Kamis, 12 Oktober 2017

makalah Sosioantropologi Biogeografi jawa barat



KATA PENGANTAR


            Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) berbentuk makalah dengan tepat waktu.
            Makalah ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran tentang karakteristik biogeografi dan sosioantropologi wilayah.
Dalam penyajian makalah ini disadari banyak kelemahan dan kekurangan baik keterbatasan kemampuan maupun pengetahuan. Untuk itu segala saran dan kritik guna perbaikan dan penyempurnaannya penulis terima dengan segala senang hati. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.




Parigi, 05 Agustus 2016



Penulis









DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR .............................................................................                 1
DAFTAR ISI ............................................................................................                 2
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................                 3
A. Latar Belakang .........................................................................                 3
B. Rumusan Masalah.....................................................................                 3
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................                 4
A.  Biogeografi jawa barat.............................................................                 4
B. Sosioantropologi jawa barat......................................................                 5
C. Sejarah Singkat Jawa Barat.......................................................                 6
BAB III KESIMPULAN .........................................................................                 9
DAFTAR PUSTAKA................................................................................                10
















BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Biogeografi adalah ilmu yang mempelajari tentang penyebaran organism dimuka bumi.sedangkan ilmu sosioantropologi adalah perpaduan antara dua ilmu yaitu ilmu sosiologi dengan ilmu antropologi.dengan gabungan pengertiannya yaitu ilmu yang meneliti bagaimana terjadinya suatu bangsa dengan kebudayaan yang dibentuknya.
Pada awalnya, konsep biogeografi banyak mendapat kritik karena ekosistem dan faktor manusia dengan aktivitasnya terhadap terjadinya pola distribusi tumbuhan dan hewan tersebut.karena itu, dalam perkembangan biogeografi mulai menyentuh faktor-faktor ekosistem dan kegiatan kegiatan manusia untuk memahami pola distribusi organisme makhluk hidup (tumbuhan dan hewan) dalam suatu lingkungan biografi pada masa lalu dan pada saat ini.

B.    Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas maka pemakalah dapat mengambil rumusan masalah yang akan dibatasi dan dibahas menurut pembagian dibawah ini :
1.    Apa yang dimaksud dengan Biogeografi dan Sosioantropologi?
2.    Bagaimana kondisi geografis di Provinsi Jawa Barat?
3.    Bagaimana keadaan Biogeografi dan Sosioantropologi di Jawa Barat?
4. Bagaimana Sejarah Jawa Barat ?











BAB II
PEMBAHASAN


Biogeografi adalah Penyebaran tumbuh-tumbuhan dan binatang secara geografis di muka bumi. Sosioantropologi adalah suatu ilmu yang mengkaji sifat-sifat dan hubungan antar masyarakat serta kebudayaannya.
A.  Biogeografi jawa barat
Pada awalnya konsep biogeografi banyak mendapatkan kritik karena jarang sekali menyentuh faktor-faktor lingkungan alam lainnya dalam satu ekosistem dan faktor manusia dengan aktivitasnya terhadap terjadinya pola distribusi tumbuhan dan hewan tersebut. Hal ini kemudian dipandang sebagai satu kelemahan mendasar dari konsep biogeografi. Karena itu, dalam perkembangan selanjut­nya biogeografi mulai menyentuh faktor-faktor ekosistem dan kegiatan-kegiatan manusia untuk memahami pola distribusi organisme mahluk hidup (tumbuhan dan hewan) dalam suatu lingkungan geografi pada masa lalu dan pada saat ini. Bersamaan dengan perkembangan tersebut kemudian muncul istilah baru yang dikenal sebagai konsep Bioregion.
Kondisi Geografis
Provinsi Jawa Barat secara geografis terletak di antara 5°50' - 7°50' LS dan 104°48' - 104°48 BT. Luas wilayah Provinsi Jawa Barat Barat pada tahun 2008 adalah 34.816,96 Km2, terdiri atas 16 wilayah kabupaten dan 9 wilayah kota. Secara administrasi batas- batas Provinsi Jawa Barat adalah sebagai berikut :
Ă¾  Utara : Laut Jawa                                                              
Ă¾  Timur : Jawa Tengah
Ă¾  Selatan : Samudra Hindia
Ă¾  Barat : DKI Jakarta dan Provinsi Banten
Sebagian besar wilayah kabupaten / kota di Jawa Barat berbatasan dengan laut,sehingga Wilayah Jawa Barat memiliki garis pantai cukup panjang, yaitu 755,83 Km. Jawa Barat memiliki ikl im tropis, selama ini suhu terendah tercatat 9o Celcius yaitu di Puncak Gunung Pangrango dan suhu tertinggi tercatat 34o Celcius di daerah pantai utara. Tetapi pada bulan Oktober 2008 yang baru saja berlalu, suhu di Jawa Barat sempat  mencapai 35o Celcius selama 3 - 4 pekan lamanya yang hampir merata dialami oleh seluruh daerah di Jawa Barat. Curah hujan rata-rata tahunan di Jawa Barat mencapai 2.000 mm/tahun, namun di beberapa daerah pegunungan bisa mencapai 3.000 - 5.000 mm/tahun.

B. Sosioantropologi jawa barat
            Sumber daya alam cukup melimpah, pada tahun 2006 memiliki lahan sawah beririgasi Teknis seluas 380.996ha,sawah beririgasi ½ tekhnis 116.443ha,dan sawah beririgasi non teknis seluas 428.461ha. total saluran irigasi di jawa barat sepanjang 9.488.623 km ,sawah-sawah inilah yang pada tahhun 2006 menghasilkan 9.418.882 ton padi,terdiri atas 9.103.800 ton padi di sawah dan 315082 ton padi ladang.
Diantara tanaman palawija,pada 2006 ketela menempati urutan pertama,produksi palawija mencapai 2.044.674 ton ,dengan produktifitas 1729,28 kwintal/ha sedangkan luas tanaman terluas adalah untuk komuditas jagung yang mencapai 148.505 ha ,jawa barat juga menghasilkan hortikultura trdiri dari 2.938.624 ton sayur mayur, 3.193.744 ton buah-buahan dan 159.871 ton tanaman obat.
            Hutan di jawa barat mencapai 764.387 ha/ 20,62% dari total luas propinsi, terdiri dari hutan produksi, hutan lindung dan hutan konserpasi. Disektor perikanan komoditas unggulan adalah ikan mas,lele,nnila,bandeng,udang windu,kerang hijau ,gurame patin dan rumput laut.di bidang peternakan,sapi perah,domba,ayam guras dan itik adalah kemoditas unggulan di jawa barat dalam memaksimalkan sekttor peternakan nya jawa barat membagikawasan pengembangan andalan peternakan ke dalam 3 wilayah yaitu :
a.     Jawa barat bagian utara untuk peternakan itik.
b.     Jawa barat bagian tengah untuk sapi perah,ayam ras dan domba serta
c.     Jawa barat bagian selatan untuk domba dan nasi potong.
Propinsi ini memiliki obyek unggulan di bidang perkebunan antara lain ; cengkeh,karet,kelapa,karet,kakao,tembakau dan kopi merupakan komoditas unggulan jawa barat. Juga menghasikan produksi tambahan unggulan antara lain zeolit,bentonit,pasir besi,semen ponjolan,felspar dan barn permata atau gemes toon.
            Di jawa barat terdapat 3882 spesies tumbuhan berbunga dan tumbuhan paku asli.jawa barat dan 258 jeniis yang dimasukan dari luar jawa barat,juga terdapat banyak jenis pohon antara lain ; jati,rasa mala,kepuh,jamuju,bayur,puspa,kosambi dan lain-lain.



Tipe-tipe vegetasi yang ada di jawa barat menurut van steenis adalah :
  1. Vegetasi litoral
  2. Hutan bakau
  3. Formasi pantai
  4. Hutan rawa dataran rendah
  5. Hutan hujan dataran rendah dan perbukitan
  6. Hutan hujan pegunungan
  7. Danau dan rawa pegunungan
  8. Vegetasi sub alpin, di atas 2400 m dpl

C. Sejarah Singkat Jawa Barat
Jawa Barat adalah sebuah provinsi di Indonesia. Ibu kotanya berada di Kota Bandung. Perkembangan Sejarah menunjukkan bahwa Provinsi Jawa Barat merupakan Provinsi yang pertama dibentuk di wilayah Indonesia (staatblad Nomor : 378). Provinsi Jawa Barat dibentuk berdasarkan UU No.11 Tahun 1950, tentang Pembentukan Provinsi Jawa Barat. Jawa Barat merupakan provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak di Indonesia. Bagian barat laut provinsi Jawa Barat berbatasan langsung dengan Daerah Khusus Ibukota Jakarta, ibu kota negara Indonesia. Pada tahun 2000, Provinsi Jawa Barat dimekarkan dengan berdirinya Provinsi Banten, yang berada di bagian barat. Saat ini terdapat wacana untuk mengubah nama Provinsi Jawa Barat menjadi Provinsi Pasundan, dengan memperhatikan aspek historis wilayah ini. Namun hal ini mendapatkan penentangan dari wilayah Jawa Barat lainnya seperti Cirebon dimana tokoh masyarakat asal Cirebon menyatakan bahwa jika nama Jawa Barat diganti dengan nama Pasundan seperti yang berusaha digulirkan oleh Bapak Soeria Kartalegawa tahun 1947 di Bandung maka Cirebon akan segera memisahkan diri dari Jawa Barat, karena nama "Pasundan" berarti (Tanah Sunda) dinilai tidak merepresentasikan keberagaman Jawa Barat yang sejak dahulu telah dihuni juga oleh Suku Betawi dan Suku Cirebon serta telah dikuatkan dengan keberadaan Peraturan Daerah (Perda) Jawa Barat No. 5 Tahun 2003 yang mengakui adanya tiga suku asli di Jawa Barat yaitu Suku Betawi yang berbahasaMelayu dialek Betawi, Suku Sunda yang berbahasa Sunda dan Suku Cirebon yang berbahasa Bahasa Cirebon (dengan keberagaman dialeknya).

Sejarah
Temuan arkeologi di Anyer menunjukkan adanya budaya logam perunggu dan besi sejak sebelum milenium pertama. Gerabah tanah liat prasejarah zaman Buni (Bekasi kuno) dapat ditemukan merentang dari Anyer sampai Cirebon.Jawa Barat pada abad ke-5 merupakan bagian dari Kerajaan Tarumanagara. Prasasti peninggalan Kerajaan Tarumanagara banyak tersebar di Jawa Barat. Ada tujuh prasasti yang ditulis dalam aksara Wengi (yang digunkan dalam masa Palawa India) dan bahasa Sansakerta yang sebagian besar menceritakan para raja Tarumanagara.
Setelah runtuhnya kerajaan Tarumanagara, kekuasaan di bagian barat Pulau Jawa dari Ujung Kulon sampai Kali Serayu dilanjutkan oleh Kerajaan Sunda. Salah satu prasasti dari zaman Kerajaan Sunda adalah prasasti Kebon Kopi II yang berasal dari tahun 932. Kerajaan sunda beribukota di Pakuan Pajajaran (sekarang kota Bogor).
Pada abad ke-16, Kesultanan Demak tumbuh menjadi saingan ekonomi dan politik Kerajaan Sunda. Pelabuhan Cerbon (kelak menjadi Kota Cirebon) lepas dari Kerajaan Sunda karena pengaruh Kesultanan Demak. Pelabuhan ini kemudian tumbuh menjadi Kesultanan Cirebon yang memisahkan diri dari Kerajaan Sunda. Pelabuhan Banten juga lepas ke tangan Kesultanan Cirebon dan kemudian tumbuh menjadi Kesultanan Banten.
Untuk menghadapi ancaman ini, Sri Baduga Maharaja, raja Sunda saat itu, meminta putranya, Surawisesa untuk membuat perjanjian pertahanan keamanan dengan orang Portugis di Malaka untuk mencegah jatuhnya pelabuhan utama, yaitu Sunda Kalapa, kepada Kesultanan Cirebon dan Kesultanan Demak. Pada saat Surawisesa menjadi raja Sunda, dengan gelar Prabu Surawisesa Jayaperkosa, dibuatlah perjanjian pertahanan keamanan Sunda-Portugis, yang ditandai dengan Prasasti Perjanjian Sunda-Portugal, ditandatangani dalam tahun 1512. Sebagai imbalannya, Portugis diberi akses untuk membangun benteng dan gudang di Sunda Kalapa serta akses untuk perdagangan di sana. Untuk merealisasikan perjanjian pertahanan keamanan tersebut, pada tahun 1522 didirikan suatu monumen batu yang disebut padrĂ£o di tepi Ci Liwung.
Meskipun perjanjian pertahanan keamanan dengan Portugis telah dibuat, pelaksanaannya tidak dapat terwujud karena pada tahun 1527 pasukan aliansi Cirebon - Demak, dibawah pimpinan Fatahilah atau Paletehan, menyerang dan menaklukkan pelabuhan Sunda Kalapa. Perang antara Kerajaan Sunda dan aliansi Cirebon - Demak berlangsung lima tahun sampai akhirnya pada tahun 1531 dibuat suatu perjanjian damai antara Prabu Surawisesa dengan Sunan Gunung Jati dari Kesultanan Cirebon.

Dari tahun 1567 sampai 1579, dibawah pimpinan Raja Mulya, alias Prabu Surya Kencana, Kerajaan Sunda mengalami kemunduran besar dibawah tekanan Kesultanan Banten. Setelah tahun 1576, kerajaan Sunda tidak dapat mempertahankan Pakuan Pajajaran, ibu kota Kerajaan Sunda, dan akhirnya jatuh ke tangan Kesultanan Banten. Zaman pemerintahan Kesultanan Banten, wilayah Priangan (Jawa Barat bagian tenggara) jatuh ke tangan Kesultanan Mataram.
Jawa Barat sebagai pengertian administratif mulai digunakan pada tahun 1925 ketika Pemerintah Hindia Belanda membentuk Provinsi Jawa Barat. Pembentukan provinsi itu sebagai pelaksanaanBestuurshervormingwet tahun 1922, yang membagi Hindia Belanda atas kesatuan-kesatuan daerah provinsi. Sebelum tahun 1925, digunakan istilah Soendalanden (Tatar Soenda) atau Pasoendan, sebagai istilah geografi untuk menyebut bagian Pulau Jawa di sebelah barat Sungai Cilosari dan Citanduy yang sebagian besar dihuni oleh penduduk yang menggunakan bahasa Sunda sebagai bahasa ibu.
Pada 17 Agustus 1945, Jawa Barat bergabung menjadi bagian dari Republik Indonesia. Pada tanggal 27 Desember 1949 Jawa Barat menjadi Negara Pasundan yang merupakan salah satu negara bagian dari Republik Indonesia Serikat sebagai hasil kesepakatan tiga pihak dalam Konferensi Meja Bundar: Republik Indonesia, Bijeenkomst voor Federaal Overleg (BFO), dan Belanda. Kesepakatan ini disaksikan juga oleh United Nations Commission for Indonesia (UNCI) sebagai perwakilan PBB. Jawa Barat kembali bergabung dengan Republik Indonesia pada tahun 1950.












BAB III
KESIMPULAN


Biogeografi adalah Penyebaran tumbuh-tumbuhan dan binatang secara geografis di muka bumi. Sosioantropologi adalah suatu ilmu yang mengkaji sifat-sifat dan hubungan antar masyarakat serta kebudayaannya.
Hal ini kemudian dipandang sebagai satu kelemahan mendasar dari konsep biogeografi. Karena itu, dalam perkembangan selanjut­nya biogeografi mulai menyentuh faktor-faktor ekosistem dan kegiatan-kegiatan manusia untuk memahami pola distribusi organisme mahluk hidup (tumbuhan dan hewan) dalam suatu lingkungan geografi pada masa lalu dan pada saat ini. Bersamaan dengan perkembangan tersebut kemudian muncul istilah baru yang dikenal sebagai konsep Bioregion.















DAFTAR PUSTAKA

http://pengetahuansmanic.blogspot.co.id/2011/11/biogeografi-dan-sosioantropologi.html



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MAKALAH PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN DASAR TENAGA KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS SDM

  MAKALAH PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN DASAR TENAGA KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS SDM Disusun untuk memenuhi Tugas Mata kuliah Eko...