Selasa, 22 Mei 2018

LAPORAN TUGAS PROYEK PEMBUATAN SUSU KEDELAI SERBUK





LAPORAN TUGAS PROYEK PEMBUATAN
SUSU KEDELAI SERBUK
Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Kimia


DISUSUN OLEH KELOMPOK 2 XI IPA 2 :
Dhino Inzaghi                                     NIS : 1617.1.041
Fahira Adisti Adiara                         NIS : 1617.1.045
Gilang Oktora                                    NIS : 1617.1.047
Lutvianur                                             NIS : 1617.1.051
Muhamad Aditya Nugraha           NIS : 1617.1.052
Mochammad Satrio Nugraha      NIS : 1617.1.053
Nita Ayu Safitri                                  NIS : 1617.1.054
Nuranisa Milenia Putri                   NIS : 1617.1.055
Ryan Aryanti                                      NIS : 1617.1.060
Santika                                                 NIS : 1617.1.061
Yulia Aries Maulandiana                                NIS : 1617.1.068



DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT
SMAN 1 PARIGI
KABUPATEN PANGANDARAN
Jl. Babakan Ardyasa No 62 karangjaladri, parigi, Telpon (0265)2641021)
Tahun Ajaran 2017/2018

Kata Pengantar

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat dan karunianya kepada kita semua dan telah memberikan nikmat sehat rohani serta sehat jasmani kepada kita sehingga kita bisa menyelesaikan tugas proyektor kimia yang berjudul “serbuk susu kedelai”. Sholawat beserta salam selalu tercurah limpahkan kepada nabi kita Muhammad SAW. Beserta keluarga-Nya, sahabat-sahabat-Nya dan kita selaku umatnya hingga akhir zaman.
Laporan ini disusun dengan harapan dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi para pembaca. Laporan ini mengambil dari hasil proyek serbuk susu kedelai yang kami telah buat. Kami menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari sempurna, maka dari itu kemampuan dan pengalaman kami yang masih ada dalam keterbatasan. Untuk itu, kami mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun demi perbaikan dalam tugas ini yang akan datang.
Terimakasih kepada guru kimia yang telah membimbing kami dalam melaksanakan tugas proyektor ini, kepada yang terhormat Ibu Popon Karmilah S.Pd.I. Semoga tugas ini bermanfaat sebagai sumbangsih penulis demi menambah pengetahuan terutama bagi pembaca umumnya dan bagi penulis khususnya. Akhir kata kami sampaikan terima kasih semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala urusan kita.






                                                                                                                                                Parigi, 3 Mei 2018


                                                                                                                                                 Penyusun








Daftar Isi
                                                                                                                              
Kata Pengantar............................................................................................................................... 2
Daftar Isi......................................................................................................................................... 3
Latar Belakang................................................................................................................................. 4
Pembahasan................................................................................................................................... 5
Jadwal Kegiatan.............................................................................................................................. 9
Langkah kerja.................................................................................................................................. 9
Lampiran Foto................................................................................................................................. 11
Kesimpulan..................................................................................................................................... 14
Saran.............................................................................................................................................. 14
Penutup......................................................................................................................................... 14















                                     BAB 1 PENDAHULUAN                

A.    Latar Belakang Masalah
Di dalam kurikulum 2013 atau kurtilas materi pembelajan kelas XI IPA yang salah satunya adalah pelajaran kimia, di dalam pelajaran kimia terdapat  bab koloid. Koloid adalah suatu campuran heterogen antara dua zat atau lebih dimana partikel-partikel zat yang berukuran koloid ( fase terdispersi ) tersebar merata dalam zat lain ( fase pendispersi ). Dalam bab koloid siswa dituntut untuk memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan factual, konseptual, procedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya disekolah secara mandiri, bertindak secara efektik dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering bahkan selalu menggunakan bahan-bahan kimia, seperti sabun, minyak wangi, pasta gigi, dll. Bahan-bahan  kimia tersebut tidak dalam bentuk padatan maupun larutan, tetapi dalam bentuk antara padatan dan larutan yang disebut koloid. System koloid perlu kita pelajari karena berkaitan erat dengan hidup dan kehidupan kita sehari-hari. Cairan tubuh, seperti darah adalah system koloid ; bahan kimia, seperti susu, keju, nasi dan roti adalah system koloid ; cat, berbagai jenis obat, kosmetik, tanah pertanian juga merupakan system koloid.
Berdasarkan hal tersebut kami mencoba untuk membuat salah satu contoh dari sistem koloid yaitu serbuk susu kedelai, contoh tersebut merupakan jenis koloid emulsi yang dimana fase terdispersinya cair dan medium pendispersinya cair.

B.    Pembahasan
Kedelai mengandung protein 35 % bahkan pada varitas unggul kadar proteinnya dapat mencapai 40 % – 43 %. Dibandingkan dengan beras, jagung, tepung singkong, kacang hijau, daging, ikan segar, dan telur ayam, kedelai mempunyai kandungan protein yang lebih tinggi, hampir menyamai kadar protein susu skim kering.
Produk olahan kedelai dapat digolongkan menjadi dua kelompok, yaitu makanan non fermentasi dan terfermentasi. Makanan non fermentasi dapat berupa hasil pengolahan tradisional dan modern. Produk fermentasi hasil industri tradisional yang populer adalah tempe, kecap dan tauco, sedangkan produk non fermentasi hasil industri tradisional adalah tahu dan kembang tahu.

Produk-produk hasil olahan industri moderen sebagian besar terdiri atas produk non fermentasi. Misalnya minyak kedelai dan hasil olahannya, tepung kedelai, serta konsentrat dan isolat protein kedelai. Protein kedelai juga dapat diolah menjadi daging tiruan atau daging sintetik (TVP/Texturized Vegetable Protein). Umumnya produk produk tersebut bukan merupakan produk jadi siap dimasak atau dikonsumsi, tetapi digunakan sebagai bahan dasar atau industri lainnya. Misalnya digunakan sebagai bahan penolong dalam formulasi suatu bentuk makanan seperti roti, kue kering, cake, sup, sosis, hamburger, meat loaves, donat, margarin, shortening, minyak salad, bumbu - bumbu dan sebagainya. Sedangkan produk fermentasi hasil pengolahan industri modern diantaranya adalah yoghurt kedelai (soyghurt) dan keju kedelai (soy cheese).

Kedelai dapat diolah menjadi: tempe, keripik tempe, tahu, kecap, susu, dan lain-lainnya. Proses pengolahan kedelai menjadi berbagai makanan pada umumnya merupakan proses yang sederhana, dan peralatan yang digunakan cukup dengan alat-alat yang biasa dipakai di rumah tangga, kecuali mesin pengupas, penggiling, dan cetakan. Susu kedelai merupakan minuman yang bergizi tinggi, terutama karena kandungan proteinnya.
Susu kedelai adalah produk seperti susu sapi, tetapi dibuat dari ekstrak kedelai.
Susu kedelai diperoleh dengan cara penggilingan biji kedelai yang telah direndam dalam air. Hasil penggilingan kemudian disaring untuk memperoleh filtrat atau cairan susu kedelai, yang kemudian dididihkan dan diberi bumbu, biasanya berupa gula dan essen untuk meningkatkan rasanya.

Protein susu kedelai dapat digunakan sebagai pengganti susu sapi bagi mereka yang alergi terhadap laktosa (lactose intolerance) atau bagi mereka yang tidak menyukai susu sapi. Untuk memperoleh susu kedelai yang baik dan layak dikonsumsi manusia,diperlukan persyaratan sebagai berikut :
 bebas dari bau dan rasa langu kedelai, bebas antitripsin, dan mempunyai stabilitas koloid yang mantap.
Bau dan rasa langu kedelai dapat dihilangkan dengan cara menginaktifkan enzim lipoksigenase menggunakan pemanasan.
 Cara yang dapat dilakukan antara lain :
(1)menggunakan air panas (suhu 80-100oc) pada saat penggilingan kedelai
 (2)merendam kedelai dalam air panas selama 10 - 15 menit, sebelum kedelai digiling.
Sedangkan agar bebas antitripsin, kedelai direndam dalam air atau larutan NaHCO3 0,5% selama semalam (8-12 jam) yang diikuti dengan perendaman dalam air mendidihselama 30 menit.

Stabilitas koloid yang mantap dapat diperoleh dengan salah satu cara berikut :
1.     menambahkan senyawa penstabil misalnya CMC dan Tween 80,
2.     menggilingdilakukan dengan air panas dan penyimpanan sebaiknya pada suhu dingin (refrigerator),
3.     melakukan homogenisasi, yaitu suatu proses untuk mendapatkan ukuran butir-butir lemak yang seragam menggunakan alat yang disebut homogenizer
4.     mengatur kadar protein susu kedelai cair sampai kurang dari 7 % (jika lebih dari 7 %  protein mudah menggumpal saat susu kedelai dipanaskan.

Susu kedelai adalah minuman yang terbuat dari kacang kedelai. sebuah emulsi stabil minyak, air, dan protein, diproduksi dengan merendam kedelai kering dan menggiling mereka dengan air. Susu kedelai mengandung proporsi yang sama dari protein susu sapi sekitar 3,5 %, juga 2 % lemak, 2,9 % karbohidrat dan 0,5 % abu. Susu kedelai dapat dibuat di rumah atau dengan mesin susu kedelai.
Susu kedelai memiliki kadar protein dan komposisi asam amino yang hampir sama dengan susu sapi. Keunggulan lain dari susu kedelai dibandingkan susu sapi adalah tidak mengandung kolesterol sama sekali. Susu kedelai mulai populer dikalangan banyak masyarakat sebagai pilihan baru selain susu sapi. Susu kedelai mudah didapat dan murah harganya. Kandungan protein dalam susu kedelai dipengaruhi oleh varietas kedelai, jumlah air yang ditambahkan, jangka waktu dan kondisi penyimpanan, serta perlakuan panas. Semakin banyak jumlah air yang digunakan untuk mengencerkan susu, maka akan semakin sedikit kadar protein yang diperoleh.
Protein adalah suatu senyawa organik yang mempunyai berat molekul besar antara ribuan hingga jutaan satuan(g/mol). Protein tersusun dari atom-atom C,H,O dan N ditambah beberapa unsur lainnya seperti P dan S. Atom-atom itu membentuk unit-unit asam amino. Urutan asam amino dalam protein maupun hubungan antara asam amino satu dengan yang lain, menentukan sifat biologis suatu protein.
Secara kimia dapat dibedakan antara protein sederhana yang terdiri dari polipeptida dan protein kompleks yang mengandung zat-zat makanan tambahan seperti hern, karbohidrat, lipid atau asam nukleat. Untuk protein kompleks, bagian polipeptida dinamakan aproprotein dan keseluruhannya dinamakan haloprotein.
Secara fungsional protein juga menunjukkan banyak perbedaan. Dalam sel mereka berfungsi sebagai enzim, bahan bangunan, pelumas dan molekul pengemban. Tapi sebenarnya protein merupakan polimer alam yang tersusun dari berbagai asam amino melalui ikatan peptida.
Fungsi protein:
Protein sendiri mempunyai banyak sekali fungsi di tubuh kita. Pada dasarnya protein menunjang keberadaan setiap sel tubuh, proses kekebalan tubuh. Setiap orang dewasa harus sedikitnya mengonsumsi 1 g protein pro kg berat tubuhnya. Kebutuhan akan protein bertambah pada perempuan yang mengandung dan atlet-atlet.
Manfaat Protein:
Protein bermanfaat sebagai Sumber energi, Pembetukan dan perbaikan sel dan jaringan, Sebagai sintesis hormon,enzim, dan antibodi. Pengatur keseimbangan kadar asam basa dalam sel.






                                                         













BAB II ISI
A.    Jadwal Kegiatan
NO
TAHAP
HARI KE

4
KETERANGAN
1
2
3

1
Perencanaan
Selasa, 02 Mei 2018



Merencanakan praktek serbuk susu kedelai serta menyiapkan alat dan bahan.
2
Pelaksanaan

Rabu, 03 Mei 2018


Praktek membuat serbuk susu kedelai.
3
Evaluasi


Kamis, 04 Mei 2018

Membuat karya tulis yaitu penyusunan makalah.
4
Pelaporan



Jumat, 05 Mei 2018
Menyetorkan makalah dan hasil praktek.

B.    Langkah kerja
Cara membuat serbuk susu kedelai kita perlu menyiapkan alat dan bahannya serta mengetahui langkah-langkah cara pembuatannya.
Alat & bahan
·        Wajan
·        Serok
·        Saringan
·        Cobek dan ulekan
·        kompor
·        Baskom
·        Sendok
·        Plastik
·        air
·        ¼ kedelai


Langkah-langkah
1.     Cuci kedelai lalu rendam  menggunakan air di dalam baskom dan diamkan selama beberapa jam
2.     Setelah itu jemur kedelai hingga benar-benar kering
3.     Masukan kedelai yang telah kering ke dalam wajan untuk di sangrai, dan nyalakan api kompornya catatan apinya tidak terlalu besar agar tidak gosong
4.     Aduk-aduk menggunakan serokan agar matang merata
5.     Lalu tiriskan dalam wadah dan masukan kedalam cobek
6.     Gerus menggunakan ulekan hingga benar-benar halus
7.     Setelah kedelai halus kemudian masukan lagi ke dalam wajan untuk di sangrai  kembali jangan lupa diaduk agar tidak gosong
8.     Setelah itu saring kedelai itu agar menjadi serbuk
Dalam pembuatan serbuk susu kedelai kelompok kami memerlukan biaya sebesar Rp.9500 untuk ¼ kedelai seharga Rp.4500 dan stiker kemasan Rp.5000

















Lampiran Foto

    

      




  
   






BAB III PENUTUP

A.    Kesimpulan
Serbuk susu kedelai adalah minuman yang terbuat dari kacang kedelai. Dibuat dengan alat & bahan yang sederhana.
 Susu kedelai menggunakan koloid sebuah emulsi stabil minyak, air, dan protein, dan di produksi dengan merendam kedelai kering dan menggerusnya menggunakan ulekan dan cobek. Susu kedelai mengandung protein, yang berfungsi baik bagi tubuh manusia yaitu : protein bermanfaat sebagai sumber energy, pembentukan dan perbaiakan sel dan jaringan, sebagai sintesis hormon, enzim, dan antibody. Pengatur keseimbangan kadar asam basa dalam sel, protein merupakan polimer alam.


B.     Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber – sumber yang lebih banyak yang tentunga dapat di pertanggung jawabkan.

C.     Penutup
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.


DAFTAR BAHASA DAERAH DI INDONESIA



DAFTAR BAHASA DAERAH DI INDONESIA
1.                  Bahasa Aceh Digunakan di Wilayah Sumatera
2.                  Bahasa Alas Digunakan di Wilayah Sumatera
3.                  Bahasa Alor Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur
4.                  Bahasa Ambelan Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur
5.                  Bahasa Angkola Digunakan di Wilayah Sumatera
6.                  Bahasa Aru Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur
7.                  Bahasa Bacan Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Sula Bacan
8.                  Bahasa Bada’ Besona Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Toraja
9.                  Bahasa Bahau Digunakan di Wilayah Kalimantan
10.              Bahasa Bajau Digunakan di Wilayah Kalimantan
11.              Bahasa Balantak Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Loinan
12.              Bahasa Bali Digunakan di Wilayah Bali
13.              Bahasa Banda Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur
14.              Bahasa Banggai Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Loinan
15.              Bahasa Banjar Digunakan di Wilayah Kalimantan
16.              Bahasa Bantik Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulut
17.              Bahasa Batak Digunakan di Wilayah Sumatera
18.              Bahasa Belu Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur
19.              Bahasa Bobongko Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Loinan
20.              Bahasa Bonerate Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Muna Butung
21.              Bahasa Bugis Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulsel
22.              Bahasa Bulanga Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Gorontalo
23.              Bahasa Bungkumori Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Bungku Langku
24.              Bahasa Buol Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Gate
25.              Bahasa Buru Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur
26.              Bahasa Butung Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Muna Butung
27.              Bahasa Enggano Digunakan di Wilayah Sumatera
28.              Bahasa Gayo Digunakan di Wilayah Sumatera
29.              Bahasa Geloli Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur
30.              Bahasa Goram Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur
31.              Bahasa Gorontalo Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Gate
32.              Bahasa Helo Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur
33.              Bahasa Iban Digunakan di Wilayah Kalimantan
34.              Bahasa Jawa Digunakan di Wilayah Jawa
35.              Bahasa Kadang Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur
36.              Bahasa Kai Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur
37.              Bahasa Kaidipan Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Gate
38.              Bahasa Kail Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Toraja
39.              Bahasa Kaisar Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur
40.              Bahasa Kalaotoa Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Muna Butung
41.              Bahasa Karo Digunakan di Wilayah Sumatera
42.              Bahasa Karompa Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Muna Butung
43.              Bahasa Kayan Digunakan di Wilayah Kalimantan
44.              Bahasa Kenya Digunakan di Wilayah Kalimantan
45.              Bahasa Klemautan Digunakan di Wilayah Kalimantan
46.              Bahasa Kroe Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur
47.              Bahasa Kubu Digunakan di Wilayah Sumatera
48.              Bahasa Lain Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur
49.              Bahasa Laki Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Bungku Langku
50.              Bahasa Lampung Digunakan di Wilayah Sumatera
51.              Bahasa Landawe Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Bungku Langku
52.              Bahasa Layolo Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Muna Butung
53.              Bahasa Leboni Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Toraja
54.              Bahasa Leti Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur
55.              Bahasa Loinan Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Loinan
56.              Bahasa Lom Digunakan di Wilayah Sumatera
57.              Bahasa Luwu Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulsel
58.              Bahasa Madura Digunakan di Wilayah Jawa
59.              Bahasa Makassar Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulsel
60.              Bahasa Mandailing Digunakan di Wilayah Sumatera
61.              Bahasa Mandar Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulsel
62.              Bahasa Mapute Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Bungku Langku
63.              Bahasa Melayu Digunakan di Wilayah Kalimantan
64.              Bahasa Melayu Digunakan di Wilayah Sumatera
65.              Bahasa Mentawai Digunakan di Wilayah Sumatera
66.              Bahasa Milano Digunakan di Wilayah Kalimantan
67.              Bahasa Minangkabau Digunakan di Wilayah Sumatera
68.              Bahasa Mongondow Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulut
69.              Bahasa Napu Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Toraja
70.              Bahasa Nias Digunakan di Wilayah Sumatera
71.              Bahasa Orang Laut Digunakan di Wilayah Sumatera
72.              Bahasa Ot-Danum Digunakan di Wilayah Kalimantan
73.              Bahasa Pak-Pak Digunakan di Wilayah Sumatera
74.              Bahasa Pantar Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur
75.              Bahasa Pilpikoro Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Toraja
76.              Bahasa Pitu Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulsel
77.              Bahasa Rejang Lebong Digunakan di Wilayah Sumatera
78.              Bahasa Riau Digunakan di Wilayah Sumatera
79.              Bahasa Roma Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur
80.              Bahasa Rote Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur
81.              Bahasa Sa’dan Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulsel
82.              Bahasa Salu Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulsel
83.              Bahasa Sangir Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulut
84.              Bahasa Sasak Digunakan di Wilayah Bali
85.              Bahasa Sasak Digunakan di Wilayah Nusa Tenggara Barat
86.              Bahasa Sasak Digunakan di Wilayah Nusa Tenggara Timur
87.              Bahasa Seko Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulsel
88.              Bahasa Sikule Digunakan di Wilayah Sumatera
89.              Bahasa Simulur Digunakan di Wilayah Sumatera
90.              Bahasa Solor Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur
91.              Bahasa Sula Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Sula Bacan
92.              Bahasa Sumba Digunakan di Wilayah Nusa Tenggara Barat
93.              Bahasa Sumbawa Digunakan di Wilayah Nusa Tenggara Timur
94.              Bahasa Sunda Digunakan di Wilayah Jawa
95.              Bahasa Talaud Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulut
96.              Bahasa Taliabo Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Sula Bacan
97.              Bahasa Tambulu Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulut
98.              Bahasa Tanibar Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur
99.              Bahasa Ternate Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Halmahera Utara
100.          Bahasa Tetun Digunakan di Wilayah Nusa Tenggara Timur
101.          Bahasa Tetun Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur
102.          Bahasa Tidore Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Halmahera Utara
103.          Bahasa Timor Digunakan di Wilayah Nusa Tenggara Timur
104.          Bahasa Timor Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur
105.          Bahasa Tombatu Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulut
106.          Bahasa Tomini Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Tomoni
107.          Bahasa Tompakewa Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulut
108.          Bahasa Tondano Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulut
109.          Bahasa Tontembun Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulut
110.          Bahasa Toraja Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Toraja
111.          Bahasa Uluna Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Sulsel
112.          Bahasa Walio Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Muna Butung
113.          Bahasa Wetar Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur
114.          Bahasa Windesi Digunakan di Wilayah Maluku Daerah Sekitar Halmahera Selatan
115.          Bahasa Wotu Digunakan di Wilayah Sulawesi Daerah Sekitar Toraja

MAKALAH PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN DASAR TENAGA KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS SDM

  MAKALAH PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN DASAR TENAGA KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS SDM Disusun untuk memenuhi Tugas Mata kuliah Eko...