Selasa, 21 April 2015

Pandangan Menurut Para ahli tentang Pendidikan Usia Dini



KATA PENGANTAR


Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya penyusunan Laporan Tugas Akhir ini yang merupakan pengembangan ilmu pengetahuan yang telah kami peroleh selama masa perkuliahan semester satu ini.
Laporan ini diajukan untuk melengkapi atau memenuhi salah satu syarat menempuh kelulusan semester I (Satu) Program Pendidikan Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini.
Disini penulis juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian penulisan laporan ini. Disamping itu penulis juga menyadari bahwa dalam membuat laporan ini masih jauh dari sempurna, maka penulis mengharapkan saran dan kritik untuk membangun pola pikir penulis menjadi lebih baik. Harapan penulis semoga laporan ini bermanfaat dan menambah pengetahuan penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.

Cijulang, 2014
Penulis














BAB I
PENDAHULUAN


A.      Latar Belakang Masalah
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sebagai strategi pembangunan sumber daya manusia dipandang sebagai titik sentral dan sangat fundamental serta strategis mengingat bahwa:
1.   Usia dini merupakan masa keemasan (The Golden Age), namun sekaligus periode yang sangat kritis  dalam tahap perkembangan manusia. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa sampai usia 4 tahun tingkat kapabilitas kecerdasan anak telah mencapai 20% diperoleh pada saat anak berusia 8 tahun keatas.
2.   Pertumbuhan dan perkembangan anak pada usia dini, bahwan sejak dalam kandungan sangat menentukan derajat kualitas kesehatan, intelegensi, kematangan emosional, dan produktivitas manusia yang berkualitas
  3.  Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional mengamanatkan  dengan tegas perlunya penanganan pendidikan anak usia dini, hal tersebut bisa dilihat pada pasal 1     butir 14 yang menyatakan bahwa: ”Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ]       ditujukan kepada anak sejak lahir isampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.”
4.    Tidak semua teori yang diterima sama dengan yang ada di lapangan, sehingga perlunya wawasan atau pandangan tentang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
Berpijak dari hal tersebut, dalam rangka meningkatkan pemahaman kita tentang Pendidikan Anak Usia Dini, maka dipandang penting disusunnya ”Pandangan Para Ahli Tentang Pendidikan Anak Usia Dini”.




B.       Tujuan Penulisan
1.    Tujuan Umum
a)   Untuk menambah wawasan mahasiswa tentang pengertian Pendidikan Anak Usia Dini.
b)    Untuk mengetahui lebih mendalam tentang Pendidikan Anak Usia Dini.
2.    Tujuan Khusus
a)   Untuk pengajaran dalam pedoman, pegangan, arahan dan petunjuk Pendidikan Anak Usia Dini.

C.      Manfaat Penulisan
1.    Manfaat Umum
a)    Menambah materi dibidang PAUD secara langsung.
b)    Menambah semangat kami untuk pengajaran.
c)    Sebagai salah satu sumber pendidikan di bidang Pendidikan Anak Usia Dini.
2.    Manfaat Khusus
a)    Sebagai pedoman, pegangan, arahan dan petunjuk dalam pengajaran.

D.      Ruang Lingkup Materi
Dengan mengacu pada judul, maka materi ini hanya membahas tentang Pengertian dan Pandangan para ahli tentang Pendidikan Anak Usia Dini, diantaranya oleh:
1.         J. H Pestalozi
2.         Frobel
3.         M. Montessori
4.         Kilpatrik
5.         Helen Parkhust


BAB  II
LANDASAN


A.      Pengertian Pandangan
Pandangan adalah pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk, pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat.
Dengan demikian pandangan bukanlah timbul seketika atau dalam waktu yang singkat saja melainkan melalui proses waktu lama dan terus menerus sehingga hasil pemikiran itu dapat diuji kenyataannya. Hasil kenyataan itu dapat diterima oleh akal sehingga diakui kebenarannya.
Atas dasar ini manusia menerima pemikiran itu sebagai pegangan, pedoman arahan atau petunjuk yang disebut pandangan.

B.       Pengertian Pendidikan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Pendidikan berasal dari kata dasar didik (mendidik), yaitu: memelihara dan memberi latihan (ajaran, pimpinan) mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Sedangkan pendidikan mempunyai pengertian: proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan, proses perbuatan, cara mendidik. Ki Hajar Dewantara mengartikan pendidikan sebagai daya upaya untuk memajukan budi pekerti, pikiran serta jasmani anak, agar dapat memajukan kesempurnaan hidup yaitu hidup dan menghidupkan anak yang selaras dengan alam dan masyarakatnya.Pendidikan dalam bahasa Yunani berasal dari kata padegogik yaitu ilmu menuntun anak. Orang Romawi melihat pendidikan sebabai educare , yaitu mengeluarkan dan menuntun, tindakan merealisasikan potensi anak yang dibawa waktu dilahirkan di dunia. Bangsa Jerman melihat pendidikan sebagai Erziehung yang setara dengan educare, yakni: membangkitkan kekuatan terpendam atau mengaktifkan kekuatan atau potensi anak. Dalam bahasa Jawa, pendidikan berarti pengolahan, mengolah, mengubah kejiwaan, mematangkan perasaan, pikiran kemauan dan watak, mengubah kepribadian sang anak.
Dari pengertian-pengertian dan analisis yang ada maka bisa disimpulkan bahwa pendidikan adalah upaya menuntun anak sejak lahir untuk mencapai kedewasaan jasmani dan rohani, dalam interaksi alam beserta lingkungannya.

C.      Pengertian Anak
Anak merupakan seorang lak-laki/perempuan yang belum dewasa/belum mengalami masa pubertas. Anak juga merupakan keturunan kedua, dimana kata ”anak” merujuk pada lawan dari orang tua, orang dewasa adalah anak dari orang tua mereka, meskipun mereka telah dewasa.
Walaupun begitu istilah anak juga sering merujuk pada perkembangan mental seseorang, walaupun usianya secara biologis dan kronologis seseorang sudah termasuk dewasa namun apabila perkembangan mentalnya ataukah urutan umurnya maka seseorang dapat saja diasosiasikan dengan istilah ”Anak”.
Menurut pasal 1 ayat (2) Undang-undang No. 4 Tahun 1979 tentang kesejahteraan anak menyebutkan bahwa:
“Anak adalah seseorang yang belum mencapai umur 21 (dua puluh satu tahun dan belum pernah kawin”.

D.      Pengertian Usia Dini
Usia dini adalah mereka yang berusia lebih dari 2 (dua) tahun dan berusia kurang dari 13 tahun. Batasan ini sesuai dengan batasan yang dikemukakan oleh Brumfit, Moon dan Tongue (1991:V).
Dalam jenjang pendidikan batas terendah usia dini dalam pengertian ini adalah mereka yang memulai atau duduk di Taman Kanak-Kanak atau Kelompok Bermain, sedangkan jenjang pendidikan tertingginya adalah kira-kira mereka duduk di jenjang sekolah dasar kelas enam.
Guna memperjelas pemahaman tentang Pendidikan Anak Usia Dini maka akan dipaparkan, pandangan Pendidikan Anak Usia Dini menurut para tokoh-tokoh atau para ahli, diantaranya menurut:
1.         J.H Pestalozi
2.         Frobel
3.         M. Montessori
4.         Kilpatrik
5.         Helen Parkhust
BAB  III
PEMBAHASAN


A.      J.H Pestalozi
(John Hemrich Pestalozi)
Dalam pendidikan terdapat beberapa beberapa hal diantaranya:
1)        Dasar Pendidikan            : Dasar sosial, dasar psikologis.
2)        Tujuan Pendidikan          : Mempertinggi derajat rakyat dengan mengembangkan  potensi jiwa anak secara wajar.
3)      Isi Pendidikan                  : Anasir-anasir dalam pengajaran berupa: bunyi, bentuk dan bilangan.
4)       Lembaga Pendidikan    : Rumah kerja, rumah yatim piatu, lembaga pendidikan.
5)        Metode Pendidikan        : Azas peragaan dan azas perkembangan.

B.       Friedrich Frobel (Jerman, 1782-1852)
1)        Dasar Pendidikan                : Segala dunia ini merupakan unity dan deversity, perubahan ini kesatuan kepermacaman karena adanya aktivitet dan kreativitet.
2)      Tujuan Pendidikan                 : Perkembangan anak secara bebas.
3)       Isi Pendidikan                       : Bahan-bahan untuk latihan fungsi, motoris, sensoris dan bahasa.
4)       Lembaga Pendidikan      : Taman Kanak-kanak ”Casa dei Bambini”
5)        Metode Pendidikan             : Azas aktivitet, kebebasan dan kerja sendiri.

C.      Marta Montessorl (Italia, 1870-1952, Tokoh Pendidikan Kanak-Kanak)
1)    Dasar Pendidikan            :    Pembentukan sendiri, masa peka, kebebasan, perbedaan individual.
2)    Tujuan Pendidikan          :    Perkembangan anak secara bebas.
3)    Isi Pendidikan                 :    Bahan-bahan untuk latihan fungsi motoris, sensoris dan bahasa.
4)    Lembaga Pendidikan      :    Taman Kanak-Kanak ”Casa Dei Bambini”
5)    Metode Pendidikan        :    Azas aktivitet, kebebasan dan kerja sendiri.

D.      Kilpatrik
Dalam pendidikan terdapat beberapa hal, diantaranya:
1)   Dasar Pendidikan          : Keagamaan, kemanusiaan dan kebudayaan, khususnya kebudayaan nasional. Kemasyarakatan dan hubungan yang erat antara guru dan murid.
2)   Tujuan Pendidikan          : Membentuk manusia yang penuh rasa perdamaian dalam hidup bersama.
3)   Isi Pendidikan                 : Semua bahan yang dapat mengembangkan seluruh segi kepribadian terutama kebudayaannasional dan vak-vak ekspresi.
4)   Lembaga Pendidikan     : Ruang pendidik atau panti pandidikan.
5)   Metode Pendidikan    : Sistem klasikal, azas keperagaan, azas ilmu pengetahuan alam.

E.       Helen Parkhurst (American, 1871-1900)
1)    Dasar Pendidikan            :    Prinsip demokrasi, azas perbedaan perseorangan, azas aktivitet dan kebebasan
2)    Tujuan Pendidikan          :    Membentuk anak agar menjadi warga negara yang baik.
3)    Isi Pendidikan                 :    Bahan pelajaran diatur dalam tugas tahunan, tugas bulanan dan tugas mingguan.
4)    Lembaga Pendidikan      :    Sistem Dalton, mendirikan sekolah menengah di kota Dalton sebagai Laboratorium.



BAB  IV
PENUTUP


Demikian penulisan makalah tentang pandangan para ahli tentang Pendidikan Anak Usia Dini. Dengan adanya penulisan makalah ini, penulis atau penyusun lebih paham dan siap sebagai tenaga didik yang sebenarnya nantinya.
Selama melaksanakan perkuliahan dan kegiatan ini, maka penulis atau penyusun dapat membuat kesimpulan, yaitu sebagai berikut:

A.      Simpulan
Dari hasil pembelajaran penulis selama melaksanakan penyusunan makalah ini, penulis atau penyusun dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
Dalam pendidikan ada beberapa hal yang harus jelas dan harus dipenuhi, diantaranya:
a)         Dasar Pendidikan
b)        Tujuan Pendidikan
c)         Isi Pendidikan
d)        Lembaga Pendidikan
e)         Metode Pendidikan
                                     
                                                           













DAFTAR PUSTAKA


Pestalozzi, John Heinrich, Tokoh Pendidikan Kanak-Kanak, Swiss: 1743-1827.
Frobel Friendrich, Tokoh Pendidikan Kanak-Kanak, Jerman: 1782-1852.

Montessori, Maria, Tokoh Pendidikan Kanak-kanak, Italia: 1870-1952.

Parkhust, Helen, Model-Model Pendidikan Untuk Anak Usia Dini, American: 1871-1900.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MAKALAH PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN DASAR TENAGA KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS SDM

  MAKALAH PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN DASAR TENAGA KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS SDM Disusun untuk memenuhi Tugas Mata kuliah Eko...