Jumat, 20 April 2018

laporan karya tulis ilmiah Sistem Pendidikan dan Kepercayaan Terhadap Masyarakat Kampung Naga




DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................... ii
KATA PENGANTAR…………………………………………………………...... iii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………......... iv
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................ 1
A.    Latar Belakang......................................................................................... 1
B.     Rumusan Masalah.................................................................................... 1
C.     Tujuan Penelitian...................................................................................... 1
D.    Kontribusi Penelitian................................................................................ 2
E.     Definisi Operasional................................................................................. 2
F.      Metode Penelitian.................................................................................... 3
G.    Jadwal Pelaksanaan.................................................................................. 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................. 4
A.       Pengertian Sistem.................................................................................... 4
B.       Pengertian Pendidikan............................................................................ 4
C.       Pengertian Kepercayaan.......................................................................... 5
BAB III PEMBAHASAN........................................................................................ 7
A.       Sistem Pendidikan.................................................................................. 7
B.       Sistem Kepercayaan................................................................................ 7
C.       Sistem Pendidikan dan Kepercayaan...................................................... 9
BAB IV PENUTUP.................................................................................................. 11
A.       Kesimpulan............................................................................................. 11
B.       Saran....................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 12
LAMPIRAN.............................................................................................................. 13







BAB I
 PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang
Kampung naga merupakan salah satu kampung adat yang masih sangat menjunjung tinggi Dan masih tetap berpegang nilai adat dan istiadat nenek moyangnya, di kampong ini berlokasi di Desa Neglasari Kecamatan Salawu Kabupaten Tasikmalaya, kampung Naga menjadi salah satu objek parawisata unggulan di wilayah Tasikmalaya.karena tempat ini memiliki kelebihan dibanding daerah lain di Kabupaten Tasikmalaya.
Tingkat Pendidikan masyarakat Kampung Naga mayoritas hanya mencapai jenjang pendidikan sekolah dasar, tapi adapula yang melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi itupun hanya minoritas. Untuk pendidikan non formal di kampong naga ini setiap hari senin-jumat jam 2 sore selalu di adakan pengajian untuk anak-anak.
Kebanyakan pola pikirnya masih pendek sehingga mereka pikir bahwa buat apa sekolah tinggi-tinggi kalau akhirnya pulang kampung juga.mereka memiliki prinsip sekolah yang penting bisa JaLisTung Membaca menulis dan menghitug itu saja mereka sudah di anggap pandai. Dari anggapan tersebut orang tua menganggap lebih baik belajar dari pengalaman dan dari alam atau kumpulan-kumpulan yang biasa dilakukan di mesjid atau aula.
Maka dari itu saya tertarik untuk melakukan penelitian yang saya beri judul, “Sistem Pendidikan dan kepercayaan Terhadap Masyarakat Kampung Naga”

B.   Rumusan Masalah
Penelitian ini meliputi pencarian informasi tentang sistem pendidikan dan kepercayaan terhadap masyarakat Kampung Naga.
Masalah yang akan dijadikan penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
a)      Bagaimanakah sistem pendidikan di Kampung Naga?
b)      Bagaimanakah kepercayaan dalam keseharian masyarakat Kampung Naga?
c)      Bagaimanakah sistem pendidikan dan kepercayaan terhadap masyarakat Kampung Naga?

C.   Tujuan Penelitian
Untuk memperjelas arah penelitian ini dirumuskan tujuan penelitian sebagai berikut :
a)         Untuk mengetahui informasi pendidikan di Kampung Naga
b)        Untuk mengetahui sistem kepercayaan di Kampung Naga
c)         Untuk mengetahui sistem pendidikan dan kepercayaan terhadap masyarakat Kampung Naga

D. Kontribusi Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan :
1) Kontribusi untuk siswa
a)      Menambah wawasan dan pengetahuan siswa akan sistem pendidikan dan kepercayaan di Kampung Naga
b)      Menambah semangat belajar siswa, karena dengan adanya terjun langsung ke lokasi
2) Kontribusi untuk sekolah
Karya tulis ilmiah ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk evaluasi pendidikan. Penelitian ini juga merupakan referensi penetap kebijakan penugas, sistem evaluasi dalam dunia pendidikan. Penelitian ini akan bermanfaat dalam sistem pendidikan bagi siswa. Selain itu dapat juga dijadikan referensi untuk mengkaji suatu kebudayaan yang ada salah satunya di Kampung Naga.


E. Definisi Operasional
Sistem pendidikan adalah tindakan atau pengalaman yang memiliki pengaruh terhadap pembentukan pikiran, watak dan kemampuan fisik seseorang. Sedangkan kepercayaan adalah bagian dari perilaku beragama terdiri atas mitos-mitos, upacara-upacara keagamaan dan peribadahan yang membantu untuk mengapai tujuan perilaku keagamaan. Maka dalam batasan masalah ini, bagaimana sistem pendidikan dan kepercayaan terhadap masyarakat Kampung Naga.




F. Metode Penelitian
Penelitian ini bersifat deskriptif tujuanya untuk mendeskripsikan pembangunan ekonomi dan pelestarian budaya di Kampung Naga. Analisis data dilakukan dengan metode observasi dengan cara pengamatan dengan objek yang diteliti secara langsung maupun tidak langsung.


G.      Jadwal Pelaksanaan
NO
NAMA KEGIATAN
BULAN
1.
Persiapan penyusunan proposal
November – Desember
2.
Seminar proposal
Februari
3.
Pelaksanaan penelitian
Januari
4.
Analisis data
-
5.
Penyusunan laporan
Februari
6.
Seminar hasil penelitian, penyerahan laporan
Februari














BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Sistem
Sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi untuk mencapai suatu tujuan. Istilah ini sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi, di mana suatu model matematika seringkali bisa dibuat.
Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan yang berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak, contoh umum misalnya seperti negara. Negara merupakan suatu kumpulan dari beberapa elemen kesatuan lain seperti provinsi yang saling berhubungan sehingga membentuk suatu negara di mana yang berperan sebagai penggeraknya yaitu rakyat yang berada dinegara tersebut.
Kata "sistem" banyak sekali digunakan dalam percakapan sehari-hari, dalam forum diskusi maupun dokumen ilmiah. Kata ini digunakan untuk banyak hal, dan pada banyak bidang pula, sehingga maknanya menjadi beragam. Dalam pengertian yang paling umum, sebuah sistem adalah sekumpulan benda yang memiliki hubungan di antara mereka.

B. Pengertian Pendidikan
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara.
Pendidikan adalah tindakan atau pengalaman yang memiliki pengaruh terhadap pembentukan pikiran, watak dan kemampuan fisik seseorang. Dalam pengertian teknik, pendidikan adalah proses yang pewarisan kumpulan pengetahuan, keterampilan dan norma secara turun-temurun oleh masyarakat. Tujuan utama pendidikan harus setara dengan tujuan hidup. Pendidikan harus menjadi tujuan moral, untuk mengajari kepercayaan diri, untuk menginspirasi pemuda-pemudi dengan ketertarikan mengenai dirinya sendiri, dengan penuh keingintahuan menyentuh alam pikirannya sendiri, untuk mengenalkan dia kepada sumber daya pikirannya, dan untuk mengajarnya bahwa dia memiliki kekuatan, serta untuk menyemangatinya dengan rasa hormat terhadap Pikiran Hebat yang di mana dia hidup di dalamnya.

C. Pengertian Kepercayaan
Kepercayaan adalah kemauan seseorang untuk bertumpu pada orang lain dimana kita memiliki keyakinan padanya. Kepercayaan merupakan kondisi mental yang didasarkan oleh situasi seseorang dan konteks sosialnya. Ketika seseorang mengambil suatu keputusan, ia akan lebih memilih keputusan berdasarkan pilihan dari orang- orang yang lebih dapat ia percaya dari pada yang kurang dipercayai (Moorman, 1993).
Menurut Rousseau et al (1998), kepercayaan adalah wilayah psikologis yang merupakan perhatian untuk menerima apa adanya berdasarkan harapan terhadap perilaku yang baik dari orang lain. Kepercayaan konsumen didefinisikan sebagai kesediaan satu pihak untuk menerima resiko dari tindakan pihak lain berdasarkan harapan bahwa pihak lain akan melakukan tindakan penting untuk pihak yang mempercayainya, terlepas dari kemampuan untuk mengawasi dan mengendalikan tindakan pihak yang dipercaya (Mayer et al, 1995).
Menurut Ba dan Pavlou (2002) mendefinisikan kepercayaan sebagai penilaian hubungan seseorang dengan orang lain yang akan melakukan transaksi tertentu sesuai dengan harapan dalam sebuah lingkungan yang penuh ketidakpastian.
Universitas Sumatera Utara Kepercayaan terjadi ketika seseorang yakin dengan reliabilitas dan integritas dari orang yang dipercaya (Morgan & Hunt, 1994).
Doney dan Canon (1997) bahwa penciptaan awal hubungan mitra dengan pelanggan didasarkan atas kepercayaan. Hal yang senada juga dikemukakan oleh McKnight, Kacmar, dan Choudry (dalam Bachmann & Zaheer, 2006), menyatakan bahwa kepercayaan dibangun sebelum pihak-pihak tertentu saling mengenal satu sama lain melalui interaksi atau transaksi. Kepercayaan secara online mengacu pada kepercayaan dalam lingkungan virtual.
Menurut Rosseau, Sitkin, dan Camere (1998), definisi kepercayaan dalam berbagai konteks yaitu kesediaan seseorang untuk menerima resiko. Diadaptasi dari definisi tersebut, Lim et al (2001) menyatakan kepercayaan konsumen dalam berbelanja internet sebagai kesediaan konsumen untuk mengekspos dirinya terhadap kemungkinan rugi yang dialami selama transaksi berbelanja melalui internet, didasarkan harapan bahwa penjual menjanjikan transaksi yang akan memuaskan konsumen dan mampu untuk mengirim barang atau jasa yang telah dijanjikan.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa kepercayaan konsumen adalah kesediaan satu pihak menerima resiko dari pihak lain berdasarkan keyakinan dan harapan bahwa pihak lain akan melakukan tindakan sesuai yang diharapkan, meskipun kedua belah pihak belum mengenal satu sama lain.























BAB III
PEMBAHASAN

A. Sistem Pendidikan
Kata sistem berasal dari bahasa Yunani yaitu systema yang berarti adalah “cara atau strategi”. Dalam bahasa Inggris sistem berarti “system, jaringan, susunan, cara”. Sistem juga diartikan “suatu strategi atau cara berpikir”.
Sedangkan kata pendidikan itu berasal dari kata “Pedagogi”, kata tersebut berasal dari bahasa yunani kuno, yang jika dieja menjadi 2 kata yaitu Paid yang artinya anak dan Agagos yang artinya membimbing. Dengan demikian Pendidikan bisa di artikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan proses pembelajaran dan suasana belajar agar para pelajar di didik secara aktif dalam mengembangkan potensi dirinya yang diperlukan untuk dirinya dan masyarakat.
Jadi, bisa di simpulkan bahwa sistem pendidikan adalah suatu strategi atau cara yang akan di pakai untuk melakukan proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan agar para pelajar tersebut dapat secara aktif mengembangkan potensi di dalam dirinya yang diperlukan untuk dirinya sendiri dan masyarakat.

B. Sistem Kepercayaan
Kampung Naga adalah kampung dengan tradisi dan budaya yang tinggi, memiliki potensi besar sebagai kampung dengan tingkat kebudayaan yang modernisasi. Di era baru ini, kampung naga tentu tidak melupakan bagaimana budaya dan tradisi itu tercipta, mereka tidak akan pernah lupa peran terbesar dalam sejarah penciptaan adat dan tradisi itu tak lepas dari peran Agama. Agama dalam kampung naga murni Islam, dan Islam datang ke kampung naga memang belum diketahui asal usulnya, namun mereka mengatakan bahwa nenek moyang mereka adalah beragama Islam.
Selanjutnya, masyarakat kampung naga juga melakukan ibadah yang selalu dilakukan semua umat islam yakni mengaji dan belajar ilmu agama pada guru atau ustadz yang dimana sebutan yang sama dengan guru ngaji kebanyakan. Banyak pertanyaan yang membingungkan, apakah kampung naga itu membedakan agama dan budaya jawabannya adalah, mereka mengatakan bahwa tidak ada perbedaan yang berbeda adalah mereka orang luar yang memandangnya, tentunya kampung naga menjadikan sebuah agama dan budaya itu sebagai keselarasan. menjadi sebuah sinergi. Seperti yang sudah di uatarakan, aturan budaya dan agama itu sebenarnya yang berbeda itu adalah dalam bahasa. Sebenarnya ini sangat sulit untuk diutarakan dengan kata-kata, akan tetapi jika dengan Lampah warga kampung naga sudah tebiasa. Seperti halnya dengan bahasa budaya dan bahasa agama, seperti yang dipakai pada keseharian mengenai waktu itu hampir sama dalam bahasa, budaya dan bahasa yang dipakai di kampung naga seperti menunjukan waktu baik itu subuh, duhur dan lain sebagainya dan itu adalah sama.
Mereka menjalankan ibadah yang sama seperti sholat, berdakwah dan lain sebagainya. Mereka juga menjalankan atau merayakan hari-hari besar islam seperti Idul Fitri, Idul Adha, Maulid Nabi dan lain sebagainya. Akan tetapi, dimana ada sebuah upacara keagamaan besar disana juga tak ketinggalan dibumbui dengan upacara dan ritua-ritual tertentu, hal tersebut tidak lepas dari adat istiadat yang telah tersirat dalam kurun waktu yang sangat lama tentunya.
Adat istiadat merupakan sebuah warisan budaya yang telah diturunkan nenek moyang pada setiap generasi yang telah lahir. Maka dari itu dari setiap generasi ke generasi selalu mengormati setiap aturan dan norma yang telah ada, termasuk menjaga dan melestarikan alam disekitar dan lingkungan mereka. Nenek moyang Kampung naga menganggap alam adalah sebuah perlindungan yang nyata dan tidak boleh dirusak, karena mereka percaya alam adalah Arrohmanirrohim (pengasih dan penyang) dan mereka percaya bahwa alam tidak akan membuat bencana, justru yang menyebabkan bencana sendiri itu adalah akhlak dan keserakahan manusia, dan menjadi wujud nyata mereka bermukim dibawah lembah dan tepi sungai.
Masih dengan kepercayaan yang ada di kampung Naga, salah satunya jika kita melihat saat kita mengunjungi kampung Naga disana akan terlihat ada sebuah dedaunan kering yang tergantung didepan pintu, hal itu tentunya terlihat sebagai sebuah hiasan pintu, tapi makna yang terkandung lebih dalam, yakin sebuah perlindungan atau Tolak Bala. Menurut mereka itu adalah simbol dari bentuk perlindungan dari hal-hal Ghaib dan hal-hal religi seperti itu diutamakan, karena mereka selalu percaya dengan kata “Eling”. Eling disini akan mengingatkan mereka pada sang maha pencipta dan pada roh nenek moyang agar mereka tidak melakukan hal yang dilarang.
Selanjutnya mengenai adat, kampung Naga menilai adat bukan pada apa yang ada didalamnya, melainkan menganggap bahwa adat adalah berasal dari keturunan dan sudah digariskan oleh qodrat mereka sebagai keturunan untuk melanjutkan adat tersebut. Sama halnya dengan agama, islam mengajarkan kita sejak kita lahir untuk melakukan ibadah sholat ketika kita mampu untuk melakukannya, begitu pun dengan adat yang ada di kampung Naga. Melihat hal itu, kampung Naga juga belajar dari islam, tatkala sang pencipta memerintahkan kita untuk melakukan sholat, maka para leluhur mereka juga memerintahkan untuk melakukan adat tersebut.

C. Sistem Pendidikan dan Kepercayaan
Tingkat Pendidikan masyarakat Kampung Naga mayoritas hanya mencapai jenjang pendidikan sekolah dasar, tapi adapula yang melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi itupun hanya minoritas. 
Penduduk Kampung Naga Mengaku mayoritas adalah pemeluk agama islam, akan tetapi sebagaimana masyarakat adat lainnya mereka juga sangat taat memegang adat-istiadat dan kepercayaan nenek moyangnya.
Menurut kepercayaan masyarakat Kampung Naga, dengan menjalankan adat-istiadat warisan nenek moyang berarti menghormati para leluhur atau karuhun. Segala sesuatu yang datangnya bukan dari ajaran karuhun Kampung Naga, dan sesuatu yang tidak dilakukan karuhunnya dianggap sesuatu yang tabu. Apabila hal-hal tersebut dilakukan oleh masyarakat Kampung Naga berarti melanggar adat, tidak menghormati karuhun, hal ini pasti akan menimbulkan malapetaka.
Masyarakat Kampung Naga pun masih mempercayai akan takhayul mengenai adannya makhluk gaib yang mengisi tempat – tempat tertentu yang dianggap angker.
Kepercayaan masyarakat Kampung Naga kepada mahluk halus masih dipegang kuat. Percaya adanya jurig cai, yaitu mahluk halus yang menempati air atau sungai terutama bagian sungai yang dalam (“leuwi”). Kemudian “ririwa” yaitu mahluk halus yang senang mengganggu atau menakut-nakuti manusia pada malam hari, ada pula yang disebut “kunti anak” yaitu mahluk halus yang berasal dari perempuan hamil yang meninggal dunia, ia suka mengganggu wanita yang sedang atau akan melahirkan. Sedangkan tempat-tempat yang dijadikan tempat tinggal mahluk halus tersebut oleh masyarakat Kampung Naga disebut sebagai tempat yang angker atau sanget. Demikian juga tempat-tempat seperti makam Sembah Eyang Singaparna, Bumi ageung dan masjid merupakan tempat yang dipandang suci bagi masyarakat Kampung Naga.





BAB IV
PENUTUP


A.        Kesimpulan
Kampung Naga adalah suatu perkampungan adat yang masih betahan di Jawa Barat selain Baduy. Kampung ini masih tetap bertahan dengan segala adat istiadat, kebiasaan, serta aturan-aturan mereka dan menutup segala aktivitas mereka dari alur modernisasi. Mereka mempercayai aturan yang turun-menurun dari leluhurnya, dan mereka yakin dengan aturan tersebut. Kampung Naga tidak mengikuti alur modernisasi karena menjaga kesenjangan sosial di dalam kehidupan sehari-harinya, karena modernisasi ditakutkan akan mengubah kebudayaan yang telah lama di anut oleh kampung Naga.
Penataan lingkungan di kampung Naga, mencerminkan suatu pola pikir ke depan atau yang disebut dengan pembangunan lingkungan berkelanjutan

B. Saran
1.      Kampung Naga sebaiknya dapat dijadikan aset wisata di Jawa Barat yang berhubungan dengan budaya.
2.      Adat istiadat Kampung Naga harus dihargai pemerintah agar dipandang oleh dunia, karena jarang kampung-kampung di Indonesia yang masih menjaga keutuhan dari budaya yang diturunkan leluhurnya.
3.      Serta patut dijadikan percobaan dalam penataan lingkungan permukiman.
4.      Kampung Naga dapat dijadikan aset wisata di Jawa Barat yang berhubungan dengan budaya.










DAFTAR PUSTAKA

Aristastar. (2012). Kampung Naga. Diakses Pada 16 Januari 2018 dari http://aristastar21.wordpress.com/makalah-kebudayaan-masyarakat-kampung-naga-2/

Lanlan, Risdina. (2012). Kampung  Naga. Diakses Pada 16 Januari 2018 dari:          http://lanlanrisdiana.blogspot.com/2013/03/makalah-kampung-naga.html





















LAMPIRAN







cerita lutung kasarung dalam bahasa inggris



Lutung Kasarung Story in English
A long time ago in west Java there was a kingdom.  The king was Prabu Tapak Agung.  He had two beautiful daughters and no son.  Purba Rarang was his first daughter, and Purba Sari was his second daughter.  When the king was about to pass away he gave the throne to his second daughter, Purba Sari. Purba Rarang was very disappointed.  She thought that she deserve to replace her father as the ruler.  She discussed the situation with her fiancé, Indrajaya.
Then she got an evil idea.  She asked a witch to cast a spell to Purba Sari.  Soon after that Purba Sari had a strange skin disease.  There were black dots on her skin.  She also had skin rash.  Consequently Purba Rarang had a reason to tell people that her sister had a great sin and she was cursed by god.  She told her people that such a person did not qualify to be a leader.
After that she ordered the army to send Purba Sari to a wood and had her exiled there.  The army then built a wooden house for Purba Sari in a wood.  So Purba Sari lived in the wood.  As there were many animals in the wood she got along with them well.
Her best friend was a black monkey.  She called the monkey Lutung Kasarung.  Lutung was very attentive and very kind to her.  He gave fruits and vegetables to Purba Sari.
Lutung Kasarung was not an ordinary monkey.  He often meditates like human being.  One night when there was a full moon he sat meditating.  He was praying to God. Suddenly a spring emerged beside Lutung. It became bigger and bigger and finally it became a lake.  The water was very clear and aromatic.
The next day Lutung came to see Purba Sari.  He asked her to follow him.  Lutung took her to the lake and asked her to take a bath.  When Purba Sari took bath in the lake something strange happened.  Her skin disease was gone and her smooth fair skin was back.  Purba Sari was very happy and thankful to God.
Meanwhile Purba Rarang who lived in the palace wanted to see her sister.  So she went to the wood with her soldiers.  She was very surprised when she saw Purba Sari was in good condition and looked beautiful.  Her evil heart led her to find a way to beat her sister. Then she asked her sister to measure the length of their hair.  The one who had the longest hair would win.  Purba Sari’s hair proved to be longer than Purba Rarang’s.
Purba Rarang was very jealous to her sister.  She thought hard to find a way to beat Purba Sari.  Then she got another idea.  She asked her sister to compare their fiancé.  Purba Rarang was sure that she would win because Indra Jaya was very handsome.  She was sure that Purba Sari did not have any fiancé.  When Purba Rarang showed Indra Jaya, Purba Sari was confused.  So she just appointed Lutung Kasarung as her fiancé.
Purba Rarang laughed out loud.
‘So your fiancé is a monkey?’
Lutung Kasarung then sat on the ground.  He was meditating and praying to God. Then amazingly he changed into a very handsome man.  Initially Lutung Kasarung was a handsome man who was punished by God and became a monkey.  After some years that day he got clemency from God and he became human being again.
Purba Rarang was very surprised.  He had no choice but to accept that her sister was better than her.  She asked for apology.  Purba Sari gave her apology.  After that they went back to palace.  Purba Sari became the queen and married to Lutung Kasarung.

Senin, 16 April 2018

RINGKASAN :: pembaharuan islam dari tahun 1800-hingga sekarang



Perkembangan Islam (1800 - Sekarang )
Benturan-benturan antara Islam dengan kekuatan Eropa menyadarkan umat Islam bahwa jauh tertinggal dengan Eropa dan yang merasakan pertama persoalan ini adalah kerajaan Turki Usmani yang langsung menghadapi kekuatan Eropa yang pertama kali. Kesadaran tersebut membuat penguasa dan pejuang-pejuang Turki tergugah untuk belajar dari Eropa. Guna pemulihan kembali kekuatan Islam, maka mengadakan suatu gerakan pembaharuan dengan mengevaluasi yang menjadi penyebab mundurnya Islam dan mencari ide-ide pembaharuan dan ilmu pengetahuan dari barat. Gerakan pembaharuan tersebut antara lain
a.      Gerakan Wahhabiyah yang diprakarsai oleh Muhammad ibn Abdul Wahhab (1703-1787 M) di Arabia, Syah Waliyullah (1703-1762) M di India dan Gerakan Sanusiyyah di Afrika Utara yang dikomandoi oleh Said Muhammad Sanusi dari Al Jazair
b.      Gerakan penerjemahan karya-karya Barat kedalam bahasa Islam dan pengiriman para pelajar muslim untuk belajar ke Eropa dan Inggris
Dalam gerakan pembaharuan sangat lekat dengan politik. Ide politik yang pertama muncul yaitu Pan Islamisme atau persatuan Islam sedunia yang digencarkan oleh gerakan Wahhabiyah dan Sanusiyah, setelah itu diteruskan dengan lebih gencar oleh tokoh pemikir Islam yang bernama Jamaluddin Al Afghani (1839-1897).

Menurut Jamaluddin, untuk pertahanan Islam, harus meninggalkan perselisihan-perselisihan dan berjuang dibawah panji bersama dan juga berusaha membangkitkan semangat lokal dan nasional negeri-negeri islam. Dengan ide yang demikian, ia dikenal atau mendapat julukan bapak nasionalisme dalam Islam.
Gagasan atau ide Pan Islamisme yang digelorakan oleh jamaluddin disambut oleh Raja Turki Usmani yang bernama Abd. Hamid II (1876-1909) dan juga mendapat sambutan yang baik di negeri-negeri Islam. Akan tetapi setelah Turki Usmani kalah dalam perang dunia pertamadan kekhalifahan dihapuskan oleh Musthofa Kemal seorang tokoh yang mendukung gagasan nasionalisme, rasa kesetiaan kepada Negara kebangsaan.
Di Wilayah Mesir, Syiria, Libanon, Palestina, Hijaz, irak, Afrika Utara, Bahrein dan Kuwait, nasionalismenya bangkit dan nasionalisme tersebut terbentuk atas dasar kesamaan bahasa. Dalam penyatuan Negara arab dibentuk suatu liga yang bernama Liga Arab yang didirikan pada tanggal 12 Maret 1945.
Di India dibentuk gerakan nasionallisme yang diwakili oleh Partai Kongres Nasional India dan juga dibentuk komunalisme yang digagas oleh Komunalisme Islam yang disuarakan oleh Liga Muslimin yang merupakan saingan bagi Partai Kongres nasional. Di India terdapat pembaharu yang bernama Sayyid Ahmad Khan (1817-1898), Iqbal (1876-1938) dan Muhammad Ali Jinnah (1876-1948).
Di Indonesia, terdapat pembaharu atau partai politik besar yang menentang penjajahan diantaranya
a.      Sarekat Islam (S I ) dipimpin oleh HOS Tjokroaminoto berdiri pada tahun 1912 dan merupakan kelanjutan dari Sarikat Dagang Islam yang didirikan oleh H. Samanhudi tahun 1911.
b.      Partai Nasional Indonesia (PNI) didirikan oleh Sukarno (1927)
c.       Pendidikan nasional Indonesia (PNI-baru) didirikan oelh Mohammad Hatta (1931)
d.      Persatuan Muslimin Indonesia (Permi) menjadi partai politik tahun 1932 yang dipelopori oleh Mukhtar Luthfi

Munculnya gagasan nasionalisme yang diiringi oleh berdirinya partai-partai politik tersebut merupakan asset utama umat Islam dalam perjuangan untuk mewujudkan Negara merdeka yang bebas dari pengaruh politik barat. Sebagai gambaran dengan nasionalisme dan perjuangan dari partai-partai politik yang penduduknya mayoritas muslim adalah Indonesia. Indonesia merupakan Negara yang mayoritas muslim yang pertama kali berhasil memproklamirkan kemerdekaannya yaitu tanggal 17 Agustus 1945. Negara kedua yang terbebas dari penjajahan yaitu Pakistan. Merdeka pada tanggal 15 agustus 1947 dengan presiden pertamanya Ali Jinnah.
Di wilayah timur tengah, Mesir resmi merdeka pada tahun 1992 dan benar-benar merdeka pada tanggal 23 Juli 1952 dengan pimpinan pemerintahan yang bernama Jamal Abd Naser. Irak merdeka tahun 1932, tetapi rakyatnya merasa merdeka baru tahun 1958 dan Negara lain seperti Jordania, Syiria dan Libanon merdeka pada tahun 1946
Di Afrika, Lybia merdeka pada tahun 1962, Sudan, Maroko merdeka tahun 1956 M, Aljazair tahun 1962. Negara lain yang merdekanya hamper bersamaan seperti Negara Yaman Utara, Yaman selatan, dan Emirat Arab.
Di Asia Tenggara, Malaysia, Singapura merdeka tahun 1957 dan Brunai Darussalam merdeka pada tahun 1984. Selain itu, Negara Islam yang dahulunya bersatu dalamUni Soviet seperti Turkmenia, Uzbekistan, Kirghistan, Khazakhtan Tajikistan dan Azerbaijan dan Bosnia baru merdeka pada tahun 1992

Perkembangan Islam, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Pada Abad Modern
Masa kebangkitan Islam atau disebut dengan masa pembaharuan mulai menggeliat pada tahun 1800 M. Pada masa tersebut kalangan kaum muslimin banyak yang mengerahkan pemikirannya untuk kemajuan agama Islam. para Ulama, Cendekiawan muslim di berbagai wilayah Islam banyak yang intens terhadap study Islam sehingga keortodokannya mulai ditinggalkannya. Sehingga pada masa pembaharuan tersebut ilmu pengetahuan, kebudayaan dan ajaran islam berkembang di berbagai Negara seperti Negara India, Turki, Mesir.
Tokoh pembaharu yag ternama adalah Muhammad ibn Abdul Wahab di Arabia dengan Wahabiyahnya pada tahun 1703-1787 M. Gerakan ini memiliki pengaruh yang besar pada abad ke – 19. Upaya dari gerakan ini adalahmemperbaiki umat Islam sesuai dengan ajaran Islam yang telah mereka campur adukkan dengan ajaran-ajaran tarikat yang sejak abad ke 13 telah tersebar luas di dunia Islam.
Dalam bidang ilmu pengetahuan, di Turki Usmanimengalami kemajuan dengan usaha-usaha dari Sultan Muhammad II yang melakukan terhadap umat Islam di negaranya untuk dapat menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dengan upaya melakukan pembaharuan dibidang pendidikan dan pengajaran, lembaga-lembaga Islam diberikan muatan pelajaran umum dan upaya mendirikan “ Mektebi Ma’arif” guna menghasilkan tenaga ahli dalam bidang administrasi dan “Mektebi Ulumil Edebiyet” gunamenghasilkan tenaga penterjemah yang handal serta upaya mendirikan perguruan tinggi dengan berbagai jurusan seperti kedokteran, teknologi dan militer.
Pada tanggal 1 November 1923 kesultanan Turki dihapuskan dan diganti dengan Negara Republik dengan presiden pertamanya yaitu Musttafa Kemal At Turk, IPTEK semakin maju. dan pada waktu itu juga di Indiabermunculan cendekiawan muslim modern yang melakukan usaha-usaha agar umat Islam mampu menguasai IPTEK seperti Sayid Ahmad Khan, Syah Waliyullah , Sayyid Amir, Muhammad Iqbal, Muhammad Ali jinnah dan abdul Kalam Azad. salah satu dari cendekiawan tersebut yang sangat menonjol dan besar jasanya terhadap umat Islam adalah Sayid Ahmad Khan.
Penguasa Mesir yaitu Muhammad Ali (1805-1849) dalam hal IPTEK agar maju berupaya dengan mengirimkan para mahasiswa untuk belajar IPTEK ke perancis setelah lulus dijadikan pengajar di berbagai perguruan tinggi seperti di universitas Al Azhar sehingga dengan cepat IPTEK menyebar ke seluruh dunia Islam. Selain itu terdapat Universitas Iskandariyah di kota Iskandariah yang memiliki fakultas kedokteran, Teknik, Farmasi, Pertanian, Hukum, Perdagangan dan Sastra. Universitas Aiunusyam di kairo, Universitas Assiut, Universitas Hilwan, universitas Suez, dan Universitas “The American University in Cairo.
Pada perkembangan Islam abad modern, umat islam timbul kesadarannya tentang pentingnya ajaran islam yang sesuai dengan ajaran yang dibawa oleh Rasulullah SAW sehingga dapat dijadikan sebagai pedoman hidup. karena umat Islam sudah jauh dari ajaran Rasulullah SAW yaitu banyak penyimpangan-penyimpangan dari sumber asalnya, penyakit bid’ah, tahayul, klenik, perdukunan, kemusrikan dll sangat merebak dan hamper seperti kehidupan Jahiliyah. Dengan kondisi umat Islam tersebut maka muncullah para pembaharu yaitu suatu gerakan pemurnian terhadap ajaran agama Islam yang sesuai dengan ajaran yang bersumber pada Qur’an dan Hadits. Para pembaharu tersebut antara lain:
a.      Muhammad bin Abdul Wahab yaitu ulama besar yang produktif yang lahir di Nejed Arab Saudi Salah satu kitabnya yaitu Kitab Tauhid, sebuah kitab yang berisi tentang mengesakan Allah SWT dengan membasmi praktek-praktek tahayul, bid’ah khurafat yang ada pada umat islam dan mengajak untuk kembali ke ajaran tauhid yang sebenarnya. Gerakan pembaharuan Abdul Wahab tersebut dikenal dengan Gerakan Wahabiyah.
b.      Rif’ah Badawi Rafi’ At Tahtawi yang lahir di Tahta merupakan pembaharu Islam yang pemikirannya yaitu menyerukan kepada umat Islam agar menyeimbangkan antara dunia dan akhirat
c.       Jamaluddin Al afgani yang lahir di Asadabad dengan pemikiran pembaharuannya adalah supaya umat Islam kembali pada ajaran agama Islam yang murni , kepemimpinan otokrasi supaya diubah menjadi demokrasi, untuk mewujudkan kemajuan masyarakat Islam yang dinamis agar kaum wanita bekerja sama dengan kaum pria dan Gerakan Pan Islamisme yaitu penyatuan seluruh umat Islam.
d.      Muhammad Abduh yaitu pembaharu Islam di Mesir penerus dari gerakan Wahabi dan Pan Islamisme Beliau bersama muridnya yang bernama Muhammad Rasyid Rida menerbitkan jurnal “Al Urwatu Wustsqa” Selain itu Muhammad Abdul juga menyusun kitab yang berjudul “ Ar Risalah at Tauhid”
e.      Sayid Qutub yaitu ulama dan tokoh gerakan pembaharuan yang menyelaraskan antara urusan akhirat dengan urusan duniawi dan bersama Yusuf Qardhawi menekankan perbedaan antara modernisasi dengan pembaratan.
f.        Sir Sayid Akhmad Khan lahir di Delhi India adalah pembaharu yang produktif dengan berbagai karya diantaranaya Tarikhi Sarkhasi Bignaur berisi catatan kronologi pemeberontakan di Bignaur, Asbab Baghawat Hind, The Causes of the Indian Revolt (sebab-sebab revolusi India, Risalat Khair Khawahan Musulman risalah tentang orang-orang yang setia, dan Akhkam Ta’aam Ahl al Kitab hukum memakan makanan ahli kitab. Selain itu Beliau juga mendirikan Sekolah Inggris di Mudarabad, sekolah Muslim University of Aligarth, membentuk Muhammedan Educational Conference dan mendirikan The Scientific Society lembaga penerjemah IPTEK ke bahasa Urdu serta menerbitkan majalah bulanan Tahzib al Akhlaq dan lain-lainnya.
g.      Muhammad Iqbal yaitu seorang muslim India dengan karyanya The Reconstruction of Religius Though in Islam (pembangunan kembali pemikiran keagamaan dalam islam).

Selain yang tersebut di atas, dalam hal perkembangan kebudayaan pada masa modern juga mengalami kemajuan di berbagai Negara Islam artinya Negara yang mayoritas berpenduduk Islam seperti Mesir, Arab Saudi, Irak, Iran, Malaysia, Brunai Darussalam, Kuwait dan indonesia.
Dibidang arsitek, di Arab Saudi mengalami perkembangan yang pesat. Pembangunan-pembagunanfisik sangat dahsyat dari pembangunan jalan raya, jalan kereta, pelabuhan sampai Maskapai penerbangan Internasional, perhotelan, peribadatan seperti Masjidil Haram yang ditengah masjid terdapat Kakbah dan baitul Atiq, Hajar Aswad, Hijr Ismail, Makam Ibrahim dan sumur Zam-Zam yang letahnya berdekatan dengan Kakbah. Bangunan Masjidil Haram sangat luas, sangat indah dan megah. Masjid Nabawi yaitu Masjid yang indah dan megah pula serta ber A C. Di Iran terdapat bangunan yang indah yaitu berupa bangunan arsitektur peninggalan Dinasti Qatar yaitu Istana Niavarand, pekuburan Behesyti Zahra.
Dalam bidang Sastra pada masa pembaharuan terdapat nama-nama sastrawan yang Islami di berbagai Negara seperti sastrawan dan pemikir ulung yang lahir di Pakistan tahun 1877 dan wafat tahun 1938 bernama Muhammad Iqbal, Mustafa Lutfi Al Manfaluti tahun 1876-1926 yaitu sastrawan dan ulama al Azhar Mesir, Muhammad Husain Haekal tahun 1888-1956 ia adalah seorang pengarang Mesir yang menulis Hayatu Muhammad, Jamil Sidi Az Zahawi tahun 1863-1936 di Irak daln lain-lain.
Dalam bidang kaligrafi di abad modern juga berkembang yaitu biasanya digunakan sebagai hiasan di masjid, hiasan di rumah, perabotan rumah tangga dll dengan media seperti kertas, kayu, kain, kulit, keramik dll.

Gerakan Modern islam
Pembaharuan dalam Islam atau gerakan modern Islam yang lahir di Timur Tengah sangat berpengaruh terhadap gerakan kebangkitan Islam di Indonesia. Pengaruh tersebut seperti munculnya berbagai organisasi dan kelembagaan modern di Indonesia pada awal abad ke- 20. Organisasi atau kelembagaan dimaksud yaitu Jamiatul Khair (1905) yang bertujuan izzul Islam wal Muslimin kejayaan Islam dan umatnya dengan gerakannya yaitu mendirikan sekolah tingkat dasar dan mengirimkan anak muda berprestasi ke Turki. Al Irsyad, yaitu bergerak dalam bidang pendidikan pendirinya adalah Syekh Ahmad Sorkatidan para pedagang. Muhammadiyah, yaitu didirikan oleh KH Ahmad Dahlan tanggal 18 november 1912 di Jogjakarta dengan tujuan Menggapai Surga dengan ridha Allah SWT dan mencapai masyarakat yang aman, damai, makmur, sejahtera dan bahagia disertai dengan nikmat Allah yang melimpah ruah dengan baldatun tayyibatun wa rabbun gafur.
Persatuan Islam didirikan oleh Ahmad Hasan dan M. Natsir di Bandung tahun 1920, kegiatan utamanya tabligh, khotbah dan penerbitan guna memurnikan syari’at Islam. SDI (Syarikat Dagang Islam) didirikan oleh Haji Saman Hudi di Solo tahun 1911. SDI diubah menjadi PSI (Partai Serikat Islam ) dan tahun 1929 diubah lagi menjadi PSII (Partai Serikat Islam Indonesia), semula bergerak dalam ekonomi dan keagamaan kemudian berubah menjadi kegiatan politik. N U (Nahdhatul Ulama) yaitu didirikan oleh KH Hasyim Asy’ ari tanggal 13 januari 1926 di Surabaya dengan tujuan membangkitkan semangat juang para ulama di Indonesia. Matla’ul Anwar, pendirinya adalah KH Yasin pada tahun 1905 di Banten dengan kegiatanyya berupa sosial keagamaan dan pendidikan. Perti (Pergerakan Tarbiyah) didirikan oleh Syekh Sulaiman Ar Rasuli pada tahun 1928 di Sumatera Barat. Kegiatannya bergerak dalam bidang pendidikan, memberantas bid’ah, khurafat dan takhayul serta taklid umat Islam.

Hikmah Mempelajari Sejarah Perkembangan Islam Pada Abad Modern
Hikmah mempelajari sejarah perkembangan Islam pada abad modern dapat disikapi dengan sejarah tersebut dapat memberikan ide dan kreatifitas tinggi untuk mengadakan perubahan-perubahan supaya lebih maju dengan cara yang efektif dan efisien, Problema-problema masa lalu dapat menjadi pelajaran dalam bidang yang sama pada masa yang selanjutnya, Pembaharuan dapat dilakukan dalam berbagai bidang baik ekonomi, pendidikan ,politik dan lain sebagainya

MAKALAH PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN DASAR TENAGA KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS SDM

  MAKALAH PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN DASAR TENAGA KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS SDM Disusun untuk memenuhi Tugas Mata kuliah Eko...