KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis
panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Tuhan Semesta Alam yang telah
mencurahlimpahan Karunia serta RizkiNya sehingga disini penulis dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik.
Adapun isi makalah ini yaitu
tentang NOVEL. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia. Dalam
penyajiannya penulis menyadari masih terdapat kekurangan dan kesalahan baik
dari segi materi maupun sistematika penyusunan dan penulisan, untuk itu agar
dapat memakluminya karena penulis masih belajar.
Demikian yang dapat penulis
sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua. Amin… Yra.
Parigi, 11 Mei 2018
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................ 1
DAFTAR ISI.................................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................... 3
A. LATAR BELAKANG................................................................................................... 3
B. TUJUAN................................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................... 4
A. PENGERTIAN NOVEL................................................................................................ 4
B. CIRI-CIRI POKOK
NOVEL....................................................................................... 4
C. PENGGOLONGAN
NOVEL...................................................................................... 5
D. UNSUR-UNSUR
INTRINSIK NOVEL......................................................................... 5
E. JENIS DAN CONTOH
NOVEL.................................................................................. 7
F. NOVEL BERDASARKAN ISI DAN TOKOHNYA............................................................. 8
G. NOVEL BERDASARKAN KEBENARAN CERITA........................................................... 8
BAB III PENUTUP........................................................................................................... 9
A. KESIMPULAN.......................................................................................................... 9
B. SARAN..................................................................................................................... 9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Dikalangan
remaja karya satra yang paling diminati biasanya karya sastra berbentuk prosa
terutama novel. Novel merupakan karya prosa fiksi yang ditulis secara naratif
(dalam bentuk cerita). Kata novel berasal dari bahasa Italia “novella” yang
berarti sebuah kisah atau sepotong berita. Selain dari bahasa Italia novel juga
berasal dari bahasa Latin yaitu “novellus” yang diturunkandari kata “novies”
yang berarti baru.
Jadi, dapat
disimpulkan bahwa novel adalah karya imajinatif yang mengisahkan sisi utuh
problematika kehidupan seseorang atau beberapa orang tokoh. Novel menceritakan
suatu kejadan luar biasa dari kehidupan tokoh. Dikatakan luar biasa karena dari
kejadian itu, lahir suatu konflik yang menimbulkan pergolakan jiwa para
tokohnya sehingga mengubah jalan hidupnya. Dalam membaca novel, agar pembaca
dapat menikmati dan memahami isi dan jalan cerita di dalamnya diperlukan
pengetahuan mengenai unsur-unsur yang terkandung dalam sebuah novel yang sering
disebut dengan unsur intrinsik. Unsur intrinsik tersebut meliputi tema, tokoh,
alur, setting, sudut pandang, dan amanat. Dengan begitu, pembaca akan lebih
mudah menangkap maksud dan makna yang ingin disampaikan oleh pengarang.
Oleh sebab
itu, jika pembaca dapat memahami dengan tepat unsur intrinsik dari sebuah novel
yang dibaca, maka pembaca dapat menikmati novel tersebut dengan baik karena
pembaca telah mengerti makna dan jalan cerita pada sebuah novel yang dibaca.
B. TUJUAN PEMBAHASAN
1. Setelah membaca makalah ini, pembaca dapat mengetahui apa pengertian
novel.
2. Setelah membaca makalah ini, pembaca dapat mengetahui apa saja ciri-ciri
pokok novel.
3. Setelah membaca makalah ini, pembaca dapat mengetahui apa saja
penggolongan dari novel.
4. Setelah membaca makalah ini, pembaca dapat mengetahui apa saja
unsur-unsur intrinsik dari novel.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN NOVEL
Novel merupakan bentuk
karya sastra yang paling popular di dunia. Bentuk sastra ini paling banyak
beredar, lantaran daya komunikasinya yang luas pada masyarakat. Sebagai bahan
bacaan, novel dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu karya serius dan karya
hiburan. Pendapat demikian memang benar tapi juga ada kelanjutannya. Yakni
bahwa tidak semua yang mampu memberikan hiburan bisa disebut sebagai karya
sastra serius. Sebuah novel serius bukan saja dituntut agar dia merupakan karya
yang indah, menarik dan dengan demikian juga memberikan hiburan pada kita.
Tetapi ia juga dituntut lebih dari itu. Novel adalah novel syarat utamanya
adalah bawa ia mesti menarik, menghibur dan mendatangkan rasa puas setelah
orang habis membacanya.
Novel yang
baik dibaca untuk penyempurnaan diri. Novel yang baik adalah novel yang isinya
dapat memanusiakan para pembacanya. Sebaliknya novel hiburan hanya dibaca untuk
kepentingan santai belaka. Yang penting memberikan keasyikan pada pembacanya
untuk menyelesaikannya. Tradisi novel hiburan
terikat dengan pola – pola. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa novel serius
punya fungsi social, sedang novel hiburan cuma berfungsi personal. Novel
berfungsi social lantaran novel yang baik ikut membina orang tua masyarakat
menjadi manusia. Sedang novel hiburan tidak memperdulikan apakah cerita yang
dihidangkan tidak membina manusia atau tidak, yang penting adalah bahwa novel
memikat dan orang mau cepat–cepat membacanya.
Banyak sastrawan yang memberikan yang memberikan batasan
atau definisi novel. Batasan atau definisi yang mereka berikan berbeda-beda
karena sudut pandang yang mereka pergunakan juga berbeda-beda.
B. CIRI-CIRI POKOK NOVEL
Adapun ciri-ciri pokok novel adalah sebagai berikut :
1)
Memiliki alur/plot yang kompeks.
Berbagai peristiwa ditampilkan saling berkaitan sehingga novel dapat bercerita
panjang lebar, membahas persoalan secara luas dan lebih mendalam
2)
Tema dalam novel tidak hanya satu, tetapi
muncul tema-tema sampingan. Oleh karena itu, pengarang dapat membahas hamper
semua segi persoalan.
3)
Tokoh/karakter tokoh dalam novel biasa
banyak. Dalam novel, pengarang sering menhidupkan banyak tokoh ceerita yang
masing-masing digambarkan secara lengkap dan utuh.
C. PENGGOLONGAN NOVEL
Berdasarkan unsur intrinsiknya, novel dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu:
1) Novel plot : adalah novel yang mengutamakan struktur cerita berupa perkembangan kejadian atau urutan peristiwa. Oleh karena lebih mengutamakan penggambaran tentang peristiwa, novel ini banyak menghadirkan kejutan dan ketegangan.
Contoh : Novel Surapati karya Abdul Moeis
1) Novel plot : adalah novel yang mengutamakan struktur cerita berupa perkembangan kejadian atau urutan peristiwa. Oleh karena lebih mengutamakan penggambaran tentang peristiwa, novel ini banyak menghadirkan kejutan dan ketegangan.
Contoh : Novel Surapati karya Abdul Moeis
Kota Jakarta pada tahun 1680. Mau tidak mau, kenangan sejarah membawa
kita kepada zaman enam puluh tahu di muka itu, yaitu kepada pendudukan Jakarta
oleh Belanda, yang mengganti amanya menjadi Batavia.
(Dikutip dari novel Surapati Karya Abdul Moeis)
2) Novel watak atau novel karakter adalah novel yang mengutamakan penggambaran watak atau karakter tokoh-tokohnya, misalnya : penakut, pemalas, humoris, pemarah, mudah putus asa, tidak tetap pendirian atau berkecil hati.
Contoh : Novel Jalan Tak Ada Ujung karya Mochtar Lubis
Dari dalam Gang Sirih Wetan seorang anak kecil yang lebih besar dan kuat
dari ketiga anak yang sedang bermain-main itu datang keluar. Langkahnya dan
sikapnya menunjukkan dia si jago anak-anak sebayadia di kampung itu.
(Dikutip dari Novel Jalan Tak Ada Ujung karya Mochtar Lubis)
(Dikutip dari Novel Jalan Tak Ada Ujung karya Mochtar Lubis)
3) Novel Tematis adalah novel yang mengutamakan tema atau pokok permasaahan yang dibahas sehingga digolongkan dalam beberapa jenis, yaitu:
Ø Novel Politik, lebih mengutamakan permasalahan dalam dunia politik
pemerintahan, misanya Maut dan Cinta karya Mochtar Lubis.
Ø Novel Agama, lebih mengutamakan pembahasan tentang keagamaan dengan
berbagai permasalahn yang melingkutinya, misalnya Kemarau karya A.A. Navis
Ø Novel Sosial lebih mengutamakan pembahasan tentang kehidupan
kemasyarakatan sebagai dunia yang beragam (heterogen), misalnya Bako karya
Darman Moenir
D. UNSUR-UNSUR INTRINSIK NOVEL
Penggalan novel mempunyai unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur-unsur
intrinsik novel adalah sebagai berikut :
A) Tema
Tema adalah permasalahn utama yang dibahas dalam cerita maupun
berpengaruh terhadap semua unsur cerita, baik intrinsik maupun ekstrinsik. Di
dalamnya juga tertuang tujuan penulis meskipun kadang-kadang tidak dituliskan
secara eksplisit.
B) Amanat
B) Amanat
Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca.
Penyampaian pesan selalu didasarkan tema dan tujuan yang telah ditetapkan
penulis pada saat menyusun rancangan cerita. Pesan itu ada yang di sampaikan
secara tersurat (langsung) dan ada yang tersirat (tidak langsung).
a) Pesan tersurat, adalah pesan yang disampaikan penulis kepada pembaca secara langsung. Contoh :
“Aku gemuk!” jawabku pelan.
“Kana, kau sama sekali tak tampak
gemuk bagiku,” nada suara Joy menghiburku.
“Tapi, beratku lima puluh kilo, Joy, ini gawat darurat….”
“Tapi, beratku lima puluh kilo, Joy, ini gawat darurat….”
….”Kana, percaya deh, kau sama sekali tidak gemuk, lagi pula kalaupun
memang kau merasa gemuk, lantas apa masalahnya ?Drew Barrymore juga tidak
kurus-kurus amat toh dia tetap terlihat cantik….” (Dikutip dari novel Kana di
Negari Kiwi)
Kana digambarkan merasa terganggu dengan berat badannya, namun temannya
menasihatinya. Pesan yang ada dalam kutipan ini adalah berat badan tidak
menjadi ukuran kecantikan seseorang.
b) Pesan tersirat, yaitu pesan yang disampaikan penulis kepada pembaca secara tidak langsung. Contoh :
“Namun,
namun kau sepertinya tidak pernah mensyukuri hal itu, Kana, kau malah
terus-terusan mengeluh bahwa tubuhmu gemuk,” Joytika menambahkan.
Aku terdiam mendegarkan perkataan Joytika. Aku meras malu kepada diriku sendiri. (Dikutip dari novel Kana di Negari Kiwi)
Aku terdiam mendegarkan perkataan Joytika. Aku meras malu kepada diriku sendiri. (Dikutip dari novel Kana di Negari Kiwi)
Pesan tersirat dalam kutipan tersebut adalah syukurilah kehidupan
yang ada. Pengarang tidak terang-terangan menuliskan agar Kana mensyukuri
kehidupan. Melalui perkataan Joytika, Kana menyadari sendiri bahwa ia tidak
pernah bersyukur.
Unsur Ekstinsik
Unsur Ekstinsik
Unsur ini meliputi latar belakang penciptaan, sejarah, biografi pengarang,
dan lain – lain, di luar unsur intrinsic. Unsur – unsur yang ada di luar tubuh
karya sastra. Perhatian terhadap unsur – unsur ini akan membantu keakuratan
penafsiran isi suatu karya sastra
C) Penokohan
Penokohan meliputi penentuan tokoh utama- bawahan, nama tokoh dan watak
tiap tokohya.
D) Alur atau (Jalan Cerita)
Alur adalah jalan cerita dalam sebuah novel. Alur dalam novel terbagi
atas tiga bagian, yaitu :
1. Berdasarkan pengembangannya/urutan peristiwanya
1. Berdasarkan pengembangannya/urutan peristiwanya
· Alur maju (progresif)
· Alur mundur (Regresifi)
· Alur maju-mundur (campuran)
2. Berdasarkan kuantitas alurnya
· Alur tunggal, yaitu alur
yang hanya memiliki satu garis pengembangan cerita.
· Alur ganda, yaitu alur yang hanya memiliki beberapa garis pengembangan cerita.
3. Berdasarkan kualitas kepaduannya
· Alur ganda, yaitu alur yang hanya memiliki beberapa garis pengembangan cerita.
3. Berdasarkan kualitas kepaduannya
· Alur erat, yaitu hubungan
antar pristiwa yang satu dan yang lain begitu padu sehingga bagian-bagian
pembentuk pristiwa itu tidak mungkin dilepaskan.
· Alur renggang, yaitu hubungan antara peristiwa yang satu dan yang lain terjalin secara renggang.
· Alur renggang, yaitu hubungan antara peristiwa yang satu dan yang lain terjalin secara renggang.
E) Sudut Pandang
Sudut pandang adalah kedudukan pengarang berdasarkan cara pandangnya
terhadap
tokoh-tokoh dalam novel dari jalan cerita itu sendiri. Jenis-jenis sudut
pandang yaitu :
ü Sudut pandang orang pertama, yaitu pengarang berada dalam cerita dan
menggunakan kata ganti aku, saya, daku,kami, hamba, dll.
ü Sudut pandang orang ketiga, yaitu posii pengarang berada di luar cerita
dan menggunakan kata ganti dia, mereka, atau nama orang, dll.
F) Latar (Setting)
Latar merupakan penggambaran tentang tempat, waktu dan suasana yang
melingkupin cerita. Latar atau setting meliputi :
ü
Latar tempat, yaitu penggambaran letak
kejadian.
ü
Latar waktu, yaitu penggambaran waktu
kejadian
ü
Latar suasana atau budaya, yaitu
penggambaran suasana ataupun budaya yang melatar belakangi terjdinya cerita
atau perisiwa dalam novel.
G) Nilai-Nilai
Nilai-nilai adalah ajaran tentang kebaikan yang disampaikan kepada
pembaca. Nilai ini biasanya sudah muncul bersama amanat, tetapi juga
disampaikan terpisah.
E. NOVEL BERDASARKAN GENRE
Berdasarkan genre
atau jenis ceritanya, novel terbagi menjadi 5 jenis yaitu novel romantis, novel
misteri, novel komedi, novel horor, dan novel inspiratif.
- Novel Romantis : novel yang menceritakan kisah-kisah percintaan. Contoh: Ayat-ayat Cinta, Ketika Cinta Bertasbih.
- Novel Misteri : novel yang menceritakan kisah-kisah misteri dan menimbulkan rasa penasaran pembaca karena penuh dengan teka teki. Contoh: Sherlock Holmes.
- Novel Komedi : novel yang memuat unsur-unsur humor sehingga membuat para pembaca terhibur. Contoh: Kambing Jantan.
- Novel Horor : novel yang memberikan efek menegangkan bagi pembaca. Cerita yang disajikan dalam novel ini biasanya cerita seram, bisa berupa hal mistis atau gaib. Contoh: Bangku Kosong.
- Novel Inspiratif : novel yang berisi kisah-kisah inspiratif. Jenis novel ini ditujukan untuk memberikan pesan moral atau membangkitkan motivasi para pembaca. Contoh: Laskar Pelangi.
F. NOVEL BERDASARKAN ISI DAN TOKOHNYA
Berdasarkan isi
novel dan tokoh yang diceritakan, novel terbagi menjadi 4 jenis yaitu novel
teenlit, novel chicklit, novel songlit, dan novel dewasa.
- Novel Teenlit : novel yang ditujukan untuk para remaja. Segala yang diceritakan dalam novel jenis ini disesuaikan dengan karakter dan tumbuh kembang remaja. Biasanya topik cerita untuk jenis novel ini adalah tentang cinta dan persahabatan. Contoh: Dealova, Paris I’m in Love.
- Novel Chicklit : novel ini mempunyai tingkatan lebih tinggi dari novvel teenlit. Jenis novel ini menceritakan mengenai wanita muda dan segala permasalahan yang dihadapi. Contoh: Testpack, Miss Jutek, Klub Santap Malam Rahasia.
- Novel Songlit : novel yang dibuat dari sebuah lagu. Biasanya, alur cerita dalam novel ini dikembangkan dari sebuah lagu yang sedang hits atau bermakna mendalam. Contoh: Sebelum Cahaya, Lelaki Buaya Darat.
- Novel Dewasa : jenis novel ini diperuntukkan hanya untuk orang dewasa. Hal ini dikarenakan isi dari jenis novel ini biasanya berhubungan dengan unsur sensualitas orang-dewasa. Contoh: Saman dan Larung.
G. NOVEL BERDASARKAN KEBENARAN CERITA
Berdasarkan
kebenaran cerita, novel terbagi menjadi novel fiksi dan novel non fiksi.
- Novel Fiksi : jenis novel yang bercerita tentang hal fiktif atau khayalan semata, dan tidak pernah terjadi dalam kehidupan nyata. Kefiktifan ini juga termasuk tokoh, alur, dan latar yang digunakan dalam novel saja. Contoh: Harry Potter.
- Novel Non Fiksi : jenis novel yang bercerita tentang kejadian nyata. Biasanya jenis novel ini merupakan kisah sejarah atau pengalaman seseorang. Contoh: Laskar Pelangi.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan
pembahasan-pembahasan yang telah penulis uraikan pada bab-bab sebelumnya,
penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :
Novel
merupakan karya prosa fiksi yang ditulis secara naratif (dalam bentuk cerita)
yang memiliki unsur instrinsik dan unsur ekstrinsik yang dapat mendukung sebuah
novel. Unsur instrinsik itu meliputi tema, tokoh, alur, setting, sudut pandang,
dan amanat. Sedangkan unsur ekstrinsiknya meliputi biografi pengarang, sosial
budaya pengarang, politik dan ekonomi.
Membaca
sebuah novel pada hakikatnya merupakan kegiatan apresiasi sastra secara
langsung. Maksudnya adalah kegiatan memahami novel dengan sungguh-sungguh
sehingga tumbuh pengertian, penghargaan, serta kepekaan kritis yang baik
terhadap novel yang dibaca. Dengan begitu, pembaca tidak hanya mengetahui jalan
ceritanya saja,tetapi juga unsur-unsur yang mendukungnya.
B. Kritik
dan Saran
Dengan
tersusunnya makalah ini penulis menyarankan agar pembaca pada umumnya serta
siswa-siswi pada khususnya, dapat mengetahui dan memahami tentang macam-macam
unsur instrisik dalam sebuah novel maupun karya sastra lainnya.
Selain itu,
disarankan agar para siswa-siswi senantiasa untuk membaca dan menelaah apa yang
ada disekitarnya untuk mempertajam fikiran, salah satu caranya adalah dengan
menelaah karya satra yang banyak akan nilai kemanusiaan dan kehidupan.
Setelah para
siswa-siswi membaca ataupun menelaah karya sastra, hendaknya para siswa-siswi
mampumenyebutkan satu-persatu unsur instrinsik yang terkandung dalam sebuah
karya sastra, yang meliputi tema, tokoh, alur, setting, sudut pandang, dan
amanat. Dengan begitu siswa-siswi mampu memahami jalan cerita di dalamnya serta
mampu menceritakan kembali cerita yang dibaca. Dan juga, disarankan kepada
pembaca pada umumnya serta siswa-siswi pada khususnya, mampu memahami dan
menangkap nilai-nilai kehidupan pada sebuah karya sastra yang dibaca sehingga
dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar