BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pangandaran
adalah daerah yang terletak di propinsi Jawa Barat dan sekarang telah menjadi
kabupaten yang merupakan kabupaten termuda di Indonesia. Ada banyak potensi
wisata disana yang menjadi primadona di wilayah selatan jawa barat ini.
Di
Pangandaran sendiri selain menyajikan tempat wisata seperti pantai juga
terdapat cagar alam yang didalamnya terdapat banyak warisan sejarah dan
berbagai situs sejarah dan budaya. Diantaranya situs batu kalde yang sudah ada
sejak ratusan tahun yang lalu,juga goa jepang peninggalan jaman jepang dan yang
tak kalah menarik adalah goa parat. Yang juga merupakan bahasan dalam makalah
ini.
B. Rumusan Masalah
1.
Bagaimana
sejarah situs goa jepang ?
2.
Bagaimana
sejarah situs batu kalde ?
3.
Bagaimana
sejarah goa parat
C. Tujuan
1.
Mengetahui
sejarah dan deskripsi situs goa jepang
2.
Mengetahui
sejarah dan deskripsi situs batu kalde
3.
Mengetahui
sejarah goa parat
BAB II
PEMBAHASAN
A. Gua
jepang
Gua Jepang di Kawasan Cagar Alam Pangandaran
di buat Periode (1941-1945), saat itu Balatentara Dai Nippon menduduki seluruh
pulau Jawa dan Madura, pembangunan Gua jepang ini di lakukan oleh para pekerja
paksa (Romusa) selama ± 1 tahun, dan sampai sekarang gua jepang di kawasan
Cagar Alam Pangandaran belum pernah di renovasi, jadi masih nampak keasliannya.
Gua jepang yang berada di kawasan Cagar
Alam Pangandaran, terbuat dari tembok beton yang sengaja di
timbun tanah sebagai benteng pertahanan tentara Dai Nippon (Jepang), dengan
lubang-lubang pengintai menghadap ke arah laut, hal itu di maksudkan untuk
mengawasi pendaratan dari pihak sekutu Belanda.Ada 3 gua jepang di kawasan
Cagar Alam Pangandaran, salah satunya memiliki kedalaman 10 meter dengan lubang
-lubang pengintai sekitar 1 meter.
Sebagai Informasi sampai sekarang,
setiap tanggal 17 agustus selalu di adakan upacara khusus yang dilakukan oleh
warga Jepang yang tinggal di sekitar Pangandaran, upacara tersebut biasanya
berupa ritual-ritual khusus sebagai bentuk penghormatan kepada para leluhur
orang jepang.
B. Batu Kalde atau Sapi Gumarang
Di tempat ini,
menurut cerita, tinggal seorang sakti yang dapat menjelma menjadi seekor sapi
yang gagah berani dan sakti. Sapi Gumaran merupakan seorang nakhoda kapal. Hal tersebut dapat menjadi bukti bahwa cagar alam
dahulu merupakan peradaban manusia atau penduduk.
Menurut cerita legenda masyarakat
setempat. Konon arca sapi itu merupakan penjelmaan Raden Arya Sapi Gumarang, salah seorang menteri pertanian Kerajaan
Pananjung. Yang mana semasa menjabat Raden Arya Sapi Gumarang memiliki reputasi yang baik dan berhasil
memenuhi seluruh kebutuhan rakyat Penanjung melalui sistem logistik yang ia
jalankan dengan maksimal. Berkat jasa-jasanya Raden Arya Sapi Gumarang mendapat penghargaan dari raja.
Setelah Raden Arya Sapi Gumarang meninggal penduduk setempat
mengenang beliau dengan memahat batu kuburnya yang menyerupai sapi jantan. Di
kalangan penduduk setempat, arca sapi itu dikenal dengan nama Kalde
(bahasa Sunda) dan dalam bahasa Indonesia yang berarti keledai. Sampai saat ini
oleh masyarakat setempat, situs Batu Kalde dianggap
sebagai tempat yang sakral dan memiliki nilai histori sejarah cerita mengenai
Kerajaan Pananjung.
Pada saat penulis mengunjungi situs Batu Kalde, suasana di sana terasa sangat tenang
dan khimat. Penulis bisa merasakan aura magis yang terpancar dari bebatuan yang
ada di lokasi tersebut, yang dapat menghantarkan kita merasakan suasana pada
masa lalu, seperti apa yang penulis dapatkan informasi dari sebuah keterangan
dari salah seorang pemandu lokasi Taman Cagar Alam Pananjung Pangandaran.
Dekat lokasi situs Batu Kalde penulis
menemukan 5 buah makam kuno yang berada di sekitar area yang memilki luas 75 x
15 meter tersebut. Makam-makam tersebut diperkirakan makam para pembesar
Kerajaan Pananjung.
Informasi
Situs Batu Kalde
Konon ceritanya lokasi Batu Kalde atau Sapi Gumarang
tempat sembahyang nya Umat Hindu di masa Kerajaan Pananjung,di lokasi ini
terdapat reruntuhan Candi,Arca Sapi dan 5 buah Makam Kuno yang di
perkirakan Makam pembesar Pananjung.
Disebut Batu Kalde karena Arca Sapi berukuran 1x1x0,6 m2
dengan tinggi +- 5m mirip berukuran Kijang yang dalam Bahasa Sunda
Kalde,maka orang menyebutnya Batu Kalde.
Jadi kisah Arca Sapi ini merupakan Nisan salah seorang
Menteri Pertanian di Kerajaan Pananjung yang sukses dalam meningkatkan
produktifitas pertanian sehingga membawa kemakmuran dan kemashuran Kerajaan
Pananjung. Menteri itu bernama Arya Sapi Gumarang.. Untuk mengenang
Jasa-Jasanya maka pada kuburannya di buatkana Arca berbentuk Sapi jantan.
C. Gua
Parat
Goa Parat adalah goa yang paling
menarik di antara gua-gua yang ada. selain jalurnya yang paling panjang, banyak
cerita menarik di dalamnya. Di pintu gua ada tempat petilasan (tempat menyepi)
Syekh Ahmad, salah seorang penyebar Islam di daerang pangandaran. Karena unik,
batu ini jadi sasaran foto pengunjung. apalagi disebut pengunjung, bagi yang
mengusapnya akan digampangkan jodohnya. saya termasuk yang mengusapnya biar
gampang jodohnya. jodoh rejeki maksudnya. Sayangnya karena sering dipegang
stalagtit dan stalagmit di gua-gua pangandaran itu menghitam.
Di ujung Gua Parat terdapat sumber
mata air yang sudah kering. biasanya airnya diambil oleh pengunjung untuk
mengharapkan keberkahannya. Ah kenapa di musim penghujang begini airnya kering,
kalau mengalir kan jadi eksotik. terlepas dari berkah atau tidaknya, aliran air
di gua sangat menarik saya. Gua ini juga dipakai syuting film Mak lampir.
sehingga sering juga mitosnya dikaitkan kepada Mak lampir itu. maka ada juga
batu yang berlubang tengahnya karena tetesan air. Orang menyebut batu itu
sebagai kaca benggala mak lampir. Untuk urusan mitos, segala hal sah-sah saja.
Legenda Gua Parat
Menurut cerita gua ini dahulunya
merupakan untuk bertapa dan bersemedi oleh beberapa Pangeran dari Mesir yaitu
Pengeran Kesepuluh (Syech Ahmad), Pangeran Kanoman (Syech Muhammad), Pangeran Maja
Agung dan Pangeran Raja Sumende. Pangeran Maja Agung mempunyai istri empat yang
salah satu istrinya bernama Dewi Cimilar Putri Jin, mempunyai seorang Putri
bernama Dewi Ranggasmara.
Pangeran Pangeran Batara Sumenda
adalah kakak dari Pangeran Maja Agung. Pada suatu hari Pangeran Maja Agung
memanggil kedua putranya Pangeran Ahmad dan Pangeran Muhammad untuk memberikan
tugas untuk mengislamkan daerah Ciamis Selatan. Pangeran Maja Agung percaya
bahwa kedua anaknya dapat menjalankan tugasnya karena mereka mempunyai
kesaktian dari sepuluh jimat yang disebut Konco Kaliman. Adik tirinya yang
bernama Dewi Ranggasmara pernah meracuni kedua kakaknya karena menginginkan
jimat, akan tetapi perbuatannya segera diketahui. Sebagai pembalasannya
kakaknya hendak memperkosa adiknya tetapi hal itu tidak sempat dilakukan karena
sempat diketahui oleh penakawannya.
Pada hari yang telah ditentukan
Pangeran Ahmad dan Muhammad pergi untuk menjalankan tugasnya akan tetapi
Pangeran Maja Agung tidak mendapat berita tentang putranya. Kemudian mengutus
kakaknya Pangeran Raja Sumenda untuk mencarinya. Pangeran Raja Sumenda pergi
sendirian dari Mesir, beliau mendengar suara yang memberitahukan bahwa kedua
keponakannya ada dalam sebuah gua. Setelah
ketemu kemudian melapor kepada Raja Maja Agung, tidak lama kemudian beliau
menyusul dan bersama-sama bersemedi di gua ini yang sekarang diberi nama Gua
Keramat. Didalam gua ini terdapat dua kuburan yang bukan sebenarnya, hanya
sebagai tanda saja bahwa ditempat inilah syech Ahmad dan Muhamad menghilang
(tilem).
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Demikianlah pembahasan tentang goa
jepang, batu kalde dan goa parat. Semoga bermanfaat dan dapat menambah ilmu
pengetahuan kita serta dapat melestarikan dan menjaga peninggalan-peninggalan
tersebut agar dapat dinikmati pada generasi mendatang.
B.
Saran
Dengan
penulisan makalah ini, diharapkan para pembaca mengetahui tentang daerah
pangandaran, serta dapat menjaga kelestarian yang ada di wisata alam
Pangandaran.
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar