KATA
PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
karena telah dapat menyelesaikan Karya Ilmiah ini tepat waktu yang disusun
untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia tentang “LINGKUNGAN HIDUP”.
Penulis tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Karya Ilmiah ini. Karena Karya
Ilmiah ini masih jauh dari sempurna maka penulis mengharapkan kritik dan saran
dari semua pembaca demi perbaikan Karya Ilmiah ini dikemudian hari.
Semoga Karya Ilmiah ini dapat menambah pengetahuan kita
semua dan bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan.
Parigi, Mei 2019
Penulis
ABSTRAK
Lingkungan
hidup merupakan akumulasi dari interaksi berbagai faktor yang terkandung dalam
lingkungan biotik dan abiotik. Lingkungan biotik merupakan kesatuan makhluk
hidup, seperti mikroorganisme, manusia, tumbuhan, dan hewan. Adapun lingkungan
abiotik merupakan kondisi yang terdapat di lingkungan sekitar berupa benda
mati, seperti mineral, batuan, tanah, air dan udara.
Dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun
1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup disebutkan bahwa lingkungan hidup
adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup,
termasuk manusia dan perilakunya, yang memengaruhi kelangsungan peri kehidupan
dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.
Upaya
pelestarian lingkungan hidup merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah
dan masyarakat. Berkaitan dengan hal tersebut, pemerintah telah mengeluarkan
peraturan yang berkaitan dengan pengaturan dan pengelolaan lingkungan hidup,
yaitu Undang- Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Undang-undang tersebut kemudian dijabarkan lebih lanjut dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 mengenai Analisis Dampak Lingkungan, PP No. 19
Tahun 1999 mengenai Pengendalian Pencemaran Danau atau Perusakan Laut, dan
Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................... i
ABSTRAK…………………………………………………………………… ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii
BAB I.
PENDAHULUAN ………………………………………………….. 1
A. Latar
Belakang............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah....................................................................... 1
C. Tujuan Penulis............................................................................. 2
BAB II. PEMBAHASAN .............................................................................. 3
A. Definisi
Lingkungan Hidup ....................................................... 3
B. Unsur-unsur Lingkungan Hidup ................................................ 3
C. Urgensi Lingkungan Hidup Bagi Kehidupan............................. 4
D. Bentuk
Kerusakan Lingkungan Hidup dan Faktor Penyebabnya 5
E. Upaya Melestarikan Lingkungan Hidup..................................... 9
BAB III.
PENUTUP ...................................................................................... 10
A. Kesimpulan.................................................................................. 10
B. Saran .......................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Lazimnya
manusia bergantung pada bagaimana keadaan lingkungan di sekitarnya yaitu sumber
daya alam yang dapat menunjang kehidupan sehari-hari. Sumber daya alam tersebut
yang utama bagi manusia adalah tanah, air, dan udara. Tanah merupakan tempat
manusia untuk melakukan berbagai kegiatan. Air sangat diperlukan oleh manusia
sebagai komponen tubuh manusia yang terbesar. Untuk menjaga keseimbangan, air
sangat dibutuhkan dengan jumlah yang cukup banyak dan memiliki kualitas yang
baik. Selain itu, udara merupakan sumber oksigen yang alami bagi pernafasan
manusia. Lingkungan yang sehat akan terwujud apabila manusia dan lingkungannya
dalam kondisi yang baik. Lingkungan hidup di Indonesia perlu ditangani
disebabkan adanya sejumlah faktor yang mempengaruhinya, salah satunya yaitu
mengenai keadaan lingkungan hidup seperti kemerosotan atau degradasi yang
terjadi di berbagai daerah. Komponen lingkungan hidup secara garis besar
terbagi tiga kelompok, yaitu kelompok biotik (flora dan fauna darat dan air),
kelompok abiotik (sawah, air dan udara) dan kelompok kultur (ekonomi, sosial,
budaya dan kesehatan masyarakat).
B. Rumusan
Masalah
1.
Apa
definisi lingkungan hidup?
2.
Apa
saja unsur-unsur lingkungan hidup?
3.
Mengapa
lingkungan hidup sangat urgen bagi kehidupan manusia?
4.
Apa
bentuk-bentuk kerusakan lingkungan hidup dan penyebabnya?
5.
Bagaimana
upaya melestarikan lingkungan hidup?
C. Tujuan
Penulisan
Adapun tujuan yang ingin dicapai
dari makalah ini adalah :
1.
Mengetahui
definisi lingkungan hidup.
2.
Mengetahui
unsur-unsur lingkungan hidup.
3.
Memahami
urgensi lingkungan bagi kehidupan manusia.
4.
Mengetahui
bentuk-bentuk kerusakan lingkungan dan penyebabnya.
5.
Mengetahui
upaya pelestarian Lingkungan Hidup.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Lingkungan Hidup
Lingkungan
hidup menjadi bagian mutlak dalam kehidupan manusia. Dengan kata lain,
lingkungan hidup tidak terlepas dari kehidupan manusia. Istilah lingkungan
hidup yang dalam bahasa Inggris disebut environment, dalam bahasa Belanda
disebut Millieu, sedangkan dalam bahasa Perancis disebut dengan I'environment.
B. Unsur-unsur Lingkungan Hidup
Istilah
lingkungan hidup sering digunakan untuk menyebutkan segala sesuatu yang
berpengaruh terhadap kelangsungan hidup segenap makhluk hidup di bumi.
Berdasarkan UU No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan
semua benda dan kesatuan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan
perilakunya serta makhluk hidup lainnya.
Unsur-unsur
lingkungan hidup terbagi tiga, yaitu:
1. Unsur Hayati (Biotik); yakni unsur
lingkungan hidup yang terdiri dari makhluk hidup, seperti manusia, hewan,
tumbuh-tumbuhan, dan jasad renik. Jika kalian berada di kebun sekolah, sehingga
lingkungan hayatinya didominasi tumbuhan. Tetapi jika berada di dalam kelas,
maka lingkungan hayati yang dominan adalah teman-teman atau sesama manusia.
2. Unsur Sosial Budaya; yakni
lingkungan sosial dan budaya yang dibuat manusia yang merupakan sistem nilai,
gagasan, dan keyakinan dalam perilaku sebagai makhluk sosial. Kehidupan
masyarakat dapat mencapai keteraturan berkat adanya sistem nilai dan norma yang
diakui dan ditaati oleh segenap anggota masyarakat.
3. Unsur Fisik (Abiotik); yaitu unsur
lingkungan hidup yang terdiri dari benda-benda tidak hidup, seperti tanah, air,
udara, iklim, dan lain-lain. Keberadaan lingkungan fisik sangat besar
peranannya bagi kelangsungan hidup segenap kehidupan di bumi. Bayangkan, apa
yang terjadi jika air tak ada lagi di muka bumi atau udara yang dipenuhi asap?
Tentu saja kehidupan di muka bumi tidak akan berlangsung secara wajar. Akan
terjadi bencana kekeringan, banyak hewan dan tumbuhan mati, perubahan musim
yang tidak teratur, munculnya berbagai penyakit, dll.
C. Urgensi Lingkungan Hidup Bagi
Kehidupan
1. Urgensi Lingkungan sebagai tempat
tinggal
Tiap-tiap
makhluk hidup akan bertempat tinggal di dalam lingkungan tempat mereka berada.
Makhluk hidup akan selalu berkelompok dengan jenisnya masing-masing. Dalam hal
ini makhluk hidup dalam lingkungan ada yang hidup sebagai individu, populasi,
komunitas atau ekosistem tertentu.
2. Urgensi Lingkungan sebagai tempat
mencari makan.
Keseimbangan
lingkungan atau ekosistem akan terjadi jika rantai makanan, jaring makanan, dan
piramida makanan tepat. Hakekatnya tiap komponen dalam lingkunga hidup dapat
dikatakan sebagai “ satu untuk yang lain’. Contoh rumput dimakan rusa dan rusa
dimakan harimau dan seterusnya.
3. Urgensi Lingkungan sebagai Tempat
Berlangsungnya Aktivitas
Kehidupan
manusia diwarnai oleh berbagai aktivitas yang bertujuan memenuhi kebutuhan bagi
hidupnya. Sehubungan dengan itulah terjalin interaksi sosial yang menunjukkan
ketergantungan antar sesama manusia. Melalui proses interaksi sosial manusia
mampu mencapai kesejahteraan bagi hidupnya.
4. Urgensi Lingkungan sebagai
Wahana/Tempat bagi Kelanjutan
Kejadian
tumpahnya minyak mentah di laut lepas akibat kebocoran kapal tanker, merupakan
salah satu berita buruk bagi pola kehidupan di laut. Demikian pula kasus
kebakaran hutan di Kalimantan dan Sumatra yang membawa dampak tercemarnya udara
dan ancaman bagi kelangsungan hidup masyarakat di sekitarnya. Keadaan tersebut
menunjukkan bahwa kelangsungan hidup seluruh organisme di bumi ini sangat
tergantung pada kondisi lingkungannya.
D. Bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup
dan Faktor Penyebabnya
Lingkungan
hidup mempunyai keterbatasan, baik dalam hal kualitas maupun kuantitasnya.
Dengan kata lain, lingkungan hidup dapat mengalami penurunan kualitas dan
penurunan kuantitas. Penurunan kualitas dan kuantitas lingkungan ini menyebabkan
kondisi lingkungan kurang atau tidak dapat berfungsi lagi untuk mendukung
kehidupan makhluk hidup yang ada di dalamnya. Kerusakan lingkungan hidup dapat
disebabkan oleh beberapa faktor. Berdasarkan penyebabnya, kerusakan lingkungan
dapat dikarenakan proses alam dan karena aktivitas manusia.
1.
Kerusakan
Lingkungan Akibat Proses Alam
•
Letusan
Gunung Api; menyemburkan lava, lahar, material-material padat berbagai bentuk
dan ukuran, uap panas, serta debu-debu vulkanis disertai dengan adanya gempa
bumi lokal yang disebut dengan gempa vulkanik. Aliran lava dan uap panas dapat
mematikan semua bentuk kehidupan yang dilaluinya, sedangkan aliran lahar dingin
dapat menghanyutkan lapisan permukaan tanah dan menimbulkan longsor lahan.
•
Gempa
Bumi; makin besar kekuatan gempa kerusakan yang ditimbulkannya semakin parah di
muka bumi. Gempa bumi menyebabkan bangunan-bangunan retak atau hancur, struktur
batuan rusak, aliran-aliran sungai bawah tanah terputus, jaringan pipa dan
saluran bawah tanah rusak, dan lain-lain. Jika kekuatan gempa bumi melanda
lautan, maka akan menimbulkan tsunami, yaitu arus gelombang pasang air laut
yang menghempas daratan dengan kecepatan yang sangat tinggi.
•
Banjir;
merupakan gejala alam murni jika kondisi alam memang mempengaruhinya, misalnya
hujan terus menerus terjadi di daerah basin, dataran rendah, atau di
lembah-lembah sungai.
•
Tanah
Longsor; dapat terjadi akibat proses alam ataupun karena dampak kecerobohan
manusia. Bencana alam ini dapat merusak struktur tanah, merusak lahan pertanian,
pemukiman, sarana dan prasarana penduduk serta berbagai bangunan lainnya.
Peristiwa tanah longsor pada umumnya melanda beberapa wilayah Indonesia yang
memiliki topografi agak miring atau berlereng curam.
•
Kemarau
Panjang; penyimpangan iklim yang terjadi di suatu daerah sehingga musim kemarau
terjadi lebih lama dari biasanya. Bencana ini menimbulkan banyak kerugian,
seperti mengeringnya sungai dan sumber-sumber air, munculnya titik-titik api
penyebab kebakaran hutan, dan menggagalkan berbagai upaya pertanian yang
diusahakan penduduk.
•
Badai
atau Angin Topan ; Bencana alam ini pada umumnya merusakkan berbagai tumbuhan,
memorakporandakan berbagai bangunan, sarana infrastruktur dan dapat
membahayakan penerbangan. Badai atau angin topan sering melanda beberapa daerah
tropis di dunia termasuk Indonesia. Beberapa daerah di Indonesia pernah dilanda
gejala alam ini. Salah satu contoh adalah angin topan yang melanda beberapa
daerah di Yogyakarta dan Jawa Tengah.
2. Kerusakan Lingkungan Hidup karena Aktivitas
Manusia
a. Pencemaran Lingkungan
Pencemaran
disebut juga dengan polusi, terjadi karena masuknya bahan-bahan pencemar
(polutan) yang dapat mengganggu keseimbangan lingkungan. Bahan-bahan pencemar
tersebut pada umumnya merupakan efek samping dari aktivitas manusia dalam
pembangunan. Berdasarkan jenisnya, pencemaran dapat dibagi menjadi empat, yaitu
:
1.
Pencemaran
Udara; ditimbulkan oleh ulah manusia antara lain, disebabkan oleh asap sisa
hasil pembakaran, khususnya bahan bakar fosil (minyak dan batu bara) yang
ditimbulkan oleh kendaraan bermotor, mesin-mesin pabrik, dan mesin-mesin
pesawat terbang atau roket. Dampak yang ditimbulkan dari pencemaran udara,
antara lain, berkurangnya kadar oksigen (O2) di udara, menipisnya lapisan ozon
(O3), dan bila bersenyawa dengan air hujan akan menimbulkan hujan asam yang
dapat merusak dan mencemari air, tanah, atau tumbuhan. Akibat yang ditimbulkan
oleh pencemaran udara, antara lain: Terganggunya kesehatan manusia, misalnya
batuk, bronkhitis, emfisema, dan penyakit pernapasan lainnya, rusaknya bangunan
karena pelapukan, korosi pada logam, dan memudarnya warna cat, terganggunya
pertumbuhan tanaman, misalnya menguningnya daun atau kerdilnya tanaman akibat
konsentrasi gas SO2 yang tinggi di udara, adanya peristiwa efek rumah kaca yang
dapat menaikkan suhu udara secara global serta dapat mengubah pola iklim bumi
dan mencairkan es di kutub dan terjadinya hujan asam yang disebabkan oleh
pencemaran oksida nitrogen.
2.
Pencemaran
Tanah; disebabkan karena sampah plastik ataupun sampah anorganik lain yang
tidak dapat diuraikan di dalam tanah. Pencemaran tanah juga dapat disebabkan
oleh penggunaan pupuk atau obat-obatan kimia yang digunakan secara berlebihan
dalam pertanian, sehingga tanah kelebihan zat-zat tertentu yang justru dapat
menjadi racun bagi tanaman. Dampak rusaknya ekosistem tanah adalah semakin
berkurangnya tingkat kesuburan tanah sehingga lambat laun tanah tersebut akan
menjadi tanah kritis yang tidak dapat diolah atau dimanfaatkan.
3.
Pencemaran
Air; terjadi karena masuknya zat-zat polutan yang tidak dapat diuraikan dalam
air, seperti deterjen, pestisida, minyak, dan berbagai bahan kimia lainnya,
selain itu, tersumbatnya aliran sungai oleh tumpukan sampah juga dapat
menimbulkan polusi atau pencemaran. Dampak yang ditimbulkan dari pencemaran air
adalah rusaknya ekosistem perairan, seperti sungai, danau atau waduk,
tercemarnya air tanah, air permukaan, dan air laut. Akibat yang ditimbulkan
oleh pencemaran air antara lain : Terganggunya kehidupan organisme air karena
berkurangnya kandungan oksigen, Terjadinya ledakan populasi ganggang dan
tumbuhan air (eutrofikasi), Pendangkalan dasar perairan, Punahnya biota air,
misal ikan, yuyu, udang, dan serangga air, Munculnya banjir akibat got tersumbat
sampah, dan menjalarnya wabah muntaber.
4.
Pencemaran
Suara; menimbulkan efek psikologis dan kesehatan bagi manusia, antara lain,
meningkatkan detak jantung, penurunan pendengaran karena kebisingan (noise
induced hearing damaged), susah tidur, meningkatkan tekanan darah, dan dapat
menimbulkan stres. Pencemaran suara adalah tingkat kebisingan yang memiliki
kekuatan > 80 desibel. Pencemaran suara dapat ditimbulkan dari suara
kendaraan bermotor, mesin-mesin pabrik, mesin kereta api, mesin jet pesawat,
dan instrumen musik.
b. Degradasi Lahan
Degradasi
lahan merupakan bentuk kerusakan lingkungan akibat pemanfaatan lingkungan oleh
manusia yang tidak peduli dengan keseimbangan lingkungan. Bentuk degradasi
lahan seperti:
1. Lahan kritis. Terjadi karena praktik
ladang berpindah ataupun karena eksploitasi penambangan yang besar-besaran.
2. Kerusakan ekosistem laut. Terjadi
karena eksploitasi hasil-hasil laut secara besar-besaran, misalnya menangkap
ikan dengan menggunakan jala pukat, penggunaan bom, atau menggunakan racun
untuk menangkap ikan atau terumbu karang. Rusaknya terumbu karang berarti
rusaknya habitat ikan, sehingga kekayaan ikan dan hewan laut lain di suatu
daerah dapat berkurang bahkan punah.
3. Kerusakan hutan. Terjadi umumnya
karena ulah manusia seperti penebangan liar, kebakaran hutan, dan praktik
peladangan berpindah. Kerugian yang ditimbulkannya misalnya punahnya habitat
hewan dan tumbuhan, keringnya mata air, serta dapat menimbulkan bahaya tanah
longsor dan banjir.
E. Upaya Melestarikan Lingkungan Hidup
Upaya
melestarikan lingkungan hidup merupakan tanggung jawab kita sebagai manusia.
Dalam hal ini, usaha pelestarian lingkungan hidup tidak hanya merupakan
tanggung jawab pemerintah saja, namun menjadi tanggung jawab bersama antara
pemerintah dan masyarakat. Pada pelaksanaannya, pemerintah telah mengeluarkan
beberapa kebijakan yang dapat digunakan sebagai payung hukum bagi aparat
pemerintah dan masyarakat dalam bertindak untuk melestarikan lingkungan hidup.
Sementara
itu, sebagai seorang pelajar atau mahasiswa, ada beberapa hal yang dapat kalian
lakukan sebagai bentuk upaya pelestarian lingkungan hidup, antara lain sebagai
berikut:
a. Menghemat penggunaan listrik, air,
dan BBM
b. Menghemat penggunaan kertas dan
pensil
c. Membuang sampah pada tempatnya
d. Memanfaatkan barang-barang hasil
daur ulang,
e. Menanam dan merawat pohon di sekitar
lingkungan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Lingkungan
hidup sebagai bagian yang mutlak dari kehidupan manusia memiliki tiga unsur
penting yaitu Unsur hayati (biotik), Unsur Sosial budaya, dan Unsur Fisik
(abiotik). Urgensi lingkungan hidup bagi kehidupan manusia dapat sebagai tempat
tinggal, tempat mencari makan, tempat beraktivitas dan sebagai tempat hiburan.
Tetapi semuanya itu tidak dapat di lakukan jika lingkungan itu rusak, baik
faktor dari alam maupun faktor dari manusia sendiri. Untuk itu kita harus
melakukan berbagai upaya agar lingkungan kita bersih dan layak di tempati.
B. Saran
Diharapkan peran serta berbagai pihak untuk melestarikan
lingkungan sekitar, agar kita dapat memiliki lingkungan yang bersih dan layak
untuk di tempati.
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar