KATA PENGANTAR
Puji
dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat serta
karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul,
“Teori Ekonomi Makro”. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Tori Ekonomi Makro.
Dalam
proses penulisan makalah ini penulis banyak menemui kesulitan dalam menjabarkan
materi dan keterbatasan kemampuan yang dimiliki, namun penulis menyadari
banyaknya kekurangan dalam menyajikannya. Oleh karena itu, penulis sangat
menghargai bantuan dari segala pihak yang telah memberi bantuan baik berupa
dukungan semangat dari orang tua, dari internet, serta bermacam-macam bahan
penulisan sehingga makalah ini dapat terwujud.
Maka
dari itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen yang telah memberi
bimbingan berupa materi, orang tua, dan juga teman-teman yang telah memberi
saran, sehingga penulis dapat menyelesaikannya. Demi kesempurnaan makalah ini,
penulis mengharapkan saran dan kritik dari teman-teman.
Dengan
demikian, penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan
pembaca mengenai bisnis dalam kehidupan kita.
Penulis
DAFTAR
ISI
Kata Pengantar .............................................................................................. i
Daftar Isi ........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah............................................................... 1
1.2 Tujuan Penulisan ......................................................................... 2
1.3 Metodologi Penulisan .................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................. 3
Gambaran
Umum Ilmu Ekonomi Makro ..................................... 3
2.1 Pengertian..................................................................................... 3
2.2 Konsep Dasar Ekonomi Makro.................................................... 3
2.3 Sejarah Lahirnya Ekonomi Makro ............................................... 4
2.4 Pokok – Pokok Masalah Ilmu Ekonomi ...................................... 5
2.5 Permasalahan dan Tujuan Ilmu Ekonomi
Makro ........................ 7
2.6 Instrumen Kebijakan Makro ........................................................ 8
2.7 Model Ekonomi Makro ............................................................... 9
2.8 Penawaran dan Permintaan Agregat ........................................... 12
Pengukuran
Kegiatan Ekonomi Produk Nasional dan
Pendapatan
Nasional ...................................................................... 17
2.9 Pengertian Pendapatan Nasional ................................................. 17
2.10 Perhitungan Kegiatan Ekonomi dan
Keuangan Masyarakat17
2.11 Berbagi Konsep Pendapatan Nasional....................................... 18
2.12 Perhitungan Penadapatan Nasional ........................................... 20
2.13 Manfaat Perhitungan dan Analisis
Pendapatan Nasional ......... 22
2.14 Laju Pertumbuhan Ekonomi ...................................................... 23
Determinasi
Pendapatan Nasional ................................................. 24
2.15 Konsumsi ( C ), Tabungan ( S ),
Investasi ( I ) .......................... 24
Model
Multiplier Dua Sektor ......................................................... 26
2.16 Pengaruh Investasi Terhadap Pendapatan
Nasional .................. 26
BAB III PENUTUP ........................................................................................ 28
3.1
Kesimpulan ................................................................................. 28
3.2 Saran-Saran ................................................................................. 28
Daftar Pustaka ............................................................................................... 29
BAB
I
PENDAHULUAN
Teori
ekonomi makro adalah bidang ilmu ekonomi yang mengkaji fenomena perekonomian
secara menyeluruh atau luas misalnya inflasi, pengangguran dan pertumbuhan
ekonomi. Ekonomi makro merupakan pengetahuan ekonomi yang bersifat agregatif
dan me-nampilkan teori-teori ekonomi makro yang sangat mendasar.
Ilmu
ekonomi makro mempelajari variabel-variabel ekonomi secara agregat
(keseluruhan). Variabel-variabel tersebut antara lain : pendapatan nasional,
kesempatan kerja dan atau pengangguran, jumlah uang beredar, laju inflasi,
pertumbuhan ekonomi, maupun neraca pem-bayaran internasional. Dalam ekonomi
makro, dikenal adanya masyarakat konsumen, masyara-kat produsen, dan pasar
agregatif yang terbentuk dari permintaan agregatif dan penawaran agregatif.
Selain itu, kita mengenal variable pengeluaran konsumsi nasional yang dilakukan
seluruh konsumen, variable pengeluaran investasi nasional, dan juga harga-harga
umum atau indeks harga.
Ilmu
ekonomi makro mempelajari masalah-masalah ekonomi utama sebagai berikut :
1.
Sejauh mana berbagai sumber daya telah
dimanfaatkan di dalam kegiatan ekonomi. Apabila seluruh sumber daya telah
dimanfaatkan keadaan ini disebut full employment. Sebaliknya bila masih
ada sumber daya yang belum dimanfaatkan berarti perekonomian dalam keada-an under
employment atau terdapat pengangguran/belum berada pada posisi kesempatan
kerja penuh.
2.
Sejauh mana perekonomian dalam keadaan stabil
khususnya stabilitas di bidang moneter. Apabila nilai uang cenderung menurun
dalam jangka panjang berarti terjadi inflasi. Sebalik-nya terjadi deflasi.
3.
Sejauh mana perekonomian mengalami
pertumbuhan dan pertumbuhan tersebut disertai dengan distribusi pendapatan yang
membaik antara pertumbuhan ekonomi dan pemerata-an dalam distribusi pendapatan terdapat
trade off maksudnya bila yang satu membaik yang lainnya cenderung
memburuk.
1.2. Tujuan
Penulisan
Tujuan penulisan dalam membuat makalah ini adalah :
1.
Untuk memenuhi dan melengkapi tugas Teori
Makro , dan
2.
Untuk mengetahui sejauh mana perkembangan dan
keseimbangan Perekonomian Indonesia khususnya dari segi Ekonomi Makro.
Penulisan makalah ini juga bias jadi referensi untuk penulisan makalah
kedepannya dan sebagai sumber ilmu pengetahuan bagi pembaca.
1.3. Metodologi Penulisan
Untuk
mempermudah dan membantu kelancaran penulisan yang dilaksanakan, maka penulis
menggunakan metode kepustakaan, yakni:
a. Penulis
mencari berbagai referensi buku sebagai
sumber penulis untuk membuat makalah ini, dan
b. Penulis
juga mencari sumber lainnya melalui situs-situ internet.
BAB
II
PEMBAHASAN
GAMBARAN
UMUM ILMU EKONOMI MAKRO
2.1.
Pengertian
Ilmu
ekonomi yang didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari bagaimana manusia
dalam usahanya memenuhi kebutuhan – kebutuhannya mengadakan pemilihan diantara
berbagai alternative pemuas kebutuhan yang relative terbatas.
2.2.
Konsep
dasar ekonomi makro
a. Definisi ekonomi
Ilmu yang menjelaskan
tentang pilihan-pilihan yang dibuat oleh manusia dan bagaimana pilihan-pilihan
tersebut mengubah keterbatasan kita.
-
Transaksi pertukaran antar manusia, dengan
atau tanpa uang.
-
Menjatuhkan pilihan yang tepat
untukmemanfaatkan sumber produktif yang langka dan terbatas
-
Prilaku manusia untuk mengorgsnisasi kegiatan
konsumsi dan produksinya
-
Memplajari kekayaan
-
Cara-cara memperbaiki kehidupan masyarakat.
b. Apa yang dimaksud degan
ilmu ekonomi makro ?
-
Ilmu
ekonomi makro adalah suatu studi tentang aktifitas ekonomi secara
agregat.
-
Aktifitas
ekonomi agregat adalah kinerja perekonomian keseluruhan (perekonomian
secara agregat).
c. Permasalahan
-
Jangka
Pendek
1.
Inflasi
2.
Pengangguran
3.
Ketimpangan dalam neraca pembayaran
-
Jangka
Panjang
1.
Perekonomian dan peningkatan penduduk
2.
Kapasitas produksi
3.
Dana investasi
2.3.
Sejarah dan Perkembangan
Ilmu Ekonomi Makro
Perkembangan
ilmu ekonomi makro berawal dari kegagalan ekonomi klasik yang sangat fanatic
terhadap konsep mekanisme pasar dalam mengatur perekonomian. Kegagalan tersebut
memunculkan pemikiran-pemikiran baru para ahli –ahli ekonomi. Alhi ekonomi dari
Keynesian menekankan betapa pentingnya peranan pemerintah. Pemerintah cukup
strategis dalam mengendalikan berbagai masalah ekonomi makro, seperti inflasi
dan pengengguran serta pertumbuhan ekonomi melalui berbagai kebijakan. Sementara
golongan klasik berkeyakinan bahwa mekanisme pasar akan dapat mengatasi segala
masalah perekonomian. Berikut ini akan diuraikan dua aliran pemikiran ahli-ahli
ekonomi tersebut yakni ahli-ahli ekonomi klasik dan ahli-ahli ekonomi
Keynesian.
Adam
Smith, Karyanya yang terkenal adalah buku An Inquiry into the Nature and Causes of the
Wealth of Nations (disingkat The Wealth of Nations)
adalah buku
pertama yang menggambarkan sejarah perkembangan industri dan perdagangan di Eropa
serta dasar-dasar perkembangan perdagangan
bebas dan kapitalisme.
Adam Smith adalah salah satu pelopor sistem ekonomi Kapitalisme.
Sistem ekonomi ini muncul pada abad 18 di Eropa Barat dan pada abad 19 mulai
terkenal disana. Adam smith melalui buku
The Wealth Of Nation mendorong pemikir ahli-ahli klasik sangat menekan tentang
peranan system pasar bebas sebagai pengetur kegiatan ekonomi yang efisien.
Ahli-ahli ekonomi klasik berkeyakinan bahwa konsep invisible hand atau
bekerjanya mekanisme pasar kekuatan penjual dan pembeli dalam berinteraksi
dalam berbagai kegiatan ekonomi dapat menentukan produk apa yang di hasilkan.
Depresi ekonomi yang hebat terjadi pada tahun 1929-1933
melahirkan ekonomi baru asal inggris yaitu John
Maynard Keynes (1883-1946) dengan bukunya yang terkenal “
General Theory of Employment,Interest and Money”ditulis tahun 1936
menjadi cikal bakal bagi perkembangan “TEORI
EKONOMI MAKRO”.
Sesudah Keynes berkembanglah tunas-tunas baru yang tidak
sepenuhnya Klasik dan Keynesian, seperti kelompok “
Post Keynesian Economists” dengan tokohnya antara lain: John Robinson,
Paul Davidson, Sidney Weintraub, Kelompok Allan Meltzer , kelompok “
Rational Expectations” dengan tokohnya antara lain: Robert Lucas, Mark
Willes, Robert Barro, dan sebagainya.
2.4. Pokok
– Pokok Masalah Ilmu Ekonomi
Masalah pokok perekonomian adalah terbatasya
alat pemuas, padahal kebutuhan manusia tidak terbatas sehingga menyebabkan
ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan
alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Dan pada akhirnya menyebabkan
masalah kelangkaan atau kekurangan. Sehingga dua masalah pokok yang harus
dipecahkan yaitu:
a)
Kebutuhan manusia
Pada dasarnya, manusia bekerja mempunyai
tujuan tertentu, yaitu memenuhi kebutuhan. Kebutuhan tidak terlepas dari
kehidupan sehari-hari. selama hidup manusia membutuhkan bermacam-macam
kebutuhan, seperti makanan, pakaian, perumahan, pendidikan, dan kesehatan.
Kebutuhan dipengaruhi oleh kebudayaan, lingkungan, waktu, dan agama. Semakin
tinggi tingkat kebudayaan suatu masyarakat, semakin tinggi / banyak pula macam
kebutuhan masyarakat yang harus dipenuhi.
Yang dimaksudkan dengan kebutuhan masyarakat
adalah keinginan masyarakat untuk mengkonsumsi barang dan jasa. Sebagian barang
dan jasa ini diimportdari luar negeri. Tetapi kebanyakan diproduksikan di dalam
negeri. Keinginan untuk memperoleh barang dan jasa dapat dibedakan kepada dua
bentuk yaitu keinginan yang disertai oleh kemampuan untuk membeli.atau yang
dinamakan permintaan efektif dan keinginan yang tidak disertai oleh kemampuan
untuk membeli.
b) Masalah
kelangkaan
Masalah kelangkaan atau kekurangan berlaku
sebagai akibat dari ketidakseimbangan antara (i) kebutuhan masyarakat (ii)
faktor-faktor produksi yang tersedia dalam masyarakat.Faktor – faktor produksi
yang dapat digunakan untuk menghasilkan barang-barang tersebut adalah relatif
terbatas. Oleh karenanya masyarakat tidak dapat memperoleh dan menikmati semua
barangyang mereka butuhkan atau inginkan. Mereka perlu membuat dan menentukan
pilihan.
Sumber daya alam dan jumlahnya sangat
terbatas. SDA tersebut berangsur-angsur berkurang, bahkan akan habis dalam
memenuhi kebutuhan manusia. Oleh karena itu, mengakibatkan kelangkaan. Jadi,
kelangkaan adalah terbatasnya macam dan SDA yang ada untuk memenuhi kebutuhan
manusia.
Kelangkaan SDA tersebut disebabkan hal-hal
sebagai berikut:
Keterbatasan SDA
Alam merupakan pemberian Tuhan Yang Maha Esa, tidak semua
pemberian alam dapat berlangsung dikonsumsi maupun direproduksi. Oleh karena
itu, manusia dituntut dapat memanfaatkan SDA sebaik-baiknya.
Bencana alam
Bencana alam merupakan peristiwa yang tidak dikehendaki
manusia. Namun, dalam kenyataannya hal ini terjadi, akibatnya merusak SDA dan
mengancam kehidupan manusia.
Pertumbuhan penduduk
Penduduk bertambah menurut deret ukur, sedangkan
perekonomian bertambah menurut deret hitung. Artinya, apabila penduduk
dibiarkan secara alami, niscayaakan terjadi ketidakseimbangan antara jumlah
penduduk dan SDA yang ada.
Perlambatan penerimaan
teknologi
Penemuan teknologi dapat menghambat penggunaan sumber
daya. Semakin lambat ditemukan teknologi berarti semakin besar kemungkinan
terjadi pemborosan penggunaan SDA
Ketidaksabaran manusia
Banyak kegiatan yang dilakukan manusia karena
ketidaksabarannya dapat berakibat berkurangnya SDA
Terbatasnya kemampuan
produsen
Tidak semua keinginan konsumen terpenuhi oleh produsen,
hal ini disebabkan oleh terbatasnya faktor-faktor produksi yang ada.
2.5. Permasalahan dan Tujuan
Ilmu Ekonomi Makro
Masalah ekonomi yang ditimbulkan akibat
kesenjangan AS dengan AD antara lain secara garis besar, permasalahan
kebijaksanaan makro mencakup dua permasalahan pokok:
a. Masalah
jangka pendek atau masalah stabilisasi. Masalah ini berkaitan dengan bagaimana
“menyetir” perekonomian nasional dan bulan ke bulan, dan triwulan ke triwulan
atau dan tahun ke tahun, agar
terhindar dan tiga “penyakit makro” utama yaitu:
1)
Inflasi,
2)
Pengangguran dan
3)
Ketimpangan dalam neraca pembayaran.
4)
Pertumbuhan ekonomi
b.
Masalah jangka panjang atau masalah
pertumbuhan. Masalah ini adalah mengenai bagaimana kita “menyetir” perekonomian
kita agar ada keserasian antara pertumbuhan penduduk, pertambahan kapasitas
produksi, dan tersedianya dana untuk investasi. Pada asasnya masalahnya juga
berkisar pada bagaimana menghindari ketiga penyakit makro di atas, hanya
perpektif waktunya adalah lebih panjang (lima tahun, sepuluh tahun, atau bahkan
dua puluh lima tahun).
Tujuan
Ekonomi Makro :
Tujuan Makro Ekonomi, adalah
mengatasi masalah-masalah ekonomi yang dihadapi melaui:
a)
Menstabilkan
kegiatan ekonomi
b)
Mencapai
tingkat penggunaan tenaga kerja (kesempatan kerja) penuh tanpa inflasi
c)
Menciptakan
pertumbuhan ekonomi yang teguh
d)
Menghindari
masalah
inflasi
2.6. Instrument
Kebijakan Makro
Untuk
mengatasi berbagai masalah ekonomi makro di suatu Negara dapat melalui berbagai
kebijakan yaitu :
1.
Kebijakan Fisikal
2.
Kebijakan Moneter
3.
Kebijakan Luar Negeri
Semua
kebijakan tersebut bisa dikatakan sebagai kebijakan ekonomi makro. Kebijakan
Fisikal, merupakan kebijakan pemerintah untuk mengubah dan mengendalikan penerimaan
dan pengeluaran pemerintah melalui APBN (Anggaran Penerimaan dan Pembelanjaan
Negara) dengan maksud untuk mengatasi masalah yang sedang di hadapi. Bentuk
kebijakan fisikal dapat dibagi dua yaitu :
1.
Untuk Jangka Pendek
-
membuat perubahan yang berkaitan dengan
pembelanjaan/pengeluaran pemerintah,
-
membuat perubahan yang berkaitan dengan
system pajak dan jumlah pajak yang di tetapkan.
2.
Untuk Jangka Panjang berupa
-
Kebijakan penstabilan otomatik, artinya
menjalankan system pajak yang telah ada, missal : system pajak progresif dan
proposional,
-
kebijakan fisikal diskresioner artinya
kebijakan yang secara khusus membuat perubahan
kepada system yang ada, missal : membuat undang-undang dll.
-
Kebijakan Moneter merupakan kebijakan yang
dilakukan oleh bank sentral dalam mengatur dan mengendalikan uang yang beredar.
Kebijakan bank sentral ini ada yang bersifat kuantitatif dan ada juga yang
bersifat kualitatif.
1.
Kuantitatif
meliputi
-
operasi pasar terbuka ( open market operation
) yaitu menjual atau membeli obligasi pemerintah,
-
tingkat diskonto yaitu kebijakan dalam
menetapkan tingkat bunga, dan
-
cadangan wajib ( reserve-requirement ) yaitu
kebijakan dalam menetapkan cadangan wajib untuk deposito bank dan lembaga
keuangan lainnya.
2.
Kualitatif
meliputi, pengawasan kredit secara selektifdan moral suation yaitu
membujuk/menghimbau secara moral kepada masyarakat pengguna jasa bank. Kebijakan
sector luar negeri merupakan kebijakan dalam pengambilan uang/dana yang masuk
dan keluar darisuatu Negara, agar neraca pembayaran tetap stabil dan mantap.
2.7.
Model Ekonomi Makro
Model
ekonomi adalah suatu penyederhanaan dari kenyataan-kenyataan yang terjadi dalam
perekonomian. Penyederhanaan tersebut memperlihatkan hubungan antara variable
dan beberapa variable-variabel lainnya, yang digunakan secara vebal, grafis,
diagram, dan matematis.
Peluang
teknologi
Siklus
Arus Kegiatan Ekonomi
PELAKU-PELAKU EKONOMI DALAM
CIRCULAR FLOW
Masyarakat pelaku ekonomi
dapat dibagi dalam empat kelompok yaitu :
Household
atau rumah tangga konsumen (RTK)
Peranan
RTK dalam kegiatan ekonomi antara lain :
a)
Sebagai pemilik atau pemasok sumber daya atau
faktor produksi yang diperlukan kelompok pelaku ekonomi lainnya.
b)
Sebagai pemakai barang dan jasa yang
dihasilkan oleh kelompok masyarakat lainnya.
Tujuan
dari kegiatan pelaku RTK ini adalah untuk mencapai kesejahteraan
Bussineses
atau Rumah Tangga Produsen (RTP)
Peranan RTP dalam kegaitan
ekonomi antara lain:
a) Sebagai
penghasil atau pemasok barang-barang hasil produksi kelompok masyarakat
lainnya.
b) Sebagai
pemakai faktor produksi/sumber daya dari RTK
c) Sebagai
pemakai input dan output dari RTLN
Tujuan
dari kegaitan RTP adalah untuk mencari keuntungan maksimum.
Government
sector, Rumah Tangga Negara (RTN)
Peranan RTN dalam kegiatan
ekonomi antara lain :
a) Sebagai
penghasil barang public
b) Sebagai
pemakai faktor produksi dari RTK dan dari luar Nebgeri (RTLN)
c) Sebagai
pemakai hasil produksi dari RTP dan RTLN
Tujuan
dari kegiatan RTLN adalah untuk mencapai kesejahteraan masyarakat secara umum.
Foreign
sector, Rumah Tangga Luar Negeri (RTLN)
Peranan RTLN dalam kegiatan
ekonomi antara lain :
a) Sebagai
penghasil barang dan jasa yang dibutuhkan kelompok pelaku kegiatan ekonomi
lainnya.
b) Sebagai
pemasok faktor produksi yang dibutuhkan kelompok pelaku ekonomi lainnya
c) Sebagai
pemakai barang dan jasa yang dihasilkan RTP
d) Sebagai
pemakai faktor produksi yang dimiliki RTK.
Tujuan
dari kegaitan RTLN adalah mencari keuntungan dan kesejahteraan.
Model
Circular Flow ekonomi dua sector
Model
2 Sektor yang disebut juga model perekonomian tertutup sederhana,
dan terdiri dari dua rumah tangga yaitu; 1. Rumah Tangga Konsumsi ( RTK ) , 2.
Rumah Tangga Produksi ( RTP )
Komponen
– komponen pendapatan nasional atau produk nasional yang terdapat dalam
analisis ekonomi dua sector adalah sebagai berikut;
1.
Konsumsi yang dinyatakan dengan lambang “ K “
2.
Tabungan yang dinyatakan dengan lambang “ S “
3.
Investasi yang dikatakana dengan lambang “I “
Rumus :
1.
Y = ∑(r , w , I ,
)
= e + s
2. Y = C + I
3. Y = C + I
Model 3 Sektor
adalah model perekonomian tertutup terdiri dari 3 sektor rumah tangga yaitu; 1.
Rumah Tangga Konsumsi , 2. Rumah Tangga Prouksi, 3. Rumah Tangga Negara artinya sudah ada peran pemerintah dalam
kegiatan ekonomi yaitu berupa Government
expenditure (G) dan pajak (T).
|
Komponen
– komponen pendapatan nasional atau produk nasional yang terdapat dalam
analisis ekonomi tiga sector adalah sebagai berikut;
1.
Konsumsi
yang dinyatakan dengan lambang “ K “
2.
Tabungan
yang dinyatakan dengan lambang “ S “
3.
Investasi
yang dikatakana dengan lambang “I “
4.
Pengeluaran
pemerintah dengan lambang “ G “
5.
Penerimaan
pemerintah dengan lambang “ T “
Rumus :
1.
Y = ∑(r , w , I ,
)
2. Y = C + I + G
3. Y = C + I + T
Model 4 Sektor
adalah model ekonomi yang terbuka terdiri dari empat sector yaitu; 1. Rumah
Tangga Konsumsi, 2. Rumah Tangga Produksi, 3. Rumah Tangga Negara, 4. Rumah
Tangga Luar Negeri. Pada model ini sudah ada peranan luar negeri berupa ekspor,
impor.
Komponen
– komponen pendapatan nasional atau produk nasional yang terdapat dalam
analisis ekonomi empat sector adalah sebagai berikut;
1.
Konsumsi
yang dinyatakan dengan lambang “ K “
2.
Tabungan
yang dinyatakan dengan lambang “ S “
3.
Investasi
yang dikatakana dengan lambang “I “
4.
Pengeluaran
pemerintah dengan lambang “ G “
5.
Penerimaan
pemerintah dengan lambang “ T “
Rumus :
1. Y = ∑(r ,
w , I , )
2. Y = C + I + G + (Nx)
3. Y = C + I + T + (Nx)
2.8.
Penawaran Dan Permintaan Agregat
Kegiatan dalam perekonomian berfluktuasi dari
tahun ke tahun. Pada tahun tertentu, jumlah produksi barang dan jasa bertambah.
Karena bertambahnya angkatan kerja, penambahan modal dan kemajuan ilmu
pengetahuan teknologi terjadilah pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ini membuat
setandar hidup semakin tinggi.
Ada tiga fakta utama mengenai fluktuasi
ekonomi
Fluktuasi jangka pendek dalam kegiatan perekonomian
selalu terjadi di setiap Negara dan selalu ada dalam sejarah. Sebagai titik
awal untuk memehami fluktuasi dari tahun ke tahun , mari kita bahas bagian
penting yang ada di dalamnya;
1. Fluktuasi
dalam perekonomian sifatnya tidak
teratur dan tidak dapat diprediksikan.
2. Fluktuasi
dalam perekonomian sering kali disebut siklus bisnis seperti istilah ini
sebutkan, fluktuasi ekonomi berhubungan dengan perubahan dalam kondisi usaha.
3. Kebanyakan
besaran ekonomi makro berfluktuasi bersama-sama PDB rill adalah fariabel yang
sering digunakan untuk memantau perubahan jangka pendek yang terjadi dalam
perekonomian karena hal ini merupakan alat ukur kegiatan perekonomian yang
paling komprehensif.
4. Saat
hasil produksi turun, tingkat pengangguran naik. Perubahan-perubahan pada
output perekonomian dalam bentuk barang dan jasa erat kaitannya dengan
perubahan dalam utilisasi angkatan kerja. Dengan kata lain PDB rill menurun
tingkat pengangguran meningkat. Factor tersebut tidak mengejutkan ketika
perusahaan memilih untuk memproduksi sedikit jumlah barang dan jasa, mereka
memberentikan pekerjanya dan memperluas cakupan pengangguran.
Fluktuasi Ekonomi Jangka Pendek
•
Kegiatan
ekonomi berfluktuasi dari tahun ke tahun.
•
Dalam
beberapa tahun sebagian besar produksi barang dan jasa naik.
•
Rata-rata
selama 50 tahun terakhir, produksi dalam ekonomi AS telah tumbuh sekitar 3
persen per tahun.
•
Dalam
beberapa tahun pertumbuhan normal tidak terjadi, menyebabkan resesi.
•
Resesi
adalah periode penurunan pendapatan riil, dan meningkatnya pengangguran
•
Depresi
adalah resesi yang parah.
PENJELASAN FLUKTUASI EKONOMI JANGKA PENDEK
•
Bagaimana
Jangka Pendek Berbeda dari Jangka Panjang
•
Sebagian
besar ekonom percaya bahwa teori klasik menggambarkan dunia dalam jangka
panjang tetapi tidak dalam jangka pendek.
•
Perubahan
jumlah uang beredar mempengaruhi variabel nominal tetapi tidak variabel riil
dalam jangka panjang.
•
Asumsi
netralitas moneter tidak tepat ketika mempelajari perubahan
tahun-ke-tahun
dalam perekonomian.
Model Dasar
Fluktuasi Ekonomi
•
Dua
variabel digunakan untuk mengembangkan sebuah model untuk menganalisis
fluktuasi jangka pendek.
•
Output
barang dan jasa suatu perekonomian
diukur oleh PDB riil.
•
Tingkat
harga
keseluruhan diukur oleh IHK(CPI) atau
deflator PDB.
•
Model
Dasar Permintaan Agregat dan Penawaran Agregat
•
Ekonom
menggunakan model permintaan agregat dan penawaran agregat untuk menjelaskan
fluktuasi jangka pendek dalam aktivitas ekonomi di sekitar trend jangka panjang
nya
•
Model
Dasar Permintaan Agregat dan Penawaran Agregat
•
Kurva penawaran
agregat menunjukkan jumlah barang dan jasa yang dipilih
perusahaan untuk diproduksi dan dijual pada setiap tingkat harga.
PERMINTAAN AGREGAT
Permintaan Agregat
(Aggregate demand, AD) adalah hubungan antara jumlah output diminta dan tingkat harga
agregat. Ini menyatakan jumlah barang dan jasa yang orang ingin beli pada tiap
tingkat harga tertentu. Ingat Teori Kuantitas Uang (MV=PY),
di mana M adalah jumlah uang beredar, V adalah perputaran uang, P
adalah tingkat harga, dan Y adalah jumlah output. Tidak realistis, namun
asumsi yang memudahkan yaitu perputaran
uang adalah konstan. Juga, ketika memahami persamaan ini, ingat persamaan kuantitas dapat ditulis ulang
dalam istilah penawaran dan permintaan untuk keseimbangan uang riil : M/P
= (M/P)d = kY, di mana k = 1/V adalah
parameter penentu berapa banyak uang orang ingin pegang untuk tiap dolar
pendapatan. Persamaan ini menyatakan bahwa penawaran keseimbangan uang M/P
sama dengan permintaan dan bahwa
permintaan adalah proporsional terhadap output. Asumsi perputaran
konstan sebanding dengan asumsi permintaan konstan akan keseimbangan uang riil
per unit output.
KURVA PERMINTAAN AGREGAT
Kurva Permintaan Agregat (AD) menunjukkan
hubungan negatif antara tingkat harga P
dan jumlah barang dan jasa yang diminta Y, digambarkan untuk nilai jumlah uang beredar M
tertentu. Kurva ini miring ke bawah : semakin tinggi tingkat harga P,
semakin rendah tingkat keseimbangan riil M/P, dan karenanya semakin
rendah jumlah barang dan jasa yang diminta Y.
seiring tingkat harga menurun, kita bergerak kebawah
sepanjang AD.
Tiap perubahan M atau V akan mengeser kurva AD.
Ingat permintaan output riil bervariasi berbanding
terbalik dengan tingkat harga.
AD
PENAWARAN AGREGAT
Penawaran Agregat (Aggregate Supply, AS)
adalah hubungan antara jumlah barang dan jasa yang ditawarkan dan
tingkat harga. Karena perusahaan yang menawarkan barang dan jasa memiliki harga fleksibel dalam jangka
panjang tapi harga kaku dalam jangka
pendek, hubungan-hubungan pada penawaran agregat bergantung pada horizon waktu.
Ada dua kurva penawaran agregat berbeda : kurva penawaran
agregat jangka-panjang (long-run aggregate supply curve, LRAS) dan kurva
penawaran agregat jangka-pendek (short-run aggregate supply curve, SRAS).
Kita juga harus mendiskusikan bagaimana perekonomian membuat transisi dari
jangka pendek ke jangka panjang. Tapi, pertama-tama, kita buat kurva penawaran
jangka-panjang (LRAS).
JANGKA PANJANG :
KURVA PENAWARAN AGREGAT-VERTIKAL
Karena model klasik menggambarkan bagaimana perekonomian
berjalan dalam jangka panjang, kita dapat mengambil kurva penawaran
agregatjangka-panjang dari model klasik.
Ingat jumlah output yang diproduksi bergantung pada
jumlah tertentu dari modal dan tenaga kerja dan teknologi yang tersedia.
Untuk ini, kita
tulis Y = F(K, L) = Y
Menurut model klasik, output tidak bergantung pada
tingkat harga.
Mari kita pikirkan tentang anggapan proses kliring pasar
ini dalampasar tenaga kerja, komponen “L”
dari fungsi produksi.
Kurva penawaran agregat-vertikal memenuhi dikotomi
klasik, karena menunjukkan tingkat output tak tergantung jumlah uang beredar. Tingkat output jangka-panjang ini, Y,
disebut kesempatan kerja
penuh (full-employment) atau tingkat output alami
(natural).
Ini adalah tingkat
output di mana sumber-sumber daya perekonomian dikaryakan sepenuhnya, atau
lebih realistis, di mana pengangguran berada pada tingkat wajarnya.
Penurunan jumlah uang beredar menggeser kurva permintaan
agregat ke bawah dari AD ke AD'.
Karena kurva AS vertikal dalam jangka panjang, penurunan AD
mempengaruhi tingkat harga, tapi tidak tingkat output.
JANGKA PENDEK :
KURVA PENAWARAN AGREGAT HORIZONTAL
Ingat kurva LRAS vertikal mengasumsikan perubahan
tingkat harga tak berdampak lama pada Y (karena proses
kliring-pasar)--yang jadi model untuk memeriksa jangka panjang. Tapi kita butuh
teori untuk jangka pendek, didefinisikan sebagai interval waktu di mana pasar
tidak sepenuhnya bergerak ke arah keseimbangan.
Pendekatan sederhana, tapi berguna yaitu asumsi kekakuan
harga jangka-pendek berarti kurva penawaran agregat adalah datar.
Seiring AD bergeser ke AD¢ kita bergerak pada arah
barat-timur ke titik B pada kurva penawaran agregat jangka pendek (SRAS). Maka,
dalam jangkan panjang, kita bergerak dari B ke C (bergerak ke
atas sepanjang AD¢).
PENGUKURAN
KEGIATAN EKONOMI PRODUK NASIONAL DAN PENDAPATAN NASIONAL
2.9.
Pengertian Pendapatan nasional
Perkembangan kegiatan ekonomi suatu Negara
mengalami suatu kemajuan dan kemunduran. Kemajuan, kemunduran ,atau tingkat
perkembangan ekonomi suatu Negara dapat dilihat melalui laporan pendapatan
nasional dan naraca produk. Laporan pendapatan dan neraca produk nasional
merupakan data-data yang di kumpulkan dan di publikasikan oleh pemerinth dan
menggambarkan berbagai komponen pendapatan dan output nasional dalan
perekonomian. Kunci dalam laporan pendapatan dan produk nasional adalah Gross
National Product (GNP) dan Gross Domestic Product(GDP) arti dari kedua komsep
tersebut adallah nilai dari keseluruhan produk (barang dan jasa) yang
dihasilkan oleh suatu Negara selama satu tahun tertentu.
2.10.
Perhitungan kegiatan ekonomi dan keuangan
masyarakat.
Kegiatan ekonomi suatu Negara dapat diamati
melalui dua pendekatan yaitu: pendekatan arus produk dan pendekatan arus
pendapatan. Kegiatan ekonomi yang dihitung melalui pendekatan arus produk
menghasilkan produk nasional atau Gross National Product (GNP) apabila GNP dihitung
melalui pendekatan akan menghasilkan nilai atau jumlah penghasilan masyarakat
atau Gross National Incom (GNI). Kedua konsep mempunyai pengertian yang identik
perbedaannya hanya pada pendekatan
digunakan dalam proses perhitungan .
Pendapatan
nasional (GNI) yaitu nilai seluruh pruduksi yang dihasilkan
suatu Negara dalam satu tahun tertentu. Di sebut PN (GNI) karena merupakan flow
of income diterima masyarakat untuk balas jasa atas factor produksi yang
dimiliki(biaya produksi). Melalui pendekatan ini akan terlihat arus biaya dalam
menghasilkan produk, yakni sebagai berikut:
1. Biaya
yang dibayarkan kepada tenaga kerja.
2. Uang
sewa yang dibayar kepada pemilik tanah.
3. Bunga
yang dibayarkan pada pemilik modal.
Semua biaya merupakan pendapatan
masyarakat.
Produk
nasional (GNP), yaitu nilai seluruh priduksi dalam suatu
Negara dalam satu tahun tertentu. Disebut GNP karena merupakan flow of final
goods yang dihasilkan dari seluruh perusahaan dalam satu Negara. Perhitungannya
didasarkan pada jumlah pengeluaran masyarakat
untuk memperoleh barang dan jasa.
1.
Pengeluaran
RTK untuk membeli barang-barang konsumsi
(C)
2.
Pengeluaran
RTP untuk keperluhan investasi ( I )
3.
Pengeluaran
RTN untuk barang keperluan pemerintah atau Government ( G )
4.
Pengeluaran
RTLN untuk keperluan barang export ( X )
2.11. Berbagai
Konsep Pendapatan Nasional
Konsep-konsep lain untuk melihat produk suatu
Negara adalah Gross Domestik Income (GDI) dan Gross Domestik Product (GDP).
Istilah domestic menunjukan bahwa nilai produk yang dihasilkan dihitung
berdasarkan batas wilayah geografis suatu Negara produk itu dihasilkan GDI = GDP.
Pendapatan Nasional
Domestik Nominal Dan Rill
Nilai produk nasional selalu dihitung berdasarkan nilai
uang dari barang dan jasa yang dihasilkan. Sementara nilai uang tidak selamanya
dalam keadaan stabil, sangat tergantung pada perkembangan harga pasar. Kenaikan harga menyebabkan nilai uang turun dan
sebaliknya penurunan harga menyebabkan nilai uang naik.
Alat ukur yang dimaksud adalah indek harga. Indek harga dalam konsep GNP disebut GNP deflator.
1. GNP nominal merupakan
nilai produk dihitung berdasarkan harga yang berlaku ketika produk tersebut
dihasilkan.
2. GNP rill merupakan niali produk
dihitung berdasarkan harga tahun tertentu yang ditetapkan sebagai tahun dasar .
3. GNP deflator merupakan
nilai produk berdasarkan indeks harga.
GNP
Deflator=
|
GNP
Rill=
|
Perhituan
GNP deflator, GNP nominal dan GNP rill
TAHUN
|
VOLUME
(TON)
|
HARGA BERAS
|
GNP DEFLATOR (INDEKS HARGA)
|
GNP NOMINAL
|
GNP RILL
|
2001
|
1000
|
$200
|
200/250 x 100= 80
|
1000 x 200=
200.000
|
1000 x 250=
250.000
|
2002
|
1200
|
$250
|
250/250 x 100=
100
|
1200 x 250=
300.000
|
1200 x 250=
300.000
|
2003
|
1600
|
$275
|
275/250 x 100= 110
|
1600 x 275=
440.000
|
1600 x 250=
400.000
|
2004
|
2000
|
$350
|
350/350 x 100= 140
|
2000 x 350=
700.000
|
2000 x 250=
500.000
|
Perkembangan GNP nominal jauh lebih besar dari pada GNP
rill.
1. Kenaikan
GNP secara nominal terjadi sebagai akibat dari kenaikan volume produk dan
kenaikan harga priduk. Jadi ada kenaikan laju innflasi.
2. Kenaikan
GNP secara rill terjadi sebagai akabat hanya dari kenaikan volume produk.
LP GNP nominal = x
100%
|
Untuk menghitung perkenbangan GNP nominal dan Gnp rill
dapat menggunakan rumus sebagai berikut.
Kenaikan secara nominal
|
50%
|
Cantoh
LP GNP nominal = Kenaikan yang 50% adalah berdasarkan
kenaikan volume produksi dan kenaikan harga (laju inflai).
LP GNP nominal = x
100%
|
Contoh
Kenaikan secara rill
|
20%
|
LP GNP nominal = Kenaikan yang 20% adalah berdasarakan hanya kenaikkan volume produksi
2.12.
Perhitungan
Pendapatan Nasional
Pendapatan nasional adalah pendapatan
factor-faktor produksi. Pendapatan nasional sering digunakan untuk melihat
perkembangan kegiatan ekonomi masyarakat. Sesungguhnya ada lima perhitungan
yang digunakan untuk melihat perkembangn ekonomi antara lain sebagai berikut (Ace Partadiredja; 1994).
1. National
Income Account, menghitung jumlah produk/pendapatan nasional pada suatu Negara.
2. Input-Output
Account, menghitung jumlah pembelian (input) dan penjualan (output) setiap
sector ekonomi.
3. Balance
Of Payment account, menghitung semua penerimaan dan pengeluaran suatu Negara
dengan Negara lainmelalui export/import, aliran/arus dana yang terjadi:
-
dari luar negeri ke dalam negeri
-
dari dalam negeri ke luar negeri
4.
Flow
of Funds Account, menghitung arus transaksi pinjam-meminjam antar berbagai
sector dalam kegiatan ekonomi.
5.
National
Balance Sheet atau Capital Account, menghitung kekayaan (aktiva) dan utang
(pasiva) semua unit kesatuan ekonomi atau sector-sektor ekonomi.
Dari kelima konsep tersebut yang dibahas dalam makalah ini
hanya National Income Account. Ada tiga metode dalam menghitung pendapatan
nasional antara lain:
1.
metode
produksi/product appoarch,
2.
metode
pendapatan/income approach, dan
3.
metode
pengeluaran/expenditure approach.
A. Metode Pendekatan Produksi
Pada metode produksi ini pendapatan nasional dihitung
dengan cara menjumlahkan nilai produki yang diciptakan oleh tiap-tiap sector ekonomi
selama satu periode tertentu. Hal yang dijumlahkan adalah nilai tambah (value added) yang yang diciptakan oleh tiap sector
yang ada pada perekonomian.
Untuk mencari GNP diperoleh dengan rumus:
GNP = GDP + Net Factor Payment
(Penerimaan Bersih dari LN)
|
|
Untuk mencari nilai produk / pendapatan nasional (PN)
diperoleh dengan rumus berikut:
PN = GNP – (Pajak Tidak Langsung +
Penyusutan Nilai)
|
Nilai value added dalam perhitungan produk
nasional adalah sebagai berikut;
1. Untuk
memperlihatkan peranan tiap sector atau besarnya sumbangan tiap-tiap sector
ekonomi pada pendapatan nasional.
2. Untuk
menghindari terjadinya perhitungan gnda ( double counting / multiple counting
).
Contoh
perhitungan value added:
Produk
|
Sektor
|
Nilai Final
|
Value Added
|
Kapas
|
Pertanian
|
10
|
10
|
Pabrik
benang (industry)
|
24
|
14
|
|
Kain
|
Pabrik
Tekstil (industry)
|
40
|
16
|
Perdagangan
Kain (perdagangan)
|
50
=
|
10
+
|
|
124
|
50
|
||
Nilai
Produk Nasional
|
B.
Metode
Pendekatan Pendapatan
Melalui metode ini pendapatan nasional dihitung dengan
cara menjumlahkan keseluruhan balas jasa (income) yang diperoleh pemilik factor
produksi yang ikut / digunakan dalam proses produksi.
Contoh konsep perhitungan pendapatan nasional dengan
metode pendekatan pendapatan.
1.
Weages
and Salaries (w) ……….
2.
Income
of Un Incorporated Enterprice (we) ……….
3.
Rent
( r ) ……….
4.
Corporate
profit (p)
-
direct
taxes ……….
-
devidens ……….
-
undistributed
profit ………. + ……….
5.
interest
(i) ………. +
Gross National Income ………..
GNI ( Y= w + we + r + p + i )
2.13.
Manfaat
Perhitungan dan Analisis Pendapatan Nasional
Secara umum perhitungan pendapatan nasional
bermanfaat untuk melihat perkembangan kegiatan-kegiatanperekonomian yang terjadi
dan dapat dicapai oleh suatu Negara.secara khususnya adalah sebagai berikut :
a.
Mengetahui dan menelaah stuktur atau susunan
perekonomian.
b.
Membandingkan perkonomian dari waktu ke
waktu.
c.
Membandingkan perekonomian antar daerah.
d.
Merumuskan kebijakan-kebijakan pemerintah.
Disamping itu alam perhitungan pendapatan
nasional juga sering kali ditemukan ditemukan berbagai kendala, misallnya
sebagai berikut:
a.
Data produksi dan
pendapatan masyarakat yang diperoleh tidak lengkap.
b.
Data yang sudah tercatat
bukan data yang akurat tapi, merupakan data-dataa estimate, sehingga tingkat
kepercayaan (reability) dan kebenaran (validity) rendah.
Selain terdapat kendala, dalaam perhitungan
pendapatan nasional juga terdapat transaksi-transaksi yang tidak dihitung,
misalnya sebagai berikut :
a. Transfer
Payment, pembayaran yang dikeluarkan dan diterima masyarakat tanpa menghasilkan
produk pada tahun yang bersangkutan.
a.
Contoh: pension, subsidi, warisan, pembayaran
untuk barang-barang yang dibuat pada tahun sebelumnya.
b.
Capital gain and loss, kenaikan dan penurunan
nilai barang modal karena inflasi dan deflasi.
c.
Kegiatan-kegiatan illegal, kegiatan-kegiatan
yang melanggar hokum.
d.
Contoh : hasil penyelundupan, hasil
barang-barang terlarang meskipun secara teknis bersifat produksi seperti teknis
bersifat produksi seperti pabrik ganja.
e.
Kegiatan alas an praktis tidak dihitung,
missal: nilai jasa / produk, yang digunakan oleh anggota keluarga untuk
keperluan keluarga tersebut. Seperti pekerjaan ibu rumah tangga, memasak, mencuci,
dan membersihkan rumah.
f.
Masih banyak transaksi yang belum dihitung,
sulit dilakukan karena transaksi-transaksi tersebut tidak melalui kegiatan
pasa/lapangan usaha yang jelas. Contoh :
a.
Produksi makanan yang merupakan usaha kecil
di lingkungan masyarakat.
b.
Jasa pembantu rumah tangga.
c.
Buruh yang menerima upah dalam bentuk barang.
d.
Pembuatan bangunan secara gotong royong
2.14.
Laju Pertumbuhan Ekonomi
Laju
Pertumbuhan Ekonomi ( Rate of Economic Growth ) adalah suatu angka dalam
prosentase yang memperlihat kan tinggi rendahnya atau cepat lambatnya
pertumbuhan ekonomi suatu Negara dalam satu tahun tertentu dibandingka
tahun-tahun sebelumnya. Untuk menghitung laju pertumbuhan (LPE). LPE dihitung
berdasarkan nilai GNP rill.
Growth
Rate Economic (GR)
GR = x 100%
|
x 100%
GR/kapita =
N = (∑
penduduk )
|
Growth Rate Economic per Capita :
DETERMINASI
PENDAPATAN NASIONAL
2.15.
Konsumsi ( c ) , Tabungan ( s ) , Investasi (
i )
Teori ini akan memperlihatkan ketergantungan
atau keterkaitan antara pendapatan nasional (PN)Dan komponen-komponen
penentunya yaitu: konsomsi (C), tabungan atau saving (S), dan investasi(I).
adapun arti dari C,S,dan I bila dikaitkan dengan pendapatan nasional adalah
sebagai berikut :
1. Konsumsi (C),
dapat di artikan sebagai bagian dari PN yang dikeluarkan utuk membeli
barang-barang konsumsi.
2. Saving (s), bagian
dari pendapatan yang ditunda pengeluarannya atau dapat juga dikatakan konsumsi
masa yang akan dating.
3. Invetasi(I),
dapat diartikan sebagai pengeluaran masyarakat (RTP) untuk pembelian
barang-barang modal.
Menurut Keynes, determinasi pendapatan nasional dapat di
analisis melalui dua pendekatan yaitu sebagai berikut:
1.
Income Approach
yaitu suatu pendekatan yang memandang nilai PN yang diterima masyarakat akan
menentukan besar konsumsi dan tabungan masyarakat
Secara matematisakan terlihat persamaannya.
GNI
Y = C
+ S
Y = PN
C =
Konsumsi
S = Tabungan
2. Product / Expenditur Approch yaitu
yang memandang nilai PN dapat ditentukan
oleh besarnya pengeluaran aggregate atau permintaan aggregate terhadap produk
nasional. Pengeluaran aggregate atau permintaan masyarakat secara keseluruhan
untuk perekonomian dua sector terdiri dari konsumsi yang dilakukan RTK dan
investasi (I) yang dilakukan oleh RTP.
GNP Y
= C + I
Y = PN
C = Konsumsi
I = Investasi
Ada beberapa konsep yang diperlukan dalam analisis determinasi pendapatan nasional. Konsep
tersebut ada yang berkaitan dengan fungsi konsumsi seperti APC ( Average
Propensity to Consume) dan MPC (Marginal Propensity to Consume), dan
tabunganatau saving, APS(Average Propensity to Save) dan MPS(Marginal
Propensity to Save).
1.
Average Propensity to
Consume (APC) yaitu suatu hasrat rata-rata utuk
mengkonsumsi sebagaian dari pendapatan. Atau dengan kata lain perbandingan
antara besar konsumsi pada suatu tingkat pendapatan nasional dan besarnya
tingkat pendapatan nasional tu sendiri.
2.
Marginal Propensity to
Consume (MPC) yaitu pertambahan keinginan untuk konsumen
masyarakat karena terjadinya pertambahan pendapatan.
3. Average
Propensity to Save (APS) yaitu hasrat rata-rata untuk menabung
sebagian dari pendapatan. Atau dengan kata lain perbandingan antara besarnya saving pada tingkat pendapatan nasional
dan besarnya tingkat pendapatan nasional sendiri.
4.
Marginal Propensity to Save (MPS) yaitu perbandingan antara pertambahan keinginan menabung dan
pertambahan pendapatan.
MODEL MULTI PLIER DUA SEKTOR
2.16.
Pengaruh Investasi Terhadap Pendapatan Nasional
Peranan investasi dalam suatu perekonomian mempunyai peranan sebagai berikut:
1. Dapat meningkatkan pengeluaran aggregate.
Bila terjadi kenaikan investasi, akan meningkatkan permintaan / pengeluaran
aggregate dan sekalugus akan diikuti oleh pertambahan kesempatan kerja yang
akhirnya meningkatkan pendapatan nasional.
2. Investasi dalam bentuk pertambahan barang
modal akan menambah kapasitas produksi di masa depan dan akan mendorong pertambahan
produk nasional dan kesempatan kerja.
3. Investasi akan mendorong teknologi. Halini
berperan penting kenaikan produktifitas dan pendapatan masyarakat.
Faktor yang menentukan terjadinya investasi dalam suatu Negara disebabkan oleh banyak hal
antara lain sebagai barikut:
1. Perkembangan tingkat bunga. Bila bunga naik
maka investasi turun dan sebaliknya. Kaarena investasi selalu bertujuan untuk
cari keuntungan dimasa depan.
2. Perkembangan teknologi. Kemajuan teknologi
meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya produksi. Turunya biaya produksi
mendorng keinginan memperluas usaha dan melakukan investasi.
3. Expetasi kegiatan ekonomi dimasa depan.
Perkiraan ramalan keadalan perekonomian masa depan pada suatu Negara akan
menguntungkan investasi saat ini. Disamping perkiraan ekonomi perkembangan
politik disuatu Negara juga santan mempengaruhi perkembangan rinvestasi yang
jerjadi.
Fungsi investasi
merupakan
bentuk / sifat hubungan antara besar investasi dan tingkat pendapatan nasional
meskipun demikaian pendapatan nasional bukan penentu investasi yang penting.
Menurut Keynes, hal yang sangat
menentukan investasi adalah suku bunga dan expektasi serta perkembangan
teknologi bentuk fungsiinvestasi merupakan garis lurus horizontal.
Multiplier Investment
Merupakan
suatu proses terjadinya pertambahan pendapatan nasional sebagai akibat
pertambahan investasi dalam perekonomian. Menurut Keynes, setiap terjadinya pertambahan investasi akan menimbulkan
kenaikan pendapatan nasional secara berlipat ganda. Peningkatan (I) mendorong
kenaikan GNP secara berlipat ganda. Pengeluaran investasi sebagai pengeluaran
yang berdaya tinggi dalam mempengaruhi produk nasional.
BAB III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Dari
beberapa uraian dan penjelasan yang telah dikemukakan di atas maka dapatlah
penulis mengambil kesimpulan bahwa dengan mata kuliah Makro Ekonomi mengajarkan kepada kita tentang
perekonomian sebagai suatu kesatuan atau suatu studi tentang prilaku perekonomian
secara keseluruhan.
Dalam
makro ekonomi juga merinci tentang analisis mengenai pengeluaran agregat kepada
4 komponen yaitu :
1.
Pengeluaran rumah tangga ( komsumsi rumah tangga )
2.
Pengeluaran pemerintah
3.
Pengeluaran perusahaan ( investasi )
4.
Ekspor dan impor
Dan Tujuan dari Makro ekonomi adalah :
1.
Output
tinggi lalu pertumbuhan cepat
2.
Kesempatan
kerja yang tinggi pengangguran terpaksa yang rendah
3.
Stabilitas
harga dalam pasar bebas
4.
Perdagangan
luar Negeri
3.2.
Saran-Saran
Saya
sebagai penyusun makalah ini, sangat mengharap atas segala saran – saran
dan kritikan bagi para pembaca yang saya hormati guna untuk membangun pada masa
yang akan datang untuk menjadi yang lebih baik dalam membenarkan alur-alur yang
semestinya kurang memuaskan bagi tugas yang saya laksanakan.
DAFTAR
PUSTAKA
Mankiw N. Gregory;
Principle of economic, an asian edition, volume 2, penerbit salemba 4, 2012
Asfia Murni, Ekonomika Makro, edisi perdana, PT Refika
Aditama,bandung 2006
Tidak ada komentar:
Posting Komentar