Kamis, 14 September 2017

makalah analisis novel mawar jepang





BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
            Karya sastra lahir di tengah-tengah masyarakat sebagai hasil imajinasi seorang pengarang terhadap gejala-gejala sosial di lingkungan sekitarnya.Karya sastra diciptakan pengarangnya untuk menyampaikan sesuatu kepada penikmat karyanya.Sesuatu yang ingin disampaikan pengarang adalah perasaan yang dirasakan saat bersentuhan dengan kehidupan sekitarnya.
            Salah satu bentuk karya sastra yang membicarakan manusia dengan segala perilaku dan kepribadiannya dalam kehidupan adalah novel. Membaca karya fiksi berupa novel berarti kita menikmati cerita, menghibur diri untuk memperoleh kepuasaan batin, memberikan kesadaran mengenai gambaran kehidupan dan belajar untuk menghadapi masalah yang mungkin  akan kita  mengenai gambaran  kehidupan  dan belajar  untuk menghadapi masalah yang mungkin akan kita alami.
Sebagai karya, novel merupakan hasil ungkapan, ide-ide, gagasan dan  pengalaman pengarang terhadap lingkungan dan kehidupan. Sebagai karya imajiner, novel menawarkan berbagai permasalahan tersebut dengan penuh kesungguhan dan kemudian diungkapkan kembali melalui sarana sastra dengan pandangannya.
Pengarang menghayati berbagai permasalahan tersebut dengan penuh kesungguhan yang kemudian diungkapkannya kembali melalui sarana fiksi sesuai dengan pandangannya.Dalam menuangkan imajinasinya yang berdasarkan pengalaman dan pengamatannya terhadap kehidupan, pengarang juga memasukkan unsur hiburan, percintaan dan penerangan terhadap pengalaman kehidupan manusia. Penyelesaian pengalaman kehidupan yang akan diceritakan tersebut, tentu saja bersifat subjektif.
Kejadian atau peristiwa yang terdapat dalam karya sastra dihidupkan oleh tokoh-tokoh sebagai pemegang peran atau pelaku alur.Melalui perilaku tokoh-tokoh yang ditampilkan inilah seorang pengarang melukiskan kehidupan manusia dengan problem-problem atau konflik-konflik yang dihadapinya, baik konflik dengan orang lain, konflik dengan lingkungan, maupun konflik dengan dirinya sendiri.





BAB II
LANDASAN TEORI

           
Karya sastra merupakan sebuah karya yang memiliki nilai edukasi, etika, dan estetika.Karya sastra juga memiliki aspek yang sangat penting, yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Kedua aspek tersebut harus dipandang sama, tidak boleh meletakkan bahwa unsurintrinsik yang lebih penting dari unsur ekstrinsik begitu juga sebaliknya.
Analisis aspek intrinsik karya sastra ialah analisis mengenai karya sastra itu sendiri tanpa melihat kaitannya dengan data di luar cipta sastra sastra tersebut, aspek ekstrinsik hanyalah dalam hubungan menetapkan nilai isinya (Sugiarti,2007:25). Aspek intrinsik terdiri dari sebagai berikut:
1.      Tema
Tema merupakan ide yang mendasari suatu cerita yang terbentuk dalam sejumlah ide, tendens, motif, atau amanat yang sama, yang tidak bertentangan satu dengan yang lainnya (Sugiarti,2007:37).

2.      Setting atau Latar
Setting merupakan tempat terjadinya peristiwa baik yang berupa fisik, unsure tempat, waktu dan ruang ataupun peristiwa cerita (Sugiarti, 2007:55)
3.      Alur atau Plot
Alur merupakan rangkaian peristiwa atau kejadian yang sambung menyambung dalam sebuah cerita atau dapat dikatakan sebagai suatu jalur lintasan urutan peristiwa yang berangkai sehingga menghasilkan suatu cerita (Sugiarti, 2007: 62).
4.      Gaya Bahasa
Gaya bahasa merupakan susunan perkataan yang terjadi karena perasaan yang timbul atau hidup dalam hati penulis, yang menimbulkan perasaan tertentu dalam hati pembaca.
5.      Sudut Pandang
Sudut pandang merupakan hubungan antara tempat atau posisi pencerita dan bagaimana visinya terhadap cerita yang dikisahkan (Sugiarti, 2007: 105).


6.      Tokoh
Tokoh merupakan pelaku cerita yang memerankan orang-orang yang ada dalam cerita.
7.      Perwatakan
Perwatakan merupakan pemberian sifat baik lahir maupun batin pada seorang pelaku atau tokoh yang terdapat pada cerita (Sugiarti, 2007: 94).
     
            Analisis aspek unsur ekstrinsik ialah analisis karya sastra itu sendiri dari segi isinya, dan sepanjang mungkin melihat kaitannya dengan kenyataan-kenyataan di luar karya sastra itu sendiri (Sugiarti, 2007: 22).Aspek ekstrinsik terdiri dari aspek sosial, budaya, ekonomi, agama, maupun pendidikan.
































BAB III
PEMBAHASAN

A.    Unsur-Unsur Intrinsik
Apresiasi Berdasarkan Unsur-Unsur Intrinsik :
1.       Tema
“Mencari kedamaian dalam perang”
2.       Setting / Lokasi
Novel ini terinspirasi dari suatu kejadian nyata di Tokyo Jepang pada masa perang dunia ke 2.
3.       Tokoh
§      Sayuri Miyamoto seorang tokoh utama dalam cerita ini yang merupakan perawat bersama sahabatnya di salah satu rumah sakit di Tokyo. Keberingasan perang pun menelan korban semakin banyak, termasuk adik dan sahabatnya. Terbalut dalam amarah dan dendam yang luar biasa, Sayuri bersumpah untuk membalas kematian orang-orang yang dicintainya dengan menjadi pilot kamikaze.
§      Hiro, adik Sayuri, kala itu usianya tepat tujuh belas tahun
§      Reiko, sahabatnya Sayuri
§      Takushi, kekasih Sayuri
4.      Alur
Alur adalah rangkaian peristiwa yang memiliki hubungan sebab akibat sehingga menjadi satu-kesatuan yang padu, bulat, dan utuh. Sebuah cerita merupakan rangkaian peristiwa. Peristiwa yang dirangkaikan tersebut adalah susunan peristiwa yang lebih kecil. Rangkaian kejadian itu tidak hanya disusun berdasarkan komposisi cerita melainkan bergerak berdasarkan hubungan sebab akibat.
Dengan demikian Teknik pengaluran menurut Sudiro Satoto (1992: 27-28) ada dua yaitu, dengan jalan progresif (alur maju) yaitu dari tahap awal, tahap tengah atau puncak, dan tahap akhir terjadinya peristiwa, yang kedua dengan jalan regresif (alur mundur) yaitu bertolak dari akhir cerita, menuju tahap tengah atu puncak, dan berakhir pada tahap awal. Tahap progresif bersifat linear, sedangkan teknik regresif bersifat non linear.
Sinopsis
“Bangsa ini akan mengambil siapa pun yang siap mati untuknya.”
Mawar Jepang adalah novel yang terinspirasi dari satu keping sejarah perang kontroversial Jepang. Satu simpul sejarah yang dibungkam selama sekian dekade dan tak pernah benar-benar diakui atau diterima kebenarannya. Hingga suatu ketika seorang jurnalis dari NHK menemukan kejanggalan arsip di salah satu kamp bekas perang; fakta atas keberadaan pilot perempuan kamikaze di Jepang. Dengan bantuan seorang sejarawan andal, penyelidikan itu mengarah pada satu nama, Rika Kobayashi alias Sayuri Miyamoto.
Kisah Sayuri bermula setelah Jepang berhasil menghancurkan Pearl Harbor. Amerika dan sekutunya balas menyerang dengan ganas dan mengobarkan perang semakin luas. Pemerintah Jepang lalu memberlakukan wajib militer bagi setiap tiap laki-laki dewasa. Di satu sisi adalah kehormatan untuk dapat membela tanah air. Di sisi lain, perang telah membawa para laki-laki dan memecah belah keluarga. Setiap keluarga wajib mengorbankan putra, suami, dan ayah mereka bagi kaisar dan bangsa.
Berawal dari kepergian Hiro, adik laki-lakinya, Sayuri memutuskan untuk terlibat dalam perang yang semakin melemahkan posisi Jepang. Ia menjadi perawat bersama sahabatnya di salah satu rumah sakit di Tokyo. Keberingasan perang pun menelan korban semakin banyak, termasuk adik dan sahabatnya. Terbalut dalam amarah dan dendam yang luar biasa, Sayuri bersumpah untuk membalas kematian orang-orang yang dicintainya dengan menjadi pilot kamikaze. Dengan segala upaya, ia pun menyamar menjadi laki-laki dan berhasil mewujudkan keinginan itu. Pada hari Sayuri akan menabrakkan pesawatnya ke target musuh, sesuatu terjadi dan mengubah garis nasibnya.
5.       Amanat
a.       Menang atau kalah perang tetap saja menimbulkan banyak penderitaan bagi mereka yang ditinggalkan.
b.      Semangat perjuangan hidup
c.       Memiliki keluarga dan cinta adalah segala-galanya

BAB IV
PENUTUP


Demikianlah analisis dari novel Mawar Jepang yang merupakan suatu kejadian nyata yang ditulis oleh Rei Kimura. Semoga dengan adanya ulasan / uraian analisis yang kami buat bisa membuka wawasan kita terhadap karya sastra.
Suatu karya sastra dalam hal ini novel, tidak hanya bercerita tentang fiksi, tetapi juga mengenai sejarah, biografi, comedy, dan lain-lain.
Tentunya dengan bekal pengetahuan yang dimiliki kita dapat mempresentasikan kemampuan menulis kita menjadi ke arah yang lebih baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MAKALAH PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN DASAR TENAGA KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS SDM

  MAKALAH PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN DASAR TENAGA KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS SDM Disusun untuk memenuhi Tugas Mata kuliah Eko...