Kamis, 31 Desember 2020

makalah sejarah matematika

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

1.1.  Latar Belakang Masalah

            Matematika dan pendidikan matematika awalnya tidaklah seperti yang kita lihat sekarang ini. Matematika dan pendidikan matematika berkembang dari dahulu sampai sekarang dan perkembangannya terus berlanjut. Perkembangan ini dipengaruhi berbagai faktor. Dan faktor yang dinilai paling berpengaruh yaitu tentang pandangan terhadap matematika itu sendiri.

Ernest (1991) menyatakan bahwa pandangan terhadap matematika mempengaruhi model pembelajaran dan pengajaran yang diterapkan dan juga pemilihan buku yang digunakan selain pengaruh konteks sosial.

Banyak pandangan yang berbeda terhadap matematika. Pandangan-pandangan terhadap matematika menyebabkan perbedaan pendapat bagaimana matematika seharusnya diajarkan. Bahkan sampai sekarang perbedaan pandangan tersebut masih terus berlanjut.

            Perbedaan pandangan yang ada, melahirkan berbagai macam model pembelajaran. Penelitian-penelitian dilakukan untuk melihat model pembelajaran yang seperti apa yang seharusnya digunakan dalam membelajarkan matematika. Dari hal inilah matematika dan pendidikan matematika berkembang. Tentunya tidak terlepas dari para ilmuwan matematika sehnga ilmu matematika berkembang hingga saat ini.

 

 

1.2.  Rumusan Masalah

Yang akan dibahas dalam makalah ini adalah ‘bagaimana sejarah perkembangan matematika dan ilmuwan matematika?’

 

1.3.  Tujuan

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan tentang bagaimana perkembangan matematika dan mengetahui ilmuwan matematika.


 

 

BAB II

PEMBAHASAN

 

2.1.       Sejarah Matematika

Matematika memiliki sejarah yang panjang yang dapat ditelusuri dari jaman Mesopotamia dan Mesir kuno seperti yang diungkapkan Marsigit (2012).

Menurut  Berggren,  JL (Marsigit: 2012)  penemuan  matematika  pada  jaman  Mesopotamia  dan  Mesir Kuno, didasarkan pada banyak dokumen asli yang masih ada ditulis oleh juru tulis. Meskipun dokumen-dokumen yang berupa artefak tidak terlalu banyak, tetapi mereka dianggap mampu mengungkapkan  matematika  pada  jamantersebut.    Artefak  matematika  yang  ditemukan menunjukkan  bahwa  bangsa  Mesopotamia  telah  memiliki  banyak  pengetahuan  matematika yang  luar  biasa,  meskipun  matematika  mereka  masih  primitif  dan  belum  disusun  secara deduktif seperti sekarang.  Matematika pada jaman Mesir Kuno dapat dipelajari dari artefak yang ditemukan yang kemudian disebut sebagai Papyrus Rhind (diedit pertama kalinya pada 1877),  telah memberikan gambaran bagaimana matematika di Mesir kuno telah berkembang pesat.  Artefak-artefak  berkaitan  dengan  matematika  yang  ditemukan  berkaitan  dengan daerah-daerah  kerajaan  seperti  kerajaan  Sumeria  3000  SM,  Akkadia  dan  Babylonia  rezim (2000 SM), dan kerajaan Asyur (1000 SM), Persia (abad 6-4 SM), dan Yunani (abad ke 3  -  1 SM).

Pada  jaman  Yunani  kuno  paling  tidak  tercatat  matematikawan  penting  yaitu  Thales  dan Pythagoras.  Thales  dan  Pythagoras  mempelopori  pemikiran  dalam  bidang  Geometri,  tetapi Pythagoraslah yang memulai melakukan atau membuat bukti-bukti matematika. Sampai masa pemerintahan  Alexander  Agung  dari  Yunani  dan  sesudahnya,  telah  tercatat  Karya monumental  dari  Euclides  berupa  karya  buku  yang  berjudul  Element  (unsur-unsur)  yang merupakan  buku  Geometri  pertama  yang  disusun  secara  deduksi.

Risalah  penting  dari  periode  awal  matematika  Islam  banyak  yang  hilang,  sehingga  ada pertanyaan  yang  belum  terjawab  masih  banyak  tentang  hubungan  antara  matematika  Islam awal dan matematika dari Yunani dan India. Selain itu, jumlah  jumlah dokumen yang relatif sedikit  menyebabkan  kita  mengalami  kesulitan  untuk  menelusuri  sejauh  mana  peran matematikawan  Islam  dalam  pengembangan  matematika  di  Eropa  selanjutnya.  Tetapi  yang jelas,  sumbangan  matematikawan  Islam  cukup  besar  bersamaan  dengan  kebangkitan pemikiran modern  yang  muncul  himpunanelah jaman kegelapan sampai sekitar abad ke 15 himpunanelah masehi.

Penemuan  alat  cetak  mencetak  pada  jaman  modern,  yaitu  sekitar  abad  ke  16,  telah memungkinkan para matematikawan satu dengan yang lainnya melakukan komunikasi secara lebih  intensif,  sehingga  mampu  menerbitkan  karya-karya  hebat.  Hingga  sampailah  pada jamannya Hilbert  yang  berusaha untuk menciptakan matematika sebagai suatu sistem  yang tunggal,  lengkap  dan  konsisten.  Namun  usaha  Hilbert  kemudian  dapat  dipatahkan  atau ditemukan kesalahannya oleh muridnya sendiri yang bernama Godel yang menyatakan bahwa tidaklah  mungkin  diciptakan  matematika  yang  tunggal,  lengkap  dan  konsisten.  Persoalan Geometri  dan  Aljabar  kuno,  dapat  ditemukan  di  dokumen  yang  tersimpan  di  Berlin.  Salah satu  persoalan  tersebut  misalnya  memperkirakan  panjang  diagonal  suatu  persegi  panjang. Mereka  menggunakan hubungan  antara  panjang  sisi-sisi  persegi  panjang  yang  kemudian mereka  menemukan  bentuk  segitiga  siku-siku.  Hubungan  antara  sisi-sisi  siku-siku  ini kemudian  dikenal  dengan  nama  Teorema  Pythagoras.  Teorema  Pythagoras  ini  sebetulnya telah digunakan lebih dari 1000 tahun sebelum ditemukan oleh Pythagoras.

Orang-orang  Babilonia  telah  menemukan  sistem  bilangan  sexagesimal  yang  kemudian berguna  untuk  melakukan  perhitungan  berkaitan  dengan  ilmu-ilmu  perbintangan.  Para astronom  pada  jaman  Babilonia  telah  berusaha  untuk  memprediksi  suatu  kejadian  dengan mengaitkan  dengan  fenomena  perbintangan,  seperti  gerhana  bulan  dan  titik  kritis  dalam siklus planet (konjungsi, oposisi, titik stasioner, dan visibilitas pertama dan terakhir). Mereka menemukan teknik untuk menghitung posisi ini (dinyatakan dalam derajat lintang dan bujur, diukur  relatif  terhadap  jalur  gerakan  jelas  tahunan  Matahari)  dengan  berturut -turut menambahkan istilah yang tepat dalam perkembangan aritmatika. Matematika di Mesir Kuno disamping dikarenakan  pengaruh  dari  Masopotamia  dan  Babilonia,  tetapi  juga  dipengaruhi oleh konteks Mesir yang mempunyai aliran sungai yang lebar dan panjang yang menghidupi masyarakat  Mesir  dengan  peradabannya.  Persoalan  hubungan  kemasyarakatan  muncul dikarenakan  kegiatan  survive  bangsa  Mesir  menghadapi  keadaan  alam  yang  dapat menimbulkan  konflik  diantara  mereka,  misalnya  bagaimana  menentukan  batas  wilayah, ladang  atau  sawah  dipinggir  sungai  Nil  himpunanelah  banjir  bandang  terjadi  yang mengakibatkan tanah mereka tertimbun lumpur hingga beberapa meter. Dari salah satu kasus inilah  kemudian  muncul  gagasan  atau  ide  tentang  luas  daerah,  batas-batas  dan  bentukbentuknya.  Maka  pada  jaman  Mesir  Kuno,  Geometri  telah  tumbuh  pesat  sebagai  cabang Matematika.

Dalam  waktu  relatif  singkat  (mungkin  hanya  satu  abad  atau  kurang),  metode  yang dikembangkan  oleh  orang  Babilonia  dan  Masir  Kuno  telah  sampai  ke  tangan  orang-orang Yunani.  Misal,  Hipparchus  (2  abad  SM)  lebih  menyukai  pendekatan  geometris  pendahulu Yunani,  tetapi  kemudian  ia  menggunakan  metode  dari  Mesopotamia  dan  mengadopsi  gaya seksagesimal. Melalui orang-orang Yunani itu diteruskan ke para ilmuwan Arab pada abad pertengahan dan dari situ ke Eropa, di mana itu tetap menonjol dalam matematika astronomi selama Renaissance dan periode modern awal. Sampai hari ini tetap ada dalam penggunaan menit  dan  detik  untuk  mengukur  waktu  dan  sudut.  Aspek  dari  matematika  Babilonia  yang telah  sampai  ke  Yunani  telah  meningkatkan  kualitas  kerja  matematika  dengan  tidak  hanya percaya dengan bentuk-bentuk fisiknya saja, melainan diperoleh kepercayaan melalui buktibukti  matematika.  Prinsip-prinsip  Teorema  Pythagoras  yang  sudal  dikenal  sejak  jaman Babilonia  yaitu  sekitar  seribu  tahun  sebelum  jaman  Yunani,  mulai  dibuktikan  secara matematis oleh Pythagoras pada jaman Yunani Kuno.

Pada jaman Yunani Kuno, selama periode dari sekitar 600 SM sampai 300 SM , yang dikenal sebagai  periode klasik matematika, matematika berubah dari  fungsi  praktis menjadi struktur yang  koheren  pengetahuan  deduktif.  Perubahan  fokus  dari  pemecahan  masalah  praktis  ke pengetahuan tentang kebenaran matematis  umum dan perkembangan  obyek  teori mengubah matematika ke dalam suatu disiplin ilmu.  Orang Yunani menunjukkan kepedulian terhadap struktur logis matematika. Para pengikut Pythagoras berusaha untuk menemukan secara pasti Panjang  sisi  miring  suatu  segitiga  siku-siku.  Tetapi  mereka  tidak  dapat  menemukan  angka yang tertentu dengan skala yang sama yang berlaku untuk semua sisi-sisi segitiga tersebut.

Hal inilah yang kemudian dikenal dengan persoalan Incommensurability, yaitu adanya skala yang tidak sama agar diperoleh bilangan yang tertentu untuk sisi miringnya. Jika dipaksakan digunakan skala yang sama (atau commensurabel) maka pada akhirnya mereka menemukan bahwa panjang sisi miring bukanlah bilangan bulat melainkan bilangan irrasional.

Prestasi  bangsa  Yunani  Kuno  yang  monumental  adalah  adanya  karya  Euclides  tentang Geometri  Aksiomatis.  Sumber  utama  untuk  merekonstruksi  pra-Euclidean  buku  karya Euclides bernama  Elemen  (unsur-unsur), di mana    sebagian besar isinya  masih relevan dan digunakan hingga saat kini. Element terdiri dari 13 jilid. Buku I berkaitan dengan kongruensi segitiga, sifat-sifat garis paralel, dan hubungan daerah dari segitiga dan jajaran genjang; Buku II  menetapkan  kehimpunanaraan  yang  berhubungan  dengan  kotak,  persegi  panjang,  dan segitiga;  Buku  III  berisi  sifat-sifat  Lingkaran;  dan  Buku  IV  berisi  tentang  poligon  dalam lingkaran.  Sebagian  besar  isi  dari  Buku  I-III  adalah  karya-karya  Hippocrates,  dan  isi  dari Buku IV dapat dikaitkan dengan Pythagoras, sehingga dapat dipahami bahwa buku  Elemen ini  memiliki sejarahnya hingga berabad-abad sebelumnya. Buku V menguraikan sebuah teori umum  proporsi,  yaitu  sebuah  teori  yang  tidak  memerlukan  pembatasan  untuk  besaran sepadan. Ini teori umum berasal dari Eudoxus. Berdasarkan teori, Buku VI menggambarkan sifat  bujursangkar dan  generalisasi dari  teori kongruensi  pada  Buku  I.    Buku VII-IX berisi tentang  apa  yang  oleh  orang-orang  Yunani  disebut  "aritmatika,"  teori  bilangan  bulat.  Ini mencakup  sifat-sifat  proporsi  numerik,  pembagi  terbesar,  kelipatan  umum,  dan  bilangan prima (Buku VII); proposisi pada progresi numerik dan persegi (Buku VIII), dan hasil khusus, seperti faktorisasi bilangan prima yang unik ke dalam, keberadaan yang tidak terbatas jumlah bilangan prima, dan pembentukan "sempurna" angka, yaitu angka-angka yang sama dengan jumlah pembagi  (Buku IX). Dalam beberapa bentuk, Buku VII berasal dari Theaetetus dan Buku  VIII  dari  Archytas.  Buku  X  menyajikan  teori  garis  irasional  dan  berasal  dari  karya Theaetetus  dan  Eudoxus.  Buku  Xiberisi  tentang  bangun  ruang;  Buku  XII  membuktikan theorems  pada  rasio  lingkaran,  rasio  bola,  dan  volume  piramida  dan  kerucut.

Warisan  Matematika  Yunani,  terutama  dalam  geometri  ,  sangat  besar.  Dari  periode  awal orang-orang Yunani merumuskan tujuan matematika tidak dalam hal prosedur praktis tetapi sebagai  disiplin  teoritis  berkomitmen  untuk  mengembangkan  proposisi  umum  dan demonstrasi formal. Kisaran dan keragaman temuan mereka, terutama yang dari abad SM-3, geometri telah menjadi  materi pelajaran selama berabad-abad  himpunanelah itu, meskipun tradisi yang ditransmisikan ke Abad Pertengahan dan Renaissance tidak lengkap dan cacat.

Peningkatan  pesat  dari  matematika  di  abad  ke-17  didasarkan  sebagian  pada  pembaharuan terhadap matematika kuno dan matematika pada jaman Yunani. Mekanika  dari Galileo dan perhitungan-perhitungan  yang  dibuat  Kepler  dan  Cavalieri,  merupakan  inspirasi  langsung bagi  Archimedes.  Studi  tentang  geometri  yang  dilakukan  oleh  Apollonius  dan  Pappus dirangsang oleh pendekatan baru dalam geometri-misalnya, analitik yang dikembangkan oleh Descartes dan teori proyektif dari Desargues Girard.

Kebangkitan  matematika  pada  abad  17  sejalan  dengan  kebangkitan  pemikiran  para  filsuf sebagai  anti  tesis  abad  gelap  dimana  kebenaran  didominasi  oleh  Gereja.  Maka  Copernicus merupakan tokoh pendobrak yang menantang pandangan Gereja bahwa bumi sebagai pusat jagat  raya;  dan  sebagai  gantinya  dia  mengutarakan  ide  bahwa  bukanlah  Bumi  melainkan Mataharilah  yang  merupakan  pusat  tata  surya,  sedangkan  Bumi  mengelilinginya.  Jaman kebangkitan ini kemudian dikenal sebagai Jaman Modern, yang ditandai dengan munculnya tokoh-tokoh  pemikir  filsafat  sekaligus  matematikawan  seperti  Immanuel  Kant,  Rene Descartes, David Hume, Galileo, Kepler, Cavalieri, dst.

 

2.2. Ilmuwan Matematika

 

Fibonacci

Fibonacci atau Leonardo da Pisa merupakan seorang matematikawan asal Italia. Ia dikenal dengan temuannya, yakni bilangan Fibonacci. Meskipun deretan angka ini pertama kali dicetuskan oleh matematikawan India, yakni Gopala dan Hemachandra yang kemudian dipelajari pertama kali oleh Fibonacci.

Selain bilangan Fibonacci, ia juga yang pertama kali mengenalkan penggunaan angka Arab, akar pangkat dua atau yang disebut akar kuadrat, deret bilangan dan berbagai penyelesaian untuk banyak masalah dalam matematika.

Muhammad bin Musa Al Khawarizmi

Ia merupakan seorang ilmuwan asal Persia yang menekuni bidang matematika, astronomi dan geografi. Karyanya yang paling terkenal adalah pembahasan mengenai aljabar yang dikumpulkan dalam satu kitab bernama Al-Kitab al-mukhtasar fi hisab al-jabr wal-muqabala.

Selain formula aljabar, ia juga menulis tentang pembahasan aritmatika, buku Kenampakan Bumi (Kitab surat al-Ard), membuat tabel astronomi, kalender Yahudi dan masih banyak lagi. Selama hidupnya, ia menghabiskan waktu sebagai dosen di Sekolah Kehormatan di Baghdad.

John Napier

Kamu mungkin pernah belajar logaritma namun belum tentu tahu siapa orang yang berada dibalik penemuan logaritma. Ia adalah John Napier of Merchiston atau yang dikenal dengan John Napier adalah seorang pemilik tanah dan juga seorang ilmuwan yang menekuni bidang matematika, fisika dan astronomi.

Napier tidak hanya dikenal dengan penemuan logaritma, tetapi juga alat hitung seperti kalkulator namun masih manual penggunaannya yang dinakaman Napier’s Bone. John Napier meninggal di Edinburgh, Skotlandia pada tanggal 4 April 1617.

René Descartes

Descartes adalah seorang filsuf dan ilmuwan yang berasal dari Prancis. Karena kepandaiannya dalam dua bidang tersebut, ia dijuluki Penemu Filsafat Modern dan Bapak Matematika Modern. Ia dilahirkan di La Haye en Touraine pada tanggal 31 Maret 1596.

Dalam bidang matematika, penemuan terbesarnya adalah sistem koordinat kartesius. Dilansir dari Wikipedia, sistem koordinat kartesius digunakan untuk menentukan tiap titik dalam bidang dengan menggunakan dua bilangan yang disebut dengan koordinat x dan koordinat y dari titik tersebut.

Blaise Pascal

Image processed by CodeCarvings Piczard ### FREE Community Edition ### on 2016-02-03 22:52:04Z | http://piczard.com | http://codecarvings.com=IIyyw«JF

Mungkin di antara kamu pernah mendengar nama ini dari penemuannya, yakni Segitiga Pascal. Penemu formula ini adalah Blaise Pascal yang merupakan seorang ilmuwan di bidang fisika dan matematika asal Prancis. Selain itu, ia juga seorang penemu, penulis dan teolog.

Penemuan Pascal yang paling terkenal adalah Segitiga Pascal. Namun ia juga memberikan sumbangan penemuan yang sangat berguna untuk dunia di bidang matematika, yakni Kalkulator Pascal yang sudah berbentuk kalkulator mekanik.

Gottfried Wilhelm Leibniz

Leibniz merupakan salah satu ilmuwan di bidang matematika yang berasal dari Jerman. Ia dilahirkan di Leipzig pada 1 juli 1646 dan meninggal dunia di Hanover 14 November 1716.

Ia dikenal sebagai penemu kalkulus yang diakui bersamaan dengan Isaac Newton. Selain kalkulus, karyanya yang terkenal adalah notasi Leibniz, mesin hitung dan sistem biner yang saat ini banyak digunakan untuk program komputer.

 

 

 

Abu Rayhan al-Biruni

Al-Biruni adalah seorang ilmuwan asal Iran yang hidup pada tahun 973 hingga 1048 Masehi. Ia lebih dikenal sebagai ahli geodesi dan antropologi, namun ia juga seorang ilmuwan yang menekuni fisika, matematika, astronomi dan ilmu alam.

Penemuannya di bidang matematika adalah menghitung keliling bumi dengan memadukan ilmu astronomi. Selain itu, salah satu dari karya tulisnya, yakni Kitab Al-Athar juga membahas angka desimal dan geometri bunga.

Alan Turing

Pria dengan nama lengkap Alan Mathison Turing ini merupakan seorang ilmuwan di bidang matematika dan ilmu komputer, bahkan ia mendapat gelar Bapak Ilmu Komputer dan Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence).

Penemuannya yang paling terkenal adalah mesin yang dapat memecahkan kode enigma Jerman saat Perang Dunia II. Selain itu, ia juga merancang mesin Turing yang menjadi cikal bakal komputer modern dan Dekomposisi Matriks.

Meskipun ia menjadi salah satu penemu yang sangat jenius dan telah memberikan banyak penemuan yang sangat bermanfaat, akhir hidupnya sangat tragis karena keracunan sianida. Dan karena pengakuannya sebagai homoseksual, pada saat masih hidup karyanya dirahasiakan selama puluhan tahun.

John von Neumann

Ia adalah seorang ilmuwan di bidang matematika, fisika, ahli komputer dan insinyur. Sejak kecil kecerdasan Neumann sudah terlihat ketika di usia 8 tahun ia sudah memahami matematika diferensial dan integral.

Penemuannya di bidang matematika sangatlah banyak, yakni sebanyak 60 publikasi dalam matematika murni dan 60 publikasi pada matematika terapan. Kontribusinya dalam bidang matematika antara lain teori himpunan, game theory, mekanika kuantum, logika dan matematika ekonomi.

Leonhard Euler

Nama ilmuwan yang satu ini mungkin masih sangat asing, padahal ia telah memberikan banyak sumbangan ilmu pengetahuan di bidang matematika modern.

Leonhard Euler dilahirkan di Basel, Swiss pada tanggal 15 April 1707. Ia adalah seorang ilmuwan di bidang matematika dan fisika yang penemuannya sangat banyak di bidang kalkulus dan teori graf.

Penemuannya yang lain di bidang matematika dan memberikan terobosan pada matematika modern, antara lain mengenalkan banyak notasi, memberikan terminologi dalam matematika modern, terutama dalam analisis matematika, seperti fungsi matematika.

Euler dikatakan sebagai master dalam bidang matematika karena karyanya di bidang matematika yang hampir mencakup seluruh bidang dalam matematika.

Srinivasa Ramanujan

Srinivasa Ramanujan dilahirkan di Tamil Nadu, India pada 22 Desember 1887 adalah seorang matematikawan yang berkebangsaan India.

Ia merupakan anggota London Mathematical Society yang kemudian menjadi anggota Royal Society karena berbagai kontribusinya dalam bidang matematika. Beberapa di antara bidang tersebut seperti fungsi eliptis dan teori bilangan, analisis matematika, teori bilangan, barisan tak hingga dan pecahan berkelanjutan.

Kecerdasannya yang setingkat dengan Euler, Newton, Archimedes dan Gauss didapatkan secara autodidak.

Ilmuwan wanita asal Inggris yang menekuni matematika dan ilmu komputer ini memiliki nama lengkap Augusta Ada King, Countess of Lovelace (nama gadisnya adalah Ada Byron). Ia disebut programmer pertama di dunia.

Kepandaiannya dalam bidang matematika tentu tidak diragukan lagi, yang mana ilmu ini diajarkan oleh ibunya yang juga seorang matematikawan asal Inggris. Berkat kecerdasannya, ia sudah dapat menyusun konsep mesin terbang pada usia 12 tahun.

Ia juga menghasilkan penemuan hebat yang lain, seperti algoritma pertama yang sekaligus menjadi program komputer pertama di dunia. Sayangnya, penemuannya ini baru diakui satu abad setelah kematiannya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

PENUTUP

 

3.1. Kesimpulan

Matematika merupakan bagian dari warisan budaya. Sebagai warisan budaya, matematika hadir sebagai solusi di tengah-tengah permasalahan kehidupan sosial masyarakat. Matematika memiliki sejarah panjang hingga tercipta serangkaian ilmu matematika yang begitu kompleks seperti saat ini. Sejarah mencatat bahwa matematika telah banyak digunakan oleh masyarakat sejak zaman dahulu, meskipun dalam bentuknya yang paling sederhana seperti membilang atau mengukur.

Perkembangan matematika hingga sekarang ini tidak terlepas dari hasil penemuan para ahli matematika pada abad-abad sebelumnya. Karenanya, menurut Bell sangat tidak adil apabila pembahasan tentang matematika hanya menekankan pada ide matematika modern saja tanpa memberi perhatian yang sewajarnya pada sejarah matematika beserta para perintisnya.

Banyaknya cendekiawan yang memiliki andil besar dalam perkembangan matematika sudah sepatutnya mendapatkan apresiasi dari para pemikir matematika pada masa kini hingga mendatang. Namun sungguh sangat disayangkan, sebab kebanyakan dari para pemikir matematika pada masa kini tidak mengetahui siapa saja matematikawan yang telah mendedikasikan ide brilliant-nya dalam rangkaian ilmu matematika, khususnya cendekiawan muslim. Hal ini akan menjadi lebih ironis lagi apabila tidak ada upaya mengentas problematika tersebut.

Para generasi penerus tidak akan pernah mengerti bagaimana harus belajar dari pengalaman para matematikawan jika mereka tidak mengetahui bagaimana sejarah jatuh bangunnya pakar matematika terdahulu dalam menemukan konsep matematika. Mereka juga tidak akan memahami bahwa matematika bukanlah ilmu pasti yang tidak dapat diubah layaknya sebuah dogma, akan tetapi sebuah proses yang akan terus berlanjut dan berkaitan dengan yang lain.

 

3.2. Saran

Dengan mempelajari sejarah eksistensi matematika, seseorang dapat menyadari bahwa matematika merupakan kegiatan intelektual yang kontinyu dan bukan sekedar mengumpulkan pengetahuan dan teknik. Dengan pemahaman yang demikian, matematika akan menjadi mudah dimengerti dan menjadikannya familiar bagi anak, khususnya bagi para siswa sekolah menengah yang masih banyak menganggap matematika sebagai mata pelajaran yang sulit dipelajari.

Dengan mempelajari sejarah matematika, seseorang akan dapat meningkatkan pengertian atau pemahaman yang mendalam dan lebih baik tentang masa lampau dan sekarang dalam relasinya dengan masa yang akan datang. Pemberian pengetahuan akan sejarah matematika dapat meningkatkan kesadaran akan suatu dimensi yang paling mendasar dari keberadaan manusia, yakni kontinuitas. Kontinuitas merupakan gerakan peralihan secara terus menerus dari masa lampau menuju masa kini dan masa depan. Pengetahuan sejarah matematika berperan dalam memaparkan perkembangan keterampilan berpikir matematika para ilmuwan. Pada akhirnya mereka akan mendapatkan inspirasi dan hikmah dari kisah-kisah pendahulunya, sehingga mampu mendorong pola pikir rasional dan menghargai apa yang telah ditemukan oleh para ilmuwan yang mengembangkan berbagai bidang kajian matematika.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

 

https://www.superprof.co.id/blog/latar-belakang-ilmu-matematika/

http://digilib.uinsby.ac.id

https://rizqiaulia567.blogspot.com/2017/11/makalah-sejarah-matematika.html

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MAKALAH PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN DASAR TENAGA KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS SDM

  MAKALAH PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN DASAR TENAGA KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS SDM Disusun untuk memenuhi Tugas Mata kuliah Eko...