Jumat, 11 Mei 2018

LAPORAN HASIL OBSERVASI PEMBUDIDAYAAN Ikan Hias Cupang





LAPORAN HASIL OBSERVASI PEMBUDIDAYAAN
Ikan Hias Cupang
Laporan ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata pelajaran
Kewirausahaan
Tahun 2018/2019

Description: D:\ketikan\DOCUMENT\LOGO\SMAN 1 PARIGI copy.jpg
Disusun oleh :
1.      Dini Amelia                   NIS. 1617.1.209
2.      Ela Nurmala                  NIS. 1617.1.212
3.      Fajar Maulana              NIS. 1617.1.214
4.      M. Argani                       NIS. 1617.1.218
5.      Melanie Safitri              NIS. 1617.1.224
6.      Sep Lukman                  NIS. 1617.1.225


SMA NEGERI 1 PARIGI
Jln. Babakan Ardiyasa No.62 Desa Karangjaladri Kec.Parigi 
Kab.Pangandaran


 
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN HASIL OBSERVASI PEMBUDIDAYAAN
IKAN HIAS CUPANG
Disusun untuk memenuhi tugas Prakarya dan Kewirausahaan
Tahun Pelajaran 2017/2018 yang telah disetujui dan disahkan :

Tempat        : SMA NEGERI 1 PARIGI
Tanggal       :


        Pembimbing II                                                                Pembimbing I




ANANDA RONI SS. S.Pd.                                      IIN SYARQIAH, S.E., M.Pd.
NIP.                                                                            NIP. 19720420 200604 2 002





Mengetahui,
    Kepala SMA N 1 PARIGI,




Drs. H. EMAN HERMAWAN, M.Pd.
NIP. 19600408 198603 1 022





KATA PENGANTAR
  
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah berkesempatan dalam  memberikan limpahan kesehatan, rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul “Budidaya Ikan cupang ini dapat diselesaikan dengan baik.
Makalah ini disusun dalam hal tugas Mata Kuliah Fisiologi Hewan Air. Atas tersusunnya makalah ini, penulis ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dan berkontribusi akan terselesaikannya laporan ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terlalu banyak kekurangan. Oleh karena itu, saya harap kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak demi  makalah ini bisa lebih baik lagi. Penulis juga berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat dalam dalam hal ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Parigi, 08 Mei 2018


Penulis






DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................................................. ii
KATA PENGANTAR............................................................................................................................ iii
DAFTAR ISI............................................................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................................................................................ 1
B. Visi Misi Perusahaan................................................................................................................... 1
C. Jadwal Kegiatan............................................................................................................................... 1 
BAB II TINJAUAN UMUM................................................................................................................ 2
A. Aspek Manajemen Usaha.......................................................................................................... 2
B. Aspek Produksi............................................................................................................................... 2
C. Aspek Permodalan........................................................................................................................ 2
BAB III PENUTUP................................................................................................................................ 5
A. Kesimpulan........................................................................................................................................ 5
B. Saran...................................................................................................................................................... 5
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................. 6






BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ikan Cupang (Betta sp.) adalah ikan air tawar yang habitat asalnya adalah beberapa negara di Asia Tenggara, antara lain Indonesia, Thailand,Malaysia, dan Vietnam. Ikan ini mempunyai bentuk dan karakter yang unik dan cenderung agresif dalam mempertahankan wilayahnya. Di kalangan penggemar, ikan cupang umumnya terbagi atas tiga golongan, yaitu cupang hias, cupang aduan, dan cupang liar. Di Indonesia terdapat cupang asli,salah satunya adalah Betta channoides yang ditemukan di Pampang, Kalimantan Timur. Ikan cupang adalah salah satu ikan yang kuat bertahan hidup dalam waktu lama sehingga apabila ikan tersebut ditempatkan di wadah dengan volume air sedikit dan tanpa adanya alat sirkulasi udara (aerator), ikan ini masih dapat bertahan hidup. Ikan cupang meliputi 3 jenis yaitu cupang hias , cupang adu dan cupang liar. Cupang his merupakan jenis cupang yang keindahannya terletak pada bentuk ekornya saat mengembang. Walaupun termasuk ikan yang sangat agresif dan cenderung mempertahankan daerah teroterialnya, tetapi keindahannya cupang hias bisa dinikmati tanpa harus menyiksa dan membuatnya bertarung, seperti yang harus dilakukan terhadap ikan cupang jenis adu.
B. Visi Misi Perusahaan
1)      Visi
Menjadi pengusaha mandiri yang berkualitas dalam hal bisnis ikan hias
2)      Misi
Menjadikan ikan cupang sebagai komoditas perikanan hias utama di Indonesia

C. Jadwal Kegiatan
No
Kegiatan
Waktu
1
Persiapan untuk wawancara
20 maret 2018
2
Pelaksanaan wawancara
28 maret 2018
3
Penyusunan wawancara
29 maret 2018



BAB II
TINJAUAN UMUM

A. Aspek Manajemen Usaha
1)      Nama Perusahaan
Ibu Siti adalah salah satu wirausahawan dibidang Perikanan, beliau memulai usaha tersebut 5 tahun yang lalu. Dibanding ikan-ikan yang lain Ibu Siti lebih memilih menjual ikan cupang. Usaha beliau diberi nama “Ikan Hias Cupang”
2)      Lokasi Usaha
Lokasi usaha Ibu Siti berada di Dusun Purwasari RT.01 RW.08 Desa Parigi Kec.Parigi Kab.Pangandaran
3)      Bentuk Badan Usaha
Dalam usaha ini ibu Siti memilih usaha secara pribadi/swasta.

B. Aspek Produksi
1)      Alat, bahan dan proses penjualan
Alat dan bahan yang digunakan dalam usaha budidaya ikan cupang :
1.      Bak
2.      Pompa
3.      Ember
4.      Serokan
5.      Botol
6.      Dll
Bahan :
1. Ikan cupang
2. air
3. pelet
4. dll

C. Aspek Permodalan
1.      Untuk Modal Minim
-          Modal Awal
Bibit ikan dan induk ikan : Rp. 200.000
Akuarium : Rp. 300.000
Total Modal : Rp. 500.000

-          Pengeluaran Sebulan
Bibit : Rp. 300.000
Pakan Ikan : Rp. 100.000
Vitamin, dll : Rp. 200.000
Total pengeluaran sebulan : Rp. 600.000

-          Keuntungan/bulan
@Rp.5000x10 ekor = Rp. 50.000 x 30 hari = Rp. 1.500.000

-          Keuntungan per bulan (bersih)
Rp. 1.500.000 - Rp. 600.000 = Rp. 900.000
Balik modal + masa pembiakan 3 bulan


2.      Untuk Modal Lumayan Besar
Biaya Investasi

No.

Uraian

Volume
Harga Satuan (Rp)

Total (Rp)
1.
Pembuatan Aquarium 1 M3
1
200.000
200.000
2.
Kolam 20x20x25 cm
5
100.000
500.000
3.
Peralatan dan Perlengkapan
1 set
1.000.000
1.000.000
4.
Botol Air Mineral Bekas
1000 buah
100
100.000
5.
Lain-lain


1.000.000
Jumlah
2.800.000

Biaya Operasional
No.

Uraian

Volume
Harga Satuan (Rp)

Total (Rp)
1.
Indukan
10 ekor
100.000
1.000.000
2.
Pakan
2 kg
3000
6000
3.
Upah Pekerja
2 orang
1.000.000
2.000.000
4.
Lain-lain


500.000
Jumlah
3.300.000


Analisa Laba Rugi
SR                                  = 90 %
1 tahun                           = 3 siklus
Harga jual                      = 3.000/ ekor
5 indukan cupang          = 1000 anakan/siklus (3.000/tahun)
Pendapatan                    = (3.000 x 90%) x 3.000
                                       = 8.100.000

keuntungan                    = Pendapatan - Biaya total operasional
= Rp. 8.100.000 - Rp. 3.300.000
= Rp. 4.800.000,





















BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1.               Sangat ramah lingkungan, maksudnya adalah mudah dirawat dan tidak menimpulkan dampak negatif bagi lingkungan disekitarnya.
2.               Selain ramah lingkungan ikan cupang juga mudah dipelihara, kita cukup menyediakan aquarium yang tidak perlu besar jika tidak ada bisa diganti pake wadah apa aja ntah itu botol, kaleng ataupun baskom. lalu berikan oksigen plus saringan airnya (jika tidak ada tidak masalah kok). untuk makanan ikan cupang cukup dikasih uget - uget nah kalau dalam bahasa indonesianya mungkin cacing merah kecil-kecil! setelah ini saya akan kembali dengan manfaat yang didapat dari memelihara ikan cupang tetap di cuci mata.
3.               Daya juang yang kuat, ikan cupang bisa bertahan hidup lama walupun tidak di tempat yang disukainya!


B. Saran
Dalam membudidaya ikan cupang sebaiknya selalu mengecek kualita airnya karena kualitas air sangat penting bagi kesehatan ikan cupang tersebut.














DAFTAR PUSTAKA



http://ndar3006.blogspot.co.id/2015/06/maklaah-budidaya-ikan-cupang.html

BUDIDAYA JAMUR



Budidaya Jamur Tiram

Tempat Budidaya Jamur Tiram 

Tempat budidaya jamur tiram / media jamur dapat dibuat dari tahapan berikut:
  1. Serbut gergaji dicampur kapur dan dedak, lalu diaduk dan diayak dengan sedikit air/dibasahi
  2. Sterilisasi selama 5 jam dengan 100 derajat, dalam karung atau plastic
  3. Setelah dingin diinokulasi/masukin bibit
  4. Lalu masukan kapas, ikat dengan karung
  5. Disimpan di ruang inkubasi selama 2 bulan, baru kemudian dipanen.
Perlu diingat, untuk menghasilkan jamur tiram yang bagus, harus memiliki kelembaban suhu 18-25 derajat.

Budidaya Jamur Kuping

6 July, 2009
jamur kuping
Jamur kuping atau biasa di sebut “lember” oleh masyarakat sunda adalah jenis jamur yang tumbuh di sisa tumbuhan atau kayu yang lembab. Perkembangan budidaya jamur kuping di Indonesia semakin pesat, sehingga saat ini budidaya jamur kuping sangat merebak di berbagai daerah. Hal ini dikarenakan jamur kuping merupakan jamur kosmopolitan atau dapat hidup dimana saja, mulai dari kawasan hutan pantai samapi dengan pegunungan tinggi dengan persyaratan tempatnya cukup lembab.
Disebut jamur kuping karena bentuk tubuh buahnya melebar seperti daun telinga manusia (kuping), dan dikenal juga ada empat jenis yaitu:
a. Auricularia auricula – Judae (tubuh buah lebar dan tebal)
b. Auricularia polytricha (tubuh buah kecil dan tebal)
c. Auricularia cornea (seperti Auricularia auricula)
d. Auricularia fuscosuccinea (seperti Auricularia polytricha)
Beberapa nama setempat/lokal jamur kuping yang sering didengar:
a. Indonesia : jamur kuping, supa lember (sunda), kuping lowo (Jawa), kuping tikus, dan lain-lain.
b. Cina/Taiwan/Vietnam: mouleh, Yung-ngo, Muk-ngo, Mu-er , Mo -er
c. Jepang: Kikurage, Mokurage, Senji, Arage.
d. Hongkong/Singapura: Mouleh, Jew’s ear-fungi
e. Amerika Serikat: Tree-ear, Jew’s ear-fungi, Gelatinous fungi.
Warna tubuh buah pada umumnya hitam atau coklat kehitaman akan tetapi adapula yang memiliki warna coklat tua. Yang paling memiliki nilai bisnis yang tinggi adalah warna coklat pada bagian atas tubuh buah dan warna hitam pada bagian bawah tubuh buah, serta ukuran tubuh buah kecil.
Siklus hidup jamur kuping seperti halnya jamur tiram maupun shiitake meliputi; tubuh buah sudah tua menghasilkan spora yang berbentuk kecil, ringan dan berjumlah banyak. Selanjutnya spora tersebut jatuh pada tempat yang sesuai dengan persyaratan hisupnya seperti kayu mati atau bahan berselulosa dan dalam kondisi lembab, maka spora tersebut akan berkecambah membentuk miselia dengan tingkatan:
a. Miselai primer yang tumbuh terus membanyak dan meluas.
b. Miselai sekunder yang membentuk primordial (penebalan miselia pada bagian permukaan miselia sekunder dengan diameter 0,1 cm).
c. Dari primordial akan tumbuh dan berbentuk kuncup tubuh buahpada tingkat awal yang semakin lama semakin membesar (3-5 hari)
d. Dari primordia tersebut akan tumbuh tubuh buah jamur berbentuk melebar, serta pada saat tua akan dipanen.
Jamur kuping merupakan salah satu konsumsi jamur yang memiliki sifat saat dikeringkan lama, kemudian direndam dengan air dalam waktu relatif singkat akan kembali seperti bentuk dan ukuran segarnya. Jamur kuping telah dijadikan sebagai bahan berbagai masakan seperti Sayur kimlo, nasi goreng jamur, tauco jamur, sukiyaki, dan bakmi jamur dengan rasa yang lezat dan tekstur lunak yang terasa segar dan kering.
Agrobisnis jamur memiliki prospek cerah untuk dikembangkan ke skala agroindustri dikarenakan agroindustri ini tidak menggunakan lahan yang tidak terlalu luas, bahan baku untuk penanaman jamur dalam bentuk limbah seperti serbuk gergaji, bekatul, serpihan kayu, waktu tanam dari bibit hingga pemanenean sangat singkat, harga jual jamur tinggi, dan aspek nilia gizi tinggi untuk kesehatan dan pengobatan. Selain aman dikonsumsi, bersifat non kolesterol, dan berkhasiat sebagai obat dan penawar racun yang dihasilkan dari lendir jamur kuping.
Budidaya Jamur Kuping
Budi daya jamur meliputi tahap proses pembuatan bibit dan proses produksi jamur. Budi daya jamur kuping dapat dilakukan dibatang-batang kayu dengan perlakuan tertentu agar tumbuh dengan baik. Perkembangan teknik budi daya jamur kuping dengan menggunakan serbuk kayu atau serbuk gergajian. Cara ini menguntungkan karena petani dapat menambahkan nutrisi kedalam media tanam sehingga pertumbuhan jamur menujadi optimal
Setelah menuyeleksi jamur yang akan dibudidayakan, langkah budi daya dimulai dengan pembuatan bibit jamur pada media tanam. Tahap berikutnya adalah pemeliharaan jamur selama proses budi daya, panen jamur, penanganan paspapanen dan pemasaran. Agar hasilnya maksimal, setiap tahapan harus dilakukan dengan bnaik termasuk penyiapan media tanam . Untuk media tanam bisa digunakan batangatau serbuk kayu.
Manfaat & Kandungan Jamur Kuping
Dari segi gastronomik ataupun organoleptik ( rasa, aroma dan penampilan), jamur kuping kurang menarik bila dihidangkan sebagai bahan makanan. Namun jamur kuping sudah dikenal dekat sebatai ahan makanan yang memiliki khasiat sebagai obat dan penawar racun.
Lendir yang dihasilkan jamur kuping selama dimasak dapat menjadi pengental. Lendir jamur kuping dapat menonaktifkan atau menetralkan kolesterol. Jamur kuping dapat dibedakan berdasarkan bentuk, ketebalan, dan warnanya. Jamur kuping ang mempunyai bentuk tubuh buah kecil (sering disebut jamur kuping tikus) digemari oleh konsumen karena waranya lebih muda, dan rasanya sesuai dengan selera. Jamur kuping yang tubuh buahnya melebar (jamur kuping gajah) rasanya sedikit kenyal atau alot sehingga kurang disenangi karena harus diiris kecil-kecil bila akan dimasak. Jamur kuping selain untuk ramuan makanan juga unuk pengobatan. Untuk mengurangi panas dalam, mengurangi rasa sakit pada kulit akibat luka bakar.
Kandungan nutrisi jamur kuping terdiri kadar air 89,1, protein 4,2, lemak 8,3, karbohidrat total 82,8, serat 19,8, abu 4,7 dan nilai energi 351. Jamur kuping dipanaskan, maka lendir yang dihasilkan oleh masyarakat dan tabib pengobatan memiliki khasiat:
• Penangkar / penon-aktif racun baik dalam bentuk racun nabati, racun residu pestisida, bakhan sampai ke racun berbentuk logam berat. Hampir semua ramuan masakan Cina, jamur kuping selalu ditambahkan untuk tujuan menonaktifkan racun yang terbawa dalam makanan.
• Kandungan senyawa dalam lendir jamur kuping, efektif untuk menghambat pertumbuhan carcinoma dan sarcoma (kanker) sampai 80 – 90%. Berfungsi juga untuk antikoagulan bahkan menghambat penggumpalan darah.
• Lendir jamur kuping dapat meghambat dan mencegah penggumpalan darah.
Manfaat jamur kuping untuk pengobatan penyakit antara lain:
• Darah tinggi/pembuluh darah mengeras akibat penggumpalan darah: 3 gram jamur kuping kering, rendam semalam dan buang airnya hingga tinggal jamur basah, tempatkan dalam rantang, tambahkan air bersih dikusus hingga lunak, tambahkan gula batu secukupnya dimakan secukupnya sehari sekali.
• Kurang darah dengan memasak jamur kuping 30 gram, ditambah 30 gram buah kurma, ditambah air bersih 5 gelas diminum dimasak sampai airnya tersisa 1 gelas. Hal diatas juga dapat diterapkan untk mengobati sakit wasir/ ambeian.
• Datang bulan tidak lancar dan memperlancar buang air besar. Jamur kuping dimasak bersama bahan-bahan lain seperti sayuran.
Masa Panen Jamur Kuping
Budidaya dengan log tanam asal serbuk gergajian kayu memerlukahnn waktu sekitar 3 bulan hingga panen, sementara dengan log tanam asal batang kau dapat lebih dari 5 bulan, tetapi hasil dari log kau cenderung digemari dengan harga lebih mahal. Masa panen untuk log tanam berbentuk ‘kantung lplastik’ dapat mencapai 1 – 2 bulan terus menerus dengan intergval waktu 1 – 2 minggu hingga semua bagian dari log tanam ditumbuhi jamur. Sementara masa panen untuk log kayu umumnya lebih dari 4 bulan baru akan nampak, serta pertumbuhan ini akan terus menerus berlangsung sampai 3-4 bulan jika lingkungan log tanam dan tempatnya dipelihara diatur secara baik.
Aspek Pemasaran Jamur Kuping
Baik dalam keadaan segar (umumnya hasil panen dari alam) atau dalam keadaan kering (hasil budidaya) harga jamur kuping lebih mahal kalau dibandingkan dengan harga jamur lain seperti tiram maupun merang. Jenis jamur kuping yang paling banyak dijual dilingkungan toko boat cina atau shinshe yang memiliki bentuk kecil atau bertubuh buah tipis dalam keadaan kering, umumnya berasal dari Taiwan atau daratan Cina yang disebut Mouleh.
Secara umum, pangsa pasar di dunia, jamur kuping menduduki tempat paling bawah disamping jamur kancing, jamur shiitake, jamur merang dan sebagainya. Di Pangsa pasar Asia, terutama di kawasan Cina, Hongkong, Singapura, Malaysia dan sebagainya dimana penduduk etnis Cina banyak berdiam, pangsa pasar jamur kuping sangat tinggi terutama dalam bentuk kering.
Bahkan di Indonesia, dengan penduduk asal Cina cukup banyak, kebutuhan jamur kuping masih harus didatangkan dari RRC, Thailand , Vietnam dan sebagainya dalam bentuk kering. Serta yang masih segar, pada umumnya masih merupakan hasil alam pada permulaan musim hujan atau menjelang musim kemarau, karena pada musim tersebut, jamur kuping banyak didapatkan tumbuh pada batang kayu kering di hutan.


CARA BUDIDAYA JAMUR MERANG

Jerami padi
Abu sekam padi
Air kapur sirih
Bedeng-bedeng atap dari daun kelapa
Sebidang tanah yang dekat perairan

pembibitan :
1. cari jamur payung di peranian bibit jamur merang
2. iris-iris jamur, payungnya saja lalu masukkan dalam panci siramlah air hangat supaya steril
3. aduk abu sekam, sekam mentah dan irisan jamur dicampur air bersih dengan banyak irisan 3/4 Kg. Tutup rapat pada tempat teduh selama 2-4 hari
4. setelah 2-4 hari dibuka tutupnya akan terlihat serabut benang putih seperti sarang laba-laba. Apabila tidak terlihat serabut putih berarti gagal.

cara :
1. Jerami padi, abu sekam, sekam padi dicampur air kapur yang banyak diaduk-aduk merata, dikomposkan dulu 3-4 hari hingga membusuk.
2. Buatlah bedengan jerami padi yang sudah dikompos diikat, ditumpuk melintang bersilangan 2 lapis diatas tanah ukuran 5 X 1 meter, beri alas batu bata/ batu kali tinggi 20 cm
3. Selang 2 lapis susunan merang jerami taburlah sekam segar, abu sekam di atas permukaan, siramlah 1 kaleng minyak tanah di atas permukaan.
4. Taburkan bibit jamur merang secara merata ditepi permukaan bedengan, ditutup dengan sekam tipis-tipis saja. Siramlah dengan air secukupnya pergunakan gembor air.

Perawatan dan Panen
1. Bedengan disiram air bersih 1 minggu pagi dan sore. setelah itu selang 2 hari sekali diatur suhunya supaya konstan (bila kurang air disiram lagi/ bila lebih maka katup jendela dibuka)
2. Setelah 20 hari, jamur-jamur sudah tumbuh dan siap dipanen. Panen dapat dilakukan terus menerus sampai 3 bulan hanya membutuhkan pembbibitan baru laagi.

Budidaya Jamur Champignon / Kancing

Tahapan budidaya jamur kancing pada dasarnya hampir sama dengan jamur kompos lainnya seperti jamur merang yaitu dimulai dengan pembuatan kompos, sterilisasi, inokulasi/penanaman bibit, dan pemanenan. Perbedaannya terletak pada  perlakuan di dalam beberapa tahapannya.
Berikut tahapan-tahapan dalam  budidaya Jamur kancing :
1. Pengomposan
Jerami merupakan salah satu media utama dalam budidaya jamur kancing. Kandungan hara dalam jerami seperti Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K) sangat diperlukan untuk pertumbuhan jamur. Hanya saja unsur Nitrogen dalam jerami belum mencukupi kebutuhan jamur untuk tumbuh dengan baik. Oleh karena itu, diperlukan tambahan media lain yang memiliki kandungan N yang cukup tinggi seperti pupuk organik atau pupuk alami dari kotoran kuda atau kotoran unggas. Selain unsur-unsur tersebut, jamur juga memerlukan  nutrisi dan vitamin yang bisa diperoleh dengan penambahan bekatul/dedak. Untuk menjaga pH media tanam agar tetap netral (pH 7)  diperlukan juga penambahan kapur (CaCo3).  Bahan lain yang sangat dianjurkan untuk  ditambahkan yaitu air kelapa karena kandungannya yang lengkap . Air kelapa kaya akan mineral, vitamin, gula, maupun asam amino yang sangat baik untuk pertumbuhan jamur.
Supaya nutrisi dalam media dapat diserap dengan mudah oleh jamur, media tanam perlu dimatangkan/dilapukkan terlebih dahulu melalui proses pengomposan. Pengomposan selain dapat melapukkan media, juga dapat mematikan mikroba-mikroba patogen/penyakit  sehingga dapat mengurangi kemungkinan kontaminasi.
Beberapa formula media tanam yang bisa digunakan dalam budidaya jamur kancing diantaranya :

a)      Formula 1
  • 100 kg jerami
  • 5 kg Bekatul
  • 2 kg Kapur
  • 1 kg ZA
  • 3 kg Urea
  • 3 liter Air Kelapa
b)     Formula 2
  • 100 kg jerami
  • 10 kg kotoran kuda / kotoran ayam
  • 5 kg bekatul
  • 1 kg urea
  • 2 kg kapur



Teknik Pengomposan :
  • Jerami dipotong-potong (semakin kecil semakin baik) kemudian dicuci dengan air mengalir. Setelah bersih dari tanah dan zat-zat pengotor lainnya, jerami ditiriskan. Kelembaban jerami dijaga antara 60-70% yang ditandai dengan kondisi jerami yang basah tetapi ketika diangkat airnya tidak sampai menetes.
  • Jerami selanjutnya disusun setinggi 10-15 cm, kemudian diselingi dengan menaburkan  kapur, bekatul, dan kotoran kuda/ayam di atasnya.  langkah tersebut  diulang hingga tumpukan jerami mencapai ketinggian  ±1,5 m. Agar pengomposan berjalan dengan baik, tumpukan media jerami sebaiknya  di tutup dengan terpal atau plastik.
Untuk menghasilkan kompos yang merata, lapisan di aduk setiap tiga hari sekali. Tiga hari pertama lapisan diaduk/dibalik sambil ditambahkan urea. Tiga hari kedua atau hari keenam lapisan dibalik lagi sambil ditambahkan dengan ZA. Setiap tiga hari selanjutnya lapisan di balik tanpa penambahan zat lain. Pengomposan dilakukan selama 18-21 hari. Proses pengomposan yang sempurna akan menghasilkan kompos dengan cirri warna yang gelap, tidak berbau, struktur halus/remah dan pH netral (pH 7).

MAKALAH PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN DASAR TENAGA KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS SDM

  MAKALAH PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN DASAR TENAGA KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS SDM Disusun untuk memenuhi Tugas Mata kuliah Eko...