Selasa, 21 April 2015

Hubungan sosial & pranata sosial



HUBUNGAN SOSIAL

I. Pengertian Hubungan Sosial

Hubungan Sosial adalah hubungan timbal balik antara individu atau kelompok yang satu dengan yang lainnya, yang saling mempengaruhi dan didasarkan untuk saling menolong.
        Hubungan sosial disebut juga interaksi sosial. Interaksi adalah proses yang saling mempengaruhi diantara dua orang atau lebih. Namun interaksi sosial dapat terjadi jika dipenuhi dua syarat yaitu :
-     Kontak Sosial
·        Berdasarkan proses berlangsungnya
*     Kontak Primer terjadi dengan mengadakan hubungan            
 langsung.
*     Kontak Sekunder terjadi jika ada perantara
·        Berdasarkan jumlah individu yang terlibat
*          Hubungan antara individu dengan individu
*          Hubungan antara kelompok dengan kelompok
*          Hubungan antara individu dengan kelompok
-       Komunikasi adalah berhubungan atau bergaul dengan orang lain.
Hubungan sosial terjadi karena adanya interaksi sosial yang melibatkan emosi atau perasaan. Cakupan hubungan
sosial lebih luas dibanding interaksi. Dalam hubungan sosial,
kontak sosial maupun komunikasi secara langsung bisa tidak
terjadi.   

II. Bentuk Hubungan Sosial
a.     Menurut status, hubungan sosial dibedakan :
·        Hubungan tertutup
    Hubungan tertutup yaitu hubungan sosial yang terjadi
    dalam satu golongan. Misal :
*         Golongan dokter bergaul dengan dokter
·        Hubungan terbuka
Hubungan terbuka yaitu bentuk hubungan sosial yang disebabkan oleh peredaran status di masyarakat (bukan oleh kelompok). Misal:
*           Hubungan guru dengan siswa
b.     Menurut tingkat, hubungan sosial dibedakan :
·        Hubungan sosial horizontal
Hubungan horizontal yaitu hubungan antara individu atau kelompok yang sederajat yang memiliki kepentingan sama. Misal :
*           Hubungan siswa dengan siswa
·        Hubungan sosial vertikal
Hubungan sosial vertikal yaitu hubungan yang didasarkan pada perbedaan kedudukan. Misal :
*           Hubungan siswa dengan guru
c.      Menurut waktu, hubungan sosial dibedakan :
·        Hubungan temporer
Hubungan temprer yaitu bentuk hubungan sosial yang sifatnya sementara atau dalam waktu tertentu. Misal :
*           Pekerja yang dikontrak
·        Hubungan permanen
Hubungan permanent yaitu hubungan sosial yang sifatnya  lama, bahkan bisa seumur hidup. Misal :
*           Hubungan antar warga desa
d.     Menurut kepentingan, hubungan sosial dibedakan :
·        Hubungan sosial primer
Hubungan sosial yaitu hubungan sosial yang bersifat pribadi. Misal :
*           Agus memiliki hubungan pribadi dengan Siti
·        Hubungan sosial sekunder
Hubunga sosial sekunder yaitu hubungan sosial yang bersifat formal (resmi) impersonal (tidak bersifat pribadi), dan segmental (terpisah-pisah) yang didasarkan asas manfaat. Misal :
*           Hubungan kontrak jual-beli

III. Bentuk Kelompok Sosial, dibedakan : kelompok  sosial teratur dan tidak
      teratur.
a.     Kelompok sosial yang teratur, yang dibedakan :
  - In-group dan Out group
·         In-group merupakan kelompok sosial tempat individu berorientasi dan mengidentifikasi dirinya.
·         Out group merupakan kelompok sosial yang oleh para anggota in group dianggap sebagai saingannya/lawan.
- Kelompok primer dan kelompok sekunder
·         Kelompok primer, yaitu kelompok sosial yang anggotanya salaing mengenal baik, dan bekerjasama.
·         Kelompok sekunder, yaitu kelompok sosial yang tidak saling mengenal (sifatnya tidak langgeng).
- Paguyuban dan Patembayan
·        Paguyuban (Gemeinscaft),yaitu bentuk kehidupan bersama yang anggotanya diikat oleh hubunga batin yang murni.
·          Patembayan (Geselschaft), yaitu sistem sosial yang terbentuk atas adanya persamaan kepentingan/tujuan.
- Formal group dan Informal group
·          Formal group adalah kelompok sosial yang mempunyai peraturan yang tegas
·          Informal group adalah kelompok yang tidak mempunyai struktur dan organisasi yang pasti (tidak ada aturan yang tegas).
- Membership group dan Reference group
·         Membership group merupakan suatu kelompok yang setiap orang secara fisik menjadi anggota kelompok tersebut.
·         Reference group, kelompok sosial yang jadi acuan bagi seseorang yang bukan anggota kelompok tersebut untuk membentuk pribadi dan perilakunya.
b.     Kelompok sosial yang tidak teratur, dapat dibedakan :
- Kerumunan, terjadi :
*          Kerumunan yang berinteraksi dengan struktur sosial
*          Kerumuna yang bersifat sementara
*          Kerumuna yang berlawanan dengan norma hokum
- Publik.

IV. Faktor Pendorong Terjadinya Hubungan Sosial
1.           Faktor Internal
·          Keinginan untuk meneruskan atau mengembangkan keturunan.
·              Keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
·              Keinginan untuk mempertahankan hidup.
·              Keinginan untuk melakukan komunikasi dengan sesama.
2.           Faktor Eksternal
·        Simpati
Simpati yaitu suatu sikap tertarik kepada orang lain karena sesuatu hal.
·        Motivasi
Motivasi yaitu dorongan yang ada dalam diri seseorang yang  mendasari orang melakukan perbuatan.
·        Empati
Empati yaitu proses psikis, yaitu rasa haru atau iba sebagai akibat tersentuh perasaannya dengan objek yang ada di hadapannya.
·        Sugesti
Sugesti yaitu kepercayaan yang sangat mendalam dari seseorang kepada orang lain atau sesuatu.
·        Imitasi
Imitasi yaitu dorongan untuk meniru sesuatu yang ada pada orang lain.
·        Identitas
Identitas yaitu dorongan seseorang untuk dijadikan dirinya identik atau sama dengan orang lain.

3.           Faktor Lainnya
·              Kesamaan asal (daerah atau bahasa)
·              Kesamaan agama
·              Hubungan keluarga
·              Hubungan kerja
·              Kesamaan ideologis
·              Kesamaan kepentingan
·              Kesamaan tempat tinggal
·              Saling membutuhkan

 V. Terjadinya Hubungan Sosial
1.   Proses Asosiatif
      Proses asosiatif yaitu proses yang berbentuk kerja sama, akomodasi, asimilasi dan akulturasi.
·              Kerja sama (Cooperation)
Kerja sama, artinya usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok manusia untuk tujuan bersama.
·              Akomodasi
Proses akomodasi yaitu proses pemulihan hubungan baik antara dua pihak atau lebih yang mulanya mengalami suatu sengketa.
·              Asimilasi
Asimilasi yaitu proses kerja sama yang sangat harmonis dengan membentuk suatu kesatuan yang homogen.
  2.   Proses Disosiatif
Proses disosiatif disebut sebagai proses oposisi, yang berarti proses yang terbentuk karena adanya persaingan, kontrovensi, dan pertentangan.
·          Persaingan (Kompetisi)
Persaingan yaitu proses sosial yang terbentuk karena individu atau  kelompok saling bersaing mencari keuntungan melalui bidang  kehidupan yang pada suatu masa menjadi pusat perhatian public dengan cara mempertajam prasangka yang telah ada tanpa       mempergunakan ancaman atau kekerasan.
·              Kontraversi
  Kontravesi yaitu suatu bentuk proses sosial yang ditandai dengan adanya ketidakpastian mengenai diri seorang atau perasaan tidak suka yang disembunyikan.
·              Pertentangan
Pertentangan yaitu proses sosial dimana individu atau kelompok  berusaha memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan yang disertai ancaman dan kekerasan.

VI.  Dampak Hubungan Sosial
1.           Dampak Positif
·         Mendorong masyarakat berpikir maju
·         Mempercepat persahabatan diantara warga
·         Memunculkan adanya pembagian kerja di masyarakat
·         Mendorong terwujudnya demokrasi
·         Meningkatkan pertumbuhan ekonomi
·         Membentuk kebutuhan masyarakat
·         Terbentuknya kelompok / golongan di masyarakat yang       didasarkan berbagai kepentingan dan tujuan.
·         Terjadinya kerjasama antara warga sehingga terbentuk
      masyarakat yang harmonis.
2.           Dampak Negatif
·              Dapat menimbulkan ketegangan sosial, pertengkaran
      sosial / konflik sosial.
·              Dapat menimbulkan persaingan yang tidak sehat.
·              Dapat memunculkan sifat/sikap otoriter (kekuasaan).




PRANATA SOSIAL

I.   Pengertian Pranata Sosial

        Pranata Sosial berasal dari kata bahasa inggris, yaitu Sosial institution. Beberapa ahli sosiogi menerjemahkan pranata sosial dengan istilah yang berbeda-beda.
1.     Menurut Soerjono Soekanto
Pranata sosial adalah himpunan berbagai norma yang berkisar pada kebetuhan pokok dalam masyarakat.
2.     Menurut Koentjaraningrat
Pranta sosial adalah suatu sistem tata kelakuan dan hubungan yang berpusat pada aktivitas untuk memenuhi kebutuhan khusus dalam kehidupan masyarakat.
3.     Menurut Bruce J. Cohen
Pranata sosial adalah sistem pola-pola sosial yang tersusun rapid an relative bersifat permanen serta mengandung perilaku-perilaku tertentu yang kokoh dan terpadu demi pemuasan dan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan pokok masyarakat (dalam buku Sosiologi : Suatu Pengantar-Terjemahan).
4.     Menurut Mac Iver dan Page
Pranata sosial adalah tata cara dan prosedur yang telah diciptakan untuk mengatur hubungan antar manusia yang berkelompok dalam suatu kelomp[ok masyarakat (dalam buku A Teks Book of Sociology).
           Jadi kesimpun dari pengertian Pranata Sosial adalah sistem norma yang mengatur perbuatan dan perilaku manusia dalam kehidupan bermasyarakat.
II.                Ciri-ciri Pranata sosial
·          Merupakan suatu sistem pola-pola pemikiran dan pola perilaku yang terwujud melalui aktifitas kemasyarakatan
·          Pranata sosial memiliki tingkat kekekalan tertentu.
·          Pranata sosial memiliki satu atau beberapa tujuan.
·          Pranata sosial memiliki alat-alat perlengkapan yang digunakan untuk mencapai lembaga yang bersangkutan.
·          Pranata sosial memiliki lambang-lambang sebagai ciri khasnya.
·          Pranata sosial memiliki tradisi tidak tertulis.
III.             Proses Pertumbuhan Pranata Sosial
        Proses pertumbuhan lembaga kemasyarakatan terkait
       dengan norma-norma masyarakat dan sistem pengendalian
       sosial.
1.        Norma Masyaraka
Suatu norma tertentu dikatakan telah melembaga (institusionalized) apabila norma tersebut memenuhi tahapan-tahapan diketahui, dipahami atau dimengerti, ditaati, dan dihargai oleh masyarakat.
2.        Pengendalian Sosial (Social Control)
Pengendalian sosial dapat diartikan sebagai segala proses, baik yang direncanakan maupun tidak yang bersifat mendidik, mengajak, atau bahkan memaksa warga-warga masyarakat agar mematuhi norma-norma yang berlaku.
     Dipandang dari sudut sifatnya pengendalian sosial terdiri sebagai berikut :
·     Pengendalian sosial bersifat preventif
    Merupakan suatu usaha pencegahan terhadap terjadinya gangguan pada keserasian antara kepastian dan keadilan.
·     Pengendalian sosial bersifat represif
    Pengendalian sosial ini dilakukan setelah kejadian berlangsung.
IV. Tipe-Tipe Pranata Sosial
       Menurut Gillin dan Gillin pranata sosial dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1.     Menurut Perkembangannya
Berdasarkan perkembangannya diklasifikasikan menjadi Crescive institutions dan Enacted institutions.
·     Crescive institutions disebut lembaga paling primer dan tidak sengaja tumbuh dari adapt istiadat masyarakat.
·     Enacted institutions sengaja dibentuk untuk memenuhi tujuan tertentu.
2.     Menurut Sistem Nilai Yang Diterima Masyarakat
·     Basic institutions dianggap sebagai lembaga sosial yang penting untuk memelihara dan mempertahankan tata tertib dalam masyarakat.
·     Subordinary institutions adalah lembaga sosial yang dianggap kurang penting.
3.     Menurut Penerimaan Masyarakat
·     Sosial sanctioned institutions adalah lembaga yang dapat diterima oleh masyarakat.
·     Unsanctioned institutions adalah lembaga yang ditolak atau dihindari keberadaannya dalam masyarakat.
4.     Menurut Faktor Penyebarannya
·     General institutions adalah lembaga yang penyebarannya hampar meliputi seluruh dunia.
·     Restricted institutions adalah penyebaran yang terbatas pada     masyarakat tertentu.
5.     Menurut Fungsinya
·     Operative institutions berfungsi sebagai lembaga yang menghimpun pola-pola yang diperlukan untuk mencapai tujuan.
·     Regulative institutions adalah lembaga yang mengawasi tata     kelakuan yang tidak menjadi bagian mutlak lembaga tersebut.
V. Peran Dan Fungsi Pranata Sosial
·     Memberikan pedoman pada anggota masyarakat.
·     Menjaga keutuhan masyarakat.
·     Memberikan pegangan kepada masyarakat untuk mengadakan system pengendalian.
      Paul B. Horton dan Chester L. Hunt berpendapat tentang fungsi sosial :
1. Fungsi Manifes
    Fungsi manifest adalah fungsi yang merupakan tujuan
    lembaga yang diakui.
2. Fungsi Laten
    Fungsi laten adalah hasil yang tidak dikehendaki dan
    mungkin tidak diakui, atau jika diakui dianggap sebagai
    hasil sampingan.
VI. Klasifikasi Pranata Sosial
·     Pranata Keluarga merupakan kelompok terkecil dalam
    masyarakat.
·     Pranata Agama adalah sistem keyakinan dan praktik
    keagamaan yang penting dari masyarakat.
·     Pranata Ekonomi adalah bagian dari pranata sosial yang
    bersangkut paut dengan peraturan bidang ekonomi supaya
    ketertiban masyarakat tetap terpelihara.
·     Pranata Pendidikan adalah suatu proses yang dilakukan
    masyarakat untuk menyebarkan pengetahuan, nilai, norma
    dan ideologi terhadap generasi muda.
·     Pranata Politik adalah pranata yang memiliki kegiatan
    dalam suatu negara yang berkaitan dengan prpses untuk
    menentukan dan melaksanakan tujuan Negara.


















KATA PENGANTAR


Kami para penulis tidak lupa memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT yang membrikan rahmat-Nya, sehingga buku ini dapat terselesaikan.
Tak lupa kami juga berterimakasih kepada :
1.     Para guru IPS yang telah senantiasa membimbing kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
2.     Kepada para rekan semua yang senantiasa mendukung kami ,untuk menyelesaikan makalah ini.
Semoga makalah ini benar-benar bermanfaat bagi kalian semua.



                                                                                       
                                                                                        Penulis













Daftar Isi


Kata Pengantar ………………………………………………..            i
Daftar Isi ……………………………………………………...             ii    

A. Hubungan Sosial …………………………………………..            1

I.   Pengertian Hubungan Sosial …………………………...         1
II.  Bentuk Hubungan Sosial ……………………………...          1
III. Bentuk Kelompok Sosial ……………………………..           3    
IV. Faktor Pendorong Terjadinya Hubungan Sosial ……...        4
V.  Terjadinya Hubungan Sosial ………………………….          5
VI. Dampak Hubungan Sosial ……………………………          6

B. Pranata Sosial ……………………………………………..             7

I.   Pengertian Pranata Sosial ……………………………..          7
II.  Ciri-ciri Pranata Sosial ………………………………..           7
III. Proses Pertumbuhan Pranata Sosial …………………..         8
IV. Tipe-tipe Pranata Sosial ………………………………          8
V.   Peran dan Fungsi Pranata Sosial ……………………..         9
VI.  Klasifikasi Pranata Sosial ……………………………          10












MAKALAH TENTANG HUBUNGAN SOSIAL DAN
PRANATA SOSIAL

“Makalah ini di ajukan untuk memenuhi tugas mata pelajaran IPS”




Disusun oleh :    1. Thifani Welhelmina Pontoh
                2. Rini Yustiani Agustin
 3. Cici Srigustini
                4. Nesti Nurdianti

Kelas               : 8 A





SMP NEGERI 1 PARIGI
2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MAKALAH PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN DASAR TENAGA KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS SDM

  MAKALAH PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN DASAR TENAGA KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS SDM Disusun untuk memenuhi Tugas Mata kuliah Eko...