATNA, M.Pd

NIP. 19630101 199303 1 021

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

i

KATA PENGANTAR

 

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Penulis panjatkan puji dan puja syukur atas kehadirat- Nya yang telah melimpahka rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada penulis, sehinga penulis dapat menyelesaikan makalah tentang Covid-19.

Makalah ini penulis susun dengan memenuhi salah satu tugas. Untuk itu penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan karya tulis ini

Terlepas dari semua ini, penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka penulis menerima segala saran dan kritikan dari pembaca agar penulis dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata penulis berharap semoga makalah tentang Penelitian Covid-19 di Desa Cibenda.

 

 

Pangandaran,

 

 

 

Penulis

 

 

 

 

ii

DAFTAR ISI

 

LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................... i

KATA PENGANTAR.............................................................................................. ii

DAFTAR ISI............................................................................................................. iii

BAB I    PENDAHULUAN..................................................................................... 1

1.1Latar Belakang Masalah......................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah.................................................................................. 3

1.3 Tujuan Penelitian................................................................................... 3

1.4 Kontribusi Penelitian ............................................................................ 4

1.5 Definisi Operasional ............................................................................. 5

BAB II   KAJIAN PUSTAKA................................................................................. 8

BAB III METODOLOGI PENELITIAN................................................................ 11

3.1 Metode Penelitian.................................................................................. 11

3.2 Teknik Penelitian................................................................................... 12

3.3  Sistematika Penulisan .......................................................................... 12

BAB IV PEMBAHASAN........................................................................................ 14

4.1. Apakah Yang Dimaksud Dengan Covid-19......................................... 14

4.2. Apa Ciri-Ciri Covid-19......................................................................... 14

4.3. Bagaimana Dampaak Covid-19 Terhadap Pendidikan Siswa SD........ 15

4.4. Bagaimana Antisipasi Terhadap Covid-19........................................... 15       

4.5. Bagaimana Kualitas Pembelajaran Sebelum dan Sesudah Covid-19... 15

4.6. Bagaimana Cara Mempertahankan Kualitas pembelajaran Siswa SD.. 16

BAB V PENUTUPAN.............................................................................................. 18

 5.1 Simpulan............................................................................................................. 18

5.2  Saran .................................................................................................................. 19

LAMPIRAN.............................................................................................................. 20       

 

 

iv


BAB I

PENDAHULUAN

1.1         Latar Belakang Masalah

 

Kasus pneumonia yang tidak diketahui penyebabnya pertama kali dilaporkan di Wuhan, provinsi Hubei, China pada Desember 2019. Penyakit ini berkembang sangat pesat dan telah menyebar ke berbagai provinsi lain di China, bahkan menyebar hingga ke Thailand dan korea selatan dalam kurun waktu kurang dari 1 bulan.

Pada 11 Februari 2020, World Health Organization (WHO) mengumumkan nama penyakit ini sebagai Virus CoronaDisease (Covid-19) yang disebabkan oleh Virus SARS-CoV-2, yang sebelumnya disebut 2019-nCoV, dan dinyatakan sebagai pandemik pada tanggal 12 Maret 2020 (Susilo Dkk, 2020).

Berdasarkan laporan WHO pada tanggal 30 Agustus 2020, terdapat 24.854.140 kasus konfirmasi covidid-19 diseluruh dunia dengan 838.924 kematian (CFR 3,4%.). Wilayah amerika memiliki kasus terkonfirmasi terbanyak, yaitu 13.138.912 kasus. Selanjutnya wilayah Eropa dengan 4.205.708 kasus, wilayah Asia Tenggara dengan 4.073.148 kasus, wilayah Mediterania Timur dengan 1.903.547 kasus, wilayah Afrika dengan 1.044.513 kasus, dan wilayah Pasifik barat dengan 487.571 kasus (WHO 2020).

Kasus konfirmasi Covid-19 di Indonesia masih terus bertambah. Berdasarkan laporan Kemenkes-RI, pada tanggal 30 Agustus 2020 tercatat 172.053 kasus konfirmaasi dengan angka kematian 7343 (CFR 4,3%). DKI Jakarta memiliki kasus terkonfirmasi kumulatif terbanyak, yaitu 39.037 kasus. Daerah dengan kasus kumulatif tersedikit yaitu NTT dengan 177 kasus (Kemenkes-RI 2020).

Text Box: 1Seiring dengan terus meningkatnya kasus terkonfirmasi covid-19, penelitian mengenai covid-19 masih berlanjut hingga saat ini. Berdasarkan penelitian Xu dkk.,(2020) dan Zhu dkk.,(2020), ditemukan bahwa agen penyebab covid-19 berasal dari genus betacoronavirus, yang merupakan genus yang sama dengan agen penyebab Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) dan Middle East Respirtory Syndrome (MERS). Virus dapat melewati membran mukosa, terutama mukosa nasal dan laring, kemudian memasuki paru-paru melalui traktus respiratorius dan selanjutnya menuju organ target (Gennaro dkk.,(2020).

Saat ini Covid-19 menjadi perhatian utama dunia. Cepatnya penyebaran penyakit disertai penambahan kasus yang masih terus melonjak, termasuk Indonesia, serta beragamnya manifestasi klinis Covid-19 berpotensi pada koplasnya sistem kesehatan (Vollono dkk., 2020).Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui dampak Covid-19 bagi Sekolah Dasar dalam kegiatan belajar.

Coronavirus merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit pada manusia biasanya menyebabkan penyakit pada manusia biasanya menyebabkan penyakit infeksi saluran pernapasan seperti flu. Covid-19 disebabkan oleh SARS-COV2 yang termasuk dalam coronavirus.

Gejala umum berupa demam, batuk kering, dan sesak nafas. Jika ada orang yang dalam 14 hari sebelum muncul gejala tersebut pernah melakukan perjalanan ke negara terjangkit, maka orang tersebut akan dilakukan pemeriksaan laboratorium lebih lanjut.

Cara penularan utama penyakit ini adalah melalui tetesan kecil (droplet) yang di keluarkan pada saat seseorang batuk atau bersin. Sampai saat ini belum diketahui dengan pasti berapa lama covid-19 mampu bertahan di permukaan suatu benda.Dan membiaskan cuci tangan dengan air sabun,serta hindari menyentuh mata.

Pandemi covid-19 telah mempengaruhi sistem pendidikan di desa cibenda,yang mengarah ke penutupan sekolah. Kebijakan yang di ambil oleh pemerintah desa cibenda yaitu dengan meliburkan seluruh aktivitas pendidikan dan belajar secara online dirumah.

Pendidikan merupakan hal sangat penting bagi manusia dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan. Sifatnya mutlak untuk setiap orang baik di lingkungan keluarga maupun bangsa dan negara. Perkembangan suatu bangsa bisa dilihat dari bagaimana perkembangan pendidikan dari bangsa tersebut. Pendidikan merupakan upaya secara sadar dan terencana untuk mencerdaskan dan mengembangkan potensi peserta didik. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia No.20 tahun 2003 pasal 1 ayat 1 tentang sistem pendidikan nasional SISDIKNAS (2003)

Menurut Azhari menyatakan bahwa pendidikan menentukan perkembangan dan perwujudan sumber daya manusia khususnya pembangunan bangsa dan negara. Pendidiakan memiliki peranan yang penting dalam membentukan sumber daya manusia yang cerdas, cakap, kreatif, beriman, dan ahlak yang mulia.

Pendidikan sekolah dasar adalah Pendidikan awal dari anak untuk mengembangkan pengetahuan (Muhroji & Yusrina, 2018:1). Dalam Kegiatan Pembelajaran Pada dasarnya merupakan upaya untuk mengarahkan anak didik kedalam proses belajar sehingga mereka dapat memperoleh tujuan belajar sesuai dengan apa yang diharapkan sehingga dalam kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan semestinya.

 

1.2 Rumusan Masalah

Jadi Rumusan masalah secara umum merupakan suatu pernyataan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data. Perumusan masalah merupakan salah satu tahap diantara sejumlah tahap penelitian yang memiliki kedudukan yang sangat penting dalam penelitian, suatu kegiatan akan menjadi sia-sia.

Penelitian terhadap Covid-19, dimaksudkan untuk meperoeh gambaran yang jelas tentang Covid-19 di Desa Cibenda.

Berdasarkan uraian diatas, masalah yang dijadikan fokus penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1.    Apa yang dimaksud Covid-19?

2.    Apa ciri-ciri Covid-19?

3.    Bagaimana dampak Covid-19 terhadap Pendidikan Siswa SD?

4.    Bagaimana antisipasi terhadap Covid-19?

5.    Bagaimana kualitas pembelajaran sebelum Covid-19?

6.    Bagaimana kualitas pembelajaran sesudah Covid-19?

7.    Bagaimana cara mempertahankan kualitas pembelajaran Siswa SD?

 

1.3     Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan rumusan kalimat yang menunjukan adanya hasil, sesuatu yang diperoleh setelah penelitian selesai, sesuatu yang akan dicapai atau dituju dalam sebuah penelitian.

Rumusan tujuan mengungkapkan keinginan penelitian untuk memperoleh jawaban atas permasalahan penelitian yang diajukan.

Untuk memperjelas arah penelitian ini, dirumuskan tujuan sebagai berikut :

a). Mengetahui apa itu virus Covid-19.

b). Mengetahui penyebaran Covid-19.

c). Mengetahui cara penceghan Covid-19.

d). Mengetahui dampak Covid-19 khusunya di Sekolah Dasar.

 

1.4     Kontribusi Penelitian

Menurut Dany H (2006) Kontribusi adalah suatu bentuk sumbangan berupa material (uang) yang bisa songkongan atau sumbangan.

Menurut Yadianto (2000) Kontribusi adalah kumpulan adanya uang turun yang didapatkan dari anggota atau masyarakat yang bentuknya sumbangan.

Jadi, kontribusi adalah sesuatu yang dilakukan untuk membantu menghasilkan atau mencapai sesuatu bersama-sama dengan orang lain, atau untuk membantu sesuatu yang sukses.

Ketika kita memberikan kontribusi, itu berarti bahwa kita memberikan sesuatu yang bernilai bagi sesama, seperti uang, harta benda, kerja keras, ataupun waktu kita.

A.   Kontribusi  Teoritis

Coquitt & Zapata – Phelan (2007) menggambarkan kontribusi teoritis sebagai berikut. Study yang rendah kadar pengembangan teori dan pengujinya. Ini merupakan reflikasi terhadap penelitian terdahulu, dan hipotensisnya pun mengacu pada temuan terdahulu. Penelitian ini bertitik tolak dengan meragukan suatu teori tertentu atau yang disebut dengan penelitian Verifikatif.

Adanya keraguan terhadap teori itu muncul apabila yang terlibat tidak dapat lagi menjelaskan kejadian-kejadian aktual yang tengah dihadapi. Dilakukannya pengujian atas teori tersebut bisa melalui peneliatian secara empiris serta hasilnya dapat menolak ataupun mengkukuhkan serta merevisi teori yang berhubungan.

B.   Kontribusi Praktis

Disisi lain, penelitian juga berguna untuk memecahkan permasalahan praktis. Semua lembaga yang bisa kita jumpai dimasyarakat, seperti pemerintahan ataupun lembaga swasta, sadar akan manfaat tersebut dengan menempatkan suatu penelitian.

1.5     Definisi Operasional

Menurut Azwar (2003;74) “ Definisi Operasional adalah suatu definisi mengenai variabel yang dirumuskan berdasarkan karakteristik-karakteristik variabel tersebut yang dapat di amati.”  Operasional adalah konsep yang bersifat abstrak untuk memudahkan pengukuran suatu variabel. Atau Operasional dapat diartikan sebagai pedoman dalam melakukan suatu kegiatan ataupun pekerjaan penelitian.

Definisi operasional merupakan penjabaran interpretasi dari variabel yang sudah ditentukan oleh peneliti. Dalam implementasinya definisi operasional dari satu peneliti dengan peneliti lain bisa sangat berbeda. Ini bisa dilihat pada definisi operasional skripsi ataupun thesis yang berdasar pada daftar pustaka.

Menguraikan DO atau definisi operasional variabel pada sebuah penelitian adalah sesuatu yang esensial. Ini dikarenakan agar ketika pengumpulan data peneliti tidak melakukan kekeliruan. Kekeliruan yang terjadi biasanya adalah data akan menjadi bias atau berbelok arah. Kekeliruan bisa dikarenakan dalam penentuan instrumen penelitian yang tidak tepat serta pembuatan pertanyaan penelitian yang tidak konsisten.

Meskipun begitu tidak menjadikan setiap variabel harus ada definisi operasionalnya, jika terdapat variabel yang sudah jelas tanpa ada interpretasi maka tidak usah ada definisi operasional. Contohnya adalah tinggi badan atau berat badan, maka tidak perlu ada definisi operasional.

Jadi, Definisi Operasional menurut karakteristik yang di observasikan untuk didefinisikan atau mengubah konsep-konsep yang berupa konstruk dengan kata-kata yang menggambarkan suatu perilaku atau gejala yang diamati, diuji dan ditentukan kebenarannya pada orang lain.

Penelitian ilmiah ini adalah penelitian yang dilakukan dengan menggunakan metode deskriftif, metode penelitian dan metode studi pustaka. Dengan menggunakan teknik pengamatan dan observasi.

Menurut penulis penelitian Covid-19 ini harus dikaji lebih lagi karena ternyata pada tahun 2021 ini virus Corona belum bisa diatasi sepenuh nya, malahan menurut para ahli virus Corona bermutasi. Dampak yang ditimbulkan juga berbeda dari yang sebelumnya, meskipun cara menanggulanginya tetap sama. Juga banyak isu-isu yang menyatakan bahwa Vaksin tidak terlalu berefek pada tubuh, ada juga yang menyatakan bahwa Vaksin menambah kekebalan tubuh.

Tetapi menurut para ahli "Vaksin melatih sistem imunitas sehingga terbentuk antibodi. Tidak ada gejala tertentu, tapi sebagian bisa mengalami demam, kemerahan di bekas suntikan, dan itu semua sifatnya ringan, wajar, dan akan hilang dengan sendirinya,"

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

 

Pada tanggal 31 Desember 2019, Tiongkok melaporkan kasus pneumonia misterius yang tidak diketahui penyebabnya.Dalam 3 hari, pasien dengan kasus tersebut berjumlah 44 pasien dan terus bertambah hingga saat ini berjumlah ribuan kasus. Pada awalnya data epidemiologi menunjukan 66% pasien berkaitan atau terpajan dengan satu pasar seafood atau live market di Wuhan, Provinsi Hubei Tiongkok. Sampel isolat dari pasien diteliti dengan hasil menunjukkan adanya infeksi coronavirus, jenis betacoronavirus tipe baru, diberi nama 2019 novel Coronavirus (2019-nCoV). Pada tanggal 11 Februari 2020, World Health Organization memberi nama virus baru tersebut Severa Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARS-CoV-2) dan nama penyakitnya sebagai Coronavirus disease 2019 (COVID-19).

Pada mulanya transmisi virus ini belum dapat ditentukan apakah dapat melalui antara manusia-manusia. Jumlah kasus terus bertambah seiring dengan waktu. Selain itu terdapat kasus 15 petugas medis terinfeksi oleh salah satu pasien. Salah satu pasien tersebut dicurigai kasus “super spreader”. Akhirnya dikonfirmasi bahwa transmisi pneumonia ini dapat menular dari manusia ke manusia. Sampai saat ini virus ini dengan cepat menyebar masih misterius dan penelitian masih terus berlanjut.

Text Box: 8Saat ini sebanyak 201 negara mengonfirmasi terdapatnya kecurigaan serta terkonfirmasi kasus COVID-19. Pertanggal 4 April 2020,berdasarkan data terakhir website oleh Center for Systems Science and Engineering (CSSE) Universitas Jons Hopkins yang diperbaharui berkala,data terakhir menujukan total kasus lebih dari 1.123.024 pasien, dengan total kematian lebih dari 59.140 pasien dan perbaikan lebih dari 228.008 pasien. Saat ini data terus berubah seiring dengan waktu. Terkonfirmasi kasus COVID-19. Per-tanggal 4 april 2020,berdasarkan data terakhir website oleh Kementrian Kesehatan Republik Indonesia yang diperbaharui berkala,data 66 terakhir menunjukan total kasus lebih dari 2.092 pasien, denan total kematian lebih dari 191 pasien (CFR 9.1%) dan perbaikan lebih dari 150 pasien. Berdasarkan data sampai dengan 4 April 2020, angka mortalitas di seluruh dunia 5.1%. Kasus kemarin pertama pasie lelaki usia 61 tahun dengan penyakit penyerta tumor intraabdomen dan kelainan di liver.

Mengingat kembali bahwa Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan COVID-19 sebagai Public Health Emergency of Inter-natiaonal Concern (PHEIC), ini menandakan COVID-19 sebagai ancaman global dunia. Namun, belum ada obat terapeutik khusus untuk penyakit menular ini. Dengan demikian, pemahaman yang lebih baik tentang  SARS-CoV-2 sangatlah penting untuk mengeksplorasi obat yang kemungkinan yang lebih efektif.

Berita baru tentang Covid-19 di Indonesia pada hari Kamis (3/6/202ahli epidemiologi mengatakan, berdasar studi seroprevalense (studi yang menguji antibodi) berskala besar periode Desember hingga Januari 2021, diperkirakan penduduk Indonesia yang terinfeksi Covid-19 sekitar 15 persen. Seperti yang kita tahu, jumlah penduduk di Tanah Air ada sekitar 270 jiwa, 15 persennya berarti sekitar 40,5 juta. Namun saat itu, angka resmi dari pemerintahan pada akhir Januari hanya dialami 0,4 persen penduduk.

Saat ini tercatat ada 1,85 juta kasus Covid-19 di Indonesia. Artinya, angka resmi yang tercatat hanya sekitar 0,7 persen dari jumlah seluruh penduduk Indonesia.

 "Hasil survei tidak terduga ada di laporan,"  kata ahli epidemiologi Universitas Indonesia, Pandu Riono, yang bekerja pada penelitian dengan bantuan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).  Minimnya pengujian dan penelusuran (testing and tracing) kontak dekat kasus Covid-19 menjadi salah satu alasan kenapa angka kasus sangat jomplang.  

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, mungkin penelitian ini masih awal, tapi dia tidak menutup kemungkinan bahwa kasus di Indonesia lebih banyak daripada yang dilaporkan secara resmi. Menurutnya, ini karena banyak kasus Covid-19 yang tidak menunjukkan gejala. Dia mengatakan Indonesia memiliki pelacakan kontak yang rendah dan kurangnya laboratorium untuk memproses tes.

Berdasarkan tes darah, studi seroprevalensi mendeteksi antibodi yang muncul pada orang yang kemungkinan besar sudah terjangkit Covid-19. Angka resmi yang diumumkan pemerintah, sebagian besar berdasarkan pada tes swab, yang mendeteksi virus itu sendiri dan hanya mengungkapkan mereka yang memilikinya pada saat itu. Antibodi berkembang satu sampai tiga minggu setelah seseorang tertular virus dan tinggal di dalam tubuh selama berbulan-bulan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Penelitian ini bertolak pada kenyataan akan penyebaran pandemi covid-19, yang merupakan krisis kesehatan yang pertama dan terutama di dunia. Sebagai akibat dari wabah covid-19, pemerintah, baik dari pusat sampai ke daerah telah memberlakukan upaya pencegahan berupa pengaturan jarak sosial dan fisik (social and physical distancing) di berbagai lini kehidupan; dan salah satuya adalah di dunia pendidikan.

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: (1) untuk mengkaji dan menemukan proses pelaksanaan pembelajaran daring (online) di daerah  Cibenda ; (2) untuk mengkaji dan menemukan kendala dan akibat dari pandemi covid-19 terhadap pembelajaran daring (online) di daerah Cibenda.

Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Metode ini sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Dengan demikian, peneliti akan menjelaskan data-data yang diperoleh dari informan sesuai dengan kenyataan yang terjadi kemudian akan dianalisis. Instrumen yang akan digunakan untuk memeroleh data penelitian ini adalah melalui wawancara dengan teknik semi terstruktur. Data yang telah terkumpul, kemudian dianalisis secara deskriptif melalui proses mereduksi data, model data (data display), dan penarikan kesimpulan.

 

3.2 Teknik Penelitian

Text Box: 11Teknik keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu triangulasi. Cara ini dilakukan dengan menggabungkan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi yang dilakukan di Desa Cibenda untuk mendapatkan data yang kredibel dan mendalam.

 Menurut Norman K. Denkin, Triangulasi merupakan gabungan atau kombinasi berbagai metode yang dipakai untuk mengkaji fenomena yang saling terkait dari sudut pandang dan perspektif yang berbeda (Rahardjo:2010).

Triangulasi sumber data adalah menggali kebenaran informai tertentu melalui berbagai metode dan sumber perolehan data. Selain melalui wawancara dan observasi, peneliti dapat menggunakan observasi terlibat (participantobervation), dokumen tertulis, arsip, dokumen sejarah, catatan resmi, catatan atau tulisan pribadi dan gambar atau foto.Dari berbagai cara tersebut akan menghasilkan bukti atau data yang berbeda yang akan memberikan pandangan (insights) yang berbeda mengenai fenomena yang diteliti.

Dalam penelitian ini akan menggunakan triangulasi sumber data. Hal ini dikarenakan, peneliti menggunakan metode wawancara dan observasi dalam mengumpulkan data agar diperoleh hasil yang valid antara pernyataan yang diungkapkan oleh beberapa informan dan kesesuaian data dilapangan.

 

3.3  Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan berisi penjelasan yang terkandung di dalam masing-masing bab secara singkat dari keseluruhan penelitian ini, seluruh penulisan disusun secara sistematis sebagai berikut:

·           PENDAHULUAN

Pada bab ini membahas tentang konsep dasar penelitian, yaitu mengenai: Latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian dan sistematika penelitian yang berupa uraian singkat mengenai bab yang terdapat didalam makalah.

·           KAJIAN PUSTAKA

kajian pusatka ini lebih fokus dan menekankan pada objek penelitian yang diangkat. Tentu saja objek penelitian setiap jurusan memiliki tujuannya fokus lebih spesifik yang berbeda-beda.

·           METODOLOGI PENELITIAN

Saat mengerjakan makalah, akan dihadapkan pada dua pilihan metode penelitian.  Ada metode penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang sifatnya subjektif dari penulis. umumnya juga akan memakan waktu lebih lama. Di metode penelitian pada sistematika penulisan makalah juga wajib terdapat teknik penelitian. Teknik penelitian memiliki beberapa bentuk. ada yang bisa dilakukan dengan angket (kuesioner), observasi, wawancara, dokumentasi dan masih banyak lagi.

·           PEMBAHASAN

Di bab pembahasan lebih mengulas secara teoritik dari hasil penelitian.

·           PENUTUPAN

Berisi penutupan dari isi makalah juga saran yang di sampaikan oleh penulis.

 

 

 

 

BAB IV

PEMBAHASAN

 

4.1.  Apakah Yang Dimaksud Dengan Covid-19

COVID-19 (coronavirus disease 2019) adalah penyakit yang disebabkan oleh jenis coronavirus baru yaitu Sars-CoV-2, yang dilaporkan pertama kali di Wuhan Tiongkok pada tanggal 31 Desember 2019.

4.2. Apa Ciri-Ciri Covid-19

Masing-masing orang memiliki respons yang berbeda terhadap COVID-19. Sebagian besar orang yang terpapar virus ini akan mengalami gejala ringan hingga sedang, dan akan pulih tanpa perlu dirawat di rumah sakit.

Gejala yang paling umum:

·       demam

·       batuk kering

·       kelelahan

·       Gejala yang sedikit tidak umum:

·       rasa tidak nyaman dan nyeri

·       nyeri tenggorokan

·       diare

·       konjungtivitis (mata merah)

·       sakit kepala

·       hilangnya indera perasa atau penciuman

·       ruam pada kulit, atau perubahan warna pada jari tangan atau jari kaki

Gejala serius:

·      kesulitan bernapas atau sesak napas

·      Text Box: 14nyeri dada atau rasa tertekan pada dada

·      hilangnya kemampuan berbicara atau bergerak

·      Segera cari bantuan medis jika Anda mengalami gejala serius. Selalu hubungi dokter atau fasilitas kesehatan yang ingin Anda tuju sebelum mengunjunginya.

·      Orang dengan gejala ringan yang dinyatakan sehat harus melakukan perawatan mandiri di rumah.

Rata-rata gejala akan muncul 5–6 hari setelah seseorang pertama kali terinfeksi virus ini, tetapi bisa juga 14 hari setelah terinfeksi.

 

4.3.  Bagaimana Dampaak Covid-19 Terhadap Pendidikan Siswa SD

Sudah lebih dari satu tahun pandemi covid-19 berlangsung di Indonesia. ... Pendemi covid-19 telah mengubah dunia pendidikan mulai dari proses pembelajaran, dimana biasanya dilakukan di dalam kelas dengan tatap muka, namun sejak pandemi berlangsung berubah menjadi belajar daring (dalam jaringan).

 

4.4.  Bagaimana Antisipasi Terhadap Covid-19

Menjalankan protokol kesehatan menjadi hal terpenting yang harus dilakukan seperti mencuci tangan dengan air yang mengalir, memakai masker, jaga jarak, hindari berkerumunan dan tetap di rumah.

 

4.5.  Bagaimana Kualitas Pembelajaran Sebelum dan Sesudah Covid-19

Sebelum adanya covid-19 pembelajaran di lakukan seperti biasanya, datang ke sekolah, belajar sesuai dengan KBM yang sudah ditentukan. Sesudah adanya covid-19 di Indonesia,             Pemerintah mengeluarkan Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 9/2018 tentang Pemanfaatan Rumah Belajar.  Pembelajaran yang dilakukan dirumah melalui media daring (online).

Tak sedikit orangtua pun mengeluhkan media pembelajaran jarak jauh melalui daring (internet) ini. Terlebih bagi orangtua yang work from home (WFH), harus tetap mendampingi anak-anaknya, khususnya anaknya yang masih usia dini. Ini mengingat belum meratanya diperkenalkan teknologi dalam pemanfaataan media belajar, seperti laptop, gadget,dan lainnya.

Terutama anak usia dini hingga sekolah menengah belum merata ketersediaan fasilitas teknologi sebagai media belajar mengajar di sekolah. Meskipun sebagian besar sudah mengenal digital, sisi operasionalnya belum diterapkan optimal dalam media pembelajaran. Bagi guru Bagi guru Sekolah Dasar, dituntut sesuatu yang menyenangkan dengan kreativitasnya. Fasilitas video,  voice note, dan Youtube dapat dijadikan media pembelajaran. Namun perlu pendampingan penuh dari orangtua.

 

4.6.  Bagaimana Cara Mempertahankan Kualitas pembelajaran Siswa Sd

1)      Pertama, membuat aturan kelas daring, termasuk waktu dan aplikasi yang digunakan.

2)      Kedua, membangun suasana yang baik dalam berdiskusi dalam kelas daring, walaupun agak susah dilakukan namun usahakan siskusi dilakukan baik secara sinkron atau asinkron. Jangan sampai siswa yang bertanya atau membutuhkan penguatan tidak dilayani.

3)      Ketiga, walaupun dalam pembelajaran daring, guru semestinya tetap menggunakan ekpresi-ekpresi verbal maupun non-verbal dalam memberikan feedback, reward dan punishment. Bisa menggunakan emoticon, sticker, atau kalimat yang memotivasi siswa.

4)      Keempat, guru harus mampu mengaitkan materi dengan situasi terkini atau kekinian, sehingga akan mudah dipahami oleh siswa.

5)      Kelima, menggunakan video atau animasi yang yang mendukung materi sehingga tidak membosankan (Akdon, 2007).

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB V

PENUTUPAN

Penyakit yang disebabkan infeksi COVID-19 pada umumnya bersifat ringan, terutama pada anak-anak dan orang dewasa muda. Namun, infeksi ini tetap dapat menyebabkan penyakit serius: sekitar 1 dari 5 orang yang terjangkit membutuhkan perawatan di rumah sakit. Karenanya, wajar jika orang khawatir tentang dampak wabah COVID-19 pada diri mereka dan orang-orang yang mereka kasihi.

Kita dapat menyalurkan kekhawatiran kita dengan cara melindungi diri kita, orang-orang yang kita kasihi dan masyarakat kita. Tindakan yang terpenting adalah rajin mencuci tangan secara menyeluruh dan menutup hidung dan mulut saat batuk dan bersin. Selain itu, tetap ikuti perkembangan informasi dan patuhi nasihat dinas kesehatan setempat termasuk pembatasan perjalanan, pergerakan dan pertemuan yang diberlakukan.

 5.1 Simpulan

Indonesia terpapar Covid-19 pada senin 2 Maret 2020. Hingga sampai sekarang juni 2021 sudah terhitung 1 tahun Indonesia terpapar virus Covid-19 dari negri Tirai Bambu (china) itu. Segala bentuk pengobatan pun sudah pemperintah lakukan, tetapi ternyata banyak masyarakat yang bebal, masih tidak mendengarkan himbauan untuk berjaga jarak, memakai masker, dan selalu menjaga kebersihan. Terlebih juga cara penyebaran virus covid-19 bisa dibilang sangat singkat, maka dari itu pemerintah selalu gencar menghimbau agar masyarakat selalu mentaati protokol yang ada .

Text Box: 18 Kasus ini pun tidak hanya berdampak pada kehidupan sehari-hari, tetapi juga berdampak kepada pendidikan, masalah ekonomi dan banyak hal. Pemerintah menyatakan upaya pencegahan dan pengendalian pada tempat kerja dan industri, oleh karna itu banyak pekerja kantoran yang melakukan pekerjaan nya lewat rumah WFH (work from home), meskipun ada sebagian yang bekerja di kantor tetapi dengan syarat mematuhi protokol yang ada. Untuk masalah pekerja industri, pihak industri menerapakan untuk sedikit pegawai yang masuk bekerja, karna khawatir dapat memicu penyebaran virus corona dengan cepat.

Juga karena adanya Covid-19 Sekolah ditutup, kegiatan belajar mengajar di lakukan dirumah dengan menggunakan metode belajar Online (internet). Tak banyak orangtua murid yang protes karna alasan satu dan lain hal, tetapi ternyata Pemerintahan dapat menyelesaikan masalah itu dengan memberi bantuan. Meskipun agak sedikit kesulitan di awal kegiatan belajar mengajar menggunakan metode Online (internet) ini tetapi sekarang guru maupun murid sudah dapat beradaptasi dengan baik.

Untuk murid Sekolah Dasar pihak sekolah meminta agar kedua Orangtua/wali, selalu mendamping ketika adanya kelas pembelajaran.

 

5.2 Saran

Membangun budaya bersih dan sehat oleh warga sekolah juga sangat penting dalam menekan angka penyebaran Covid-19, lanjutnya. Jumeri menyarankan agar saat minggu-minggu pertama pelaksanaan PTM terbatas, sekolah lebih menekankan pada membangun karakter budaya bersih dan sehat terlebih dahulu.

Bagi guru atau siswa yang sakit, pastikan untuk tidak masuk ke sekolah sampai benar-benar sehat. Bagi yang pulang dari bepergian ke luar daerah, disarankan untuk melakukan isolasi mandiri terlebih dahulu untuk memastikan kondisi kesehatan yang bersangkutan

 

 

 

LAMPIRAN

 

Kamis, 31 Desember 2020

MAKALAH TENTANG ADMINISTRASI PERKANTORAN

 

KATA PENGANTAR

 

 

Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kita Rahmat, Karunia serta Rizkinya sehingga penulis menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta yakni nabi Muhammad SAW, kepada para keluarganya, sahabatnya serta mukminin mukminat hingga hari kiamat nanti.

Adapun makalah yang penulis susun adalah tentang Administrasi Perkantoran. Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan pada makalah ini. Untuk itu saran maupun kritik yang bersifat membangun akan penulis terima demi kesempurnaan penyusunan dimasa yang akan datang.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Saya mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih. 

 

 



Pangandaran, 20 Desember 2020

 

 

 

Penulis

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR ISI

 

 

KATA PENGANTAR....................................................................................... i

DAFTAR ISI...................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1

A.  Latar Belakang................................................................................. 1

B.  Rumusan Masalah............................................................................ 2

C.  Tujuan.............................................................................................. 3

BAB II PEMBAHASAN................................................................................... 4

A.Pengertian Pelayanan Kesehatan...................................................... 4

B.Tujuan Pelayanan Kesehatan............................................................ 4

C.Bentuk Pelayanan Kesehatan............................................................ 5

D.Perbedaan Pelayanan Kesehatan Dokter dan Pelayanan

   Kesehatan Masyarakat....................................................................... 6

E.Syarat Pokok Pelayanan Kesehatan.................................................. 7

F.Sistem Rujukan.................................................................................. 7

G.Puskesmas......................................................................................... 8

BAB III PENUTUP........................................................................................... 11

A. Kesimpulan...................................................................................... 11

B. Saran................................................................................................ 11

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 12

 


BAB I

PENDAHULUAN

 

A.           Latar Belakang

Administrasi perkantoran adalah suatu kegiatan administratif yang dilakukan dalam organisasi kantor dengan menggunakan alat-alat atau fasilitas yang ada dalam kantor yang bersangkutan. Administrasi perkantoran merupakan sub sistem dalam organisasi kantor yang berfungsi sebagai pendukung utama upaya pencapaian tujuan organisasi secara keseluruhan dalam bentuk pelayanan ke dalam dan ke luar organisasi.

Administrasi perkantoran berbeda dengan tata-usaha perkantoran. Faktor pembedanya adalah jenis kegiatan dan luas lingkup unit kerja sebagai tempat pelaksanaan kegiatan. Tata usaha perkantoran adalah suatu kegiatan yang merupakan bagian dari administrasi perkantoran, yang bergerak di setiap bagian yang paling kecil dari suatu organisasi kantor, dengan sebutan tata-usaha, pada umumnya melibatkan pegawai rendah melalui keterampilannya. Namun keduanya mempunyai peran sama dalam hal pelayanan yaitu:

1.      Pelayanan terhadap pelaksanaan kegiatan operatif atau tugas pokok organisasi pada umumnya, dan pelayanan manajemen pada khususnya,

2.       pengumpulan, penyediaan dan penyajian keterangan-keterangan (data dan informasi) bagi manajemen guna mengambil putusan,

3.      Membantu kelancaran tugas dan perkembangan organisasi sebagai suatu keseluruhan.

Administrasi perkantoran mempunyai hubungan erat dengan pelayanan timbal balik. Ketertiban dan kelancaran dalam kegiatan administrasi perkantoran berpengaruh terhadap ketertiban dan kelancaran pelayanan yang dampaknya adalah kepuasan bagi penerima layanan.

Fungsi perkantoran secara umum adalah sebagai pusat pemikiran, pusat administrasi (pelayanan) dan pusat data dan informasi. Dengan fungsi demikian itu maka perkantoran berperan besar dalam membantu proses pencapaian tujuan organisasi.

Untuk melaksanakan fungsi perkantoran secara baik dan berdaya guna ada empat macam kegiatan yang dilakukan dalam perkantoran. Empat kegiatan tersebut adalah kegiatan pencatatan, kegiatan pengelompokan, kegiatan komunikasi dan kegiatan manipulasi. Kegiatan pencatatan dan kegiatan pengelompokan bersifat kegiatan keterampilan yang dilakukan oleh pegawai-pegawai golongan I dan II (pegawai negeri sipil), sedangkan kegiatan komunikasi dan kegiatan manipulasi bersifat manajerial yang dilakukan oleh setiap manajer pada semua tingkat. Meskipun demikian kegiatan-kegiatan tersebut dimaksudkan untuk melayani manajemen ke dalam dan ke luar kepada orang/badan/instansi yang berkepentingan.

Produk perkantoran yang akan menjadi barang berharga bagi penerima layanan adalah surat-surat dalam segala bentuk dan jenis, formulir untuk berbagai macam keperluan sebagai sarana kelancaran dalam tata-persatuan dan produk sampingan berupa arsip.

Arsip beserta data harus ditangani secara sungguh-sungguh karena sifatnya yang senantiasa bertambah jumlahnya dan karena manfaatnya terhadap manajemen dalam rangka pengambilan keputusan yang tepat. Klasifikasi arsip sehubungan dengan sistem penyimpangan ada empat macam yaitu: tidak penting, bermanfaat, penting dan sangat penting. Agar terdapat efektifitas dan efisiensi yang konsisten, perlu diadakan program penyusutan arsip secara terpadu.

 

B.            Rumusan Masalah

1.      Apa pengertian pelayanan kesehatan?

2.      Apa tujuan pelayanan kesehatan?

3.      Apa saja bentuk pelayanan kesehatan?

4.      Apa perbedaan pelayanan kesehatan dokter dan pelayanan kesehatan masyarakat?

5.      Apa saja syarat pokok pelayanan kesehatan?

6.      Apa pengertian dari sistem rujukan?

7.      Apa yang dimaksud dengan puskesmas?

 

 

 

 

 

 

C.           Tujuan

1.      Untuk mengetahui pengertian pelayanan kesehatan

2.      Untuk mengetahui tujuan pelayanan kesehatan

3.      Untuk mengetahui bentuk pelayanan kesehatan

4.      Untuk mengetahui perbedaan pelayanan kesehatan dokter dan pelayanan kesehatan masyarakat

5.      Untuk mengetahui syarat pokok pelayanan kesehatan

6.      Untuk mengetahui tentang sistem rujukan

7.      Untuk mengetahui tentang puskesmas

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

 

A.    Pengertian Pelayanan Kesehatan

Definisi pelayanan kesehatan yaitu suatu konsep yang dipakai dalam pemberian layanan kesehatan terhadap masyarakat. Pelayanan kesehatan juga diartikan sebagai konsep yang diterapkan untuk memberikan layanan dengan jangka waktu lama dan terus dilakukan kepada publik dan masyarakat.

Menurut Depkes RI (2009), pelayanan kesehatan menurut Depkes RI adalah upaya untuk menyelenggarakan perorangan atau bersama-sama dalam organisasi untuk mencegah dan meningkatkan kesehatan, memelihara serta menyembuhkan penyakit dan juga memulihkan kesehatan perorangan, kelompok, keluarga dan ataupun publik masyarakat.

Pelayanan kesehatan menurut Levey dan Loomba (1973) adalah upaya untuk menyelenggarakan sendiri ataupun secara bersama-sama dalam suatu organisasi kesehatan untuk mencegah dan meningkatkan kesehatan, memelihara, dan menyembuhkan penyakit dari seseorang, kelompok, keluarga, ataupun masyarakat.

Pelayanan kesehatan menurut Prof. Dr. Soekijo Notoatmojo adalah sebuah bagian dari sistem pelayanan kesehatan yang tujuan utamanya adalah pelayanan preventif (pencegahan) dan promotif (peningkatan kesehatan) memiliki sasaran yaitu publik dan masyarakat.

 

B.     Tujuan Pelayanan Kesehatan

A.A Maulana (2013) menyatakan sistem pelayanan kesehatan mempunyai tujuan antara lain yaitu:

  • Promotif, atau memelihara dan meningkatkan kesehatan hal ini sangat dibutuhkan seperti pada peningkatan gizi.
  • Preventif, atau pencegahan terhadap orang yang mempunyai resiko terhadap penyakit yang terdiri dari:
  • Preventif primer: Adalah tersusun dari program pendidikan seperti imunisasi, penyediaan nutrisi yang baik.
  • Prventif Sekunder: Adalah pengobatan penyakit tahap dini.
  • Preventif Tersier: Adalah diagnosa penyakit, pembuatan diagnosa dan pengobatan.
  • Kuratif. Adalah penyembuhan suatu penyakit
  • Rehabilitasi. Adalah proses memulihkan dan proses mengobati.

Pelayanan kesehatan diatas dilakukan oleh:

  • Dokter Spesialis
  • Dokter Subspesialis terbatas
  • Perawat
  • Bidan
  • Petugas kesehatan lingkungan.

C.    Bentuk Pelayanan Kesehatan

1.    Pelayanan kesehatan tingkat pertama (primer)

Pelayanan yang lebih mengutamakan pelayanan yang bersifat dasar dan dilakukan bersama masyarakat dan dimotori oleh:

a.       Dokter Umum (Tenaga Medis)

b.      Perawat Mantri (Tenaga Paramedis)

Pelayanan kesehatan primer (primary health care), atau pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan kesehatan yang paling depan, yang pertama kali diperlukan masyarakat pada saat mereka mengalami gangguan kesehatan atau kecelakaan. Primary health care pada pokoknya ditunjukan kepada masyarakat yang sebagian besarnya bermukim di pedesaan, serta masyarakat yang berpenghasilan rendah di perkotaan. Pelayanan kesehatan ini sifatnya berobat jalan (Ambulatory Services). Diperlukan untuk masyarakat yang sakit ringan dan masyarakat yang sehat untuk meningkatkan kesehatan mereka atau promosi kesehatan. Contohnya : Puskesmas, Puskesmas keliling, klinik.

2.    Pelayanan kesehatan tingkat kedua (sekunder)

Pelayanan kesehatan sekunder adalah pelayanan yang lebih bersifat spesialis dan bahkan kadang kala pelayanan subspesialis, tetapi masih terbatas. Pelayanan kesehatan sekunder dan tersier (secondary and tertiary health care), adalah rumah sakit, tempat masyarakat memerlukan perawatan lebih lanjut (rujukan). Di Indonesia terdapat berbagai tingkat rumah sakit, mulai dari rumah sakit tipe D sampai dengan rumah sakit kelas A. Pelayanan kesehatan dilakukan oleh:

a.       Dokter Spesialis

b.      Dokter Subspesialis terbatas

Pelayanan kesehatan ini sifatnya pelayanan jalan atau pelayanan rawat (inpantient services).Diperlukan untuk kelompok masyarakat yang memerlukan perawatan inap, yang sudah tidak dapat ditangani oleh pelayanan kesehatan primer. Contoh : Rumah Sakit tipe C dan Rumah Sakit tipe D.

3.    Pelayanan kesehatan tingkat ketiga (tersier)

Pelayanan kesehatan tersier adalah pelayanan yang lebih mengutamakan pelayanan subspesialis serta subspesialis luas.

Pelayanan kesehatan dilakukan oleh:

a.       Dokter Subspesialis

b.      Dokter Subspesialis Luas

Pelayanan kesehatan ini sifatnya dapat merupakan pelayanan jalan atau pelayanan rawat inap (rehabilitasi).Diperlukan untuk kelompok masyarakat atau pasien yang sudah tidak dapat ditangani oleh pelayanan kesehatan sekunder. Contohnya: Rumah Sakit tipe A dan Rumah sakit tipe B.

 

D.    Perbedaan Pelayanan Kesehatan Dokter dan Pelayanan Kesehatan Masyarakat

Pelayanan Kedokteran:

1.      Tenaga pelaksana utamanya adalah dokter

2.      Perhatian utamanya pada penyembuhan penyakit

3.      Sasaran utamanya adalah perseorangan atau keluarga

4.      Kurang memperhatikan efisiensi

5.      Tidak boleh menarik perhatian karena bertentangan dengan etika

6.      Menjalankan fungsi perseorangan

7.      Penghasilan diperoleh dari imbal jasa

8.      Bertanggung jawab hanya kepada penderita

9.      Tidak dapat memonipoli upaya kesehatan dan bahkan mendapatkan saingan

10.  Masalah administrasi amat sederhana

 

Pelayanan Kesehatan Masyarakat

1.      Tenaga pelaksananya terutama ahli kesehatan masyarakat

2.      Perhatian utamanya pada penyembuhanpencegahan

3.      Sasaran utamanya adalah masyarakat secara keseluruhan

4.      Selalu berupaya mencari cara yang efisiensi

5.      Dapat menarik perhatian masyarakat dan mendapat dukungan undang-undang

6.      Penghasilan berupa gaji dari pemerintah

7.      Bertanggung jawab kepada seluruh masyarakat

8.      Dapat memonopoli upaya kesehatan

9.      Mendapatkan berbagai persoalan kepemimpinan

 

E.     Syarat Pokok Pelayanan Kesehatan

  1. Tersedia dan berkesinambungan
  2. Dapat diterima dan wajar
  3. Mudah dicapai
  4. Mudah dijangkau
  5. Bermutu

 

F.     Sistem Rujukan

Sistem rujukan adalah suatu jaringan pelayanan kesehatan yang memungkinkan terjadinya penyerahan tanggung jawab secara timbal balik atas masalah yang timbul, baik vertikal (dari unit yang lebih mampu menangani) maupun horizontal (antar unit-unit yang setingkat kemampuannya) secara rasional kepada yang lebih mampu.

Sistem rujukan adalah system yang dikelola secara strategis, proaktif, pragmatif dan koordinatif untuk menjamin pemerataan pelayanan kesehatan maternal dan neonatal yang paripurna dan komprehensif bagi masyarakat yang membutuhkannya terutama ibu dan bayi baru lahir, dimanapun mereka berada dan berasal dari golongan ekonomi manapun agar dapat dicapai peningkatan derajat kesehatan ibu dan bayi melalui peningkatan mutu dan keterjangkauan pelayanan kesehatan dan neonatal di wilayah mereka berada. (Depkes RI, 2006).

Sistem rujukan merupakan pelimpahan tanggung jawab timbal balik atas kasus atau masalah penyakit kandungan  yang timbul baik secara vertikal maupun horizontal (Mochtar, 1998).

 

G.    Puskesmas

Menurut DepKes RI (2004), Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kesehatan.

1.         Unit Pelaksana Teknis

Sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan kabupaten/kota (UPTD), Puskesmas berperan menyelenggarakan sebagian dari tugas teknis operasional dinas kesehatan kabupaten/kota dan merupakan unit pelaksana tingkat pertama serta ujung tombak pembangunan kesehatan di Indonesia.

2.         Pembangunan Kesehatan

Pembangunan kesehatan adalah penyelenggaraan upaya kesehatan oleh Bangsa Indonesia untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang, agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal.

3.         Pertanggungjawaban Penyelenggaraan

Penanggung jawab utama penyelenggaraan seluruh upaya pembangunan kesehatan di wilayah kabupaten/kota adalah dinas kesehatan kabupaten/kota, sedangkan puskesmas bertanggung jawab hanya untuk sebagian upaya pembangunan kesehatan yang dibebankan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota sesuai dengan kemampuannya.

4.         Wilayah Kerja

Secara Nasional standar wilayah kerja puskesmas adalah satu kecamatan, tetapi apabila di satu kecamatan terdapat lebih dari satu puskesmas, maka tanggung jawab wilayah kerja dibagi antar puskesmas, dengan memperhatikan keutuhan konsep wilayah (desa/kelurahan atau RW). Masing-masing puskesmas tersebut secara operasional bertanggung jawab langsung kepada Dinas K esehatan kabupaten/kota.

Puskemas sebagai penyedia pelayanan kesehatan ditingkat Kecamatan mempunyai 3 (tiga) fungsi, yaitu:

 

1.         Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan.

Puskesmas selalu berupaya menggerakkan dan memantau penyelenggaraan pembangunan lintas sektor termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha di dilayah kerjanya, sehingga berwawasan serta mendukung pembangunan kesehatan. Di samping itu aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan setiap pembangunan di wilayah kerjanya. Khusus untuk pembangunan kesehatan, upaya yang dilakukan puskesmas adalah mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.

2.         Pusat pemberdayaan masyarakat.

Puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat, keluarga dan masyarakat termasuk dunia usaha memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat, berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk sumber pembiayaannya, serta ikut menetap, menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan. Pemberdayaan perorangan, keluarga dan masyarakat ini diselenggarakan dengan memperhatikan kondisi dan situasi, khususnya social budaya masyarakat setempat.

3.         Pusat strata pelayanan kesehatan strata pertama

Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menjadi tanggung jawab puskesmas meliputi:

a.       Pelayanan kesehatan perorangan

Pelayanan kesehatan perorangan adalah pelayanan yang bersifat pribadi  dengan tujuan utama menyembuhkan penyakit dan pemulihan kesehatan perorangan, tanpa mengabaikan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit. Pelayanan perorangan tersebut adalah rawat jalan dan untuk puskesmas tertentu di tambahkan dengan rawat inap.

b.      Pelayanan kesehatan masyarakat

Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan yang bersifat publik dengan tujuan utama memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan. Pelayanan kesehatan masyarakat tersebut antara lain promosi kesehatan, pemberantasan penyakit, penyehatan lingkungan, perbaikan gizi, peningkatan kesehatan keluarga, keluarga berencana, kesehatan jiwa masyarakat serta berbagai program kesehatan masyarakat lainnya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

PENUTUP

 

A.    Kesimpulan

Administrasi perkantoran atau manajemen kantor merupakan rangkaian kegiatan merencanakan, mengorganisasi (mengatur dan menyususn), mengarahkan, mengawasi (melakukan kontrol), serta menyelenggarakan secara tertib berbagai pekerjaan perkantoran atau pekerjaan ketatausahaan. Administrasi perkantoran mempunyai hubungan erat dengan pelayanan timbal balik. Ketertiban dan kelancaran dalam kegiatan administrasi perkantoran berpengaruh terhadap ketertiban dan kelancaran pelayanan yang dampaknya adalah kepuasan bagi penerima layanan. Tidak tertibnya administrasi perkantoran akan berakibat tidak tertibnya pekerjaan ketatausahaan yang menghambat kelancaran pelaksanaan pekerjaan operatif, menghambat pengambilan keputusan/kebijaksanaan oleh pimpinan, dan menghambat perkembangan kemajuan organisasi. Dalam hal ini administrasi perkantoran yang dimaksud dalah berhubungan dengan administrasi pelayanan pada bidang kesehatan, khususnya di Puskesmas.

Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat, dengan peran serta aktif masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan masyarakat. Upaya kesehatan tesebut diselenggarakan dengan menitikberatkan kepada pelayanan untuk masyarakat luas guna mencapai derajat kesehatan yang optimal, tanpa mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan. Sebagai ujung tombak pelayanan dan pembangunan kesehatan di Indonesia maka Puskesmas perlu mendapatkan perhatian terutama berkaitan dengan mutu pelayanan kesehatan.

 

B.     Saran

Saat ini ketika persaingan semakin ketat, pandangan yang menyederhanakan masalah administrasi tidak bisa lagi dianut. Bagian administrasi di perkantoran memegang peranan yang sama penting dibagian lainnya. Mereka harus dibekali dengan skill dan kemampuan yang cukup di bagiannya. Selain itu mereka harus pula mempunyai pandangan yang positif terhadap pekerjaan dan selalu berusaha untuk meningkatkan kinerjanya menjadi terus lebih baik.

Apalagi dibidang kesehatan, pelayanan paling diutamakan karena menyangkut dengan kemanusiaan, menyelematkan nyawa, mengobati yang luka suatu pelayanan yang mulia.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

 

Haryadi Hendy. 2000. Administrasi Perkantoran untuk Manajemen. Bandung : Sinar Baru.

Riani, Okta. 2015. Pengertian dan Bentuk – Bentuk Pelayanan Kesehatan. (Online) https://oktarianimochi.wordpress.com/2015/07/11/pelayanan-kesehatan/

Wijayanti, Wiwi. 2013. Jenis dan Bentuk – Bentuk Pelayanan Kesehatan. (online) http://wiwijayanti.blogspot.com/2013/09/bentuk-dan-jenis-pelayanan-kesehatan.html

Portal Media Pengetahuan Online. 2018. Pengertian Pelayanan Kesehatan. https://www.seputarpengetahuan.co.id/2018/08/pengertian-pelayanan-kesehatan-tujuan-jenis-jenis-terlengkap.html

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

MAKALAH PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN DASAR TENAGA KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS SDM

  MAKALAH PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN DASAR TENAGA KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS SDM Disusun untuk memenuhi Tugas Mata kuliah Eko...