KATA PENGANTAR
Segala
puji syukur kepada Allah SWT, karena atas limpahan karunia-Nya kami dapat
menyelesaikan tugas yang berjudul “Faktor-Faktor Pendorong dan Penghambat dalam
Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia” ini dengan baik dan lancar.
Makalah
ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah PKn. Dalam makalah ini akan
dibahas hal-hal yang menyangkut tentang faktor-faktor yag menjadi penghambat
terwujudnya integrasi nasional di Indonesia. Maka dari itu makalah ini cocok
dibaca oleh kalangan mahasiswa maupun masyarakat umum yang cinta terhadap
persatuan dan kesatuan sebagai warga negara Indonesia.
Kami
menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tidak luput dari kekurangan. Oleh
sebab itu kami sangat berharap dapat menerima kritik dan saran dari semua pihak
untuk kesempurnaan makalah-makalah selanjutnya. Semoga makalah ini bermanfaat
bagi pembaca. Amin….
Parigi, April 2018
Penyusun
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang........................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah...................................................................................... 1
1.3. Tujuan........................................................................................................ 2
1.4.Manfaat....................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................ 3
2.1. Pengertian Persatuan dan Kesatuan........................................................... 3
2.2. Makna Persatuan dan Kesatuan................................................................. 3
2.3. Prinsip Persatuan dan Kesatuan................................................................. 4
2.4. Faktor Faktor Pendorong dan Penghambat............................................... 4
BAB III PENUTUP..................................................................................................... 9
3.1.Kesimpulan ................................................................................................ 9
3.2.Saran .......................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................. 10
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Menurut Cliffrod Gertz,
apabila bangsa Indonesia tidak pandai-pandai memanajemen keanekaragaman etnik, budaya, dan solidaritas etnik, maka
Indonesia akan pecah menjadi negara-negara kecil. Bila ketidakpuasan ekonomi,
kelas, atau intelektual menjurus pada revolusi yang mendorong pergantian
tatanan ekonomi dan politik negara-bangsa. Maka akan muncul sikap disintegrasi
bangsa. Perpecahan dalam masyarakat majemuk korbannya bukan individu, kelompok,
atau kelas tertentu, tapi negara-bangsa itu sendiri yang akan tercerai-berai.
Hal ini ditambah dengan
pandangan yang menimbulkan watak etnosentrisme dan primordialisme sempit.
Etnosentrisme adalah suatu pandangan yang melekat pada diri seseorang
(masyarakat) yang menilai kebudayaan-kebudayaan lain, selalu diukur dengan
nilai kebudayaannya. Primordialisme adalah pemikiran yang mengutamakan atau
menempatkan pada tempat yang pertama kepentingan suatu kelompok atau komunitas masyarakat.
Pemupukan sifat seperti ini yang tanpa batas,
pada akhirnya akan melahirkan gerakan-gerakan separatisme. Gerakan-gerakan
separatisme dapat kalian lihat dari perlawanan Fretillin di Timor Timur.Sejak
mereka bergabung dengan NKRI tahun 1976, yang akhirnya berhasil membentuk
negara sendiri (Timor Laste) tahun 1998. Sentimen primordial kesukuan ini
dihidupkan menjadi basis utama artikulasi kepentingan secara politik, karena
tersumbatnya komunikasi politik melalui saluran yang ada sehingga gerakan ini
mengartikulasikan kepentingan poilitik dengan berbagai cara. Maka dengan
demikian, penyusun tertarik untuk membahas tentang faktor pendorong dan penghambat
pesatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Terlebih makalah ini merupakan tugas
dari mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.
1.2.Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas
yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
a.
Apa saja faktor internal pengahambat dalam pesatuan
dan kesatuan bangsa Indonesia?
b.
Apa saja faktor eksternal pengahambat dalam pesatuan
dan kesatuan bangsa Indonesia?
1.3.Tujuan
Tujuan dari makalah ini
adalah
a.
Untuk mengetahui faktor internal penghambat
dalam pesatuan dan kesatuan bangsa Indonesia
b.
Untuk mengetahui faktor eksternal penghambat
dalam pesatuan dan kesatuan bangsa Indonesia
1.4.Manfaat
Makalah ini diharapkan
dapat memberikan manfaat, baik manfaat teoritis maupun praktis.
1.
Manfaat Teoritis
Secara
teoritis makalah ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai faktor
penghambat dalam pesatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
2.
Manfaat
Praktis
Secara
praktis makalah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pembaca.
a.
Bagi siswa agar dapat digunakan untuk
referensi belajar,
b.
Bagi masyarakat umum: dapat memberikan
informasi atau gambaran tentang factor yang menjadi penghambat berjalannya
integrasi nasional di Indonesia, sehingga masyarakat dapat menghindari hal-hal
tersebut untuk tercapainya pesatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
c.
Bagi pemerintah: Bisa dijadikan bahan untuk
membuat kebijakan dalam mengatasi masalah faktor penghambat pesatuan dan
kesatuan bangsa Indonesia.
d.
Bagi penulis: hasil kajian ini sebagai bahan
masukan dan bahan pembelajaran tentang faktor pengahambat dalam pesatuan dan
kesatuan bangsa Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Persatuan dan
Kesatuan
Persatuan dan kesatuan berasal dari kata "satu"
yang memiliki arti utuh atau tidak terpecah-belah. Kata Persatuan sendiri bisa
diartikan sebagai perkumpulan dari berbagai komponen yang membentuk menjadi
satu. Sedangkan Kesatuan merupakan hasil perkumpulan tersebut yang telah
menjadi satu dan utuh. Sehingga kesatuan erat hubungannya dengan keutuhan.
Dengan demikian persatuan dan kesatuan memiliki makna "bersatunya berbagai
macam corak yang beraneka ragam menjadi satu kebulatan yang utuh dan serasi".
Persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia dapat diartikan sebagai persatuan
bangsa / negara yang menduduki wilayah Indonesia. Persatuan itu didorong untuk
mencapai kehidupan yang bebas dalam wadah negara yang merdeka dan berdaulat.
2.2. Makna Persatuan dan Kesatuan
Di dalam persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia, terdapat 3
makna penting di dalamnya, yaitu:
1) Menjalin rasa kekeluargaan, persahabatan dan sikap
saling tolong menolong antar sesama.
2) Menjalin rasa kemanusiaan memiliki sikap saling toleransi
3) Rasa persatuan dan kesatuan menjalin rasa kebersamaan dan
saling melengkapi satu sama lain..
2.3. Prinsip Persatuan dan Kesatuan
Jika dikaji lebih jauh, dari arti dan makna persatuan dan
kesatuan terdapat beberapa prinsip persatuan dan kesatuan dari keberagaman di
Indonesia yang juga harus kita hayati:
1) Prinsip Nasionalisme Indonesia
Kita harus
mencintai bangsa Indonesia. Kita tidak bisa memaksakan kehendak kita kepada
negara lain karena pandangan seperti itu akan mencelakakan sebuah bangsa.
karena sikap tersebut bertentangan dengan sila kedua "Kemanusiaan yang
adil dan beradab".
2)
Prinsip
Bhinneka Tunggal Ika
Prinsip
ini mengharuskan kita mengakui bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang
terdiri dari berbagai agama, suku, adat istiadat dan bahasa yang majemuk. Hal
itu mewajibkan kita untuk saling menghargai dan bersatu sebagai bangsa
Indonesia.
3)
Prinsip
Kebebasan yang Bertanggung jawab
Sebagai
makhluk ciptaan Tuhan YME. kita memiliki kebebasan dan tanggung jawab tertentu
terhadap diri kita sendiri, terhadap sesama manusia, dan tanggung jawab dalam
hubungannya dengan Tuhan YME
4)
Prinsip
Persatuan Pembangunan untuk Mewujudkan Cita-cita Reformasi
Dengan semangat persatuan Indonesia, kita harus dapat mengisi
kemerdekaan serta melanjutkan pembangunan menuju masyarakat yang lebih
sejahtera, adil dan makmur. Karena Persatuan merupakan modal dasar pembangunan
nasional.
5)
Prinsip
Wawasan Nusantara
Melalui
wawasan nusantara, kedudukan masyarakat Indonesia diletakkan dalam kerangka
kesatuan politik, budaya, ekonomi, sosial serta pertahanan keamanan. Dengan
wawasan ini, manusia Indonesia merasa satu, sebangsa senasib sepenanggungan,
dan setanah air, serta memiliki satu tekad dalam mewujudkan cita-cita
pembangunan nasional.
Tahap-tahap utama pembina
persatuan bangsa Indonesia:
1. Perasaan
senasib
2. Kebangkitan
Nasional
3. Sumpah
Pemuda
4. Proklamasi
Kemerdekaan
1)
Faktor Faktor Pendorong
Faktor faktor yang menjadi
pendorong terjadinya integrasi nasional adalah:
a)
Faktor sejarah yang membuat
masyarakat memiliki rasa seperjuangan dan senasib sejak dahulu.
b) Masyarakat memiliki keinginan untuk bersatu sebagai bangsa
Indonesia sesuai isi dalam sumpah pemuda pada tanggal 28 oktober 1928.
c) Rasa cinta tanah air yang timbul di kalangan rakyat Indonesia
yang telah dibuktikan dengan perjuangan cukup panjang untuk menegakkan, merebut
dan mengisi kemerdekaan bangsa Indonesia.
d) Faktor rasa rela berkorban demi kepentingan bangsa serta
negara. Hal ini telah dibuktikan oleh banyaknya pahlawan pahlawan bangsa yang
telah gugur di medan perang.
e) Kesepakatan nasional yang telah diwujudkan dalam proklamasi
kemerdekaan republik Indonesia, Undang Undang dasar 1945 (UUD 1945), Pancasila,
Bendera merah putih sebagai bendera negara, lagu Indonesia Raya sebagai lagu
kebangsaan, dan bahasa Indonesia sebagai bahasa kesatuan.
f)
Terdapat simbol dan dasar
negara yakni Garuda Pancasila dengan menganut semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
g) Dikembangkannya budaya saling tolong menolong dan gotong
royong sebagai ciri khas bangsa Indonesia sejak dahulu kala. Gotong royong
inilah yang menjadi ciri khas masyarakat Indonesia dan secara tidak langsung
juga menjadi salah satu faktor pendorong inegrasi nasional yang saat ini
terjadi.
2) Faktor Faktor Penghambat
Selain memiliki faktor pendorong terjadinya integrasi
nasional yang berfungsi untuk memperkuat integrasi yang terjadi, tentunya akan
ada faktor faktor yang dapat menghambat terjadi inegrasi tersebut. Adapun
faktor faktor penghambat tersebut telah saya rangkum dalam faktor penghambat
integrasi nasional dibawah ini.
Faktor
faktor penghambat :
a) Masyarakat Indonesia memiliki bersifat heterogen atau
beraneka ragam jika ditinjau dari faktor faktor setiap suku bangsa memiliki
budaya, agama, bahasa daerah, ras yang berbeda beda.
b) Indonesia memiliki wilayah yang begitu luas dan terdiri dari
ribuan pulau yang dikelilingi oleh wilayah perairann laut.
c) Besarnya kemungkinan terjadinya tantangan, hambatan,
gangguan, dan ancaman yang berasal darid alam negeri maupun luar negeri dan
dapat mengganggu keutuhan bangsa.
d) Masih sangat besarnya ketidakmerataan infrastruktur
pembangunan dan hasil hasil alam yang akhirnya menimbulkan perbedaan kepuasaan.
e) Munculnya paham tentang suku bangsa yang seolah menonjolkan
kelebihan kelebihan di berbagai bidang seperti kebudayaan dan memandang rendah
pada kebudayaan suku bangsa lainnya.
f) Semakin melemahnya nilai nilai budaya bangsa yang diakibatkan
oleh kuatnya pengaruh kebudayaan asing yang akhirnya merubah kepribadian bangsa
baik melalui kontak langsung maupun tudak langsung.
Contoh penghambat integrasi
1. Perang
antar suku karena beda pemahaman
Contoh wujud
integrasi nasional
Dalam faktor
faktor pendorong dan penghambat inegrasi nasional, pada dasarnya terdapat
contoh wujud inegrasi nasional yang dapat kita amati dalam kehidupan kita
sehari hari. Adapun wujud dan contoh integrasi nasional tersebut adalah sebagai
berikut:
1) Dibangunnya taman mini indonesia indah (TMII) yang berlokasi
di jakarta oleh pemerintah Indonesia. Taman ini resmi dibuka pada tahun 1976,
taman ini memuat segala anjungan yang terdapat di semua provinsi yang terdapat
di Indonesia. Setiap bagian TMII akan menampilkan berbagai macam kebudayaan
yang berbeda mulai dari rumah adat, alat musik, baju adat dan lain sebagainya.
Selain itu di dalam taman mini indonesia indah juga terdapat berbagai macam
rumah ibadah sesuai agama resmi yang berada di Indonesia.
2) Sikap toleransi yang dimiliki antar umat beragama. Meskipun
agama yang kita miliki berbeda satu sama lain kita harus menjaga dan saling
bertoleransi dengan cara hormat menghormati perbedaan agama tersebut.
3) Sikap menghargai dan rasa untuk ikut memiliki budaya dari
daerah lain. Dalam hal ini juga termasuk keinginan untuk mempelajari budaya
yang terdapat pada daerah lain. Misalkan masyarakat sunda dengan klimantan.
Belajar tarian adat dan daerah lain dan lain sebagainya.
4) Diadakannya pekan olahraga nasional atau PON. PON sendiri
adalah perlombaan di bidang olah raga dalam lingkup nasional yang umumnya
diselenggarakan 4 tahun sekali. Melalui pekan olahraga ini lah setiap daerah
dapat mengembangkan potensi atletik yang dimiliki atlet di setiap daerah
tersebut yang akhirnya akan diseleksi dan mewakili Negara Indonesia menuju
kejuaraan olahraga Internasional.
Cara mendukung
terwujudnya integrasi nasional
Adapun
cara dan contoh contoh untuk mendukung terwujudnya integrasi nasional adalah
sebagai berikut:
a. Melakukan pertukaran pelajar yang diselenggarakan antar
provinsi di Indonesia.
b. Membekali para pelajar dan diberikan misi kebudayaan yang nantinya
akan disebar ke berbagai penjuru Indonesia.
c. Mengadakan festival kebudayaan dan festival seni antar
pelajar Indonesia.
d. Mengadakan perlombaan kebudayaan antar pelajar dengan tujuan
untuk saling mengenalkan kebudayaan mereka.
BAB
III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Persatuan dan kesatuan Bangsa
Indonesia berarti
persatuan bangsa yang mendiami wilayah Indonesia. Persatuan itu didorong untuk
mencapai kehidupan yang bebas dalam wadah negara yang merdeka dan berdaulat. Makna
dan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa dapat mewujudkan sifat
kekeluargaan, jiwa gotong-royong, musyawarah dan lain sebagainya.
Membangun Persatuan dan kesatuan mencakup upaya memperbaiki
kondisi kemanusiaan lebih baik dari hari kemarin. Semangat untuk senantiasa
memperbaiki kualitas diri ini amat sejalan dengan perlunya menyiapkan diri
menghadapi tantangan masa depan yang kian kompetitif.
Yang menjadi faktor pengahambat dalam menjaga persatuan dan
kesatuan di Indonesia terbagi atas dua yaitu faktor internal dan eksternal.Yang
menjadi faktor internal yang menghambat terwujudnya integrasi nasional di
Indonesia adalah Masyarakat Indonesia yang heterogen (beraneka ragam) dalam
faktor-faktor kesukubangsaan dengan masing-masing kebudayaan daerahnya, bahasa
daerah, agama yang dianut, ras dan sebagainya.Wilayah negara yang begitu
luas.Kurangnya kesadaran di dalam diri masing-masing rakyat Indonesia terhadap
segala ancaman dan gangguan yang mucul dari luar. Dan lemahnya nila-nilai
budaya bangsa akibat kuatnya pengaruh budaya asing yang tidak sesuai dengan
kepribadian bangsa. Adapun yang menjadi faktor eksternal penghambat terwujudnya
integrasi nasional di Indonesia adalah Kurangnya penghargaan terhadap
kemajemukan yang memiliki sifat heterogen. Masih besarnya ketimpangan dan
ketidakmerataan pembangunan dan hasil-hasil pembangunan. Pembauran
Bangsa.Kerukunan Antar Umat Beragama. Dan perubahan Nilai-nilai.
3.2.Saran
Di Indonesia ternyata masih banyak
permasalahan mengenai persatuan dan kesatuan sehingga perlu diadakannya
pembahasan yang lebih lanjut agar informasi yang diperoleh lebih lengkap dan
dapat diterima dengan baik bagi pengembangan ilmu pengetahuan.
DAFTAR PUSTAKA
http://chzchppkn6.blogspot.com/