KATA PENGANTAR
Puji syukur
kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya penyusunan Laporan Tugas Akhir ini
yang merupakan pengembangan ilmu pengetahuan yang telah kami peroleh selama
masa perkuliahan semester satu ini.
Laporan ini
diajukan untuk melengkapi atau memenuhi salah satu syarat menempuh kelulusan
semester I (Satu) Program Pendidikan Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini.
Disini
penulis juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu
dalam penyelesaian penulisan laporan ini. Disamping itu penulis juga menyadari
bahwa dalam membuat laporan ini masih jauh dari sempurna, maka penulis
mengharapkan saran dan kritik untuk membangun pola pikir penulis menjadi lebih
baik. Harapan penulis semoga laporan ini bermanfaat dan menambah pengetahuan
penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.
Cijulang, 2014
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Masalah
Pendidikan Anak
Usia Dini (PAUD) sebagai strategi pembangunan sumber daya manusia dipandang
sebagai titik sentral dan sangat fundamental serta strategis mengingat bahwa:
1.
Usia dini merupakan masa keemasan (The Golden Age), namun sekaligus periode
yang sangat kritis dalam tahap perkembangan manusia. Hasil penelitian
mengungkapkan bahwa sampai usia 4 tahun tingkat kapabilitas kecerdasan anak
telah mencapai 20% diperoleh pada saat anak berusia 8 tahun keatas.
2. Pertumbuhan dan perkembangan anak
pada usia dini, bahwan sejak dalam kandungan sangat menentukan derajat kualitas
kesehatan, intelegensi, kematangan emosional, dan produktivitas manusia yang
berkualitas
3. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional mengamanatkan dengan tegas perlunya penanganan pendidikan anak
usia dini, hal tersebut bisa dilihat pada pasal 1 butir 14 yang
menyatakan bahwa: ”Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang
] ditujukan kepada anak sejak lahir isampai dengan usia
enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk
membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak
memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.”
4.
Tidak semua teori yang diterima sama dengan yang ada di lapangan, sehingga
perlunya wawasan atau pandangan tentang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
Berpijak dari hal tersebut, dalam
rangka meningkatkan pemahaman kita tentang Pendidikan Anak Usia Dini, maka
dipandang penting disusunnya ”Pandangan Para Ahli Tentang Pendidikan Anak Usia
Dini”.
B.
Tujuan
Penulisan
1.
Tujuan Umum
a) Untuk
menambah wawasan mahasiswa tentang pengertian Pendidikan Anak Usia Dini.
b)
Untuk mengetahui lebih mendalam tentang Pendidikan Anak Usia Dini.
2.
Tujuan Khusus
a) Untuk
pengajaran dalam pedoman, pegangan, arahan dan petunjuk Pendidikan Anak Usia Dini.
C.
Manfaat
Penulisan
1.
Manfaat Umum
a)
Menambah materi dibidang PAUD secara langsung.
b)
Menambah semangat kami untuk pengajaran.
c)
Sebagai salah satu sumber pendidikan di bidang Pendidikan Anak Usia Dini.
2.
Manfaat Khusus
a)
Sebagai pedoman, pegangan, arahan dan petunjuk dalam pengajaran.
D.
Ruang Lingkup
Materi
Dengan mengacu
pada judul, maka materi ini hanya membahas tentang Pengertian dan Pandangan
para ahli tentang Pendidikan Anak Usia Dini, diantaranya oleh:
1.
J. H Pestalozi
2.
Frobel
3.
M. Montessori
4.
Kilpatrik
5.
Helen Parkhust
BAB II
LANDASAN
A.
Pengertian
Pandangan
Pandangan
adalah pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk,
pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan
pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat.
Dengan demikian
pandangan bukanlah timbul seketika atau dalam waktu yang singkat saja melainkan
melalui proses waktu lama dan terus menerus sehingga hasil pemikiran itu dapat
diuji kenyataannya. Hasil kenyataan itu dapat diterima oleh akal sehingga
diakui kebenarannya.
Atas dasar ini
manusia menerima pemikiran itu sebagai pegangan, pedoman arahan atau petunjuk
yang disebut pandangan.
B.
Pengertian
Pendidikan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Pendidikan
berasal dari kata dasar didik (mendidik), yaitu: memelihara dan memberi latihan
(ajaran, pimpinan) mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Sedangkan pendidikan
mempunyai pengertian: proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau
kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan
latihan, proses perbuatan, cara mendidik. Ki Hajar Dewantara mengartikan
pendidikan sebagai daya upaya untuk memajukan budi pekerti, pikiran serta
jasmani anak, agar dapat memajukan kesempurnaan hidup yaitu hidup dan
menghidupkan anak yang selaras dengan alam dan masyarakatnya.Pendidikan dalam
bahasa Yunani berasal dari kata padegogik yaitu ilmu menuntun anak. Orang
Romawi melihat pendidikan sebabai educare
, yaitu mengeluarkan dan menuntun, tindakan merealisasikan potensi anak yang
dibawa waktu dilahirkan di dunia. Bangsa Jerman melihat pendidikan sebagai Erziehung yang setara dengan educare, yakni: membangkitkan kekuatan
terpendam atau mengaktifkan kekuatan atau potensi anak. Dalam bahasa Jawa,
pendidikan berarti pengolahan, mengolah, mengubah kejiwaan, mematangkan
perasaan, pikiran kemauan dan watak, mengubah kepribadian sang anak.
Dari
pengertian-pengertian dan analisis yang ada maka bisa disimpulkan bahwa
pendidikan adalah upaya menuntun anak sejak lahir untuk mencapai kedewasaan
jasmani dan rohani, dalam interaksi alam beserta lingkungannya.
C.
Pengertian Anak
Anak merupakan
seorang lak-laki/perempuan yang belum dewasa/belum mengalami masa pubertas.
Anak juga merupakan keturunan kedua, dimana kata ”anak” merujuk pada lawan dari
orang tua, orang dewasa adalah anak dari orang tua mereka, meskipun mereka
telah dewasa.
Walaupun begitu
istilah anak juga sering merujuk pada perkembangan mental seseorang, walaupun
usianya secara biologis dan kronologis seseorang sudah termasuk dewasa namun
apabila perkembangan mentalnya ataukah urutan umurnya maka seseorang dapat saja
diasosiasikan dengan istilah ”Anak”.
Menurut pasal 1
ayat (2) Undang-undang No. 4 Tahun 1979 tentang kesejahteraan anak menyebutkan
bahwa:
“Anak adalah
seseorang yang belum mencapai umur 21 (dua puluh satu tahun dan belum pernah
kawin”.
D.
Pengertian Usia
Dini
Usia dini adalah
mereka yang berusia lebih dari 2 (dua) tahun dan berusia kurang dari 13 tahun.
Batasan ini sesuai dengan batasan yang dikemukakan oleh Brumfit, Moon dan
Tongue (1991:V).
Dalam jenjang
pendidikan batas terendah usia dini dalam pengertian ini adalah mereka yang
memulai atau duduk di Taman Kanak-Kanak atau Kelompok Bermain, sedangkan
jenjang pendidikan tertingginya adalah kira-kira mereka duduk di jenjang
sekolah dasar kelas enam.
Guna
memperjelas pemahaman tentang Pendidikan Anak Usia Dini maka akan dipaparkan,
pandangan Pendidikan Anak Usia Dini menurut para tokoh-tokoh atau para ahli,
diantaranya menurut:
1.
J.H Pestalozi
2.
Frobel
3.
M. Montessori
4.
Kilpatrik
5.
Helen Parkhust
BAB III
PEMBAHASAN
A.
J.H Pestalozi
(John Hemrich
Pestalozi)
Dalam
pendidikan terdapat beberapa beberapa hal diantaranya:
1) Dasar
Pendidikan : Dasar sosial,
dasar psikologis.
2) Tujuan Pendidikan : Mempertinggi derajat rakyat
dengan mengembangkan potensi jiwa anak
secara wajar.
3) Isi Pendidikan : Anasir-anasir dalam
pengajaran berupa: bunyi, bentuk dan bilangan.
4) Lembaga Pendidikan :
Rumah kerja, rumah yatim piatu, lembaga pendidikan.
5)
Metode
Pendidikan : Azas peragaan dan
azas perkembangan.
B.
Friedrich
Frobel (Jerman, 1782-1852)
1) Dasar Pendidikan : Segala dunia ini merupakan
unity dan deversity, perubahan ini kesatuan kepermacaman karena adanya
aktivitet dan kreativitet.
2) Tujuan
Pendidikan : Perkembangan
anak secara bebas.
3) Isi Pendidikan : Bahan-bahan untuk
latihan fungsi, motoris, sensoris dan bahasa.
4)
Lembaga
Pendidikan : Taman
Kanak-kanak ”Casa dei Bambini”
5)
Metode
Pendidikan : Azas aktivitet, kebebasan dan kerja sendiri.
C.
Marta
Montessorl (Italia, 1870-1952, Tokoh Pendidikan Kanak-Kanak)
1)
Dasar
Pendidikan
: Pembentukan sendiri, masa peka, kebebasan, perbedaan
individual.
2)
Tujuan Pendidikan
: Perkembangan anak secara bebas.
3)
Isi
Pendidikan
: Bahan-bahan untuk latihan fungsi motoris, sensoris dan
bahasa.
4)
Lembaga Pendidikan : Taman
Kanak-Kanak ”Casa Dei Bambini”
5)
Metode Pendidikan :
Azas aktivitet, kebebasan dan kerja sendiri.
D.
Kilpatrik
Dalam
pendidikan terdapat beberapa hal, diantaranya:
1) Dasar
Pendidikan
: Keagamaan, kemanusiaan dan kebudayaan, khususnya kebudayaan nasional.
Kemasyarakatan dan hubungan yang erat antara guru dan murid.
2) Tujuan
Pendidikan
: Membentuk manusia yang penuh rasa perdamaian dalam hidup bersama.
3) Isi
Pendidikan
: Semua bahan yang dapat mengembangkan seluruh segi kepribadian terutama
kebudayaannasional dan vak-vak ekspresi.
4) Lembaga
Pendidikan : Ruang pendidik atau panti pandidikan.
5) Metode
Pendidikan : Sistem klasikal, azas keperagaan, azas
ilmu pengetahuan alam.
E. Helen Parkhurst (American, 1871-1900)
1)
Dasar
Pendidikan
: Prinsip demokrasi, azas perbedaan perseorangan, azas
aktivitet dan kebebasan
2)
Tujuan Pendidikan
: Membentuk anak agar menjadi warga negara yang baik.
3)
Isi
Pendidikan
: Bahan pelajaran diatur dalam tugas tahunan, tugas bulanan
dan tugas mingguan.
4)
Lembaga Pendidikan : Sistem
Dalton, mendirikan sekolah menengah di kota Dalton sebagai Laboratorium.
BAB IV
PENUTUP
Demikian
penulisan makalah tentang pandangan para ahli tentang Pendidikan Anak Usia
Dini. Dengan adanya penulisan makalah ini, penulis atau penyusun lebih paham
dan siap sebagai tenaga didik yang sebenarnya nantinya.
Selama
melaksanakan perkuliahan dan kegiatan ini, maka penulis atau penyusun dapat
membuat kesimpulan, yaitu sebagai berikut:
A. Simpulan
Dari hasil
pembelajaran penulis selama melaksanakan penyusunan makalah ini, penulis atau
penyusun dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
Dalam
pendidikan ada beberapa hal yang harus jelas dan harus dipenuhi, diantaranya:
a)
Dasar Pendidikan
b)
Tujuan Pendidikan
c)
Isi Pendidikan
d)
Lembaga Pendidikan
e)
Metode Pendidikan
DAFTAR PUSTAKA
Pestalozzi,
John Heinrich, Tokoh Pendidikan
Kanak-Kanak, Swiss: 1743-1827.
Frobel
Friendrich, Tokoh Pendidikan Kanak-Kanak,
Jerman: 1782-1852.
Montessori,
Maria, Tokoh Pendidikan Kanak-kanak,
Italia: 1870-1952.
Parkhust,
Helen, Model-Model Pendidikan Untuk Anak
Usia Dini, American: 1871-1900.