Kawasan pesisir
merupakan salah satu wilayah ekonomi yang sangat penting dewasa ini hal ini
disebabkan karena sekitar 80 persen kegiatan ekonomi Indonesia terkait dengan
wilayah ini, seperti perikanan dan pelabuhan, pergudangan, industri,
kepariwisatawaan, dan pertanian. Disamping itu, sebagian besar penduduk di
wilayah pesisir memiliki mata pencaharian untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka
dengan cara memanfaatkan sumberdaya alam di wilayah pesisir baik sebagai petani
sawah, nelayan maupun petani tambak. Hal ini dapat dimengerti, menguat secara
alami wilayah pesisir memiliki potensi sumberdaya alam yang melimpah ruah.
Kawasan pesisir memerlukan perlindungan dan pengelolaan yang tepat dan terarah.
Keseimbangan aspek ekonomi, sosial dan lingkungan hidup menjadi tujuan akhir
yang berkelanjutan. Telah banyak pembahasan dan upaya yang dilakukan oleh
pemerintah untuk pembangunan perairan pesisir. Wilayah pesisir sebagai daerah
peralihan antara ekosistem darat dan laut memiliki karakteristik fisik,
biologi, sosial, dan ekonomi yang unik dan layak untuk dipertahankan.
keanekaragaman potensi sumber daya alam di wilayah pesisir merupakan anugerah
dari Tuhan Yang Maha Esa yang memiliki peran sangat signifikan dalam
pengembangan ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan masyarakat pesisir.
Pengembangan potensi sumber daya alam di wilayah pesisir tentunya akan
melibatkan beberapa pihak terkait, seperti pemerintah pusat, pemerintah daerah,
dan pemangku kepentingan lainnya yang seyogianya dengan tetap mempertimbangkan
daya dukung dan daya tampung lingkungan.
Sumber daya pesisir
dan lautan merupakan potensi penting dalam pembangunan masa depan, mengingat
luas wilayah laut Indonesia adalah 62% dari luas wilayah nasional. Luas wilayah
pesisir Indonesia dua per tiga dari luas daratan dan garis pantainya 95.161 kilometer
atau terpanjang kedua di dunia. Dengan berbagai kekayaaan keanekaragaman hayati
dan lingkungan, sumber daya pesisir dan lautan mempunyai nilai ekonomis dan
ekologis yang tinggi. Guna menjamin keberlanjutan dari sumber daya tersebut,
pengelolaannya harus dilakukan secara terencana dan terpadu serta memberikan
manfaat yang serbesar-besarnya kepada semua stakeholders’ terutama masyarakat
pesisir, dan menimbulkan dampak serta konflik yang berpotensi terjadi.
Tujuan diadakannya penelitian adalah sebagai berikut :
1.
Untuk mendapatkan data analisis Potensi yang terdapat
di daerah pesisir Bojongsalawe Desa Karangjaladri Kecamatan Parigi
Kabupaten Pangandaan.
2.
Untuk mendapatkan informasi pemanfaatan potensi
yang terdapat di daerah pesisir Bojongsalawe Desa Karangjaladri Kecamatan
Parigi Kabupaten Pangandaan.
2.1. Waktu
Pelaksanaan
Penelitian dilakukan
dimulai pada tanggal 8 s/d 16 Juni 2020. Dalam melaksanakan penelitian
ini maka penulis menetapkan tempat dan lokasi penelitian ini di Wilayah pesisir Bojongsalawe Desa Karangjaladri
Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran.
2.2. Profil Umum
Lokasi
Pantai Bojong Salawe, merupakan Salah satu objek
wisata yang keberadaannya ada di pantai di Kabupaten Pangandaran, Kabupaten
tersebut tergolong masih muda karena hasil pemekaran dari kabupaten Ciamis
provinsi Jawa Barat, pantai yang terletak jaraknya sekitar ± 20 KM dari dan di
sebelah barat dari Pangandaran, letak pantai Bojong Salawe di Desa
Karangjaladri Kecamatan Parigi, untuk menuju ke lokasi Bojong Salawe bisa
melewati jalan raya kabupaten, karena letak lokasi pantai berada diantara objek
wisata Batu Hiu dengan objek wisata Batu Karas, hanya dipisahkan oleh muara
sungai Bojongsalawe. Muara tersebut dimanfaatkan oleh penduduk setempat untuk
mencari ikan.
Di Pantai Bojong
Salawe mempunyai ombak besar jadi masyarakat atau pendatang tidak dibolehkan
untuk berenang, tetapi jangan kaget disana terdapat Tempat Pelelangan Ikan
(TPI) atau yang sering disebut pasar ikan dan di sekitar pesisir pantai Bojong
Salawe juga terdapat wisata kuliner dengan menu bermacam-macam dari hasil laut,
makanya tidak heran pantai Bojong Salawe sangat ramai dikunjungi oleh para
wisatawan. Keberadaan Pelabuhan Bojong Salawe mampu meningkatkan perekonomian
masyarakat Kabupaten pangandaran.
Batas Wilayah Sebelah Utara : Desa Karangbenda
Sebelah Selatan : Samudera Hindia
Sebelah Barat : Desa
Margacinta
Sebelah Timur : Desa Ciliang
PROSEDUR KERJA
3.1 Alat dan Bahan
Adapun alat yang
digunakan dalam penelitian ini hanya berupa alat tulis untuk mencatat rangkaian
hasil penelitian yang telah dilakukan.
3.2.Teknik
Pengambilan Data
Pengambilan data
dilakukan dengan cara metode wawancara, itupun juga dilakukan sesuai dengan
protokol kesehatan yaitu DJCM (Dirumah saja, Jaga Jarak, Cuci tangan dan
memakai masker) yang menjadi slogan bupati – wakil bupati Pangandaran di saat
pandemi seperti sekarang ini. Selain metode tersebut, pengambilan data diambil
dari internet.
3.3. Tahapan Kegiatan
Sebelum melakukan
observasi penelitian, penulis membuat rencana penelitian dan juga menentukan
narasumber. Selanjutnya untuk melengkapi informasi / bahan penelitian, penulis
melakukan pencarian secara online.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
1.1. Potensi Wilayah
Pesisir Pantai Bojongsalawe
1) Hutan Mangrove
Bojong Salawe
memiliki kawasan konsevasi mangrove. Kawasan konservasi mangrove terletak di
sekitar pesisir Pantai Bojong Salawe, Kecamatan Parigi atau tepatnya disekiatr
jembatan sebelum menuju ke titik Pantai Bojong Salawe. Sungai yang berada di
bawah jembatan tersebut merupakan bagian wilayah dari sungai Cialit yang
mengalir dari sebelah utara sedangkan untuk Sungai Cikiray mengalir dari arah
barat, namun keduanya sama – sama bermuara ke Pantai Bojong Salawe. Keberadaan
hutan mangrove tersebut tentunya sangat berpengaruh terhadap ekosistem yang
berada disekitarnya, antara lain mampu mencegah intrusi air laut, abrasi dan
erosi pantai, pencegah dan penyaring alami, dan untuk menstabilkan wilayah
pesisir.
Ada sekitar lima
jenis mangrove dan tumbuhan lainnya yang berada dikawasan hutan mangrove
bojongsalawe antara lain, Nipah (Nypa fruticans), Api – api (Avicennia Marina),
Bakau (Rhizopora mucronata), Bakau (Rhizopora apiculata), Jeruju
(Acanthusilicifolius), Kelapa, Pidada, Waru Laut, Ketapang, Pandan laut dan
Tapak Kuda.
Manfaat secara
ekonomi pun terjadi pada peningkatan penangkapan ikan, kayu dari hutan
mangrove, daun nipah yang sering digunakan untuk membuat atap tradisional serta
beberapa bentuk kerajinan tangan. Keberadaan mangrove juga berperan penting bagi
para nelayan di sekitar pesisir Kabupaten Pangandaran karena mangrove dapat menjadi
habitat bagi kepiting bakau dan udang yang bernilai ekonomis. Tumbuhan mangrove
yang ada sebagian tumbuh secara alami dan
adapula yang sengaja ditanam oleh masyarakat sekitar, sebagai salah satu
langkah pengelolaan hutan mangrove. Pentingnya teknik pengamatan jenis vegetasi
mangrove adalah untuk mendapatkan data mangrove baik jenis maupun kerapatan
serta kondisi mangrove semai sehingga menjadi salahsatu dasar pengelolaan mangrove
yang mendukung pengelolaan sumber daya ikan dipesisir Kabupaten Pangandaran .
2) Potensi Perikanan
Mayarakat
Bojongsalawe hampir mayoritas adalah nelayan. Terdapat TPI (Tempat Pelelangan
Ikan) untuk transaksi jual beli ikan hasil tangkapan nelayan. Nelayan setempat tidak hanya menangkap ikan
di laut lepas Bojongsalawe, namun juga di muara. Muara tersebut dimanfaatkan oleh penduduk setempat
untuk mencari ikan. Masyarakat juga memanfaatkan ikan untuk diolah kembali
menjadi ikan asin sebagai buah tangan khas Bojongsalawe.
3)
Potensi Pariwisata
Pantai Bojong Salawe, merupakan Salah satu objek
wisata yang keberadaannya ada di pantai di Kabupaten Pangandaran, pantai yang
terletak jaraknya sekitar ± 20 KM dari dan di sebelah barat dari Pangandaran,
letak pantai Bojong Salawe di Desa Karangjaladri Kecamatan Parigi, untuk menuju
ke lokasi Bojong Salawe bisa melewati jalan raya kabupaten, karena letak lokasi
pantai berada diantara objek wisata Batu Hiu dengan objek wisata Batu Karas,
hanya dipisahkan oleh muara sungai Bojongsalawe. Di Pantai Bojong Salawe mempunyai
ombak besar jadi masyarakat atau pendatang tidak dibolehkan untuk berenang,
tetapi jangan kaget disana terdapat Tempat Pelelangan Ikan (TPI) atau yang
sering disebut pasar ikan dan di sekitar pesisir pantai Bojong Salawe juga
terdapat wisata kuliner dengan menu bermacam-macam dari hasil laut, makanya
tidak heran pantai Bojong Salawe sangat ramai dikunjungi oleh para wisatawan.
Keberadaan Pelabuhan Bojong Salawe mampu meningkatkan perekonomian masyarakat
Kabupaten pangandaran.
4)
Pemanfaatan
Kawasan Bengawan Bojongsalawe
Di kawasan wilayah Bojongsalawe terdapat bengawan
(laguna) yang terbentuk dari aliran sungai Cikiray, sungai Cijaluhilir, serta
aliran sungai dari wilayah nusawiru (Cijulang) yang bertemu di muara dan
membentuk laguna. Disekitaran laguna banyak dimanfaatkan warga untuk usaha
tambak udang, kepiting, dan lain-lain. Dari pinggir Pantai Bojongsalawe sekitar
20 Meter dari bibir pantai terdapat Danau kecil (cekungan) yang disebabkan oleh
abrasi laut atau tsunami tahun 2006 silam. Cekungan yang terdapat di Pantai
Bojong salawe tersebut seperti membentuk sebuah danau atau kolam yang sekarang
ini digunakan untuk keperluan nelayan, seperti memelihara ikan atau udang.
Kemudian di sebelah selatan kita juga bisa melihat gundukan pasir seperti membentuk sebuah pulau kecil yang
tepatnya berada diantara aliran sungai cialit menuju ke laut bojong salawe
tempat kelauar masukanya perahu nelayan.
5.1. Kesimpulan
Potensi
di daerah pesisir Bojongsalawe sangat besar pengaruhnya terhadap pendapatan
ekonomi masyarakat sekitar, yang merupakan mayoritas adalah nelayan. Hal ini
karena garis pantai Bojongsalawe yang luas serta terdapat muara yang berasal
dari beberapa sungai yang bnermuara disana serta dari pertemuan sungai tersebut
membentuk sebuah laguna (bengawan) dan juga disekitarnya terdapat hutan
mangrove. Dalam hal ini banyak potensi sumber daya alam yang digali sehingga
menjadi sumber pendapatan masyarakat sekitar, selain dari hasil penangkapan
ikan para nelayan, juga berimbas ke sektor lain yaitu pariwisata, usaha
kerajinan, serta terdapat pula tambak-tambak yang membudidayakan berbagai
varietas ikan, udang, kepiting dan lain-lain.
5.2. Saran
Hendaknya pada pemanfaatan potensi alam di daerah pesisir Bojongsalawe Desa
Karangjaladri Kecamatan Parigi, peran pemerintah setempat dapat melakukan
penyuluhan pemberdayaan masyarakat sekitar tentang bagaimana pemanfaatan
potensi alam yang baik dan benar serta berwawasan lingkungan, agar taraf hidup
di deaerah pesisir tersebut dapat meningkat, baik pada kondisi sosial maupun
ekonomi.
DAFTAR
PUSTAKA
http://ejurnal.stiedharmaputra-smg.ac.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar