Selasa, 21 April 2015

Makalah - Ekologi Pemerintahan



BAB I
PENDAHULUAN

Sejak dilaksanakannya Konferensi Stockholm, 5-16 Juni 1972 di Swedia telah menyadarkan pemimpin Negara-negara di dunia. Sebelumnya, sekitar tahun 1950-an masalah-masalah lingkungan hidup hanya mendapat perhatian dari kalangan ilmuan. Sejak itu berbagai himbauan dilontarkan oleh para pakar dari berbagai disiplin ilmu tentang adanya bahaya yang mengancam kehidupan, yang disebabkan oleh pencemaran dan perusakan lingkungan hidup. Tetapi nampaknya imbauan tersebut belum mendapat perhatian dari berbagai kalangan lainnya. Selain membahas lingkungan hidup Dunia setiap tanggal 5 Juni. Pemimpin Negara-negara sepakat bahwa masalah lingkungan hidup merupakan tanggumg jawab semua masyrakat dan Negara. Kualitas lingkungan yang terus menurun telah mulai mengancam kehidupan makhluk hidup, termasuk manusia. Para pakar ekologi dan biologi khususnya, serta pemerhati lingkungan hidup, mulai lebih intensif menggeluti dan mendalami berbagai masalah lingkungan hidup yang timbul.
            Di Indonesia, masalah lingkungan hidup mulai di sikapi pemerintah secara formal dan nyata, setelah diundangkannya Undang-Undang RI Nomor 4 Tahun 1982 (sudah diganti dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup). Undang-undang tersebut juga sudah dilengkapi dengan berbagai peraturan perundang-undangan lainnya, yang bertujuan untuk mencegah dan menanggulangi pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup.
            Dengan demikian, pokok bahasan yang akan disajikan meliputi : hubungan-hubungan Pemerintah dengan Lingkungannya serta permasalahan-permasalahan lingkungan yang terjadi.



  1. Asas Ekologi atau Lingkungan
Ada beberapa asas yang diutarakan pada kesempatan ini. Pengetahuan tentang asas ini diperlukan karena berkaitang dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi secara alamiah.
  1. Energi yang terdapat dalam suatu organism, populasi, komunitas, atau ekosistem dianggap sebagai energi yang disimpan atau dilepaskan.
  2. Tidak ada sistem pemanfaatan energi yang efisien.
  3. Materi, energi, waktu, dan keanekaragaman semuanya termasuk kelompok sumber daya alam.
  4. Peningkatan ketersediaan sumber daya alam akan mempengaruhi penggunaan energi dan air, kepadatan populasi, produksi, dan lain-lain.
  5. Makhluk hidup yang lebih cepat beradaptasi dengan lingkungannya akan mampu bersaing.

2.      Lingkungan Biologis
            Indonesia memiliki kekayaan alam dan sumber daya alam hayati yang sangat besar sebagai sebuah anugerah. Salah satu kekayaan alam tersebut adalah hewan dan tumbuhan langka. Hewan tumbuhan langka ini hanya dapat ditemui di Negara kita dan sulit dilihat di Negara lain. Sebagai contoh hewan langka yang dilindungi di Indonesia, yaitu: harimau sumatera, badak bercula dua, merak, anoa, komodo jalak bali. Cendrawasih, dan lain-lain. Adapun beberapa jenis tumbuhan langka yang kita miliki adalah bunga bangkai, kantung semar, kayu cendana dan sebagainya.
            Namun demikian semakin meningkatnya kebutuhan industri kayu banyak hutan tempat hewan dan tumbuhan hidup terpaksa ditebang. Akibatnya hewan dan tumbuhan kehilangan tempat tinggalnya. Keadaan tersebut semakin bertambah parah dengan adanya aktifitas perburuan. Dengan demikian kehidupan hewan dan tumbuhan langka Indonesia semakin terancam punah. Banyak hal dengan ditemukannya jenis-jenis baru, ternyata ratusan bahkan ribuan jenis makhluk hidup terancam punah dan mengalami kepunahan. Makhluk hidup yang terancam punah keberadaanya sudah sangat sedikit serta memiliki tingkat perkembangbiakan yang lambat.
            Pemerintah Indonesia kemudian mengambil kebijakan untuk melindungi mereka dengan melakukan berbagai langkah terpadu, sebagai salah satu tindakan konservasi, diantaranya adalah mendirikan tempat untuk melindungi mereka, yaitu: suaka margasatwa, cagar alam, taman hutan raya dan taman nasional. Namun masih terdapat tindakan penyelundupan hewan-hewan langka yang akan dijual keluar negeri. Kemudian masalah lingkungan timbul sebagai akibat dari ulah manusia itu sendiri, dari hari ke hari ancaman terhadap kerusakan lingkungan semakin meningkat. Banyaknya pembukaan lahan baru mengakibatkan banyaknya hutan yang dirusak, karena umumnya pembukaan lahan tersebut tidak mengikuti kaidah ekologi, seperti contoh kasus pembalakan liar (illegal logging). Rusaknya hutan akan merusak ekosistem yang ada dihutan tersebut dan disekitarnya, serta merusak semua sistem kehidupan disetiap komponen yang ada dibumi.













BAB II
PEMBAHASAN
Ekologi Pemerintahan
A.  Pengertian Ekologi
Ekologi berasal dari bahasa Yunani, yakni dari kata oikos (lingkungan) dan logos (ilmu). Secara tipologi, ekologi dibedakan atas darat, laut, dan udara. Sedangkan secara jenis, ekologi dibagi atas alami dan buatan.
Perbedaan substansif antara ekologi dan lingkungan :
·         Ekologi
Pemikiran manusia yang semakin luas dan mendalam tentang bagaimana upaya melestarikan danau, mencegah efek insektisida terhadap berbagai spesies binatang, mencegah masuknya pencemaran terhadap sumber air minum (sumur), mencegah pengaruh perubahan iklim terhadap habitat, dsb.
·         Lingkungan
Pemikran manusia untuk memperbaiki agar udara dan air yang terkena polusi (tercemar) dapat dirubah menjadi udara dan air yang segar, bersih dan sehat, untukkepentingannyasendiri.

Perbedaan substantive antara Ekologi dan Lingkungan yaitu :
Persoalan Lingkungan
Persoalan Ekologi
Pemikiran manusia untuk memperbaiki agar udara dan air yang terkena polusi(tercemar) dapat diubah menjadi udara dan air yang segar,bersih dan sehat untuk kepentingannya sendiri.
Pemikiran manusia yang semakin luas dan mendalam tentang bagaimana upaya melestarikan danau, mencegah efek insektisida terhadap berbagai spesies binatang, mencegah masuknya pencemaran terhadap sumber air minum(sumur), mencegah pengaruh perubahan iklim terhadap produksi dan perubahan habitat.




Beberapa pengertian tentang ekologi menurut beberapa ahli :
1.    Edward S. Rogers: Ecology is of the study of relationship between organism and their environment.
2.    Fuad Amsyari: Ekologi ialah suatu ilmu yang mempelajari hubungan antara satu organisme dengan yang lainnya dan antara organism – organism tersebut dengan lingkungannya.
3.    Prajudi Atmosudirjo: Ekologi adalah tata hubungan total (menyeluruh) dan mutual (timbal-balik) antar satu orgaisme dengan lingkungan sekelilingya.
4.    H. Sitanggang: Ekologi ialah ilmu yang mempelajari saling hubungan antara lingkungan dengan faktor- faktornya, saling hubungan antar faktor – faktor lingkungan sendiri dan saling hubungan antar unsur sesuatu faktor dengan selamanya,serta saling hubungan denganlingkungannya.

Pengertian Ekologi Pemerintahan
Ekologi pemerintahan ialah suatu ilmu yang memepelajari adanya proses saling pengaruh mempengaruhi sebagai akibat adanya hubungan normatif secara total dan timbale balik antara pemerintah dengan lembaga lembaga tertinggi/tinggi Negara, maupun antar pemerintah, vertical horizontal, dan dengan masyarakatnya.
Asas – asas dasar ekologi :
1.    Asas interpedensi merupakan ketergantungan antara satu aspek dengan aspek lainnya
2.    Asas perubahan berbunyi bahwa segala sesuatu itu akan mengalami perubahan atau lingkungan dinamis.
3.    Asas evolusi bahwa segala sesuatu perubahan terjadi secara bertahap, tidak ada perubahan yang bersifat meloncat. Ada proses – proses yang mendahuluinya namun tidak nampak.
Pada tahun 1950 – an muncul istilah ekologi administrasi, sedangkan istilah ekologi pemerintahan itu sendiri barulah dikenal pada tahun 1980 – an.
Ekologi pemerintahan merupakan suatu disiplin ilmu / cabang ilmu pemerintahan yang mempelajari adanya suatu proses saling mempengaruhi sebagai akibat adanya hubungan normative secara total dan timbal balik antara pemerintah dengan lembaga – lembaga Negara, masyarakat, lingkungan fisik dan lingkungan social dimana pemerintahan itu berada, baik secara vertical maupun horizontal.
Ekologi pemerintahan dibagi atas dua lingkungan, yakni lingkungan fisik (tri gatra) dan lingkungan social (panca gatra).
A.   HUBUNGAN PEMERINTAH DENGAN SUMBER DAYA ALAM  
Berbagai potensi yang terdapat di dalam lingkungan alam yang dapat diubah menjadi bahan atau energy untuk kepentingan hidup manusia. Melalui proses penyesuaian, berbagai potensi seperti : air, tenaga gerak udara, tenaga panas bumi, sinar matahari, tinggi rendahnya permukaan daratan dapat disesuaikan dengan kepentingan hidup manusia. Lingkungan yang berbeda telah menimbulkan perbedaan cara-cara penyesuaian manusia dalam memanfaatkan sumber daya alam yang ada di sekitarnya, dan perbedaan ini pula yang mengakibatkan adanya perbedaan kemampuan antar manusia dan antar bangsa. Sumber daya alam antara lain seperti kesuburan tanah, keadaan iklim, musim, air dan lain-lain, akan mempengaruhi kehidupan manusia disekitarnya. Karena perbedaan tersebut dan perbedaan kemampuan manusia, maka ada Negara yang berkembang sebagai Negara pertanian dan pusat perdagangan.
 B.    HUBUNGAN PEMERINTAH DENGAN PENDUDUK
Manusia sebagai factor lingkungan fisik (factor biologis) harus selalu melakukan proses penyesuaian dengan lingkungan sekitarnya. Manusia sebagai factor bilogis berbeda dengan factor biologis lainnya (tumbuhan dan hewan). Tumbuhan dan hewan dalam proses regenerasi, perkembangan, penyebaran dan persaingan hidup diantara sesamanya lebih bersifat individual. Sedangkan manusia dalam proses seperti itu selalu dalam hubungan yang bersifat kelompok.
Dalam ilmu ekonomi, manusia disebut sebagai salah satu factor produksi (Faktor Tenaga Kerja), kemampuan manusia dalam kehidupannya berkelompok sebagai satu bangsa (Negara) adalah yang menetukan dapat tidaknya suatu bangsa itu memenuhi kebutuhannya. Bila penduduk dapat digerakkan sebagai factor ekonomi mengolah sumber-sumber dan kekeyaan alam, maka kehidupan mereka akan lebih sejahtera dan akan dapat bertahan dalam proses persaingan dengan bangsa atau Negara lain.
Bila penduduk tidak dapat digerakkan sebagai factor ekonomi, maka penduduk tidak menjadi pendorong bagi keseimbangan melainkan menjadi beban yang akan merusak keseimbangan dengan lingkungan. Idealnya jumlah penduduk tidak boleh bergerak bebas untuk selalu bertambah, tetapi harus dibatasi oleh keseimbangan daya dukung foktor-faktor lingkungan. Pada beberapa abad yang lalu pada waku manusia hidup berburu dan berpindah-pindah, jumlah penduduk tidak berkembang dengan cepat, tingkat kelahiran dan kematian hampir selalu seimbang. Hal ini berbeda setelah manusia memasuki cara hidup pertanisan dan peternakan dengan hidup bermukim tetap, pertumbuahan penduduk berkembang dengan cepat.
Ketidakseimbangan pertumbuhan penduduk dengan lingkungan akan menimbulkan kemelaratan dan kemiskinan. Oleh karena itu perlu dilakukan pengendalian tingkat kelahiran di samping upaya pengembangan faktor-faktor daya yang tersedia. Misalnya di Indonesia pengendalian penduduk mendapat prioritas utama dari pemerintah melalui program keluarga berencana (KB).
Manusia atau makhluk hidup pada umumnya dan lingkungan mempunyai ikatan ekologis, yaitu hubngan timbal balik atau interaksi yang harmonis dan stabil dalam bentuk ikatan sumber energi kehidupan yang dalam batas – batas tertentu tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain, karena keduanya merupakan satu kesatuan sistem yang disebut dengan ekosistem.
Bentuk- bentuk Ekosistem
Berakaitan kajian ekologi, terdapat dua bentuk ekosistem, yaitu :
  1. Ekosistem Alamiah (natural ecosystem), yaitu bentuk daripada proses kehidupan yang terdapat seperti di hutan – hutan belantara atau di lautan – lautan luas, maupun di daerah – daerah kutub, dimana campur tangan manusia belum sampai kesana.
  2. Ekosistem Buatan (artificial ecosystem),yaitu suatu bentuk lingkungan hidup terutama sebagai hasikerja manusia terhadap ecosystemnya, sehubungan dengan kemampuan yang luar biasa untuk mengolah materi – materi yang ada di sekitarnya.
 C. LINGKUNGAN PEMERINTAHAN
Dalam Ekologi Pemerintahan, ada dua macam Ekosistem yaitu :
  1. Ekosistem/lingkungan Fisik
Lingkungan fisik ialah lingkungan alam bersama tumbuhan dan hewan yang ada disuatu wilayah Negara, termasuk manusia sebagai salah satu faktor yang selalu berproses dengan lingkungannya.
Lingkungan Fisik dapat digolongkan kedalam 3 kelompok yaitu : kondisi geografis, keadaan penduduk, dan sumber daya alam.
  1. Ekosistem/lingkungan social atau geografis
Lingkungan geografis dapat memberi pengaruh terhadap kehidupan fisik dan kehidupan kejiwaan manusia.
 D. PERMASALAHAN LINGKUNGAN
  1. Masalah-masalah Lingkungan Hidup
Dalam suatu lingkungan hidup yang baik, terjalin suatu interaksi yang harmonis dan seimbang antar komponen-komponen lingkungan hidup. Stabilitas keseimbangan dan keserasian interaksi antar komponen lingkungan tersebut tergantung pada usaha manusia. Karena manusia adalah komponen lingkungan hidup yang paling dominan dalam mempengaruhi lingkungan. Sebaliknya lingkungan pun mempengaruhi manusia. Sehingga terdapat hubungan yang saling pengaruh-mempengaruhi antara manusia dan lingkungan hidupnya. Hal demikian, merupakan interaksi antara manusia dan lingkungan.
Keserasian dan keseimbangan tersebut diatur dan berjalan proses ekosistem sebagaimana diuraikan terdahulu. Apabila fungsi dalam mata rantai ekosistem tersebut terganggu dan gangguan itu melampaui kemampuan ekosistem untuk memulihkan diri secara alami, maka akan terjadilah masalah lingkungan hidup.
  1. Sumber Permasalahan Lingkungan
Sesungguhnya sumber yang menimbulkan permasalahan lingkungan, ialah ulah manusia yang dalam aktivitasnya tidak mempedulikan keseimbangan dan keserasian lingkungan. Manusia selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya, dengan tidak mempertimbangkan bahwa aktivitas yang berlebihan dalam mengeksploitasi guna memenuhi kebutuhan dan keinginannya, akan melampaui kemampuan lingkungan dalam mendukung perikehidupan. Aktivitas berupa eksploitasi  yang berlebihan, itulah yang menyebabkan terganggunya keseimbangan dan keserasian lingkungan. Tidak jarang terjadi manusia yang melakukan over eksploitasi itu didorong oleh motivasi untuk mencari keuntungan material.
2.      Masalah lingkungan hidup di Indonesia
Bahaya alam: banjir, kemarau panjang, tsunami, gempa bumi, gunung berapi, kebakaran hutan, gunung lumpur, tanah longsor, limbah industri.
Masalah Lingkungan hidup di Indonesia saat ini: penebangan hutan secara liar/pembalakan hutan; polusi air dari limbah industri dan pertambangan; polusi udara di daerah perkotaan asap dan kabut dari kebakaran hutan; kebakaran hutan permanen/tidak dapat dipadamkan; perambahan suaka alam/suaka margasatwa; perburuan liar, perdagangan dan pembasmian hewan liar yang dilindungi; penghancuran terumbu karang; pembuangan sampah tanpa pemisahan/pengolahan; semburan lumpur liar di Sidoarjo, Jawa Timur; hujan asam yang merupakan akibat dari polusi udara.



 E.     PERWUJUDAN MASALAH-MASALAH LINGKUNGAN
  1. Pencemaran Lingkungan
    1. Kegiatan-kegiatan industri, dalam bentuk limbah, zat-zat buangan berbahaya seperti logam-logam berat, dan juga dalam bentuk kepulasan asap.
    2. Kegiatan pertambangan, berupa terjadinya kerusakan instalasi, pencemaran buangan-buangan tambang, pencemaran udara, dan rusaknya lahan-lahan bekas pertambangan.
    3. Kegiatan transportal, berupa kepulasan asap, naiknya suhu udara kota, kebisingan dari kendaraan bermotor, tumpahan-tumpahan bahan bakar terutama minyak bumi dari kapal-kapal tanker dan lain-lain.
    4. Kegiatan pertanian, terutama akibat dari residu pemakaian zat-zat kimia yang memberantas binatang-binatang/ tumbuh-tumbuhan pengganggu, dan juga pemakaian pupuk anorganis.
    5. Perusakan Lingkungan
Fungsi hutan yang sedemikian kompleks dan amat penting bagi kehidupan akan binasa bila secara fisik hutan mengalami kerusakan, dengan demikian ia tidak dapat lagi berperan sebagai sarana penunjang terlanjutkannya pembangunan.
Kerusakan pada hutan erat pula kaitannya dengan tingkat populasi berbagai satwa, karena hutan merupakan habitat berbagai jenis satwa, kerusakan pada hutan akan menyebabkan turunnya tingkat populasi berbagai jenis satwa tersebut.
 F.     DAMPAK LANJUT PENCEMARAN ATAU PERUSAKAN
Diantaranya, yaitu :
  1. Pemanasan Global
  2. Hujan asam
  3. Lubang Ozon.


Penerapan ekologi secara analogis dalam bidang pemerintahan, yakni dapat dilihat pada:
1.         Ekosistem
Pada dasarnya adalah dinamika ekologi meliputi gelombang kehidupan, energy, kelahiran, pertumbuhan, kematian perkembangan, kehancuran dalam hubungan yang saling mempengaruhi
2.         Suksesi
Yaitu adanya kehidupan setelah adanya kematian suatu spesies.
3.         Habitat
Adalah suatu ruang atau wilayah dimana terdapat suatu kehidupan tumbuhan atau binatang. Dalam habitat ini terjalin suatu hubungan unsure-unsur lingkungan yang rumit.
4.         Perubahan energy
Organisme hidup dapat bergerak dan berjalan karena adanya perubahan energy dari dan ke lingkungan mereka. Energy tersebut dapat dirubah sesuai dengan kepentigannya.
5.         Saling hubungan antar organisme
Beberapa pola hubungan:
a.   Bersifat netral: pengaruh suatu organisme yang selalu sama terhadap organisme lainnya.
b.   Bersifat kompetitif: hubungan yang saling memperebutkan untuk keperluan masing-masing kehidupan organisme
c.   Bersifat mutualisme (yang satu memerlukan yang lain)

Dimensi pemerintahan dapat dikaji berdasarkan salah satu teori dari Aristoteles, yaitu teori organisme. Yang menyatakan bahwa Negara atau pemerintahan itu adalah kodrat dan merupakan satu organisme yang mempunyai kehidupan tersendiri.
Aristoteles menyatakan bahwa Negara adalah suatu masyarakat paguyuban yang paling tinggi di atas masyarakat paguyuban yang lainnya. Negara bersifat kodrat dan memiliki semua sifat organisme yang terdapat pada makhluk hidup.
Aristoteles juga mnyatakan bahwa bernegaralah yang membedakan manusia dengan makhluk hidup lainnya.

Penyesuaian dalam dimensi pemerintahan,antara lain:
1.   Dari teori organisme, gerak dan cara bergerak pemerintahan itu merupakan proses upaya penyesuaian dalam beberapa hal,yaitu :
a.     Penyesuaian dalam kedaulatan dengan pencapaian tujuan dalam kehidupan bernegara.
b.    Penyesuaian dengan lingkungannya, baik factor – factor internal maupun eksternal.

2.      Upaya mencari keseimbangan hubungan yang terbaik, antara lain:
a.      Kelompok masyarakat dengan kelompok yang lain
b.      Kelompok dengan individu
c.       Individu dengan individu
d.      Warga dengan SDA yang tersedia
e.      Hubungan warga Negara perseorangan dan secara bersama dengan lingkungan social budaya dan lingkungan alam sekitar.

Ada 5 hal yang akan pengaruhi bekerjanya system dalam ekologi pemerintah:
1.      Kondisi adalah keadaan penduduk (keadaan ekonomi, social, budaya):
a.   Dalam Indonesia yang sangat heterogen/multiteknik dibutuhkan suatu pemerintahan.
b.    Fenomena sosiologis, banyak dimensi yang bisa menjadi asumsi, pemerintahan desentralistik, karena heteroginitas masyarakat kita,integrasinya lemah, ingin memisahkan diri masyarakatnya, rentang kendali pemerintah sangat jauh
2.      Struktur social
a.   Solidaritas mekanis ; yang masih banyak persamaan – persamaan kerja di dalam masyarakat ; pedesaan
b.   Solidaritas organis ; sudah muncul perbedaan – perbedaan masyarakat secara banyak ; perkotaan, masyarakat ; polarisasi pekerjaan sangat banyak


3.      Sistem ekonomi di dalam suatu Negara
a.   System ekonomi pancasila, patrilinearlistrik pertimbangan keluarga, lebih di utamakan = nepotisme
b.   Sisem penyelengaraan ekonomi dalam suatu Negara
·         Daya beli masyarakat
·         Income masyarakat
·         Peredaran uang
·         Potensi sumber daya alam

4.      Ideologi
a.      Fungsi ideology dalam masyarakat :
·         Fungsi integarasi = mempunyai kekuatan untuk menyatukan perbedaan dalam masyarakat, harus mampu dimana,m disadari
·         Fungsi sebagai penataan tujuan bersama
·                     Fungsi sebagai patron nilai yang mengatur kehidupan social masyarakat

5.      Sistem politik









BAB III
PENUTUP

            Manusia sebagai makhluk hidup tidak pernah lepas atau bergantung pada makhluk hidup lainnya, yaitu manusia dan lingkungan alamnya. Baik buruknya tata lingkungan akan berpengaruh pada kegiatan manusia itu sendiri. Eksistensi lingkungan dijaga sebaik mungkin secara berkelanjutan, sehingga tidak rusak oleh aktifitas manusia dengan lingkungan hidupnya. Penurunan kualitas lingkungan yang disebabkan oleh penebangan liar/ pengundulan hutan, polusi, pencemaran sungai oleh limbah pabrik, pemanasan global, dan lain sebagainya menjadi faktor yang menyebabkan peningkatan bencana alam yang menjadi tantangan bagi masyarakat dan pemerintah yang harus dihadapi secara bersama-sama.
            Dengan demikian hal ini telah menjadi tugas dan tanggung jawab bersama bagi bangsa Indonesia pada umumnya dan secara khusus menjadi beban yang dipikul oleh pembelajar Ilmu Pemerintahan agar kedepan segala kepedulian dan kemampuan akan membawa bangsa Indonesia menuju kearah yang lebih baik lagi.









DAFTAR PUSTAKA

2 komentar:

  1. Makasih bgt bro info nya, sangat bermanfaat buat saya. hehe
    Jangan Lupa mampir ke blog EXPO Lowongan Kerja Terbaru ane ya Lowongan Kerja Bank Syariah Bukopin

    BalasHapus

MAKALAH PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN DASAR TENAGA KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS SDM

  MAKALAH PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN DASAR TENAGA KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS SDM Disusun untuk memenuhi Tugas Mata kuliah Eko...