Senin, 06 November 2017

makalah analisis novel refrain



BAB I
PENDAHULUAN

Karya sastra merupakan sebuah karya yang memiliki nilai edukasi, etika, dan estetika.Karya sastra juga memiliki aspek yang sangat penting, yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Kedua aspek tersebut harus dipandang sama, tidak boleh meletakkan bahwa unsurintrinsik yang lebih penting dari unsur ekstrinsik begitu juga sebaliknya.
Analisis aspek intrinsik karya sastra ialah analisis mengenai karya sastra itu sendiri tanpa melihat kaitannya dengan data di luar cipta sastra sastra tersebut, aspek ekstrinsik hanyalah dalam hubungan menetapkan nilai isinya (Sugiarti,2007:25). Aspek intrinsik terdiri dari sebagai berikut:
1.      Tema
Tema merupakan ide yang mendasari suatu cerita yang terbentuk dalam sejumlah ide, tendens, motif, atau amanat yang sama, yang tidak bertentangan satu dengan yang lainnya (Sugiarti,2007:37).

2.      Setting atau Latar
Setting merupakan tempat terjadinya peristiwa baik yang berupa fisik, unsure tempat, waktu dan ruang ataupun peristiwa cerita (Sugiarti, 2007:55)
3.      Alur atau Plot
Alur merupakan rangkaian peristiwa atau kejadian yang sambung menyambung dalam sebuah cerita atau dapat dikatakan sebagai suatu jalur lintasan urutan peristiwa yang berangkai sehingga menghasilkan suatu cerita (Sugiarti, 2007: 62).
4.      Gaya Bahasa
Gaya bahasa merupakan susunan perkataan yang terjadi karena perasaan yang timbul atau hidup dalam hati penulis, yang menimbulkan perasaan tertentu dalam hati pembaca.
5.      Sudut Pandang
Sudut pandang merupakan hubungan antara tempat atau posisi pencerita dan bagaimana visinya terhadap cerita yang dikisahkan (Sugiarti, 2007: 105).



6.      Tokoh
Tokoh merupakan pelaku cerita yang memerankan orang-orang yang ada dalam cerita.

7.      Perwatakan
Perwatakan merupakan pemberian sifat baik lahir maupun batin pada seorang pelaku atau tokoh yang terdapat pada cerita (Sugiarti, 2007: 94).
     
            Analisis aspek unsur ekstrinsik ialah analisis karya sastra itu sendiri dari segi isinya, dan sepanjang mungkin melihat kaitannya dengan kenyataan-kenyataan di luar karya sastra itu sendiri (Sugiarti, 2007: 22).Aspek ekstrinsik terdiri dari aspek sosial, budaya, ekonomi, agama, maupun pendidikan.






















BAB II
ANALISIS NOVEL REFRAIN

1.     Unsur Ekstrinsik Pengarang
1.1   Nama Pengarang: Winna Efendi
1.2  Riwayat Hidup:
Winna Efendi adalah seorang Capricorn kelahiran Jakarta, 6 Januari, 1998. Winna adalah seorang gadis yang memiliki passion membaca dan menulis. Dan ia telah menulis banyak buku dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia Buku-bukunya kebanyakan adalah buku tentang percintaan. Winna mengaku ia menulis buku-buku tentang percintaan karna merasa memiliki passion pada bidang itu.
Winna telah mendapatkan beberapa penghargaan dari buku-bukunya antara lain, kandidat Long List Khatulistiwa Literary Award 2009 untuk novel Ai kategori Penulis Muda Berbakat, kandidat Long List Anugerah Pembaca Indonesia 2009 untuk Refrain, 2012 untuk Unforgettable dan Truth or Dare kategori Fiksi Favorit.
Sekarang Winna aktif sebagai kontributor komunitas fashion online, sekaligus bekerja full-time di bidang keuangan. Winna yang sekarang tinggal di Singapur sangat menyukai membaca buku sambil mendengarkan radio dan meminum teh.

2.     Unsur Ekstrinsik Buku
2.1 Ukuran Buku               : 13 cm x 19 cm
2.2 Jenis Kertas                 : CD Import (Coklat)
2.3 Jumlah Halaman        : 318 halaman
2.4 Penerbit                       : Gagas Media
2.5 Kota Terbit                  :  Jl. H. Montong No.57, Ciganjur-Jagakarsa, Jakarta Selatan.
2.6 Tahun Terbit               : 2009
2.7 Cetakan                       : Cetakan ketiga belas, 2012
2.8 Harga Novel                : Rp. 46.000,-

3.     Sinopsis
Nata dan Niki adalah dua orang sahabat yang selalu bersama-sama sejak kecil menatap bintang di atas trampolin yang menjadi rutinitasnya. Setiap Niki bertanya tentang siapa yang akan lebih dulu jatuh cinta di antara mereka berdua, Nata selalu menjawab “kamu” kepada Niki. Suatu hari di sekolah, Niki dan Nata mempunyai sahabat yang bernama Annalise (Anna) pindahan dari New York. Anna merupakan anak tunggal dari model terkenal Vidia Rossa. Anna merupakan anak broken home yang kekurangan kasih sayang mamanya yang selalu sibuk mengurusi pekerjaannya sebagai designerdan model di luar negeri. Kemudian Niki mengajak Anna berteman dan Niki, Nata, Anna menjadi sahabat erat. Ternyata diam-diam Anna menaruh rasa sayang kepada Nata. Di sisi lain Nata pun merasakan ada yang berubah dari diri seorang Niki yang kemudian membuat jantungnya berdegup lebih kencang ketika bersama Niki. Anna kemudian mengetahui bahwa Nata menyukai Niki dan bertanya kepada Nata. Awalnya Nata tidak peduli, tetapi akhirnya ia meminta saran kepada Anna tetntang perasaannya.
Suatu hari Niki diajak berkenalan oleh kapten basket dari lawan SMA nya. Oliver anak terkenal dari SMA Pelita. Niki pun menjadi gugup ketika suatu hari Oliver mengajaknya jalan-jalan dan menyatakan rasa cintanya pada Niki. Seketika itu Niki merasa betapa senangnya mempunyai pacar dan betapa indahnya jatuh cinta. Niki pun langsung menceritakan kepada Nata dan Anna. Nata terkejut dan mengatakan bahwa Oliver tidak pantas menjadi pacar Niki. Nata berkata dalam hatinya bahwa sebenarnya dia yang lebih dulu jatuh cinta daripada Niki.
Anna mengajak Nata dan Niki ke rumahnya untuk memilih koleksi-koleksi fotonya untuk dilombakan. Niki menemukan kumpulan foto-foto Nata dalam sebuah kotak sepatu yang secara diam-diam disimpan oleh Anna. Nata kemudian memberanikan diri bertanya tentang foto-foto itu. Anna pun mengatakan bahwa dia sayang kepada Nata. Anna lalu cepat mengatakan bahwa tidak perlu ada jawaban dari Nata karena ia sudah tahu jawabannya. Nata menjadi lega dan berkata bahwa ini baru pertama kalinya ada cewek yang menyatakan langsung perasaaannya kepadanya.
Suatu hari Niki masuk ke kamar Nata dan secara tidak sengaja membaca lagu-lagu ciptaan Nata. Mata tertuju pada sebuah buku yang kemudian isinya membuat Niki lemas ketika ia membaca tulisan di dalamnya yang ternyata adalahtentang perasaan Nata kepadanya. Nata memergokinya dan Niki langsung bergerak untuk meninggalkan ruang itu, tetapi ditahan oleh Nata yang meraih tangannya dan berkata dalam suara rendah, “gue sayang lo, Nik”. Niki tidak menjawab dan langsung berlari pergi kerumahnya. Saat itu Nata merasa dia sudah kehilangan sesuatu yang penting dalam hidupnya. Persahabatan Nata dan Niki pun menjadi renggang.
Suatu ketika sepulang sekolah Nata berusaha mendekati Niki, ingin mengatakan sesuatu tentang perasaannya dan Nata juga mengatakan bahwa ia tidak ingin merusak persabatannya apalagi hubungan Niki dengan Oliver. Nata hanya ingin Niki tidak menjauh darinya. Niki akhirnya berani berkata bahwa dia tetap menganggap Nata sebagai sahabatnya, tidak lebih dan kemudian meminta maaf kalau ia tidak menerima perasaan Nata. Terkadang Niki merasa rindu untuk berkumupul kepada Anna dan Nata. Ia hanya bisa mengintip dari rumahnya ketika Nata bercanda ria bersama Anna di trampolin. Tempat khusus dirinya bersama Nata.
SMA Pelita akan mengadakan pesta perpisahan, dan Niki akan datang menjadi pasangan Oliver. Namun, Niki terkejut dan marah ketika melihat Oliver berpasangan dengan Helena. Helena sudah merencanakan semua itu karena ia iri kepada Niki. Helena berhasil menipu Oliver dengan mengatakan bahwa ia akan mempertemukannya dengan Shasa. Oliver tega melakukan semua itu karena sangat mencintai Shasa.
Niki terkaget ketika Nata tiba-tiba menjemputnya danmengajaknya pulang dari tempat pesta itu ketika ia sedang menangis. Sahabatnya datang menyelamatkannya. Nata datang tanpa sepengetahuan Niki dan telah diberitahu oleh Oliver bahwa ia harus menjemput Niki. Oliver sebenarnya tidak tega melakukan itu. Akhirnya Nata dan Niki memutuskan untuk mengobrol di trampolin semalaman. Mereka berdua kembali berbaikan.
Kelulusan akan segera tiba. Annalise memutuskan untuk kuliah, sementara Niki masih bingung. Nata tidak sanggup meninggalkan Niki, padahal ia sudah diterima sekolah musik impiannya di luar negeri. Danny tahu apa yang terjadi pada adiknya. Ia pun menasehati agar Nata mau sekolah dan tidak perlu khawatir terhadap Niki. Malamnya, Nata dan Niki memutuskan untuk menghabiskan malam di atas trampolin sambil mengingat masa-masa kecilnya dulu hingga mereka berdua tertidur di atas trampolin itu. Setelah terbangun , mereka memperhatikan dua planet bersinar pagi itu, berdekatan seperti dua sahabat. Akhirnya perpisahan itu terjadi, Nata akan pergi untuk waktu yang lama.  Nata mengecup kening Niki dengan lembut, membekaskan seluruh rasa cintanya pada gadis itu.  Mereka berdua menangis dan Nata berkata dalam hati “Gue akan segera pulang dan,saat itu,gue gak akan melepaskan lo lagi”.
Setelah hampir lima tahun Nata dan Niki berpisah. Sampai suatu hari Nata pulang dan memutuskan untuk mampir ke sekolah lamanya.  Teriakan seorang guru perempuan membuat Nata ingin mencari asal suara itu. Hati Nata berdegup, terpaku dan tidak mampu bergerak ketika menemukan asal suara itu. Mereka pun saling berpandangan. Ingin berteriak senang namun hanya seruan kecil yang keluar. Mereka pun kemudian menjadi sahabat yang tidak akan pernah terpisah selamanya.

4.     Unsur Intrinsik Buku
4.1 Tema:
Persahabatan yang diperjuangkan agar tidak hancur karna percintaan.
4.2 Penokohan:
Niki adalah seorang gadis berumur 17 tahun yang sangat  ceria,  friendly dan easygoing. Niki adalah kakak satu-satunya dari Klaudia dan sahabat sekaligus tetangga Nata dari kecil. Niki sangat kagum dan mencintai  cheerleading sejak pertama kali masuk SMA. Dengan segala macam usahanya dan dengan dibantu sang ketua, Helena, Niki pun berhasil menjadi anggota dan menjadi salah satu anggota favorit. Niki tidak pernah ingin kehilangan dan jauh dari sahabatnya, Nata dan Anna. Terkadang Niki kesal jika melihat Nata bersama perempuan lain di trampolin, tempat favoritnya dan Nata.
Nata adalah sahabat paling dekat dan kesayangan Niki dari kecil. Nata orangnya terlihat sangat cuek dan tegas kepada orang padahal di sisi lain dia sangat peduli dan halus kepada Niki. Nata mempunyai talenta bermain musik tetapi tidak ada seorang pun yang tahu kecuali Niki, Anna dan kakaknya, Danny. Karna Nata enggan untuk memperlihatkan kebolehannya bermain musik karna ia demam panggung. Nata selalu berusaha untuk tidak pernah menyakiti Niki maupun Anna.
Anna (Annalise) adalah sahabat baru Niki dan Nata yang adalah pindahan dari New York. Anna merupakan anak tunggal dari model terkenal Vidia Rossa. Anna merupakan anak broken home yang kekurangan kasih sayang mamanya yang selalu sibuk mengurusi pekerjaannya sebagai designer dan model di luar negeri. Anna pun mulai merasakan warna kehidupan ketika ia mulai bertemu Niki dan Nata. Anna adalah gadis cantik yang tidak menyukai pesta yang sangat berbakat dalam fotografi.
Oliver adalah cinta pertama Niki yang adalah kapten basket SMA Pelita. Oliver adalah laki-laki yang sangat‘perfect’ yang merupakan dambaan semua perempuan. Oliver selalu merasa senang ketika sedang menghabiskan waktu dengan keceriaan Niki. Oliver tidak pernah tega untuk melukai Niki. Tetapi ia pun melukai Niki karna terjebak pada jebakan Helena.
Helena adalah ketua dari cheerleading SMU harapan yang sangat cantik. Helena adalah gadis yang licik yang tidak ingin posisinya digeser oleh siapapun. Ia rela melakukan apapun untuk mempertahankan posisinya. Dia pun menjebak Oliver agar Niki terluka. Karna Niki hampir pernah diangkat menjadi ketua.
Klaudia adalah adik perempuan Niki yang berumur 15tahun yang selalu menjadi tempat curhat Niki. Walaupun Klaudia lebih muda dari Niki tetapi ia lebih sabar dan selalu memberi saran yang tepat sasaran.
Danny adalah kakak laki-laki Nata yang rupanya sangat mirip dengan Nata. Danny menganggap bahwa Niki adalah adiknya. Danny tidak pernah ingin berhubungan dengan perempuan ketika telah dicampakkan oleh Mirriam, masa lalunya.
               4.3 Alur: Alur maju
               4.4 Setting (Latar):
- Latar waktu: tengah malam, saat kelulusan, saat matahari terbit, siang hari.
- Latar tempat: kamar, di dalam mobil, rumah, kelas, sekolah, di atas trampolin.
- Latar suasana: menyenangkan, mengharukan, menyedihkan, romatis.
               4.5 Sudut Pandang:
Sudut pandang penulis adalah sudut pandang orang ketiga yang serbatahu dan orang ketika sebagai pengamat. Karna penulis menggunakan kata “dia” bukan “aku”.
               4.7 Amanat:
Amanat yang terdapat pada novel Refrain ini adalah kita tidak boleh egois dalam persahabatan. Kita juga harus memikirkan perasaan sahabat-sahabat kita. Dari novel ini kita belajar untuk mencintai sahabat kita dengan tulus dan apa adanya. Selalu berusaha ada untuknya disaat ia membutuhkan dan selalu bersedia memaafkan jika sahabat kita mengaku salah.







BAB III
KESIMPULAN

            Refrain, Saat Cinta Selalu Pulang dari judulnya sudah menunjukan karakter dari sebuah percintaan. Dari novel ini diceritakan tentang 3 sahabat, Niki, Nata dan Anna yang diam-diam mempunyai perasaan satu sama lain tetapi tidak ingin mengungkapkannya karna takut menyakitkan satu dengan lainnya. Dari novel ini saya mengambil kesimpulan bahwa persahabatan yang sejati adalah persahabatan yang selalu tulus dan memaafkan. Persahabatan yang tidak pernah lekang oleh waktu dan tidak penuh kemunafikan dan keegoisan.
 “Tidak ada persahabatan yg sempurna di dunia ini. Yang ada hanya orang-orang yang berusaha sebisa mungkin untuk mempertahankannya.” Kata-kata dalam novel ini memberi arti bahwa kita tidak bisa mengharapkan persahabatan yang sempurna dalam persahabatan kita. Tetapi kembali kepada kita, apakah kita akan berusaha untuk mempertahankan persahabatan itu? Apakah kita mau berusaha untuk membuat persahabatan itu terlihat selalu seru dan segar? Dan bersediakah kita untuk menjadi orang yang selalu ada disaat susah maupun senang untuk sahabat kita? Sekiranya kita menjawab “Ya.” untuk semua pertanyaan itu j jika kita menginginkan persahabatan yang indah yang tidak akan lekang oleh waktu.ika k

makalah analisis novel ketika cinta bertasbih




BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Sastra merupakan bentuk kreatif dan produktif dalam menghasilkan sebuah teks yang memiliki nilai rasa estetis serta mencerminkan realitas sosial kemasyarakatan. Istilah „sastra dipakai untuk menyebut gejala budaya yang dapat dijumpai pada semua masyarakat meskipun secara sosial, ekonomi, dan keagamaan keberadaannya tidak merupakan keharusan. Hal ini berarti bahwa sastra merupakan gejala yang universal (Jabrohim (ed), 2003 : 9).
Sebagai wujud seni budaya, sastra memiliki dunia sendiri yang merupakan pengejawantahan kehidupan sebagai hasil pengamatan sastrawan terhadap kehidupan sekitarnya. Dalam kaitannya dengan sastra pada umumnya orang sepakat bahwa sastra dipahami sebagai satu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa sebagai bahan. Jadi, bahan merupakan karakteristik sastra sebagai karya seni. Namun, pertanyaan demikian belum akan menjawab secara memuaskan tentang apakah sastra itu. Sebagai satu sistem, sastra merupakan satu kebulatan dalam arti dapat dilihat dari berbagai sisi. Di antaranya adalah sisi bahan. Elis (dalam Jabrohim (ed), 2003: 10) mengemukakan tentang konsep sastra bahwa (teks) sastra tidak ditentukan oleh bentuk strukturnya tetapi oleh bahasa yang digunakan oleh masyarakat. Ini menunjukkan pengertian bahwa bahasa yang dipakai mengandung fungsi yang lebih umum daripada dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.
Karya sastra lahir di tengah-tengah masyarakat sebagai hasil dari imajinasi pengarang serta refleksinya terhadap gejala-gejala sosial di sekitarnya. Oleh karena itu, kehadiran karya sastra merupakan bagian dari kehidupan masyarakat. Pengarang sebagai subjek individual mencoba mengahasilkan pandangan dunianya (vision du monde) kepada subjek kolektifnya. Signifikansi yang dilaborasikan subjek individual terhadap realitas sosial di sekitarnya menunjukkan sebuah karya sastra berakar pada kultur tertentu dan masyarakat tertentu. Keberadaan sastra yang demikian itu, menjadikan sastra dapat diposisikan sebagai dokumen sosialnya (Jabrohim (ed), 2003: 59).
Di antara genre utama karya sastra yaitu puisi, prosa, dan drama, genre prosalah, khususnya novel yang dianggap paling dominan dalam menampilkan unsur-unsur sosial. Alasan yang dapat dikemukakan, di antaranya: a) novel menampilkan unsur-unsur cerita yang paling lengkap, memiliki media yang paling luas, menyajikan masalah-masalah kemasyarakatan yang paling luas, b) bahasa novel cenderung merupakan bahasa sehari-hari, bahasa yang paling umum digunakan dalam masyarakat. Oleh karena itulah, dikatakan bahwa novel merupakan genre yang paling sosiologis dan responsif sebab sangat peka terhadap fluktuasi sosiohistoris (Ratna, 2006: 335-336).
Sosiologi sastra adalah cabang penelitian sastra yang bersifat reflektif. Penelitian ini banyak diminati oleh peneliti yang ingin melihat sastra sebagai cermin masyarakat (Endraswara, 2003: 77). Sosiologi sastra diterapkan dalam penelitian ini karena tujuan dari sosiologi sastra adalah meningkatkan pemahaman terhadap sastra dalam kaitannya dengan masyarakat, menjelaskan bahwa rekaan tidak berlawanan dengan kenyataan dalam hal ini karya sastra dikonstuksikan secara imajinatif, tetapi kerangka imajinatifnya tidak bisa dipahami di luar kerangka empirisnya dan karya sastra bukan semata-mata merupakan gejala individual tetapi gejala sosial (Ratna, 2003: 11).
Kelebihan Novel Ketika Cinta Bertasbih merupakan novel yang mengajarkan kepada pembaca untuk mencintai ilmu agama, kehidupan masyarakat yang bersahaja, dan selalu terbuka kepada segala kemungkinan ketika Allah telah menghendaki (Salma, 2009: Diakses 22 Februari 2010). Dalam novel ini diceritakan bagaimana para tokohnya menjalani hidup dengan selalu berpedoman pada Al-Quran dan Al Hadist. Selain itu para tokoh dalam cerita ini juga bisa hidup berdampingan dengan rukun dan saling menyayangi walaupun terdapat perbedaan suku, budaya dan kelas sosial.


















BAB II
PEMBAHASAN

A.    Unsur-Unsur Intrinsik
Apresiasi Berdasarkan Unsur-Unsur Intrinsik :
1.      Tema
“ Perjuangan hidup untuk mengapai kebahagiaan”
2.      Setting / Loka
Dalam novel ini tempat yang dipakai penulis untuk mengisi ceritanya terletak di Cairo, di Desa Kartasura, Desa Wangen jawa.
3.      Perwatakan / Krakter
a.      Anna Althafunnisa ; Seorang gadis yang sangat sempurna dimata semua orang, selain pintar dan cantiknya, dia juga mempunyai budi pekerti yang baik.
b.      Khairul Azzam ; Seorang Pemuda yang bertanggung jawab terhadap keluarga dan atas setiap perbuatannya dan menjadi suami dari Anna Althafunnisa.
c.       Furqan Andi Hasan ; Seorang pemuda yang pernah menjadi suami I Anna dan bercerai karena suatu masalah yang sangat serius.
d.      Kiai Lutfi ; Seorang Ayah yang sangat bertanggung jawab atas perbuatannya dan dapat menjadi panutan bagi masyarakat.
e.       Ayatul Husna ; Gadis yang sangat menyayangi keluarganya dan menjadi perantara yang mempertemukan Anna dengan Azzam ketika di Indonesia
4.      Alur
Alur adalah rangkaian peristiwa yang memiliki hubungan sebab akibat sehingga menjadi satu-kesatuan yang padu, bulat, dan utuh. Sebuah cerita merupakan rangkaian peristiwa. Peristiwa yang dirangkaikan tersebut adalah susunan peristiwa yang lebih kecil. Rangkaian kejadian itu tidak hanya disusun berdasarkan komposisi cerita melainkan bergerak berdasarkan hubungan sebab akibat.
Dengan demikian Teknik pengaluran menurut Sudiro Satoto (1992: 27-28) ada dua yaitu, dengan jalan progresif (alur maju) yaitu dari tahap awal, tahap tengah atau puncak, dan tahap akhir terjadinya peristiwa, yang kedua dengan jalan regresif (alur mundur) yaitu bertolak dari akhir cerita, menuju tahap tengah atu puncak, dan berakhir pada tahap awal. Tahap progresif bersifat linear, sedangkan teknik regresif bersifat non linear. Bukti, Pertama dalam novel itu diceritakan tentang kehidupan Anna dan perjuangan Azzam mencari calon istri. Kedua dalam novel ini juga diceritakan kehidupan Anna sewaktu kecil. Selain itu masih banyak bukti yang lain.
a)      Latar Kejadian
-          Selepas magrib, bukti … selepas magrib ia mengajak Furqan jalan-jalan keliling kota Solo……
-          Pagi hari kira-kira pukul sepuluh. Bukti, Pagi itu kira-kira pukul sepuluh jenazah Pak Masykur dikebumikan.
-          Siang hari di Pesantren Wangen. Bukti: Dan siang hari itu Pesantren Wangen menggelarar acara besar yang berbeda dari hari-hari biasa.
b)      Latar Sosial
-          Sedih, bukti Bu Masykur terus meraung. Bu Mahbub yang tak lain adalah kakak kandung Bu Masykur  mencoba manghibur dan menenangkannya……
-          Indah, bukti …Dari desa Wangen, panorama gunung Merapi sangat jelas dan memukau.
-          Gemuruh, Bukti: begitu husna selesai bicara tepuk tangan ribuan santri bergemuruh beberapa saat lamanya.
-          Bahagia, bukti: Ayah dan ibunya sangat bahagia dengan keberhasilan studinya.
-          Sepi, bukti : Dan kini ia merasa dunia begitu sepi dan sunyi.
-          Hening, bukti: Suasana menjadi hening seketika, mata Husna menjadi berkaca-kaca. Haru, bukti: Husna menangis terisak-isak dalam pelukan kakaknya tercinta.
-          Senja hari, bukti : sinar matahari yang kekuning- kuningan perlahan mulai pudar.
5.      Sudut Pandang
Dalam novel ity penulis menggunakan sudut pandang orang ketiga, karena penulis menceritakan tokoh dengan menyebutkan namanya dengan nama panggilan atau menggunakan kata ganti orang ketiga.pengarang seakan- akan berdiri di luar pagar. Pengarang tidak memegang paranan apapun. Ia hanya menceritakan apa yang terjadi diantara tokoh-tokoh cerita yang dikarangnya.
6.      Gaya Bahasa
Adapun gaya bahasa yang digunakan yaitu asosiasi, hiperbola, sinisme, dan metonimia.
7.      Amanat
a.       Tanggung jawab anak sebagai kepala keluarga.
b.      Semangat perjuangan hidup.
c.       Menyampaikan pesan kesederhanaan.
d.      Perjuangan mencari cinta yang mengharap ridha Allah semata.
BAB III
P E N U T U P

A.    Kesimpulan
1.      Teknik pengaluran menurut Sudiro Satoto (1992: 27-28) ada dua yaitu, dengan jalan progresif (alur maju) yaitu dari tahap awal, tahap tengah atau puncak, dan tahap akhir terjadinya peristiwa, yang kedua dengan jalan regresif (alur mundur) yaitu bertolak dari akhir cerita, menuju tahap tengah atu puncak, dan berakhir pada tahap awal.
2.      Masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antar unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat yang membahayakan kehidupan sosial. Jika terjadi bentrokan antara unsur-unsur yang ada dapat menimbulkan gangguan hubungan sosial seperti kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau masyarakat.
3.      Menurut Syani (2002: 188), di dalam kehidupan bermasyarakat sering ditemui beberapa masalah sosial yang antara lain sebagai berikut.
a.       Masalah Kriminalitas
b.      Masalah Kependudukan
c.       Masalah Kemiskinan
d.      Masalah Pelacuran
e.       Masalah Lingkungan Hidup

B.     Saran
Fenomena kereligiusan di dalam suatu karya sastra yang hadir dalam novel akan memiliki arti jika pembaca mampu memberikan interpretasi dan ini berarti ia memiliki bekal tentang nilai religius yang mewadai pengetahuan pembaca. Oleh karena itu, kita perlu banyak memahami lebih banyak nilai-nilai yang terkandung dalam Novel Ketika Cinta Bertasbih guna mewarnai hidup kita.

MAKALAH PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN DASAR TENAGA KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS SDM

  MAKALAH PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN DASAR TENAGA KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS SDM Disusun untuk memenuhi Tugas Mata kuliah Eko...