Kamis, 12 Oktober 2017

makalah situs goa jepang dan batu kalde di pangandaran



BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Daerah Pangandaran merupakan daerah yang sangat penting juga terkenal di seluruh Indonesia maupun mancanegara karna banyak tempat wisata dan sejarahnya.
Dibuktikan karna adanya pemandangan laut yang indah kemudian sejarah yang ada di Pangandaran tersebut. Sebagai siswa-siswi kami menyadari bahwa betapa pentingnya kami dapat mengetahui tentang sejarah dan begitu juga kami dapat menumbuhkan rasa cinta dan bangga terhadap bangsa dan negara kami.


B. Rumusan Masalah
1.            Bagaimana sejarah situs goa jepang ?
2.            Bagaimana sejarah situs batu kalde ?

C.   Tujuan
1.            Mengetahui sejarah dan deskripsi situs goa jepang
2.            Mengetahui sejarah dan deskripsi situs batu kalde















BAB II
PEMBAHASAN

A.     Gua jepang
Gua Jepang di Kawasan Cagar Alam Pangandaran di buat Periode (1941-1945), saat itu Balatentara Dai Nippon menduduki seluruh pulau Jawa dan Madura, pembangunan Gua jepang ini di lakukan oleh para pekerja paksa (Romusa) selama ± 1 tahun, dan sampai sekarang gua jepang di kawasan Cagar Alam Pangandaran belum pernah di renovasi, jadi masih nampak keasliannya.
Gua jepang yang berada di kawasan Cagar Alam Pangandaran, terbuat dari tembok beton yang sengaja di timbun tanah sebagai benteng pertahanan tentara Dai Nippon (Jepang), dengan lubang-lubang pengintai menghadap ke arah laut, hal itu di maksudkan untuk mengawasi pendaratan dari pihak sekutu Belanda.Ada 3 gua jepang di kawasan Cagar Alam Pangandaran, salah satunya memiliki kedalaman 10 meter dengan lubang -lubang pengintai sekitar 1 meter.
Sebagai Informasi sampai sekarang, setiap tanggal 17 agustus selalu di adakan upacara khusus yang dilakukan oleh warga Jepang yang tinggal di sekitar Pangandaran, upacara tersebut biasanya berupa ritual-ritual khusus sebagai bentuk penghormatan kepada para leluhur orang jepang.

C. Batu Kalde atau Sapi Gumarang
Di tempat ini, menurut cerita, tinggal seorang sakti yang dapat menjelma menjadi seekor sapi yang gagah berani dan sakti. Sapi Gumaran merupakan seorang nakhoda kapal. Hal tersebut dapat menjadi bukti bahwa cagar alam dahulu merupakan peradaban manusia atau penduduk.
Menurut cerita legenda masyarakat setempat. Konon arca sapi itu merupakan penjelmaan Raden Arya Sapi Gumarang, salah seorang menteri pertanian Kerajaan Pananjung. Yang mana semasa menjabat  Raden Arya Sapi Gumarang memiliki reputasi yang baik dan berhasil memenuhi seluruh kebutuhan rakyat Penanjung melalui sistem logistik yang ia jalankan dengan maksimal. Berkat jasa-jasanya Raden Arya Sapi Gumarang mendapat penghargaan dari raja.
Setelah Raden Arya Sapi Gumarang meninggal penduduk setempat mengenang beliau dengan memahat batu kuburnya yang menyerupai sapi jantan. Di kalangan penduduk setempat, arca sapi itu dikenal dengan nama Kalde (bahasa Sunda) dan dalam bahasa Indonesia yang berarti keledai. Sampai saat ini oleh masyarakat setempat, situs Batu Kalde dianggap sebagai tempat yang sakral dan memiliki nilai histori sejarah cerita mengenai Kerajaan Pananjung.
Pada saat penulis mengunjungi situs Batu Kalde, suasana di sana terasa sangat tenang dan khimat. Penulis bisa merasakan aura magis yang terpancar dari bebatuan yang ada di lokasi tersebut, yang dapat menghantarkan kita merasakan suasana pada masa lalu, seperti apa yang penulis dapatkan informasi dari sebuah keterangan dari salah seorang pemandu lokasi Taman Cagar Alam Pananjung Pangandaran.
Dekat lokasi situs Batu Kalde penulis  menemukan 5 buah makam kuno yang berada di sekitar area yang memilki luas 75 x 15 meter tersebut. Makam-makam tersebut diperkirakan makam para pembesar Kerajaan Pananjung.

D. Informasi Situs Batu Kalde
Situs Batu Kalde berlokasi di Cagar Alam Pangandaran kenapa bisa di sebut dengan Situ Batu Kalde ?
Konon ceritanya lokasi Batu Kalde atau Sapi Gumarang  tempat sembahyang nya Umat Hindu di masa Kerajaan Pananjung,di lokasi ini terdapat reruntuhan  Candi,Arca Sapi dan 5 buah Makam Kuno yang di perkirakan Makam pembesar Pananjung.
Disebut Batu Kalde karena Arca Sapi berukuran 1x1x0,6 m2 dengan tinggi +- 5m mirip berukuran Kijang  yang dalam Bahasa Sunda Kalde,maka orang menyebutnya Batu Kalde
Jadi kisah Arca Sapi ini merupakan Nisan salah seorang Menteri Pertanian di Kerajaan Pananjung yang sukses dalam meningkatkan produktifitas pertanian sehingga membawa kemakmuran dan kemashuran Kerajaan Pananjung. Menteri itu bernama Arya Sapi Gumarang.
Untuk mengenang Jasa-Jasanya maka pada kuburannya di buatkana Arca berbentuk Sapi jantan.







BAB III
PENUTUP

A.  Kesimpulan
Pangandaran, adalah sebuah Kabupaten di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Ibukotanya adalah Parigi. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Ciamis dan Kota Banjar di utara, Kabupaten Cilacap di timur, Samudera Hindia di selatan, serta Kabupaten Tasikmalaya di barat.
Disana terdapat peninggalan-peninggaln sejarah / situs yang menjadi magnet para wisatawan untuk berkunjung dan ingin mengetahui tentang situs tersebut.
Dalam hal ini penulis membahasa 2 situs di pangandaran yaitu situ goa jepang dan batu kalde. Semoga dengan pembahasan yang penulis sajikan dapat menambah wawasan kita semua.

B.   Saran
Dengan penulisan makalah ini, diharapkan para pembaca mengetahui tentang daerah pangandaran, serta dapat menjaga kelestarian yang ada di wisata alam Pangandaran.










DAFTAR PUSTAKA



















Lampiran





makalah situs di pangandaran



BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Pangandaran adalah daerah yang terletak di propinsi Jawa Barat dan sekarang telah menjadi kabupaten yang merupakan kabupaten termuda di Indonesia. Ada banyak potensi wisata disana yang menjadi primadona di wilayah selatan jawa barat ini.
Di Pangandaran sendiri selain menyajikan tempat wisata seperti pantai juga terdapat cagar alam yang didalamnya terdapat banyak warisan sejarah dan berbagai situs sejarah dan budaya. Diantaranya situs batu kalde yang sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu,juga goa jepang peninggalan jaman jepang dan yang tak kalah menarik adalah goa parat. Yang juga merupakan bahasan dalam makalah ini.


B. Rumusan Masalah
1.                  Bagaimana sejarah situs goa jepang ?
2.                  Bagaimana sejarah situs batu kalde ?
3.                  Bagaimana sejarah goa parat

C.   Tujuan
1.                  Mengetahui sejarah dan deskripsi situs goa jepang
2.                  Mengetahui sejarah dan deskripsi situs batu kalde
3.                  Mengetahui sejarah goa parat











BAB II
PEMBAHASAN

A.     Gua jepang
Gua Jepang di Kawasan Cagar Alam Pangandaran di buat Periode (1941-1945), saat itu Balatentara Dai Nippon menduduki seluruh pulau Jawa dan Madura, pembangunan Gua jepang ini di lakukan oleh para pekerja paksa (Romusa) selama ± 1 tahun, dan sampai sekarang gua jepang di kawasan Cagar Alam Pangandaran belum pernah di renovasi, jadi masih nampak keasliannya.
Gua jepang yang berada di kawasan Cagar Alam Pangandaran, terbuat dari tembok beton yang sengaja di timbun tanah sebagai benteng pertahanan tentara Dai Nippon (Jepang), dengan lubang-lubang pengintai menghadap ke arah laut, hal itu di maksudkan untuk mengawasi pendaratan dari pihak sekutu Belanda.Ada 3 gua jepang di kawasan Cagar Alam Pangandaran, salah satunya memiliki kedalaman 10 meter dengan lubang -lubang pengintai sekitar 1 meter.
Sebagai Informasi sampai sekarang, setiap tanggal 17 agustus selalu di adakan upacara khusus yang dilakukan oleh warga Jepang yang tinggal di sekitar Pangandaran, upacara tersebut biasanya berupa ritual-ritual khusus sebagai bentuk penghormatan kepada para leluhur orang jepang.

B. Batu Kalde atau Sapi Gumarang
Di tempat ini, menurut cerita, tinggal seorang sakti yang dapat menjelma menjadi seekor sapi yang gagah berani dan sakti. Sapi Gumaran merupakan seorang nakhoda kapal. Hal tersebut dapat menjadi bukti bahwa cagar alam dahulu merupakan peradaban manusia atau penduduk.
Menurut cerita legenda masyarakat setempat. Konon arca sapi itu merupakan penjelmaan Raden Arya Sapi Gumarang, salah seorang menteri pertanian Kerajaan Pananjung. Yang mana semasa menjabat  Raden Arya Sapi Gumarang memiliki reputasi yang baik dan berhasil memenuhi seluruh kebutuhan rakyat Penanjung melalui sistem logistik yang ia jalankan dengan maksimal. Berkat jasa-jasanya Raden Arya Sapi Gumarang mendapat penghargaan dari raja.
Setelah Raden Arya Sapi Gumarang meninggal penduduk setempat mengenang beliau dengan memahat batu kuburnya yang menyerupai sapi jantan. Di kalangan penduduk setempat, arca sapi itu dikenal dengan nama Kalde (bahasa Sunda) dan dalam bahasa Indonesia yang berarti keledai. Sampai saat ini oleh masyarakat setempat, situs Batu Kalde dianggap sebagai tempat yang sakral dan memiliki nilai histori sejarah cerita mengenai Kerajaan Pananjung.
Pada saat penulis mengunjungi situs Batu Kalde, suasana di sana terasa sangat tenang dan khimat. Penulis bisa merasakan aura magis yang terpancar dari bebatuan yang ada di lokasi tersebut, yang dapat menghantarkan kita merasakan suasana pada masa lalu, seperti apa yang penulis dapatkan informasi dari sebuah keterangan dari salah seorang pemandu lokasi Taman Cagar Alam Pananjung Pangandaran.
Dekat lokasi situs Batu Kalde penulis  menemukan 5 buah makam kuno yang berada di sekitar area yang memilki luas 75 x 15 meter tersebut. Makam-makam tersebut diperkirakan makam para pembesar Kerajaan Pananjung.
Informasi Situs Batu Kalde
Konon ceritanya lokasi Batu Kalde atau Sapi Gumarang  tempat sembahyang nya Umat Hindu di masa Kerajaan Pananjung,di lokasi ini terdapat reruntuhan  Candi,Arca Sapi dan 5 buah Makam Kuno yang di perkirakan Makam pembesar Pananjung.
Disebut Batu Kalde karena Arca Sapi berukuran 1x1x0,6 m2 dengan tinggi +- 5m mirip berukuran Kijang  yang dalam Bahasa Sunda Kalde,maka orang menyebutnya Batu Kalde.
Jadi kisah Arca Sapi ini merupakan Nisan salah seorang Menteri Pertanian di Kerajaan Pananjung yang sukses dalam meningkatkan produktifitas pertanian sehingga membawa kemakmuran dan kemashuran Kerajaan Pananjung. Menteri itu bernama Arya Sapi Gumarang.. Untuk mengenang Jasa-Jasanya maka pada kuburannya di buatkana Arca berbentuk Sapi jantan.

C.    Gua Parat
Goa Parat adalah goa yang paling menarik di antara gua-gua yang ada. selain jalurnya yang paling panjang, banyak cerita menarik di dalamnya. Di pintu gua ada tempat petilasan (tempat menyepi) Syekh Ahmad, salah seorang penyebar Islam di daerang pangandaran. Karena unik, batu ini jadi sasaran foto pengunjung. apalagi disebut pengunjung, bagi yang mengusapnya akan digampangkan jodohnya. saya termasuk yang mengusapnya biar gampang jodohnya. jodoh rejeki maksudnya. Sayangnya karena sering dipegang stalagtit dan stalagmit di gua-gua pangandaran itu menghitam.
Di ujung Gua Parat terdapat sumber mata air yang sudah kering. biasanya airnya diambil oleh pengunjung untuk mengharapkan keberkahannya. Ah kenapa di musim penghujang begini airnya kering, kalau mengalir kan jadi eksotik. terlepas dari berkah atau tidaknya, aliran air di gua sangat menarik saya. Gua ini juga dipakai syuting film Mak lampir. sehingga sering juga mitosnya dikaitkan kepada Mak lampir itu. maka ada juga batu yang berlubang tengahnya karena tetesan air. Orang menyebut batu itu sebagai kaca benggala mak lampir. Untuk urusan mitos, segala hal sah-sah saja.
Legenda Gua Parat
Menurut cerita gua ini dahulunya merupakan untuk bertapa dan bersemedi oleh beberapa Pangeran dari Mesir yaitu Pengeran Kesepuluh (Syech Ahmad), Pangeran Kanoman (Syech Muhammad), Pangeran Maja Agung dan Pangeran Raja Sumende. Pangeran Maja Agung mempunyai istri empat yang salah satu istrinya bernama Dewi Cimilar Putri Jin, mempunyai seorang Putri bernama Dewi Ranggasmara.
Pangeran Pangeran Batara Sumenda adalah kakak dari Pangeran Maja Agung. Pada suatu hari Pangeran Maja Agung memanggil kedua putranya Pangeran Ahmad dan Pangeran Muhammad untuk memberikan tugas untuk mengislamkan daerah Ciamis Selatan. Pangeran Maja Agung percaya bahwa kedua anaknya dapat menjalankan tugasnya karena mereka mempunyai kesaktian dari sepuluh jimat yang disebut Konco Kaliman. Adik tirinya yang bernama Dewi Ranggasmara pernah meracuni kedua kakaknya karena menginginkan jimat, akan tetapi perbuatannya segera diketahui. Sebagai pembalasannya kakaknya hendak memperkosa adiknya tetapi hal itu tidak sempat dilakukan karena sempat diketahui oleh penakawannya.
Pada hari yang telah ditentukan Pangeran Ahmad dan Muhammad pergi untuk menjalankan tugasnya akan tetapi Pangeran Maja Agung tidak mendapat berita tentang putranya. Kemudian mengutus kakaknya Pangeran Raja Sumenda untuk mencarinya. Pangeran Raja Sumenda pergi sendirian dari Mesir, beliau mendengar suara yang memberitahukan bahwa kedua keponakannya ada dalam sebuah gua.  Setelah ketemu kemudian melapor kepada Raja Maja Agung, tidak lama kemudian beliau menyusul dan bersama-sama bersemedi di gua ini yang sekarang diberi nama Gua Keramat. Didalam gua ini terdapat dua kuburan yang bukan sebenarnya, hanya sebagai tanda saja bahwa ditempat inilah syech Ahmad dan Muhamad menghilang (tilem).



BAB III
PENUTUP


A.  Kesimpulan
Demikianlah pembahasan tentang goa jepang, batu kalde dan goa parat. Semoga bermanfaat dan dapat menambah ilmu pengetahuan kita serta dapat melestarikan dan menjaga peninggalan-peninggalan tersebut agar dapat dinikmati pada generasi mendatang.

B.   Saran
Dengan penulisan makalah ini, diharapkan para pembaca mengetahui tentang daerah pangandaran, serta dapat menjaga kelestarian yang ada di wisata alam Pangandaran.













DAFTAR PUSTAKA



















Lampiran










MAKALAH PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN DASAR TENAGA KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS SDM

  MAKALAH PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN DASAR TENAGA KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS SDM Disusun untuk memenuhi Tugas Mata kuliah Eko...