BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan modern manusia tidak
dapat dipisahkan dari olahraga, baik sebagai arena adu prestasi maupun sebagai
kebutuhan untuk menjaga kondisi tubuh agar tetap sehat. Olahraga mempunyai
peranan yang penting dalam kehidupan manusia. Melalui olahraga dapat dibentuk
manusia yang sehat jasmani, rohani serta mempunyai kepribadian,
disiplin, sportifitas yang tinggi sehingga pada akhirnya akan terbentuk
manusia yang berkualitas. Suatu kenyataan yang bisa diamati dalam
dunia olahraga, menunjukkan kecenderungan adanya peningkatan prestasi olahraga
yang pesat dari waktu kewaktu baik ditingkat daerah, nasional maupun
internasional. Hal ini dapat dilihat dari pemecahan-pemecahan rekor
yang terus dilakukan pada cabang olahraga tertentu, penampilan tehnik yang
efektif dan efisien dengan ditunjang oleh kondisi fisik yang baik.
B. Rumusan
Maslah
1. Apa yang dimsud dengan lompat jauh ?
2. Bagaimanakah teknik lompatan ?
3. Bagaimanakah latihan lompat dan prinsip-psrinsip
latihan ?
4. Apasajakah macam-macam gaya lompat jauh ?
5. Bagaimanakah lapangan lompat jauh ?
6. Bagaimanakah Peraturan
permainan lompat jauh ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Lompat Jauh
Lompat jauh merupakan salah satu
nomor lompat dari cabang olahraga atletik. Lompat jauh menurut Aip Syarifuddin
(1992 : 90) didefinisikan sebagai suatu bentuk gerakan melompat, mengangkat
kaki keatas kedepan dalam upaya membawa titik berat badan selama mungkin
diudara (melayang diudara) yang dilakukan dengan cepat dan dengan jalan
melakukan tolakan pada satu kaki untuk
mencapai jarak yang sejauh-jauhnya.
Lompat jauh merupakan suatu
gerakan melompat menggunakan tumpuan satu kaki untuk mencapai jarak sejauh-jauhnya.
Sasaran dan tujuan lompat jauh adalah untuk mencapai jarak lompatan sejauh
mungkin kesebuah letak pendaratan atau bak lompat. Jarak lompatan diukur dari
papan tolakan sampai batas terdekat dari letak pendaratan yang dihasilkan oleh
bagian tubuh.
B. Teknik Lompat Jauh
Lompat jauh mempunyai empat fase gerakan, yaitu awalan, tolakan,
melayang dan mendarat serta terdapat tiga macam gaya yang membedakan antara gaya
yang satu dengan gaya yang lainnya pada saat melayang diudara. Uraian mengenai
keempat fase gerakan dalam lompat jauh adalah sebagai berikut:
a. Awalan
Awalan adalah langkah utama
yang diperlukan oleh pelompat untuk memperoleh kecepatan pada waktu akan
melompat. Seperti dikatakan Aip Syarifuddin (1992 : 90) awalan merupakan
gerakan permulaan dalam bentuk lari
untuk mendapatkan kecepatan pada waktu akan melakukan tolakan (lompatan). Jarak
awalan yang biasa dan umum digunakan oleh para pelompat (atlet) dalam
perlombaan lompat jauh adalah : 1) untuk putra antara 40 m sampai 50 m; 2)
untuk putri antara 30 m sampai dengan 45 m.
b. Tumpuan atau Tolakan
Tumpuan atau tolakan adalah gerakan
menolak sekuat-kuatnya dengan kaki yang
terkuat, yaitu meneruskan kecepatan horizontal ke kekuatan vertical yang
dilakukan secara cepat. Menurut Engkos Kosasih (1985 : 67) tolakan
yaitu menolak sekuat-kuatnya pada papan tolakan dengan kaki terkuat ke atas
(tinggi dan ke depan). Dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa melakukan
tolakan berarti jarak merubah kecepatan horizontal menjadi kecepatan vertical.
c. Melayang di Udara
Sikap melayang adalah
sikap setelah gerakan lompatan dilakukan dan badan sudah terangkat
tinggi keatas. Menurut Aip Syarifuddin (1992 : 92/93) sikap dan gerakan badan
di udara sangat erat hubungannya dengan kecepatan awalan dan
kekuatan tolakan. Karena pada waktu pelompat lepas dari papan tolakan badan si pelompat akan dipengaruhi
oleh suatu kekuatan yaitu gaya gravitasi (gaya penarik bumi).
Untuk itu, kecepatan
lari awalan dan kekuatan pada waktu menolak harus dilakukan oleh pelompat untuk
mengetahui daya tarik bumi tersebut. Dengan demikian jelas bahwa pada nomor
lompat jauh kecepatan dan kekuatan sangat besar pengaruhnya terhadap hasil
tolakan.
d. Mendarat
Mendarat adalah
sikap jatuh dengan posisi kedua kaki menyentuh tanah secara bersama-sama
dengan lutut dibengkokkan dan
mengeper sehingga memungkinkan jatuhnya badan kearah depan. Seperti dikatakan
Yusuf Adisasmita (1992 : 68) pada saat mendarat titik berat badan harus dibawa
kemuka dengan jalan membungkukkan badan hingga lutut hampir merapat, dibantu
pula dengan juluran tangan kemuka.
C. Latihan Lompat dan Prinsip-Prinsip
Latihan
a. Pengertian Latihan Lompat
Latihan adalah proses yang sistematis
daripada berlatih atau bekerja secara berulang-ulang dengan kian hari
kian menambah jumlah beban
latihan atau pekerjaannya
(Harsono, 1982 : 27). Lompat adalah istilah yang digunakan dalam cabang
olahraga atletik, yaitu melakukan tolakan dengan satu kaki, Aip Syarifuddin (1992 : 90). Pengertian
latihan lompat dari pendapat tersebut dapat disimpulkan yaitu
melakukan gerakan melompat dengan tumpuan satu kaki yang dilakukan secara
berulang-ulang dan setiap hari jumlah beban latihan ditambah.
b. Prinsip-Prinsip Latihan
1. Prinsip Latihan Beban Bertambah (
Overload )
Untuk meningkatkan prestasi atlit prinsip overload
harus digunakan. Apabila atlet sudah merasa ringan pada beban yang diberikan
maka beban harus ditambah. Menurut M. Sajoto (1988 : 42) dengan
berprinsip pada overload, maka kelompok-kelompok otot akan bergabung
kekuatannya secara efektif dan akan merangsang penyesuaian
fisiologis dalam tubuh yang mendorong meningkatkan kekuatan otot.
2. Prinsip Peningkatan Beban Terus
Menerus
Otot yang menerima beban
latihan lebih atau overload kekuatannya akan bertambah dan apabila kekuatan
bertambah, maka program latihan berikutnya bila tidak ada penambahan beban,
tidak lagi dapat menambah kekuatan. Penambahan beban dalam jumlah repetisi
tertentu, otot belum merasakan lelah. Prinsip penambahan beban demikian
dinamakan prinsip penambahan beban secara progresif. (M. Sajoto, 1988 : 115).
3. Prinsip Urutan Pengaturan Suatu
Latihan
Latihan berbeban
hendaknya diatur sedemikian rupa sehingga kelompok otot besar mendapat giliran
latihan lebih dulu sebelum latihan otot kecil. Hal ini perlu agar kelompok otot
kecil tidak mengalami kelelahan terlebih dahuu, sebelum kelompok otot mendapat
giliran latihan pengaturan latihan hendaknya diprogramkan sedemikian rupa
sehingga tidak terjadi dua bagian otot dalam tubuh yang sama mendapat dua
giliran latihan secara berurutan (M. Sajoto, 1988 : 115)
4. Prinsip Kekhususan Program Latihan
Menurut O’shea dalam
bukunya M. Sajoto (1988 : 42) menyatakan bahwa semua program latihan harus
berdasarkan “SAID” yaitu Specific Adaptation to Imposed Demands. Prinsip
tersebut menyatakan bahwa latihan hendaknya bersifat khusus, sesuai dengan
sasaran yang akan dicapai.
D. Macam-macam
gaya lompat jauh
a. Lompat
Jauh Gaya Jongkok (Gaya Orthodok)
1. antara 30 sampai 40 meter. Latihan kecepatan awalan
dapat dilakukan dengan latihan-latihansprint 10 - 20 meter yang di lakukan
berulang-ulang. Panjang langkah, jumlah langkah, dan kecepatan berlari dalam
mengambil awalan harus selalu sama. Menjelang tiga sampai empat langkah sebelum
balok tumpu, seorang pelompat harus dapat berkonsentrasi untuk dapatmelakukan
tumpuan dengan kuat. Dengan catatan tanpa mengurangi kecepatan.
2. Tumpuan atau tolakan adalah perpindahan yang sangat
cepat antara lari awalan dan melayang. Ketepatan tumpuan pada balok tumpu serta
besarnya tenaga tolakan yangdihasilkan oleh kaki (explosive power) kaki
sangatlah menentukan pencapaian hasil lompatan. Oleh sebab itu, latihan
ketepatan menumpu pada balok tumpu dapat dilakukandengan jumlah langkah
sebanyak 5 hingga 7 langkah. Tumpuan kaki dapat di lakukan dengankaki kiri
maupun kaki kanan tergantung dari kaki mana yang lebih kuat dan lebih
dominan.Pada waktu menumpu badan condong ke depan, titik berat badan harus
terletak agak kedepan, titik berat badan harus terletak agak ke depan. Titik
sumber tenaga, yaitu kaki tumpumenumpu secara tepat pada balok tumpu, segera
diikuti dengan gerakan kaki ayunkan kearah depan atas. Dengan sudut tolakan
berkisar antara 40 – 50 derajat.
3. Melayang (sikap badan saat di udara) adalah setelah
pelompat menumpu pada balok tumpuan, maka dengan posisi badan condong ke
depan terangkat melayang di udara,bersamaan dengan ayunan kedua lengan ke depan
atas. Untuk mendapatkan tinggi dan jauhnya lompatan harus meluruskan kaki
tumpu selurus-lurusnya dan secepat-cepatnya. Padawaktu naik, badan harus dapat
ditahan dalam keadaan rileks (tidak kaku) kemudianmelakukan gerakan-gerakan sikap
tubuh di udara (waktu melayang) inilah biasanya yang disebut gaya lompatan
dalam lompat jauh. Pada waktu di udara dengan sikap jongkok saat kakitolak
menolakkan kaki pada balok tumpuan, kaki diayunkan ke depan atas untuk
membantumengangkat titik berat badan ke atas kemudian diikuti kaki tolak
menyusul kaki ayun. Saatmelayang ke dua kaki sedikit di tekuk sehingga posisi
badan berada dalam sikap jongkok.Keadaan ini supaya dapat dipertahankan sebelum
melakukan pendaratan.
4. Mendarat adalah pada waktu mendarat pelompat harus
menjulurkan kedua belah tangansejauh-jauhnya ke muka dengan tidak kehilangan
keseimbangan badannya supaya tidak jatuhke belakang. Untuk mencegahnya berat
badan harus di bawa ke depan dengan caramembungkukkan badan dan lutut hampir merapat
dibantu dengan cara menjulurkan tangankedepan. Pada waktu pendaratan lutut
dibengkokan sehingga memungkinkan suatu momentum membawa badan ke depan atas
kaki mendarat di lakukan dengan tumit terlebihdahulu mengenai tanah.
b. Lompat
Jauh Gaya Menggantung (Gaya Schnepper)
Gaya menggantung merupakan salah
satu gaya dalam lompat jauh. Mengapa di sebutgaya menggantung, karena gerak dan
sikap badan di udara menyerupai dengan orang yangsedang menggantung atau
melenting ke belakang. Yang harus dikuasai unsur-unsur dalammelakukan lompat
jauh gaya menggantung adalah; awalan, tumpuan/tolakan, melayang danmendarat.
Tanpa penguasaan teknik yang baik dan benar hasil yang diperolehnya tidak
akanmaksimal.
a. Awalan adalah gerak awal yang dimulai dengan lari, ini
berguna untuk mendapatkankecepatan lari setinggi-tingginya sebelum mencapai
balok tumpuan. Jarak awalan lari,tergantung pada tiap-tiap pelompat. Bagi para
pemula mengambil awalan cukup 20 sampai25 meter, tetapi bagi atlet yang sudah
mapan, untuk membangun kecepatan maksimum harusmengambil awalan antara 30
sampai 40 meter.
b. Tumpuan/tolakan merupakan perpindahan yang cepat
antara lari, awalan dan melayang.Urutan melakukan tumpuan yang benar adalah:
· Tolakan
dengan salah satu kaki yang lebih kuat dan dominan.
· Ketepatan
tumpuan pada balok tumpu serta tenaga tolakan sangat menentukan hasillompatan.
· Pada saat
kaki menumpu pada balok, badan harus agak condong ke depan.
· Titik berat
badan harus terletek agak ke muka.
· Gerakan kaki
ayun ke arah depan atas.
· Sudut
tolakan kurang lebih 45 derajat.
c. Melayang (sikap badan saat di udara) adalah pelompat
menumpu pada balok tumpuan, makabadan akan dapat terangkat di udara dengan
sikap/gaya menggantung untuk melakukannya.
· Pada saat
melayang kaki diayun dan diangkat ke depan.
· Kaki tolak
selepas dari tanah diayunkan kembali ke belakang bersamaan atau sejajardengan
kaki ayun.
· Sikap badan
dibusungkan ke depan atau melenting ke belakang.
· Lengan
diayunkan ke atas belakang.
· Kepala
tengadah.
d. Mendarat adalah pada waktu mendarat pelompat harus
berusaha menjulurkan kedua belahtangannya. Sejauh-jauhnya kemuka serta tidak
kehilangan keseimbangan badannya. Pada saatini biasanya timbul perasaan, badan
akan jatuh ke belakang, untuk mencegahnya titik beratharus di bawa ke depan
dengan jalan membungkukan badan, hingga badan dan lutut hampirmerapat, dibantu
pula dengan juluran tangan ke muka. Pada waktu pendaratan lututdibengkokan
sehingga memungkinkan suatu momentum membawa ke depan atas, kakimendarat
dilakukan dengan tumit terlebih dahulu mengenai tanah.
c. Lompat
Jauh Gaya Berjalan di Udara (Walking in the Air)Gaya berjalan di udara
a. merupakan salah satu gaya dalam lompat jauh. Mengapa
di sebutgaya berjalan di udara, karena gerak dan sikap badan di udara
menyerupai dengan orang yang sedang berjalan. Yang harus dikuasai unsur-unsur
dalam melakukan lompat jauh gaya berjalan diudara adalah; awalan,
tumpuan/tolakan, melayang dan mendarat. Tanpa penguasaan teknik yang baik dan
benar hasil yang diperolehnya tidak akan maksimal.
1. Awalan adalah saat melakukan awalan sebaiknya
dilakukan pada jarak yang dirasakan cukupmemadai oleh pelompat. Pelompat memiliki
naluri yang berbeda antara pelompat yang satudengan yang lainnya. Yang perlu
dipahami oleh seorang pelompat jauh adalahpengembangan akselerasi, distribusi
energi, dan kecepatan. Agar saat tolakan tepat, guru bisamenggunakan tanda pada
lintasan yang akan dilalui pelompat.
2. Tumpuan adalah saat melakukan tumpuan dapat digunakan
kaki kiri atau kanan sesuaidengan kebiasaan pelompat. Sebaiknya gunakan kaki
yang memiliki kekuatan dominan.Ketika kaki menumpu ke balok badan harus
dicondongkan ke depan agar keseimbangan tetapterjaga. Pandangan ke depan dengan
kedua lengan berada di samping atas badan.
3. Melayang adalah setelah pelompat menumpu pada balok
tumpuan, maka badan akan dapatterangkat ke udara. Dengan melakukan sikap
berjalan di udara kedua kaki saling bergantian mengayuh di udara. Sebelum kaki
mendarat upayakan berada dalam posisi di udara selama mungkin, agar
menghasilkan lompatan maksimal.
4. Mendarat adalah pada waktu mendarat pelompat harus
berusaha menjulurkan kedua belahtangannya ke depan dan kemudian ditarik ke
belakang. Sementara kedua kaki dilujurkan ke depan sejauh mungkin. Daratkan
kedua kaki secara bersamaan agar terhindar dari cedera.Jatuhkan berat badan ke
depan.
E. Lapangan lompat jauh
a. Catatan
- Bak lompat
diisi dengan pasir
- Apabila
pelompat gagal/diskualifikasi yuri mengangkat bendera merah
- Apabila
pelompat melakukan dengan baik yuri mengangkat bendera putih
- Lebar awalan
122 cm
- Panjang
balok 122 cm
- Lebar balok
20 cm
b. Hal – hal
yang perlu dihindari :
- Memperpendek
atau memperpanjang langkah terakhir sebelum bertolak.
- Bertolak
dari tumit dengan kecepatan yang tidak memadai.
- Badan miring
jauh kedepan atau kebelakang.
- Fase yang
tidak seimbang.
- Gerak kaki
yang premature.
- Tak cukup
angkatan kaki pada pendaratan.
- Satu kaki
turun mendahului kaki lain pada darat.
c. Hal – hal
yang harus diperhatikan/dilakukan
- pelihara kecepatan
sampai saat menolak
- capailah
dorongan yang cepat dan dinamis dan balok tumpuan.
- Rubahlah
sedikit posisi lari, baertujuan mencapai posisi lebih tegak.
- Gunakan
gerakan kompensasi lengan yang baik
- Capailah
jangkuan gerak yang baik.
- Gerak akhir
agar dibuwat lebih kuat dengan menggunakan lebih besar daya kepadanya.
- Latihan
gerakan pendaratan.
- Kuasai gerak
yang betul dari lengan dan kaki dalam meluruakan dan membengkokkan.
F. Peraturan
permainan lompat jauh
1. Hal hal yang
perlu diperhatikan untuk meraih hasil maksimal
- Jarak awalan
30-40 dan dilakukan secepat cepatnya
- Menggunakan
kaki yang kuat untuk melakukan tolakan.
- Diusahakan
melayang selama mungkin
- Waktu
mendarat jangan sampai jatuh ke belakang
2. Diskualifikasi
- Dipanggil 3
menit belum melompatMenumpu dengan 2 kaki
- Kembali
ke arah awalan, setelah melompat
- Mendarat
luar bak lompat
- Juri
mengangkat bendera merah apabila pelompat gagal
- Juri
mengangkat bendera putih jika lompatan benar
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasakan hasil pembahasan di
atas, maka dapat menyimpulkan bahwa :
1. Lompat jauh merupakan salah satu
nomor lompat dari cabang olahraga atletik.
2. Lompat jauh mempunyai empat fase gerakan, yaitu awalan, tolakan,
melayang dan mendarat serta terdapat tiga macam gaya yang membedakan antara
gaya yang satu dengan gaya yang lainnya pada saat melayang diudara.
3. Adapun Prinsip Latihan adalah Beban Bertambah ( Overload ), Prinsip Peningkatan Beban Terus
Menerus, Prinsip Urutan Pengaturan
Suatu Latihan, Prinsip Kekhususan
Program Latihan.
B. Saran
Penulis banyak berharap para pembaca dapat memberikan
kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan
untuk penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya.