BAB I
PENDAHULUAN
Sejak dilaksanakannya Konferensi
Stockholm, 5-16 Juni 1972 di Swedia telah menyadarkan pemimpin Negara-negara di
dunia. Sebelumnya, sekitar tahun 1950-an masalah-masalah lingkungan hidup hanya
mendapat perhatian dari kalangan ilmuan. Sejak itu berbagai himbauan
dilontarkan oleh para pakar dari berbagai disiplin ilmu tentang adanya bahaya
yang mengancam kehidupan, yang disebabkan oleh pencemaran dan perusakan
lingkungan hidup. Tetapi nampaknya imbauan tersebut belum mendapat perhatian dari
berbagai kalangan lainnya. Selain membahas lingkungan hidup Dunia setiap
tanggal 5 Juni. Pemimpin Negara-negara sepakat bahwa masalah lingkungan hidup
merupakan tanggumg jawab semua masyrakat dan Negara. Kualitas lingkungan yang
terus menurun telah mulai mengancam kehidupan makhluk hidup, termasuk manusia.
Para pakar ekologi dan biologi khususnya, serta pemerhati lingkungan hidup,
mulai lebih intensif menggeluti dan mendalami berbagai masalah lingkungan hidup
yang timbul.
Di Indonesia, masalah lingkungan hidup mulai di sikapi pemerintah secara formal
dan nyata, setelah diundangkannya Undang-Undang RI Nomor 4 Tahun 1982 (sudah
diganti dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan
Hidup). Undang-undang tersebut juga sudah dilengkapi dengan berbagai peraturan
perundang-undangan lainnya, yang bertujuan untuk mencegah dan menanggulangi
pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup.
Dengan demikian, pokok bahasan yang akan disajikan meliputi : hubungan-hubungan
Pemerintah dengan Lingkungannya serta permasalahan-permasalahan lingkungan yang
terjadi.
- Asas Ekologi atau Lingkungan
Ada
beberapa asas yang diutarakan pada kesempatan ini. Pengetahuan tentang asas ini
diperlukan karena berkaitang dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi secara
alamiah.
- Energi yang terdapat dalam suatu organism, populasi, komunitas, atau ekosistem dianggap sebagai energi yang disimpan atau dilepaskan.
- Tidak ada sistem pemanfaatan energi yang efisien.
- Materi, energi, waktu, dan keanekaragaman semuanya termasuk kelompok sumber daya alam.
- Peningkatan ketersediaan sumber daya alam akan mempengaruhi penggunaan energi dan air, kepadatan populasi, produksi, dan lain-lain.
- Makhluk hidup yang lebih cepat beradaptasi dengan lingkungannya akan mampu bersaing.
2.
Lingkungan Biologis
Indonesia memiliki kekayaan alam dan sumber daya alam hayati yang sangat besar
sebagai sebuah anugerah. Salah satu kekayaan alam tersebut adalah hewan dan
tumbuhan langka. Hewan tumbuhan langka ini hanya dapat ditemui di Negara kita
dan sulit dilihat di Negara lain. Sebagai contoh hewan langka yang dilindungi
di Indonesia, yaitu: harimau sumatera, badak bercula dua, merak, anoa, komodo
jalak bali. Cendrawasih, dan lain-lain. Adapun beberapa jenis tumbuhan langka
yang kita miliki adalah bunga bangkai, kantung semar, kayu cendana dan
sebagainya.
Namun demikian semakin meningkatnya kebutuhan industri kayu banyak hutan tempat
hewan dan tumbuhan hidup terpaksa ditebang. Akibatnya hewan dan tumbuhan
kehilangan tempat tinggalnya. Keadaan tersebut semakin bertambah parah dengan
adanya aktifitas perburuan. Dengan demikian kehidupan hewan dan tumbuhan langka
Indonesia semakin terancam punah. Banyak hal dengan ditemukannya jenis-jenis
baru, ternyata ratusan bahkan ribuan jenis makhluk hidup terancam punah dan
mengalami kepunahan. Makhluk hidup yang terancam punah keberadaanya sudah
sangat sedikit serta memiliki tingkat perkembangbiakan yang lambat.
Pemerintah Indonesia kemudian mengambil kebijakan untuk melindungi mereka
dengan melakukan berbagai langkah terpadu, sebagai salah satu tindakan
konservasi, diantaranya adalah mendirikan tempat untuk melindungi mereka,
yaitu: suaka margasatwa, cagar alam, taman hutan raya dan taman nasional. Namun
masih terdapat tindakan penyelundupan hewan-hewan langka yang akan dijual
keluar negeri. Kemudian masalah lingkungan timbul sebagai akibat dari ulah
manusia itu sendiri, dari hari ke hari ancaman terhadap kerusakan lingkungan
semakin meningkat. Banyaknya pembukaan lahan baru mengakibatkan banyaknya hutan
yang dirusak, karena umumnya pembukaan lahan tersebut tidak mengikuti kaidah
ekologi, seperti contoh kasus pembalakan liar (illegal logging). Rusaknya hutan
akan merusak ekosistem yang ada dihutan tersebut dan disekitarnya, serta
merusak semua sistem kehidupan disetiap komponen yang ada dibumi.
BAB II
PEMBAHASAN
Ekologi Pemerintahan
A.
Pengertian Ekologi
Ekologi
berasal dari bahasa Yunani, yakni dari kata oikos (lingkungan) dan logos
(ilmu). Secara tipologi, ekologi dibedakan atas darat, laut, dan udara.
Sedangkan secara jenis, ekologi dibagi atas alami dan buatan.
Perbedaan
substansif antara ekologi dan lingkungan :
·
Ekologi
Pemikiran manusia yang semakin luas dan mendalam tentang bagaimana upaya melestarikan danau, mencegah efek insektisida terhadap berbagai spesies binatang, mencegah masuknya pencemaran terhadap sumber air minum (sumur), mencegah pengaruh perubahan iklim terhadap habitat, dsb.
Pemikiran manusia yang semakin luas dan mendalam tentang bagaimana upaya melestarikan danau, mencegah efek insektisida terhadap berbagai spesies binatang, mencegah masuknya pencemaran terhadap sumber air minum (sumur), mencegah pengaruh perubahan iklim terhadap habitat, dsb.
·
Lingkungan
Pemikran manusia untuk memperbaiki agar udara dan air yang terkena polusi (tercemar) dapat dirubah menjadi udara dan air yang segar, bersih dan sehat, untukkepentingannyasendiri.
Pemikran manusia untuk memperbaiki agar udara dan air yang terkena polusi (tercemar) dapat dirubah menjadi udara dan air yang segar, bersih dan sehat, untukkepentingannyasendiri.
Perbedaan substantive antara Ekologi dan Lingkungan yaitu :
Persoalan
Lingkungan
|
Persoalan
Ekologi
|
Pemikiran
manusia untuk memperbaiki agar udara dan air yang terkena polusi(tercemar)
dapat diubah menjadi udara dan air yang segar,bersih dan sehat untuk
kepentingannya sendiri.
|
Pemikiran
manusia yang semakin luas dan mendalam tentang bagaimana upaya melestarikan
danau, mencegah efek insektisida terhadap berbagai spesies binatang, mencegah
masuknya pencemaran terhadap sumber air minum(sumur), mencegah pengaruh
perubahan iklim terhadap produksi dan perubahan habitat.
|
Beberapa pengertian tentang ekologi menurut beberapa ahli
:
1. Edward S. Rogers: Ecology is of the
study of relationship between organism and their environment.
2. Fuad Amsyari: Ekologi ialah suatu ilmu
yang mempelajari hubungan antara satu organisme dengan yang lainnya dan antara
organism – organism tersebut dengan lingkungannya.
3. Prajudi Atmosudirjo: Ekologi adalah
tata hubungan total (menyeluruh) dan mutual (timbal-balik) antar satu orgaisme
dengan lingkungan sekelilingya.
4. H. Sitanggang: Ekologi ialah ilmu yang
mempelajari saling hubungan antara lingkungan dengan faktor- faktornya, saling
hubungan antar faktor – faktor lingkungan sendiri dan saling hubungan antar
unsur sesuatu faktor dengan selamanya,serta saling hubungan
denganlingkungannya.
Pengertian Ekologi Pemerintahan
Ekologi pemerintahan ialah suatu ilmu yang memepelajari
adanya proses saling pengaruh mempengaruhi sebagai akibat adanya hubungan
normatif secara total dan timbale balik antara pemerintah dengan lembaga
lembaga tertinggi/tinggi Negara, maupun antar pemerintah, vertical horizontal,
dan dengan masyarakatnya.
Asas
– asas dasar ekologi :
1. Asas
interpedensi merupakan ketergantungan antara satu aspek dengan aspek lainnya
2. Asas
perubahan berbunyi bahwa segala sesuatu itu akan mengalami perubahan atau
lingkungan dinamis.
3. Asas evolusi bahwa segala sesuatu perubahan terjadi secara
bertahap, tidak ada perubahan yang bersifat meloncat. Ada proses – proses yang
mendahuluinya namun tidak nampak.
Pada
tahun 1950 – an muncul istilah ekologi administrasi, sedangkan istilah ekologi
pemerintahan itu sendiri barulah dikenal pada tahun 1980 – an.
Ekologi
pemerintahan merupakan suatu disiplin ilmu / cabang ilmu pemerintahan yang
mempelajari adanya suatu proses saling mempengaruhi sebagai akibat adanya
hubungan normative secara total dan timbal balik antara pemerintah dengan
lembaga – lembaga Negara, masyarakat, lingkungan fisik dan lingkungan social
dimana pemerintahan itu berada, baik secara vertical maupun horizontal.
Ekologi
pemerintahan dibagi atas dua lingkungan, yakni lingkungan fisik (tri gatra) dan
lingkungan social (panca gatra).
A. HUBUNGAN PEMERINTAH DENGAN SUMBER DAYA
ALAM
Berbagai potensi yang terdapat di
dalam lingkungan alam yang dapat diubah menjadi bahan atau energy untuk
kepentingan hidup manusia. Melalui proses penyesuaian, berbagai potensi seperti
: air, tenaga gerak udara, tenaga panas bumi, sinar matahari, tinggi rendahnya
permukaan daratan dapat disesuaikan dengan kepentingan hidup manusia.
Lingkungan yang berbeda telah menimbulkan perbedaan cara-cara penyesuaian
manusia dalam memanfaatkan sumber daya alam yang ada di sekitarnya, dan
perbedaan ini pula yang mengakibatkan adanya perbedaan kemampuan antar manusia
dan antar bangsa. Sumber daya alam antara lain seperti kesuburan tanah, keadaan
iklim, musim, air dan lain-lain, akan mempengaruhi kehidupan manusia
disekitarnya. Karena perbedaan tersebut dan perbedaan kemampuan manusia, maka
ada Negara yang berkembang sebagai Negara pertanian dan pusat perdagangan.
B. HUBUNGAN
PEMERINTAH DENGAN PENDUDUK
Manusia sebagai factor lingkungan
fisik (factor biologis) harus selalu melakukan proses penyesuaian dengan
lingkungan sekitarnya. Manusia sebagai factor bilogis berbeda dengan factor
biologis lainnya (tumbuhan dan hewan). Tumbuhan dan hewan dalam proses
regenerasi, perkembangan, penyebaran dan persaingan hidup diantara sesamanya
lebih bersifat individual. Sedangkan manusia dalam proses seperti itu selalu
dalam hubungan yang bersifat kelompok.
Dalam ilmu ekonomi, manusia disebut
sebagai salah satu factor produksi (Faktor Tenaga Kerja), kemampuan manusia
dalam kehidupannya berkelompok sebagai satu bangsa (Negara) adalah yang
menetukan dapat tidaknya suatu bangsa itu memenuhi kebutuhannya. Bila penduduk
dapat digerakkan sebagai factor ekonomi mengolah sumber-sumber dan kekeyaan
alam, maka kehidupan mereka akan lebih sejahtera dan akan dapat bertahan dalam
proses persaingan dengan bangsa atau Negara lain.
Bila penduduk tidak dapat digerakkan
sebagai factor ekonomi, maka penduduk tidak menjadi pendorong bagi keseimbangan
melainkan menjadi beban yang akan merusak keseimbangan dengan lingkungan.
Idealnya jumlah penduduk tidak boleh bergerak bebas untuk selalu bertambah,
tetapi harus dibatasi oleh keseimbangan daya dukung foktor-faktor lingkungan.
Pada beberapa abad yang lalu pada waku manusia hidup berburu dan
berpindah-pindah, jumlah penduduk tidak berkembang dengan cepat, tingkat
kelahiran dan kematian hampir selalu seimbang. Hal ini berbeda setelah manusia
memasuki cara hidup pertanisan dan peternakan dengan hidup bermukim tetap,
pertumbuahan penduduk berkembang dengan cepat.
Ketidakseimbangan pertumbuhan
penduduk dengan lingkungan akan menimbulkan kemelaratan dan kemiskinan. Oleh karena
itu perlu dilakukan pengendalian tingkat kelahiran di samping upaya
pengembangan faktor-faktor daya yang tersedia. Misalnya di Indonesia
pengendalian penduduk mendapat prioritas utama dari pemerintah melalui program
keluarga berencana (KB).
Manusia atau makhluk hidup pada
umumnya dan lingkungan mempunyai ikatan ekologis, yaitu hubngan timbal balik
atau interaksi yang harmonis dan stabil dalam bentuk ikatan sumber energi
kehidupan yang dalam batas – batas tertentu tidak dapat dipisahkan satu dengan
yang lain, karena keduanya merupakan satu kesatuan sistem yang disebut dengan
ekosistem.
Bentuk- bentuk Ekosistem
Berakaitan
kajian ekologi, terdapat dua bentuk ekosistem, yaitu :
- Ekosistem Alamiah (natural ecosystem), yaitu bentuk daripada proses kehidupan yang terdapat seperti di hutan – hutan belantara atau di lautan – lautan luas, maupun di daerah – daerah kutub, dimana campur tangan manusia belum sampai kesana.
- Ekosistem Buatan (artificial ecosystem),yaitu suatu bentuk lingkungan hidup terutama sebagai hasikerja manusia terhadap ecosystemnya, sehubungan dengan kemampuan yang luar biasa untuk mengolah materi – materi yang ada di sekitarnya.
C.
LINGKUNGAN PEMERINTAHAN
Dalam
Ekologi Pemerintahan, ada dua macam Ekosistem yaitu :
- Ekosistem/lingkungan Fisik
Lingkungan
fisik ialah lingkungan alam bersama tumbuhan dan hewan yang ada disuatu wilayah
Negara, termasuk manusia sebagai salah satu faktor yang selalu berproses dengan
lingkungannya.
Lingkungan
Fisik dapat digolongkan kedalam 3 kelompok yaitu : kondisi geografis, keadaan
penduduk, dan sumber daya alam.
- Ekosistem/lingkungan social atau geografis
Lingkungan
geografis dapat memberi pengaruh terhadap kehidupan fisik dan kehidupan
kejiwaan manusia.
D. PERMASALAHAN LINGKUNGAN
- Masalah-masalah Lingkungan Hidup
Dalam
suatu lingkungan hidup yang baik, terjalin suatu interaksi yang harmonis dan
seimbang antar komponen-komponen lingkungan hidup. Stabilitas keseimbangan dan
keserasian interaksi antar komponen lingkungan tersebut tergantung pada usaha
manusia. Karena manusia adalah komponen lingkungan hidup yang paling dominan
dalam mempengaruhi lingkungan. Sebaliknya lingkungan pun mempengaruhi manusia.
Sehingga terdapat hubungan yang saling pengaruh-mempengaruhi antara manusia dan
lingkungan hidupnya. Hal demikian, merupakan interaksi antara manusia dan
lingkungan.
Keserasian
dan keseimbangan tersebut diatur dan berjalan proses ekosistem sebagaimana
diuraikan terdahulu. Apabila fungsi dalam mata rantai ekosistem tersebut
terganggu dan gangguan itu melampaui kemampuan ekosistem untuk memulihkan diri
secara alami, maka akan terjadilah masalah lingkungan hidup.
- Sumber Permasalahan Lingkungan
Sesungguhnya
sumber yang menimbulkan permasalahan lingkungan, ialah ulah manusia yang dalam
aktivitasnya tidak mempedulikan keseimbangan dan keserasian lingkungan. Manusia
selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya, dengan tidak
mempertimbangkan bahwa aktivitas yang berlebihan dalam mengeksploitasi guna
memenuhi kebutuhan dan keinginannya, akan melampaui kemampuan lingkungan dalam
mendukung perikehidupan. Aktivitas berupa eksploitasi yang berlebihan,
itulah yang menyebabkan terganggunya keseimbangan dan keserasian lingkungan.
Tidak jarang terjadi manusia yang melakukan over eksploitasi itu didorong oleh
motivasi untuk mencari keuntungan material.
2. Masalah lingkungan hidup di
Indonesia
Bahaya
alam: banjir, kemarau panjang, tsunami, gempa bumi, gunung berapi, kebakaran
hutan, gunung lumpur, tanah longsor, limbah industri.
Masalah
Lingkungan hidup di Indonesia saat ini: penebangan hutan secara liar/pembalakan
hutan; polusi air dari limbah industri dan pertambangan; polusi udara di daerah
perkotaan asap dan kabut dari kebakaran hutan; kebakaran hutan permanen/tidak
dapat dipadamkan; perambahan suaka alam/suaka margasatwa; perburuan liar,
perdagangan dan pembasmian hewan liar yang dilindungi; penghancuran terumbu
karang; pembuangan sampah tanpa pemisahan/pengolahan; semburan lumpur liar di
Sidoarjo, Jawa Timur; hujan asam yang merupakan akibat dari polusi udara.
E. PERWUJUDAN MASALAH-MASALAH
LINGKUNGAN
- Pencemaran Lingkungan
- Kegiatan-kegiatan industri, dalam bentuk limbah, zat-zat buangan berbahaya seperti logam-logam berat, dan juga dalam bentuk kepulasan asap.
- Kegiatan pertambangan, berupa terjadinya kerusakan instalasi, pencemaran buangan-buangan tambang, pencemaran udara, dan rusaknya lahan-lahan bekas pertambangan.
- Kegiatan transportal, berupa kepulasan asap, naiknya suhu udara kota, kebisingan dari kendaraan bermotor, tumpahan-tumpahan bahan bakar terutama minyak bumi dari kapal-kapal tanker dan lain-lain.
- Kegiatan pertanian, terutama akibat dari residu pemakaian zat-zat kimia yang memberantas binatang-binatang/ tumbuh-tumbuhan pengganggu, dan juga pemakaian pupuk anorganis.
- Perusakan Lingkungan
Fungsi
hutan yang sedemikian kompleks dan amat penting bagi kehidupan akan binasa bila
secara fisik hutan mengalami kerusakan, dengan demikian ia tidak dapat lagi
berperan sebagai sarana penunjang terlanjutkannya pembangunan.
Kerusakan
pada hutan erat pula kaitannya dengan tingkat populasi berbagai satwa, karena
hutan merupakan habitat berbagai jenis satwa, kerusakan pada hutan akan
menyebabkan turunnya tingkat populasi berbagai jenis satwa tersebut.
F.
DAMPAK LANJUT PENCEMARAN ATAU PERUSAKAN
Diantaranya,
yaitu :
- Pemanasan Global
- Hujan asam
- Lubang Ozon.
Penerapan ekologi secara analogis
dalam bidang pemerintahan, yakni dapat dilihat pada:
1.
Ekosistem
Pada dasarnya adalah dinamika
ekologi meliputi gelombang kehidupan, energy, kelahiran, pertumbuhan, kematian perkembangan,
kehancuran dalam hubungan yang saling mempengaruhi
2.
Suksesi
Yaitu adanya kehidupan setelah
adanya kematian suatu spesies.
3.
Habitat
Adalah suatu ruang atau wilayah
dimana terdapat suatu kehidupan tumbuhan atau binatang. Dalam habitat ini
terjalin suatu hubungan unsure-unsur lingkungan yang rumit.
4.
Perubahan
energy
Organisme hidup dapat bergerak dan berjalan karena adanya
perubahan energy dari dan ke lingkungan mereka. Energy tersebut dapat dirubah
sesuai dengan kepentigannya.
5.
Saling
hubungan antar organisme
Beberapa pola hubungan:
a. Bersifat netral:
pengaruh suatu organisme yang selalu sama terhadap organisme lainnya.
b. Bersifat
kompetitif: hubungan yang saling memperebutkan untuk keperluan masing-masing
kehidupan organisme
c. Bersifat
mutualisme (yang satu memerlukan yang lain)
Dimensi
pemerintahan dapat dikaji berdasarkan salah satu teori dari Aristoteles, yaitu
teori organisme. Yang menyatakan bahwa Negara atau pemerintahan itu adalah
kodrat dan merupakan satu organisme yang mempunyai kehidupan tersendiri.
Aristoteles menyatakan bahwa Negara adalah suatu masyarakat paguyuban yang paling tinggi di atas masyarakat paguyuban yang lainnya. Negara bersifat kodrat dan memiliki semua sifat organisme yang terdapat pada makhluk hidup.
Aristoteles menyatakan bahwa Negara adalah suatu masyarakat paguyuban yang paling tinggi di atas masyarakat paguyuban yang lainnya. Negara bersifat kodrat dan memiliki semua sifat organisme yang terdapat pada makhluk hidup.
Aristoteles
juga mnyatakan bahwa bernegaralah yang membedakan manusia dengan makhluk hidup
lainnya.
Penyesuaian
dalam dimensi pemerintahan,antara lain:
1. Dari teori organisme, gerak dan cara bergerak
pemerintahan itu merupakan proses upaya penyesuaian dalam beberapa hal,yaitu :
a. Penyesuaian dalam kedaulatan dengan
pencapaian tujuan dalam kehidupan bernegara.
b. Penyesuaian dengan lingkungannya, baik
factor – factor internal maupun eksternal.
2.
Upaya mencari keseimbangan hubungan yang terbaik, antara lain:
a.
Kelompok masyarakat dengan kelompok yang lain
b.
Kelompok dengan individu
c.
Individu dengan individu
d.
Warga dengan SDA yang tersedia
e.
Hubungan warga Negara perseorangan dan secara bersama dengan lingkungan social
budaya dan lingkungan alam sekitar.
Ada
5 hal yang akan pengaruhi bekerjanya system dalam ekologi pemerintah:
1.
Kondisi adalah keadaan penduduk (keadaan ekonomi, social, budaya):
a. Dalam Indonesia yang sangat
heterogen/multiteknik dibutuhkan suatu pemerintahan.
b. Fenomena sosiologis, banyak dimensi
yang bisa menjadi asumsi, pemerintahan desentralistik, karena heteroginitas
masyarakat kita,integrasinya lemah, ingin memisahkan diri masyarakatnya,
rentang kendali pemerintah sangat jauh
2.
Struktur social
a. Solidaritas mekanis ; yang masih banyak
persamaan – persamaan kerja di dalam masyarakat ; pedesaan
b. Solidaritas organis ; sudah muncul perbedaan
– perbedaan masyarakat secara banyak ; perkotaan, masyarakat ; polarisasi
pekerjaan sangat banyak
3.
Sistem ekonomi di dalam suatu Negara
a. System ekonomi pancasila, patrilinearlistrik
pertimbangan keluarga, lebih di utamakan = nepotisme
b. Sisem penyelengaraan ekonomi dalam suatu
Negara
·
Daya beli masyarakat
·
Income masyarakat
·
Peredaran uang
·
Potensi sumber daya alam
4. Ideologi
a.
Fungsi ideology dalam masyarakat :
· Fungsi integarasi = mempunyai kekuatan
untuk menyatukan perbedaan dalam masyarakat, harus mampu dimana,m disadari
· Fungsi sebagai penataan tujuan bersama
·
Fungsi sebagai patron nilai
yang mengatur kehidupan social masyarakat
5.
Sistem politik
BAB III
PENUTUP
Manusia sebagai makhluk hidup tidak pernah lepas atau bergantung pada makhluk
hidup lainnya, yaitu manusia dan lingkungan alamnya. Baik buruknya tata
lingkungan akan berpengaruh pada kegiatan manusia itu sendiri. Eksistensi
lingkungan dijaga sebaik mungkin secara berkelanjutan, sehingga tidak rusak
oleh aktifitas manusia dengan lingkungan hidupnya. Penurunan kualitas
lingkungan yang disebabkan oleh penebangan liar/ pengundulan hutan, polusi,
pencemaran sungai oleh limbah pabrik, pemanasan global, dan lain sebagainya
menjadi faktor yang menyebabkan peningkatan bencana alam yang menjadi tantangan
bagi masyarakat dan pemerintah yang harus dihadapi secara bersama-sama.
Dengan demikian hal ini telah menjadi tugas dan tanggung jawab bersama bagi
bangsa Indonesia pada umumnya dan secara khusus menjadi beban yang dipikul oleh
pembelajar Ilmu Pemerintahan agar kedepan segala kepedulian dan kemampuan akan
membawa bangsa Indonesia menuju kearah yang lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Makasih bgt bro info nya, sangat bermanfaat buat saya. hehe
BalasHapusJangan Lupa mampir ke blog EXPO Lowongan Kerja Terbaru ane ya Lowongan Kerja Bank Syariah Bukopin
oke sama2 ^^
Hapus