Senin, 20 Maret 2017

LAPORAN KUNJUNGAN STUDY TOUR KE YOGYAKARTA



BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Daerah istimewa yogyakarta atau yang lebih dikenal dengan nama jogja,merupakan kota yang terkenal dengan sejarah dan warisan budayanya. Yogyakarta merupakan pusat kerajaan mataram,dan sampai saat ini masih ada keraton yang masih berfungsi dalam arti sesungguhnya.jogja juga memiliki banyak candi yang berusia ribuan tahun yang merupakan peninggalan kerajaan besar zaman dahulu,salah satunya adalah candi borobudur yang dibangun pada abad ke 9 oleh dinasti syailendra, sedangkan arsitek dari candi tersebut adalah gunadharma.
Pegunungan,pantai-pantai,hamparan sawah yang hijau dan udara yang sejuk menghiasi keindahan kota jogja.masyarakat jogja hidup dengan damai dan mempunyai keramahan yang khaas.coba kita berkeliling desa,kita pasti akan mendapat senyuman dansapaan yang hangat dari para penduduk sekitar. Suasana seni yang begitu terasa di jogja.malioboro yang merupakan urat nadi jogja dibanjiri barang-barang kerajinana dari segenap penjuru.para pengayuh becakpun siap mengantarkan kita mengelilingi tempat-tempat pariwisata. Tak ayal bila kota jogja sangat terkenal dan merupakan salah satu tujuan utama para wisatawan mancanegara,untuk berlibur dan mengabiskan sisa waktu istirahatnya di jogja.


B. TUJUAN
            Tujuannya untuk melihat secara langsung benda-benda atau bangunan-bangunan bersejarah yang menjadi kekayaaan dan mengetahui sejarah-sejarahnya dan juga untuk mengetahui ragam budaya yang ada di sekeliling kita dan melihat salah satu keajaiban dunia yang ada di wilayah Republik Indonesia, sehingga timbul rasa memiliki untuk menjaga dari kerusakan dan melestarikannya.Dan menambah wawasan.


C. METODE PENULISAN
Penulisan dilakukan dengan mengambil refensi dari internet dan juga dengan melakukan perjalanan langsung.









BAB II
OBJEK-OBJEK YANG DIKUNJUNGI
A.    MUSEUM GUNUNG MERAPI
Kami berangkat dari hotel menuju Museum Gunung Berapi (MGM) yang terletak di Jalan Boyong, Dusun Banteng, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman pada pukul 07.15 WIB. MGM diresmikan pada tanggal 1 Oktober 2009 oleh menteri ESDM, Purnomo Yusdiantoro. Bangunan ini dibangun di atas lahan seluas 3,5 hektar dengan luas bangunan 4.470 m2. Bangunan ini dibangun dengan tujuan memberikan wawasan dan pemahaman tentang aspek ilmiah, maupun sosial budaya dan lain-lain yang berkaitan dengan gunung api dan sumber kebencanaan geologi lainnya.
    Museum Gunung Merapi (dari luar)


  Di sana kami menyaksikan simulasi erupsi Gunung Merapi. Kami juga melihat barang milik warga di kawasan Kaliadem yang tertimbun lahar panas erupsi Gunung Merapi 2006 seperti wajan, panci, piring dan alat masak lainnya yang rusak terkena erupsi Merapi, serta rangka sepeda motor milik korban yang tewas di bungker Kaliadem 14 Juni 2006. Ada juga foto erupsi Gunung Merapi dari 1900 hingga 2010, batu-batuan gunung dan diorama Gunung Merapi.



Setelah puas berkeliling, kami melanjutkan perjalanan ke Candi Borobudur.
Barang warga yang tertimbun lahar


Simulasi erupsi Gunung Merapi

B.     CANDI BOROBUDUR
Kami memulai kunjungan di Candi Borobudur pada pukul 10.00 WIB. Disana sangat panas sehingga banyak yang menyewakan payung dan topi. Disarankan jika pergi ke Candi Borobudur, sebaiknya membawa payung atau topi sendiri. Borobudur adalah candi atau kuil Buddha terbesar di dunia, yang terletak di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Didirikan sekitar tahun 800 Masehi. Candi ini mempunyai tinggi 42 meter. Candi ini terdiri atas 9 teras/tingkatan berbentuk bujur sangkar, pada dindingnya dihiasi dengan 2.672 panel relief dan aslinya terdapat 504 arca Buddha. Kita dapat mengerti jalannya cerita dalam relief, jika mengamati sambil melingkari candi ini searah jarum jam, lalu naik ke teras berikutnya. Candi Borobudur terbagi menjadi 3 bagian:
-          Kamadatu (Tingkatan pertama)
-          Rupadatu (Tingkatan ke-dua sampai ke-enam)
-          Arupadatu (Tingkatan ke-tujuh sampai ke-sembilan)
     Kita dapat melihat ukiran relief hanya pada bagian Kamadatu dan Rupadatu karena bagi penganut agama Buddha itu adalah kesempurnaan menurut ajaran Buddha.


Candi Borobudur



Arupadatu
Candi Borobudur sempat ditelantarkan. Tidak ada yang tahu mengapa candi terebut dilupakan. Tetapi pada akhir perang Inggris-Belanda dalam memperebutkan pulau Jawa, Thomas Stamford Raffles menemukan candi ini dalam keadaan tertimbun tanah. Setelah penemuan tersebut, dilakukan pemugaran. Tetapi karena kurangnya dana membuat pemerintah Indonesia mengajukan permintaan kepada masyarakat internasional untuk pemugaran besar-besaran demi melindungi monumen ini. Setelah renovasi, UNESCO memasukkan Borobudur ke dalam daftar Situs Warisan Dunia pada tahun 1991.
Kami berada di Candi Borobudur selama 2 jam, lalu beristirahat di Orang Utan Resto sambil melaksanakan sholat Dzuhur. Setelah itu, kami melanjutkan perjalanan menuju Pantai Parangtritis.

C.    TAMAN PINTAR
            Taman Pintar berlokasi sebelah timur Jalan Malioboro, di Jalan Panemahan Senopati no. 1-3. Taman ini dibangun atas prakarsa Mantan Walikota Yogyakarta, Herry Zudianto. Taman Pintar dibangun di atas lahan seluas 12000 m2. Taman ini memiliki arena bermain sekaligus sarana edukasi di beberapa zona.
          Peresmian Taman Pintar                        Arena Bermain Sekaligus Edukasi





            Di depan Taman Pintar ini terdapat salah satu dari tiga Gong Perdamaian Nusantara. Gong ini diresmikan oleh Sultan Hamengkubuwono X serta Presiden Komite Perdamaian Dunia, Djuyoto Suntani.
Gong Perdamaian Nasional

D.    MALIOBORO
Malioboro ini sangat terkenal dengan para pedagang kaki lima yang menjual barang khas Jogja dan warung lesehan di malam hari yang menjual gudeg. Serta terkenal sebagai tempat berkumpulnya para seniman yang sering mengekspresikan kemampuan mereka seperti bermain music, melukis, pantomim, dan lain-lain. Di sekitar Malioboro terdapat banyak losmen dan hotel dikarenakan banyaknya wisatawan yang berkunjung ke Malioboro.

 
Jalan Malioboro

E.     KASONGAN

Kasongan adalah nama daerah tujuan wisata di wilayah kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta yang terkenal dengan hasil kerajinan gerabahnya. Tempat ini tepatnya terletak di daerah pedukuhan Kajen, desa Bangunjiwo, kecamatan Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, sekitar 6 km dari Alun-alun Utara Yogyakarta ke arah Selatan.
Sejarah
Kasongan mulanya merupakan tanah persawahan milik penduduk desa di selatan Yogyakarta. Pada Masa Penjajahan Belanda di Indonesia, di daerah persawahan milik salah satu warga tersebut ditemukan seekor kuda yang mati. Kuda tersebut diperkirakan milik Reserse Belanda. Karena saat itu Masa Penjajahan Belanda, maka warga yang memiliki tanah tersebut takut dan segera melepaskan hak tanahnya yang kemudian tidak diakuinya lagi. Ketakutan serupa juga terjadi pada penduduk lain yang memiliki sawah di sekitarnya yang akhirnya juga melepaskan hak tanahnya.
Karena banyaknya tanah yang bebas, maka penduduk desa lain segera mengakui tanah tersebut. Penduduk yang tidak memiliki tanah tersebut kemudian beralih profesi menjadi seorang pengrajin keramik yang mulanya hanya mengempal-ngempal tanah yang tidak pecah bila disatukan. Sebenarnya tanah tersebut hanya digunakan untuk mainan anak-anak dan perabot dapur saja. Namun, karena ketekunan dan tradisi yang turun temurun, Kasongan akhirnya menjadi Desa Wisata yang cukup terkenal.
Sejak tahun 1971-1972, Desa Wisata Kasongan mengalami kemajuan cukup pesat. Sapto Hudoyo (seorang seniman besar Yogyakarta) membantu mengembangkan Desa Wisata Kasongan dengan membina masyarakatnya yang sebagian besar pengrajin untuk memberikan berbagai sentuhan seni dan komersial bagi desain kerajinan gerabah sehingga gerabah yang dihasilkan tidak menimbulkan kesan yang membosankan dan monoton, namun dapat memberikan nilai seni dan nilai ekonomi yang tinggi. Keramik Kasongan dikomersialkan dalam skala besar oleh Sahid Keramik sekitar tahun 1980-an.
Desa Wisata
Hasil kerajinan dari gerabah yang diproduksi oleh Kasongan pada umumnya berupa guci dengan berbagai motif (burung merak, naga, bunga mawar dan banyak lainnya), pot berbagai ukuran (dari yang kecil hingga seukuran bahu orang dewasa), souvenir, pigura, hiasan dinding, perabotan seperti meja dan kursi, dll. Namun kemudian produknya berkembang bervariasi meliputi bunga tiruan dari daun pisang, perabotan dari bambu, topeng-topengan dan masih banyak yang lainnya. Hasil kerajinan tersebut berkualitas bagus dan telah diekspor ke mancanegara seperti Eropa dan Amerika. Biasanya desa ini sangat ramai dikunjungi oleh wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta.

F.     MUSEUM PUSAT TNI AU DIRGANTARA MANDALA
Didirikan
Lokasi
Komplek TNI AU Lanud Adi Sutcipto, Jl Raya Solo - Yogyakarta, Yogyakarta.
Jenis
Museum
Pesawat Nakajima Ki-43 Oscar milik AURI di Museum Dirgantara Mandala
Museum Pusat TNI AU "Dirgantara Mandala" adalah museum yang digagas oleh TNI Angkatan Udara untuk mengabadikan peristiwa bersejarah dalam lingkungan TNI AU, bermarkas di kompleks Pangkalan Udara Adi Sutjipto, Yogyakarta. Museum ini sebelumnya berada berada di Jalan Tanah Abang Bukit, Jakarta dan diresmikan pada 4 April 1969 oleh Panglima AU Laksamana Roesmin Noerjadin lalu dipindahkan ke Yogyakarta pada 29 Juli 1978.[1]
Alamat Museum, Komplek Pangkalan TNI AU Lanud Adisutjipto, Yogyakarta Telp. 0274 - 484 453, Jam Kunjungan: Senin - Minggu 08.30 - 15.00.
Koleksi museum
Rudal SA 75 milik Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala
Museum ini menyimpan sejumlah foto tokoh-tokoh sejarah serta diorama peristiwa sejarah Angkatan Udara Indonesia. Sejumlah pesawat tempur dan replikanya juga terdapat di museum ini yang kebanyakan berasal dari masa Perang Dunia II dan perjuangan kemerdekaan, diantaranya:
Museum Pusat TNI-AU Dirgantara Mandala baru-baru ini mendapat tambahan koleksi berupa Prototype Bom sejumlah 9 buah buatan Dislitbangau yang bekerjasama dengan PT. Pindad dan PT. Sari Bahari. Bom-bom tersebut merupakan bom latih (BLA/BLP) dan bom tajam (BT) yang memiliki daya ledak tinggi (high explosive), sebagai senjata Pesawat Sukhoi Su-30, F-16, F-5, Sky Hawk, Super Tucano dll.[3]


BAB III
PENUTUP

A.      KESIMPULAN
Maka dapat disimpulkan bahwa tempat-tempat pariwisata yang ada di jogja itu sangat banyak,dan kita harus senantiasa menjaga serta merawatnya agar tetap asri seperti aslinya.agar menarik para wisatawan untuk berlibur ke Yogyakarta. Selain itu,kota Yogyakarta yang menawan itu tidak harus kita tambahkan dengan budaya-budaya barat yang kita rasa sangat bagus atau trend.tapi justru itu salah,kita harus tetap menjaga budaya asli  jogja itu sendiri agar mempunyai keaslian yang khas dimata dunia. Yogyakarta merupakan salah satu kota favorit para wisatawan untuk berlibur dan menghabiskan sisa waktu istirahatnya di tempat-tempat wisata yang ada di jogja.walaupun banyak cerita-cerita mistis  yang beredar di masyarakat luas,para wisatawan tetap antusias menikmati tempat-tempat pariwisata yang ada di jogja.
Yogyakarta disebut kota pelajar karena kualitas pendidikan di kota Jogja sudah terjamin kualitasnya. Kota Jogja disebut kota pelajar karena di daerah Jogja juga terdapat fasilitas sekolah dan universitas yang megah, berkualitas, terjamin mutunya dan sudah terakreditasi secara baik didunia pendidikan Indonesia. Budaya mungkin di Indonesia mungkin bermacam-macam dan beragam sekali di Indonesia. Mungkin salah satu budaya di Indonesia adalah budaya Jawa. Budaya tersebut masih sangat erat hubungannya dengan kota Jogja. Maka dari itu,Yogyakarta juga disebut dengan kota budaya dan berbudaya.

B.       SARAN
Sebagai generasi muda dan sebagai salah satu pengunjung di objek wisata,penulis menyarankan kepada :
-            Pemerintah, khususnya pengelola objek wisata agar meningkatkan pelayanan pada para wisatawan dan menjaga kelestarian objek-objek wisata .Serta berinovasi agar ada penambahan wahana wisata baru untuk mengikuti perkembangan wahana wisata diluar agar wisatawan betah karena ini merupakan devisa.
-            Generasi muda Indonesia,agar mau menjaga dan melestarikan tempat-tempat wisata terutama yang berbasis budaya dan religi. Karena Negara kita dikenal sebagai Negara yang beranekaragam namun bisa hidup berdampingan dengan latar belakang yang berbeda.

MAKALAH PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN DASAR TENAGA KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS SDM

  MAKALAH PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN DASAR TENAGA KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS SDM Disusun untuk memenuhi Tugas Mata kuliah Eko...