Minggu, 26 Mei 2019

MAKALAH ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami ucapkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang larutan elektrolit dan nonelektrolit.Terimakasih kepada ibu diah telah mengajarkan kami ilmu yang bermanfaat.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari ibu agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya, makalah yang telah disusun dapat bermanfaat untuk menambah ilmu dan wawasan untuk kami dan orang pembacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan dimasa depan.
                                                                                                           
                                                                                                                                                                                                                                                                        Parigi,22 Mei 2019




                                                            DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................. i
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................. 2
A.      Larutan Elektrolit dan Larutan Nonelektrolit....................................................... 2
1.      Larutan Elektrolit.................................................................................................. 2
a.       Larutan Elektrolit Kuat......................................................................................... 2
b.      Larutan Elektrolit Lemah...................................................................................... 3
2.      Larutan Non-Elektrolit.......................................................................................... 3
B.      Derajat Ionisasi..................................................................................................... 3
BAB III PENUTUP..................................................................................................... 5
1.      Simpulan................................................................................................................ 5
2.      Saran...................................................................................................................... 5



                                                BAB  I  PENDAHULUAN

Larutan adalah campuran homogen atau serba sama. Zat yang jumlahnya lebih sedikit di dalam laeutan di sebut zat terlarut (solute), sedangkan zat yang jumlahnya lebh banyak disebut pelarut (solven). Komposisi zat terlarut dan zat pelarut dalam larutan dinyatakan sebagai konsentrasi larutan . Sedangkan proses encampuran zat terlarut dan pelarut membentuk larutan disebut pelarut atau solvasi. Laeutan merupakan fase yang setiap hari ada di sekitar kita. Sesuatu sistem homogen yag mengandung dua atau lebih zat yang masing-masing komponenya tidak bisa dibedakan secara fisik disebut larutan, sedangkan suatu sistem yang heterogen disebut campuran. Biasanya istilah larutan dianggap sebagai cairan yang mengandung zat terlarut, misalnya padat atau gas dengan kata lain larutan tidak hanya terbatas pada caian saja
Komponen dari larutan terdiri dari dua jenis, pelarut atau terlarut, yang dapat dipertukarkan tergantung jumlahnya. Pelarut merupakan komponen yang utama yang terdapat dalam jumah yang banyak, sedangkan komponen minornya merupakan zat terlarut. Larutan terbentuk melalui pencampuran dua atau lebih zat murni molekulnya berintraksi langsung dalam keadaan tercampur.
Pada larutan atauun sistem dispersi, zat terlarut dapat berupa padatan, cairan atau gas. Bahkan bila zat terlarut adalah cairan, tidak ada kesulitan dalam membedakan peran pelarut dan zat terlarut bila kuantitas zat terlarut lebih kecil dari zat pelarut, sukar untuk memutuskan manakah pelarut atau zat pelarut.
Suatu zat dikatakan larutan jika campuran antara zat terlarut dan pelarutnya bersifat homogen. Artinya tidak terdapat batas antara komponennya, sehingga tidak dapat dibedakan lagi antara zat pelarut (air) dan terlarutnya. Beda halnya dengan kopi,masih terdapat perbedaan antara keduanya, wlaupun secara kasat mata  airnya sudah berubah warna menjadi hitam. Hal ini juga berlaku untuk campuran antara pasir dan air.


BAB II PEMBAHASAN

A.LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT
 1.LARUTAN ELEKTROLIT
Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan memberikan gejala berupa nyala lampu pada alat uji atau timbulnya gelembung gas dalam larutan. Larutan elektrolit mengandung partikel partikel bermuatan (kation dan anion). Larutan ini dapat bersumber dari senyawa ion (senyawa yang mempunyai ikatan ion) atau senyawa kovalen polar (senyawa yang mempunyai ikatan kovalen polar). Larutan elektrolit terbagi menjadi 2 yaitu :
a.Larutan Elektrolit Kuat
            larutan elektrolit kuat adalah yang dapat menghantarkan arus listrik dengan baik.Hal ini disebabkan karena zat terlarut dalam larutan akan terurai sempurna ( derajat ionisasi = 1 ) menjadi ion-ion.Oleh karena itu banyak ion yag dapat menghantarkan arus listrik, maka daya hantarnya kuat. Contoh larutan elektrolit kuat adalah larutan garam ( HCL ) dan air aki ( H2SO4).
Ciri-ciri Elektrolit Kuat:
·         Terionisasi sempurna
·         Menghantarkan arus listrik
·         Lampu menyala terang
·         Terdapat gelembung gas
b.Larutan Elektrolit Lemah
            Larutan elektrolit lemah adlah larutan yang dapat menghantarkan aruslistrik dengan lemah. Hal ini disebabkan karena zat terlarut terurai sebagian (derajat ionisasi = 0 < a < 1) menjadi ion ion sehingga dalam larutan hanya terdapat sedikit ion . Ionisasi sebagian menyebabkan di dalam larutan hanya terdapat sedikit ion. Ion-ion yang jumlahnya sedikit menyebabkan hantaran listrik menjadi tidak sekuat pada larutan elektrolit kuat. Contoh larutan elektrolit lemah adalah larutan amonia (NH3) dan larutan asam cuka (CH3COOH).
Ciri-ciri Elektrolit Lemah:
·         Terionisasi sebagian
·         Menghantarkan arus listrik
·         Lampu menyala redup
·         Terdapat gelembung gas

2.Larutan Non-Elektrolit
Larutan non-elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik dengan memberikan gejala berupa tidak ada gelembung udara dalam larutan atau lampu tidak menyala pada alat uji.Pda larutan non-elektrolit molekul-molekulnya tidak mengalami ionisasi sehingga tidak ada ion bermuatan yang dapat menghantarkan arus listrik ( derajat ionisasi = 0 ). Larutan non-elektrolit misalnya larutan urea dan glikosa.
Ciri-ciri Nn-elektrolit :
·         Tidak terionisasi
·         Tidak menghantarkan arus listrik
·         Lampu tidak menyala
B. Derajat Ionisasi
            Kekuatan larutan elektrolit dinyatakan dengan derajat ionisasi. Derajat ionisasi adalah perbandingan antara jumlah ion yang di hasilkan dengan jumlah zat mula-mula.Derajat ionisasi dapat dirumuskan sebagai berikut :

            a = jumlah yang terionisasi / mol zat mula-mula
C.Sumber Ion Dalam Larutan Elektrolit
Ion-ion yang timbul dalam larutan elektrolit terdiri dari dua sumber yaitu senyawa ionik dan senyawa kovalen polar.
a.       Senyawa ionik
Senyawa ionik tersusun atas ion-ion sekalipun dalam dalam bentuk padat atau kering.Misalnya NaCl dan NaOH. NaCl tersusun dari ion Na+ dan ion Cl¯ sedangkan NaOH tersusun dari ion Na+ dan ion OH–.
Senyawa-senyawa ionik dalam keadaan padat tidak dapat menghantarkan arus listrik karena ion-ion yang terikata dengan kuat, sehingga tidak ion-ion tersebut tidak mengalami mobilisasi ketika diberi beda potensial. Namun apabila senyawa ionik dilarutkan dalam pelarut polar misalnya air, maka senyawa ionik adalah suatu elektrolit. Hal ini disebabkan ion-ion yang awalnya terikat kuat pada kisi terlepas kemudian segera masuk dan menyebar dengan air sebagai medium untuk bergerak.
Perlu diketahui bahwa semua senyawa ionik yang yang dapat larut dalam pelarut polar seperti air dan lelehan senyawa ionik merupakan suatu elektrolit.Tetapi lelehan senyawa ionik memiliki daya hantar listrik yang lebih baik dibanding larutannya.Hal ini disebabkan susunan ion-ion dalam lelehan senyawa ionik lebih rapat dibanding dalam bentuk larutan, sehingga ion-ion yang ada lebih mudah atau lebih cepat bergerak menuju anoda dan katoda ketika diberi beda potensial.
Ion dalam air dapat dibentuk dengan tiga cara, yaitu :
1.      Zat terlarut adalah senyawa ion, seperti NaCl dan K2SO4
2.      Zat terlarut senyawa kovalen, tetapi dalam air terurai menjadi ion, seperti HCl dan H2SO4
3.      Zat terlarut senyawa kovalen, tetapi bereaksi dengan air sehingga membentuk ion positif dan negatif, seperti NH3 dan CO2.
b.      Senyawa Kovalen Polar
Senyawa-senyawa kovalen baik kovalen polar maupun nonpolar dalam keadaan murni tidak dapat menghantarkan arus listrik.Tetapi senyawa kovalen polar dapat menghantarkan arus listrik jika dilarutkan dalam pelarut yang sesuai.Hal ini disebabkan senyawa kovalen polar dalam pelarut yang sesuai mampu  membentuk ion-ion.
 Misalnya senyawa kovalen polar mampu membentuk ion di dalam air sehingga dapat menghantar arus listrik.Tetapi senyawa kovalen polar tidak mampu membentuk ion di dalam benzena sehingga tidak dapat menghantarkan arus listrik.HCl, NH3 dan CH3COOH merupakan beberapa contoh senyawa kovalen polar.










BAB III PENUTUP

1.      SIMPULAN
     LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT
-          Larutan yang dapat menghantarkan arus listrik disebut larutan elektrolit, sedangkan larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik disebut larutan non elektrolit.
-          Berdasarkan daya hantarnya larutan elektroit dibedakan menjadi larutan elektrolit kuat dan larutan eletrolit lemah. Terlihat gejala yaitu lampu menyala terang dan banyak gelembung gas, sedangkan larutan elektrolit lemah akan memperlihatkan gejala lampu yang redup dan terdapat gelembung gas atau hanya terdapat gelembung gas tanpa nyala lampu.
-          Larutan non elektrolit tidak mempunyai gelembung gas dan tidak membuat lampu menyala.
-          Kekuatan elektrolit dapat diukur dengan menggunakan derajat ionisasi (a).
-          Larutan elektrolit dapat dapat menghantarkan arus listrik karena adanya ion ion yang bergerak bebas.
-          Zat elektrolit kuat dalam air mengion secara sempurna, sedangkan zat elektrolit lemah hanya mengion sebagian.
-          Zat elektrolit dapat berupa senyawa ion dan senyawa kovalen polar yang mengalami pengionan.

2.      SARAN

-          Untuk guru diharapkan bisa lebih rinci lagi tentang kovalen dan non kovalen polar karena saya masih belum mengerti.
-          Untuk siswa diharapkan lebih giat lagi belajar tentang larutan elektrolit dan nonelektrolit.






DAFTAR PUSTAKA









Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MAKALAH PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN DASAR TENAGA KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS SDM

  MAKALAH PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN DASAR TENAGA KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS SDM Disusun untuk memenuhi Tugas Mata kuliah Eko...