BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seperti kita ketahui salah satu masalah sosial
yang sedang terjadi di negara kita adalahpengangguran. Pengangguran
dapat menjadi salah satu penilaian atau indikator untuk menilai apakah
suatu negara dapat dikatakan maju, berkembang atau negara tersebut termasuk
negara miskin. Karena pada umumnya suatu negara dapat dikatakan maju
apabila negara tersebut memiliki presentasi rendah dari jumlah
pengangguran yang ada dinegaranya dan sebaliknya untuk negara dalam tahap berkembang,
dimana presentasi penganggurannya cukup tinggi dan sebaliknya untuk negara
miskin presentasi pengangguran sangat tinggi. Untuk mengukur tingkat
pengangguran pada suatu wilayah pernegara bisa didapat dari presentasi membagi
jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja.
Masalah pengangguran akan menimbulkan dampak yang negatif bagi kelangsungan
hidup berbangsa dan bernegara. Dampak negatif dari pengangguran adalah kian
beragamnya tindakan kriminal, makin banyaknya jumlah anak jalanan, pengemis,
pengamen perdagangan anak dan sebagainya sudah menjadi virus yang sulit
diberantas. Oleh karena itu, persoalan pengangguran ini harus secepatnya di
pecahkan dan dicari jalan keluarnya.
1.2
Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pengangguran?
2. Apa penyebab pengangguran di Desa
Parigi?
3. Bagaimana dampak pengangguran
terhadap perekonomian di Desa Parigi?
4. Bagaimana tindakan pemerintah
dalam mengatasi pengangguran?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan dalam penulisan ini adalah untuk
mengetahui lebih lanjut pengertian pengangguran, untuk mengetahui penyebab dari
pngangguran, untuk mengetahui jenis-jenis pengangguran, untuk mengetahui dampak
yang ditimbulkan dari pengangguran, dan untuk mngetahui solusi dalam mengatasi
pengangguran.
1.4 Metode
Penulisan
Penulisan
ini menggunakan metode deskriptif. Deskriptif adalah salah satu metode
penulisan dengan cara observasi melalui internet dan buku-buku yang dapat
memberikan fakta secara aktual dan kontekstual. Dengan membaca, mencatat serta
melihat keadaan secara langsung maupun dari pemberitaan media elektronik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Pengangguran
Pengangguran adalah sebutan untuk suatu keadaan di mana
masyarakat tidak bekerja. Menganggur adalah mereka yang tidak mempunyai pekerjaan
dalam kurun waktu seminggu sebelum pencacahan dan sedang berusaha mencari
pekerjaan, mencakup mereka yang sedang menunggu panggilan terhadap lamaran
kerja yang diajukan atau sedang tidak mencari kerja karena beranggapan tidak
ada kesempatan kerja yang tersedia untuk dirinya walaupun dia sanggup.
Pengangguran sering diartikan sebagai angkatan kerja yang
belum bekerja atau bekerja secara tidak optimal. Berdasarkan pengertian
tersebut, maka pengangguran dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu :
a.
Pengangguran Terbuka (Open
Unemployment)
Pengangguran
terbuka adalah tenaga kerja yang betul-betul tidak mempunyai pekerjaan.
Pengangguran ini terjadi ada yang karena belum mendapat pekerjaan padahal telah
berusaha secara maksimal dan ada juga yang karena malas mencari pekerjaan atau
malas bekerja.
b.
Pengangguran Terselubung (Disguessed
Unemployment)
Pengangguran
terselubung yaitu pengangguran yang terjadi karena terlalu banyaknya tenaga
kerja untuk satu unit pekerjaan padahal dengan mengurangi tenaga kerja tersebut
sampai jumlah tertentu tetap tidak mengurangi jumlah produksi. Pengangguran
terselubung bisa juga terjadi karena seseorang yang bekerja tidak sesuai dengan
bakat dan kemampuannya, akhirnya bekerja tidak optimal.
c.
Setengah Menganggur (Under
Unemployment)
Setengah
menganggur ialah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena tidak
ada pekerjaan untuk sementara waktu. Ada yang mengatakan bahwa tenaga kerja
setengah menganggur ini adalah tenaga kerja yang bekerja kurang dari 35 jam
dalam seminggu atau kurang dari 7 jam sehari.
2.2
Terbentuknya Desa Parigi
Daerah
Parigi yang berkedudukan di Pusat Kota Kecamatan yang tak luput dari para
pendatang baru sehingga penduduk Desa Parigi meningkat. Pada masa Kuwu Karso
sekitar Tahun 1989 - 1994 Desa Parigi dimekarkan menjadi dua desa, yaitu Desa
Parigi dan Desa KarangJaladri.
Batas
wilayah Desa Parigi Sebelah Utara Desa Karangbenda, Sebelah Timur Desa
Karangjaladri, Sebelah Selatan Desa Margacinta, Sebelah Barat Desa Margacinta yang
terdiri dari 4 Dusun (Dusun Parigi, Dusun Babakan, Dusun Purwasari dan Dusun
Cijalu), 31 RT dan 10 RW, dengan
luas wilayah Dusun Parigi 59.819 Ha, Dusun Babakan 90,190 Ha, Dusun Purwasari
59.816 Ha, dan Dusun Cijalu 122.902 Ha dengan total luas wilayah Desa Parigi
332.727 Ha.
2.3. Keadaan Sosial
Kependudukan
Penduduk
Desa Parigi berdasarkan data terakhir tercatat sebanyak 4767 sebagaimana daftar
tabel berikut :
No
|
Dusun
|
RT
|
RW
|
KK
|
Jiwa
|
Keluarga
Miskin
|
Ket
|
||
L
|
P
|
Jml
|
KK
|
||||||
1
|
Parigi
|
9
|
3
|
387
|
619
|
711
|
1.330
|
101
|
|
2
|
Babakan
|
9
|
3
|
374
|
613
|
696
|
1.309
|
102
|
|
3
|
Purwasari
|
8
|
2
|
488
|
698
|
730
|
1.428
|
128
|
|
4
|
Cijalu
|
5
|
2
|
234
|
334
|
366
|
700
|
69
|
|
Jumlah
|
31
|
10
|
1469
|
2264
|
2503
|
4767
|
400
|
|
Ketenaga
Kerjaan
Berkaitan dengan
perkembangan situasi dan kondisi ketenaga kerjaan di Desa Parigi sampai tahun
2017, masih menunjukkan keadaan kondusif, walaupun di pihak lain masih
dihadapkan pada keterbatasan lapangan kerja dan jumlah pencari kerja yang cukup
banyak. Keadaan ini semakin sulit dikendalikan sebagai akibat krisis ekonomi
dan kenaikan harga BBM. Banyaknya pencari kerja di Desa Parigi adalah sebagai
akibat penambahan angkatan kerja baru dan sebagian pemutusan hubungan keria
(PHK). Kondisi ini terus
berlangsung di berbagai lapisan dan tingkatan sektor-sektor usaha strategis
yang hanyak menyerap tennga kerja. Keadaan seperti im memberikan kontribusi
sangat besar lerhadap jumlah pencari kerja yang tidak terproyeksikan
sebelumnya.
Jumlah Tenaga Kerja, Pencari Kerja, dan Lowongan
Kerja
Di Desa Parigi Tahun 2017
No
|
Yang Terdaftar
|
Jumlah
|
Keterangan
|
1
|
Pencari Kerja
|
98
|
|
2
|
Yang Ditempatkan
|
12
|
|
3
|
Lowongan Keija
|
30
|
|
4
|
Sisa Pencari Kerja
|
56
|
|
2.4 Penyebab Pengangguran
Beberapa hal yang menyebabkan
pengangguran antara lain:
a.
Angkatan kerja
yang terus meningkat jumlahnya dan pertumbuhan kesempatan
kerja tidak seimbang dengan pertumbuhan angkatan kerja.
b.
Angkatan kerja yang
sedang mencari kerja tidak dapat memenuhi persyaratan-persyaratan
yang diminta oleh dunia kerja.
c.
Besarnya
angkatan kerja tidak seimbang dengan kesempatan kerja. Ketidakseimbangan terjadi
apabila jumlah angkatan kerja lebih besar daripada kesempatan kerja yang
tersedia.Kondisi sebaliknya sangat jarang terjadi.
d.
Struktur lapangan kerja tidak seimbang.
Kebutuhan jumlah dan
jenis tenaga terdidik dan penyediaan tenaga terdidik
tidak seimbang.Apabila kesempatan kerja jumlahnya sama atau lebih besar
daripada angkatan kerja,pengangguran belum tentu tidak terjadi. Alasannya,
belum tentu terjadi kesesuaian antaratingkat pendidikan yang dibutuhkan
dan yang tersedia. Ketidakseimbangan tersebutmengakibatkan sebagian tenaga
kerja yang ada tidak dapat mengisi kesempatan kerja yangtersedia.
e.
Penyediaan dan
pemanfaatan tenaga kerja antar daerah
tidak seimbang. Jumlah angkatan kerja di suatu daerah mungkin saja
lebih besar dari kesempatan kerja,sedangkan di daerah lainnya dapat
terjadi keadaan sebaliknya. Keadaan tersebut dapat mengakibatkan
perpindahan tenaga kerja dari suatu daerah ke daerah lain, bahkan dari
suatu negara ke negara lainnya.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Pengangguran atau tuna karya
adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari
kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang
berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak.
Pengangguran merupakan problem yang terus menumpuk,
bertambah dari tahun ke tahun. Persoalan pengangguran bukan sekedar bertumpu
pada makin menyempitnya dunia kerja, tetapi juga rendahnya kualitas SDM (sumber
daya manusia) yang kita punya.
Faktor-faktor pengangguran seperti kemiskinan,
ketidakmerataan pendapatan karyawan, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas politik
juga sangat berpengaruh terhadap ketenagakerjaan di Desa Parigi. Semua
permasalahan diatas tampaknya sudah dipahami oleh pembuat kebijakan (Decision Maker). Namun hal yang
tampaknya kurang dipahami adalah bahwa masalah ketenagakerjaan atau
pengangguran bersifat multidimensi, sehingga juga memerlukan cara pemecahan
yang multidimensi pula.
3.2
Saran
Memberikan motivasi kepada para penganggur untuk bisa memasukan dirinya dalam
lingkup pekerjaan. Dan bagi pemerintah, membuka sebuah lapangan kerja dibidang
keterampilan untuk menampung kapasitas para penganggur. Sebagai bangsa Indonesia tidak ada kata terlambat dalam menanggulangi
pengangguran demi mencapi masyarakat yang sejahtera adil dan makmur sesuai
dengan amanah konstitusi negara kita.
Oleh karena
pemerintah yang baik harus berusaha untuk mencari cara dalam mengurangi
pengangguran, maka dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1. Menciptakan lapangan pekerjaan,
karena dengan meningkatkan lapangan pekerjaan maka akan meningkatkan taraf
hidup individu tersebut. Namun untuk jangka panjangnya pemerintah harus dapat
meningkatkan investor sehingga akan meningkatkan unit produksi bagi negara.
Sedangkan untuk jangka pendeknya pemerintah dapat membuka proyek yang padat
karya.
2. Meningkatkan keterampilan melalui
pendidikan lanjutan formal atau informal. Akan tetapi tidak hanya
meningkatkan kualitas sumber daya manusia tetapi akan lebih baik jika menurunkan
jumlah angkatan dengan cara keluarga berencana, program wajib belajar dan
adanya pembatasan usia kerja minimum. Namun karena pengangguran tidak memiliki
dana yang cukup untuk pendidikan tersebut maka sebaiknya pemerintah memberikan
bantuan untuk pendidikan mereka. Bantuan bisaberupa pinjaman beasiswa
pemerintah atau dari pihak swasta, tunjangan pendidikandan juga bisa melalui
pinjaman lunak.
DAFTAR PUSTAKA
http://karyailmiah-elsye.blogspot.co.id/2011/03/ekonomi-pembangunan-terhadap_03.html