BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Masalah
Dalam perkembangan sastra Indonesia, hasil sastra
memiliki ragam bentuk. Salah satu bentuk karya sastra Indonesia adalah Novel.
Novel memiliki kedudukan penting dalam perkembangan sastra Indonesia. Perkembangan
novel Indonesia pernah mengalami masa keemasan pada jaman Balai Pustaka dan
Pujangga Baru yang pada waktu itu dikenal dengan istilah roman seperti yang
diungkapkan Rosidi (1991:9).
Pembelajaran sastra yang baik tidak hanya diisi dengan
penjelasan-penjelasan teori dan ilmu sastra tetapi pembelajaran sastra harus
mampu meningkatkan kompetensi berbahasa mahasiswa. Oleh karena itu, mahasiswa harus dapat
mengapresiasi karya sastra serta memahami makna sastra itu sendiri, sehingga
peserta didik akan termotivasi dan meningkatkan kecintaan mahasiswa terhadap sastra.
Pembelajaran sastra diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam memahami, menikmati, dan menghayati karya sastra,
Depdiknas (Suharyati, 2007:2). Oleh karena itu, guru sebagai pendidik tidak hanya
berperan sebagai penyalur pengetahuan-pengetahuan sastra saja, tetapi harus
mampu mengembangkan pengetahuan tersebut dan membekali peserta didik dengan
keahlian mengapresiasikan sastra.
Seperti yang telah diungkapkan sebelumnya bahwa salah
satu bentuk karya sastra Indonesia
adalah novel. Menurut Zaidan (2007:136), novel diartikan sebagai jenis prosa
yang mengandung unsur tokoh, alur, latar rekaan yang menggelarkan kehidupan
manusia atas dasar sudut pandang pengarang dan mengandung nilai hidup, diolah dengan
teknik lisahan dan ragaan yang menjadi dasar konvensi penulisan.
Dalam novel terdapat unsur intrinsik dan ekstrinsik.
Unsur intrinsik yang meiputi tema, alur (cerita), penokohan (watak), latar
(setting), amanat (pesan), sudut pandang, dan gaya bahasa. Sedangkan unsur
ekstrinsik meliputi unsur religi, sosial, moral, politik, kebudayaan, ekonomi,
pendidikan, sejarah, dan lain sebagainya.
BAB
II
ANALISIS
A. SINOPSIS
Sinopsis
adalah ringkasan cerita novel. Ringkasan novel adalah bentuk pemendekan dari
sebuah novel dengan tetap memperhatikan unsur-unsur intrinsik novel tersebut.
1.
Analisis pendekatan struktural novel ayat-ayat cinta
Ayat-ayat
cinta adalah sebuah novel 419 halaman yang ditulis oleh seorang novelis muda
Indonesia kelahiran 30 September 1976 yang bernama Habiburrahman El-Shirazy. Ia
adalah seorang sarjana lulusan Mesir dan sekarang sudah kembali ke tanah air.
Sepintas lalu, novel iniseperti novel-novel Islami kebanyakan yang mencoba
menebarkan dakwah melalui sebuah karyaseni, namun setelah ditelaah lebih lanjut
ternyata novel ini merupakan gabungan dari novel. Islami,
budaya dan juga novel cinta yang banyak disukai anak muda. Dengan kata lain,
novel inimerupakan sarana yang tepat sebagai media penyaluran dakwah kepada
siapa saja yang inginmengetahui lebih banyak tentang Islam, khususnya buat para
kawula muda yang kelak akanmenjadi penerus bangsa.ayat-ayat cinta merupakan
sebuah novel tentang seorang santri salaf metropolis dan musafir yang haus
ilmu.keindahan cinta dibangun dibawah terang cahaya.
Unsur intrinsik yang terdapat dalam novel ayat ayat
cinta:
a) Tema cerita
Tema novel
mengandung tema cinta manusia pada manusia dan cinta manusia kepada Tuhan dan
Rasul-Nya yang diwujudkan dengan cara teguh menjaga keimanan berdasarkan
petunjuk-Nya.Ini adalah novel sastra yang
berhasil memadukan dakwah, tema cintayang romantis dan latar belakang budaya
suatu bangsa.
b) Setting
cerita
Cerita ini
terjadi di Kairo mesir Al-azhar (Negara Mesir Benua Afrika). flat, Masjid,
Restoran, Metro, Penjara Rumah sakit, Alexsandria.
c) Plot/Alur
Alur cerita dalam novel ini adalah alur maju.
Yaitu alur yang peristiwanya berurutan mulai
dari cerita awal hingga akhir.
Contoh: Cerita seseorang mulai dari kecil hingga dewasa
d) Amanat
Amanat yang terkandung dalam novel
ini adalah:
1. Dalam merencanakan sesuatu pasti akan ada halangan dan rintangan yang
menghadang tujuan yang hedak di capai tidak akan berjalan dengan mulus.
2. Semakin banyak ilmu atau pengetahuan yang di terima atau di dapat, maka
semakin banyak pulahambatan, godaan yang haris di lewati dan di pecahkan dengan
hati yang sabar dan yakin akanada hikmanya.
B.
HASIL ANALISIS
Tokoh-tokoh dan Perwatakan dalam novel ayat-ayat cinta
1. Fahri bin
Abdullah Shiddiq
Fahri adalah
sosok pria yang menjadi idaman para wanita dan direbutkan empat orang
perempuan. Ia baik, sopan, bertanggung jawab, penolong, rajin, Pintar, sabar,
terencana, tepat waktu, Ikhlas, Ulet, Penolong, sholeh, aktifis, pintar dalam
memimpin, lurus, penuh dengan target. Ia sangat menjunjung tinggi ajaran agama
yang dianutnya.
2. Maria
Maria adalah
seorang gadis Mesir yang manis, sopan dan baik budi pekertinya, Ceria, Suka
bergurau, rajin, Pintar, tapi fisiknya lemah, manja tertutup.Ia adalah seorang
gadis beragama kristen koptik yang aneh dan unik, karena walaupun Maria itu
seorang non-muslim ia mampu menghafal dua surah yang ada dalam Al-Quran dengan
baik yang belum tentu seorang Muslim mampu melakukannya, sifat unik Maria
adalah suka mendengar adzan. Maria adalah seorang nasrani yang sangat mengagumi
Islam.
3. Aisyah
Aisyah adalah
wanita yang kaya. Ia mempunyai perusahaan dan warisan dariorangtuanya, Orangnya
lembut, sabar, ikhlas, terencana, pintar, sholehah, serba mewah.
4. Noura
Noura adalah
seorang gadis yang malang, selalu menderita, tersiksa dan teraniayah, Orangnya
tertutup, sulit di tebak, pintar, tapi dia kejam, emosi, pendiam. noura di awal
cerita sifatnya baik kemudian ia berubah menjadi licik dan memfitnah fahri
karena ia sakit hati karena cintanya ditolak..
5. Bahadur
Bahadur adalah
seorang yang terkenal dengan julukan si Muka dingin karena ia selalu
berperangai kasar kepada siapa saja bahkan dengan istrinya madame Syaima dan
putri bungsunya Noura, ia juga seorang pemabuk. Bahadur mempunyai watak yang
keras dan bicaranya sangat kasar, Nouralah yang selalu menjadi sasaran
kemarahannya. Bahadur juga dikenal amat kejam.
6. Nurul
Nurul adalah
sosok wanita Indonesia sejati. Ia sangat keibuan, sopan tutur katanya,
baik sifatnya, rajin, pintar, pemalu tidak terbuka, kaku, emosi, dan
sholeh.
7. Keluarga
Kristen Koptik
Keluarga ini
terdiri dari Tuan Boutros, Madame Nahed, dan duaorang anak mereka.
Maria dan
Yousef,mereka adalah tetangga Fahri. Keluarga ini mempunyaitoleransi yang
tinggi Walau keyakinan dan aqidah mereka berbeda, namun antara keluarga
Fahri(Fahri dkk) dan keluarga Boutros terjalin hubungan yang sangat baik.
Keluarga ini sangat akrab dengan Fahri
terutama Maria. Seluruh anggota keluarga Boutros sangat baik kepada Fahri
dkk dan juga bersifat penolong.
8. Syaikh Utsman Abdul Fattah
seorang Syaikh yang cukup
tersohor di seantero Mesir.
kepadanya Fahri belajar tentang qiraah Sab’ah (membaca
Al-Qur’an dengan riwayat tujuh imam)
9. Ushul tafsir (ilmu tafsir paling pokok). Syaikh
Utsman sangat selektif dalam memilih murid.
10. Ashraf
Ashraf adalah
seorang pemuda mesir yang juga seorang Muslim ia sangat benci kepadaAmerika.
11. Allicia
Seorang
wartawan dari Amerika yang rasa ingin tau nya besar terhadap agama
islam.iadatang ke Mesir untuk menelitih lebih dalam tentang islam.
12. Madame
Syaima
Madame syaima
adalah istri bahadur, ibu tiri dari noura. Ia seorang ibu yang berhati lembut
merasa kasihan, iba dan pembela Noura.
C.
Ringkasan cerita / synopsis
Dalam novel
ayat-ayat cinta menceritakan sosok mahasiswa S2 Universitas Al Azhar, Cairo
Mesir. Ia berasal dari Indonesia. Mahasiswa itu bernama Fahri bin Abdullah
Shiddiq. Fahri telah berada di Mesir selama tujuh tahun. Ia telah berhasil
menyelesaikan S1-nya dengan baik dan sekarang sedang melanjutkan S2. Fahri
adalah sosok pria yang menjadi idaman para wanita. Iabaik, sopan, bertanggung
jawab. Selama hidup di mesir, Fahri menyewa sebuah flat sederhanabersama
keempat temannya yaitu Saiful, Rudi, Hamdi, dan Misbah. Fahri dipercasya
menjadi kepala rumah tangga yang mengatur dsan bertanggung jawab atas flat dan
teman-temannya.Flat yang Fahri tempati berjumlah enam tingkat. Flat Fahri
terletak di lantai tiga. Untuk sampai ke flatnya harus menaiki anak tangga yang
begitu banyak karena disana tidak terdapat lift. Bagi Fahri, flat adalah tempat
berbagi suka dan duka setelah masjid. Di flatnya itu pula, fahri berkenalan
dengan gadis kristen koptik bernama Maria, mahasiswa universitas Cairo. Ia
anak sulung Tuan Boutros Rafael Girgis. Berasal dari keluarga besar
Girgis. Flat Maria berada tepat diatas flat Fahri dan teman-temannya. Keluarga
Maria memang sangat baik kepada Fahri dan teman-temannya. Bahkan hubungan Maria
dan Fahri bisa dibilang dekat. Seringkali Maria menitip sesuatu kepada fahri.
Maria juga senang memberi makanan atau minuman kepada Fahri.Menurut Fahri,
Maria adalah gadis yang baik dan unik. Dibilang unik karena Maria adalah
seorang nasrani yang sangat mengagumi Islam. Ia juga hafal dengan surat Maryam
dan surat Al-Maidah. Pernah suatu kali saat Fahri dan Maria sedang berada di
dalam metro, Maria menunjukkan kepada Fahri jika ia bisa mengaji. Maria juga
tahu tata cara mengaji yang didahului
dengan membaca ta’awudz dan basmalah. Meskipun Maria beragama Islam, ia meyakini
bahwa Al-Quran adalah kitab yang paling banyak dibaca orang. Al-Quran juga
sangat dimuliakan dan dihargai daripada kitab-kitab lainnya.
Amanat yang terkandung dalam
novel ini adalah:
1.
Dalam merencanakan sesuatu pasti akan ada halangan dan rintangan yang
menghadang tujuanyang hedak di capai tidak akan berjalan dengan mulus.
2.
Semakin banyak ilmu / pengetahuan yang di terima atau di dapat, maka semakin
banyak pulahambatan, godaan yang haris di lewati dan di pecahkan dengan hati
yang sabar dan yakin akanada hikmanya.
Kelebihan dan Kekurangan
1.
Kelebihan
a)
Bahasa yang
digunakan sungguh indah dan mudah dimengerti.
b)
Novel ini mengandung
nilai-nilai religi dan nilai-nilai sastra yang cukup tinggi dan sangat
bermanfaat sebagai hiburan maupun bacaan pembangun jiwa.
c)
Dapat
memperkaya khazanah pengetahuan kita tentang negeri seribu menara, Mesir.
d)
Novel ini
bukan sekedar novel cinta dan religi, tetapi juga novel politik, novel fiqih,
novel budaya, dan novel dakwah.
2.
Kekurangan
untuk
kategori novel islami, terdapat beberapa bahasa yang dianggap agak terlalu
vulgar.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan rumusan masalah yang diangkat dalam penulisan
karya tulis yang berjudul “Novel Ayat Ayat Cinta)” ini, maka dapat disimpulkan
bahwa:
1. Konsep pacaran dalam Islam
sebenarnya tidak ada. Namun, bukan berarti Islam tidak mengatur umatnya dalam
pergaulan antar lawan jenis. Diantara konsep yang ditawarkan adalah konsep
taaruf.
2. Diantara adab bergaul yang sesuai
dengan nilai-nilai keislaman yaitu menjaga mata dan tangan dari hal-hal yang
mampu membangkitkan nafsu syahwat.
3. Dari analisis yang dilakukan penulis
terhadap pemikiran Habiburrahman El-Shirazy dalam novel ayat ayat cinta tentang
pacaran dalam islam, maka dapat ditarik kesimpulan:
a. Melalui novel ayat ayat cinta, Kang
Abik menyadari telah terjadi salah persepsi tentang konsep pacaran yang terjadi
di dunia remaja saat ini dan ingin merubah pergeseran paradigma tersebut.
B. SARAN
Adapun saran
yang penulis berikan ialah :
1. Diharapkan
para pembaca makalah ini dapat lebih mengenal dan mengetahui akan penokohan yang ada dalam makalah ini.
2. Hendaknya
mengambil hikmah dari isi novel ini sebagai salah satu acuan hidup para pemuda Indonesia untuk kehidupan masa depan
kelak.
3. Hendaknya
dapat meneladani sifat tokoh utama dalam kehidupannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar