Rabu, 05 Agustus 2020

makalah DAMPAK KURANGNYA OLAHRAGA BAGI KESEHATAN TUBUH




KATA PENGANTAR

          Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, saya sebagai penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Guna memenuhi tugas mandiri mata kuliah Bahasa Indonesia. Adapun judul makalah yang penulis ambil adalah “Dampak Kurangnya Olahraga Bagi Kesehatan Tubuh.”
            Dalam menyelesaikan makalah ini, penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak, karena itu pada kesempatan ini perkenankan penulis dengan segala rasa hormat menyampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Makalah ini disusun dengan segala kemampuan yang ada pada penulis. Namun penulis menyadari bahwa pengetahuan yang penulis miliki belum luas. Sehingga makalah ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

                                                          Ciamis, Juni 2020



                                                                        Penulis





DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………………..        i
DAFTAR ISI …………………….……………………………………………       ii
BAB I          PENDAHULUAN ………………………………………………      1
                     1.1          Latar Belakang    ……………..……………………….       1
                     1.2          Rumusan Masalah     ………………………………….       2
                     1.3          Tujuan Makalah    …………………………………….       3
                     1.4          Manfaat Makalah     …………………………………..       3
BAB II         LANDASAN TEORI ………………………………………………. 4
                     2.1          Definisi ……………………………………………….       4
                                    2.1.1    Kesehatan  ……………………………………       4
                                    2.1.2    Olahraga   ……………………………………..       5
BAB III       METODOLOGI …………………………………….…………        8
                     3.1          Ruang Lingkup  ………………………………………       8
                     3.2          Metode  ……………………………………………….       8
                                    3.2.1    Teknik Pengumpulan Data       ………………..       9
BAB IV       PEMBAHASAN ……………………………………………….     11
                     4.1          Gambaran Umum     …………………………………..     11
                     4.2          Pembahasan     ………………………………………..     12
                                    4.2.1    Dampak kurangnya olahraga bagi kesehatan  tubuh ………………………………   12
                                                4.2.1.1    Kurangnya olahraga menyebabkan   kerja otak tidak maksimal, dan susah konsentrasi                                               12
                                                4.2.1.2    Timbulnya beberapa penyakit   berbahaya …………………………           12                                                           
                                                4.2.1.3    Kegemukan atau obesitas      ……….     13
                                    4.2.2    Ciri-ciri orang yang tidak pernah olahraga              17
                                    4.2.3    Jenis-jenis olahraga    …………………………     18
                                                4.2.3.1    Olahraga aerobik    ………………….     18
                                                4.2.3.2    Olahraga anaerobik     ………………     18
                                    4.2.4    Manfaat umum olahraga bagi kesehatan             23
BAB V         KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN …………………    27
                     5.1          Kesimpulan    …………………………………………     27    
                     5.2          Implikasi  ……………………………………………..      37
                     5.3          Saran  …………………………………………………      28
DAFTAR PUSTAKA   ………………………………………………………     29

                                   













BAB I
PENDAHULUAN

1.1       Latar Belakang
Olahraga merupakan salah satu aktivitas fisik yang dapat meningkatkan kualitas kesehatan individual dan mencegah berbagai penyakit. Walaupun olahraga itu penting, namun masih banyak orang yang belum menyadarinya. Sehingga banyak penyakit yang timbul dan bersumber dari pola hidup yang salah, seperti  kurang bergerak, kurang berolahraga, kurang istirahat dan pola makan yang tidak teratur.
Menurut dr. Michael Triangto, SpKo, Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga (2014) menjelaskan bahwa
Badan Kesehatan Dunia  (WHO) menyebutkan sekitar dua juta orang di seluruh dunia meninggal karena penyakit akibat gaya hidup malas dan kurang berolahraga. Sementara, penelitian yang dilakukan oleh University of Hong Kong menyebutkan,  dampak jangka panjang dari tidak pernah berolahraga sama berbahayanya dengan merokok. Penelitian yang dilakukan tahun 2004 itu menyebutkan sekitar 20 persen penyebab kematian orang dewasa berusia 35 tahun ke atas adalah karena kurang olahraga.[1]

Pemerintah sendiri juga sudah berupaya berperan aktif dalam memajukan olahraga di Indonesia. Kebijakan pemerintah tersebut yang tertuang dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional pasal 26 ayat 1 menyebutkan bahwa Pembinaan dan pengembangan olahraga rekreasi dilaksanakan dan diarahkan untuk memassalkan olahraga sebagai upaya mengembangkan kesadaran masyarakat dalam meningkatkan kesehatan, kebugaran, kegembiraan, dan hubungan social.
Oleh karena itu di dalam makalah ini akan dituliskan betapa pentingnya berolahraga, agar masyarakat sadar dan merubah pola hidupnya menjadi sehat.
1.2       Rumusan Masalah
Dari latar belakang dan identifikasi masalah serta pembatasan masalah mengenai dampak kurangnya olahraga bagi kesehatan tubuh, penulis  dapat merumuskan masalah sebagai berikut :
1.2.1    Apa ciri-ciri orang yang tidak pernah olahraga ?
1.2.2    Apakah saja jenis-jenis olahraga?
1.2.3    Apa  manfaat melakukan aktivitas olahraga?
1.3       Tujuan Makalah
Dari masalah diatas, secara garis besar tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk menjelaskan mengenai dampak dari kurangnya olahraga bagi kesehatan tubuh. Adapun tujuan dari makalah ini adalah agar dapat mengetahui secara jelas mengenai :
1.3.1    Dampak dari kurangnya olahraga bagi kesehatan tubuh, baik itu dampak positif maupun dampak negatifnya.
1.3.2    Dapat mengetahui jenis-jenis olahraga.
1.3.3    Mengetahui manfaat olahraga secara teratur bagi kesehatan tubuh manusia.


1.4        Manfaat Makalah
Makalah ini disusun dengan harapan dapat memberikan kegunaaan atau manfaat baik secara teoritis maupun secara praktis. Secara teoritis, makalah ini berguna sebagai pengembangan ilmu, sesuai dengan masalah  yang dibahas dalam makalah ini. Secara praktis, makalah ini diharapkan bermanfaat bagi: 
1.4.1    Penulis, seluruh kegiatan penyusunan dan hasil dari penyusunan makalah ini diharapkan dapat menambah pengalaman, wawasan dan ilmu dari masalah yang dibahas dalam makalah ini;
1.4.2    Lembaga, makalah ini diharapkan dapat dijadikan sebagai sumber informasi, referensi untuk lembaga (kampus).
1.4.3   Pembaca, makalah ini diharapkan dapat dijadikan sebagai sumber tambahan dan sumber informasi dalam menambah wawasan pembaca.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1       Definisi
2.1.1    Kesehatan
Sehat menjadi prioritas bagi setiap orang, karena dengan kondisi badan yang fit akan membuat semua pekerjaan akan lancar. Sedangkan arti sehat sendiri dalam pengertian yang paling luas sehat merupakan suatu keadaan yang dinamis dimana individu menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan internal (psikologis, intelektual, spiritual dan penyakit) dan eksternal (lingkungan fisik, sosial, dan ekonomi) dalam mempertahankan kesehatannya.
Dr. Budiman Chandra (2006:6) menyatakan bahwa :
Pengertian sehat menurut WHO adalah Health is a state of complete physical, mental and social well-being and not merely the absence of diseases or infirmity. Menurut WHO, ada tiga komponen penting yang merupakan satu kesatuan dalam defenisi sehat yaitu:
1. Sehat Jasmani
Sehat jasmani merupakan komponen penting dalam arti sehat seutuhnya, berupa sosok manusia yang berpenampilan kulit bersih, mata bersinar, rambut tersisir rapi, berpakaian rapi, berotot, tidak gemuk, nafas tidak bau, selera makan baik, tidur nyenyak, gesit dan seluruh fungsi fisiologi tubuh berjalan normal.
2. Sehat Mental
Sehat mental dan sehat jasmani selalu dihubungkan satu sama lain dalam pepatah kuno "Jiwa yang sehat terdapat di dalam tubuh yang sehat" (Men Sana In Corpore Sano).
3. Kesejahteraan Sosial
Batasan kesejahteraan sosial yang ada disetiap tempat atau negara sulit diukur dan sangat tergantung pada kultur, kebudayan dan tingkat kemakmuran masyarakat setempat. Dalam arti lebih hakiki, kesejahteraan sosial adalah susasana kehidupan berupa persaaan damai dan sejahtera, cukup pangan, sandang dan papan. Dalam kehidupan yang sejahtera, masyarakat hidup tertib dan seealu menghargai kepentingan orang lain serta masyarakat umum.
4.Sehat Spritual
Spritual merupakan komponen tambahan pada pengertian sehat oleh WHO dan memiliki arti penting dalam kahidupan sehari-hari masyarakat. Setiap individu perlu mendapat pendidikan formal maupun informal, kesempatan untuk berlibur, mendengar alunan lagu dan musik, siraman rohani seperti ceramah agama dan lainnya agar terjadi keseimbangan jiwa yang dinamis dan tidak monoton.[2]

Sedangkan Menurut Heri D. J. (2009: ), “Dalam UU kesehatan No. 23 tahun 1992, kesehatan didefinisikan secara lebih kompleks sebagai keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi”.[3] Dengan demikian kita harus mengupayakan untuk menjaga kesehatan tubuh kita agar dapat hidup produktif yaitu salah satunya dengan berolahraga.
            2.1.2    Olahraga
Setiap manusia mempunyai tanggung jawab untuk menjaga kesehatan tubuh, salah satunya adalah dengan berolahraga. Menurut Singgih Gunarsa dkk (1996:118) “Olahraga tidak dapat dipisahkan dari sejarah bangsa Yunani yang mengagungkan Dewa Olympus, keindahan fisik, serta melahirkan pesta olahraga dunia yakni olympiade“.[4] Dan menurut Abdullah dan Manadji (1994:9), “Kata olahraga sepadan dengan kata sport dalam bahasa Inggris yang dapat berarti aktivitas yang dikerjakan untuk mendapatkan kesenangan atau berarti rekreasi”. [5] Sedangkan Menurut Bennet dkk dalam Harsuki (2003:30), olahraga (sport) adalah “aktivitas jasmani yang dilembagakan dan peraturannya ditetapkan bukan oleh pelakunya atau secara eksternal dan sebelum melakukan aktivitas”. [6]
Banyak cara yang dilakukan manusia untuk melakukan olahraga supaya badan menjadi sehat. Bahkan dari mereka yang sering melakukan olahraga, olahraga menjadi satu kebutuhan khusus. Dengan alasan hobi, ingin menguruskan badan, ingin sehat dan lain sebagainya.
Menurut Mochammad Sajoto (1988:1)
Manusia melakukan kegiatan olahraga ada empat hal yang menjadi alasannya, pertama adalah mereka, yang melakukan kegiatan olahraga untuk rekreasi, yaitu mereka–mereka yang melakukan olahraga hanya untuk mengisi waktu senggang, kedua adalah mereka, yang melakukan kegiatan olahraga dengan tujuan pendidikan, seperti misalnya olahraga di sekolah–sekolah yang di asuh oleh guru olahraga. Ketiga adalah mereka yang melakukan kegiatan olahraga dengan tujuan mencapai tingkat kesegaran jasmani. Sedangkan yang keempat adalah mereka yang melakukan kegiatan olahraga, untuk mencapai prestasi. [7]

Olahraga dalam pengertian luas adalah kegiatan jasmani atau alat pelatihan jasmani, yaitu kegiatan jasmani untuk memperkaya dan meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar, sedangkan artinya olahraga adalah alat untuk mencapai tingkat kebugaran jasmani yang memadai.















BAB III
METODOLOGI

3.1       Ruang Lingkup
Ruang lingkup yang terdapat dalam makalah ini adalah tentang tubuh manusia. Tubuh manusia merupakan keseluruhan struktur fisik organisme manusia. Tubuh manusia terdiri atas kepala, leher, batang badan, 2 lengan dan 2 kaki. Ketinggian rata-rata tubuh manusia dewasa sekitar 1,6 m (5-6 kaki). Pada saat manusia mencapai kedewasaan, tubuh terdiri dari hampir 100.000.000.000 sel. Masing-masing merupakan bagian system organ yang dirancang untuk melakukan fungsi kehidupan yang esensial. Sistem organ tubuh manusia sering hanya disebut “tubuh”. Badan orang mati disebut “jenazah”atau”cadaver”.
3.2       Metode
Metode yang digunakan dalam makalah ini adalah dengan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data berupa kata-kata yang terucap secara lisan dan tertulis serta perilaku orang-orang. Metode ini memberikan peluang kepada penelitian untuk mengetahui secara personal objek penelitiannya. Penelitian dapat mengalami sendiri dalam menggali obyek penelitian di kehidupan sehari–hari.

            3.2.1    Teknik Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data-data yang dibutuhkan, penulis menggunakan beberapa metode yaitu : observasi pada diri sendiri, wawancara dan studi literature (Library Research)
1.      Observasi pada diri sendiri
Observasi yaitu pengamatan yang bertujuan mendapatkan data tentang suatu masalah, sehingga diperoleh pemahaman atau sebagai alat pembuktian terhadap informasi / keterangan yang diperoleh sebelumnya.  Penulis memilih diri sendiri sebagai bahan pengamatan utama karena penulis termasuk salah satu dari orang-orang yang kurang melakukan olahraga. Sehingga penulis mampu memberikan keterangan sesuai dengan judul makalah yang dipilih.
2.      Wawancara
Adalah teknik pengumpulan data yang digunakan penelitian, guna mendapatkan keterangan-keterangan lisan melalui bercakap-cakap dan berhadapan muka dengan orang yang dapat memberikan keterangan pada peneliti. Penulis mengajukan pertanyaan yang telah dipersiapkan terlebih dahulu secara tertulis maupun lisan mengenai masalah-masalah yang akan diteliti tentang masalah kesehatan tubuh kepada orang-orang disekitar, seperti teman-teman mahasiswa di kampus dan orang-orang di rumah.
3.      Studi literature (Library Recearch)
Yaitu informasi yang didapat dari buku-buku catatan dan sumber-sumber lain yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.














BAB IV
PEMBAHASAN

4.1       Gambaran Umum
Semakin berkembangnya teknologi, pekerjaan yang dulunya melibatkan aktifitas fisik, kini sudah banyak yang diambil alih oleh sistem komputerisasi. Orang-orang semakin banyak yang menghabiskan waktunya di depan meja operator atau komputer. Pekerjaan yang menuntut banyak waktu untuk duduk, yang bila tanpa diimbangi dengan aktifitas secara fisik dan olahraga nantinya akan beresiko berat terhadap kesehatan.
Gaya hidup yang buruk adalah termasuk kurangnya aktifitas fisik atau berolahraga. Bahkan tidak jarang dari mereka sering mengabaikan hal ini, karena banyak orang yang menyepelekan pentingnya olahraga. Padahal olahraga adalah salah satu kegiatan yang seharusnya rutin dilakukan, agar tubuh jauh dari penyakit ataupun hal-hal negative lainnya. Olahraga tak hanya baik untuk fisik, namun juga untuk psikis. Sering terdengar istilah “Mensana in cororesano” yang artinya di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Istilah tersebut bukan hanya sekedar ucapan belaka. Memang benar adanya jika kita memiliki tubuh yang sehat pasti akan memiliki jiwa yang lebih tenang dan fikiran yang lebih focus karena tidak ada masalah di dalam tubuh.
4.2       Pembahasan
4.2.1    Dampak kurangnya olahraga bagi kesehatan tubuh antara lain adalah seperti berikut :
4.2.1.1 Kurangnya olahraga menyebabkan kerja otak tidak maksimal, dan susah  konsentrasi.
Ketika otot dan rangka tubuh bergerak, denyut  jantung akan meningkat sehingga darah beserta oksigen dan nutrisi yang dibawanya akan terdistribusi dengan baik. Mekanisme ini tidak terjadi jika tubuh tidak olahraga. Terganggunya distribusi oksigen paling berdampak pada otot, yang menyebabkan rasa pegal-pegal diseluruh tubuh. Otot akan terasa kaku-kaku saat kekurangan oksigen, yang memang berfungsi menjaga fleksibilitas atau kelenturan otot.
Selain itu, kekurangan oksigen juga menyebabkan kerja otak tidak maksimal sehingga mudah pusing dan susah menjaga konsentrasi. Otak yang ukurannya hanya 2 persen dari total massa tubuh dikenal sangat rakus, sebab konsumsi oksigennya mencapai 20% kebutuhan total seluruh tubuh. Pengaruhnya terhadap system saraf, tidak bergerak seharian saja akan menyebabkan bagian-bagian tertentu dari tubuh mengalami tekanan yang konstan sepanjang hari. Akibatnya terjadi gangguan saraf di bagian tersebut dan memicu berbagai keluhan ringan seperti nyeri dan kesemutan.
Menurut  Yoris Sebastian (2010:6)  menyatakana bahwa :
Olahraga juga penting dalam  membangun creative mind. Otak tidak bekerja sendirian, tetapi tersambung dengan  seluruh tubuh kita.  Bila   tubuh kurang olahraga, dengan  sendirinya  fungsi otak  menurun. Oleh  karenanya  disarankan untuk olahraga secara rutin. Dengan begitu neuron pada otak akan bekerja optimal.[8]

4.2.1.2     Timbulnya beberapa penyakit berbahaya.
Beberapa penyakit berbahaya yang tanpa sepengetahuan kita karena kurangnya  pemahaman tentang pentingnya olahraga contohnya adalah
4.2.1.2.1. Penyakit Jantung Koroner
Penyakit jantung coroner terjadi akibat penyumbatan pembuluh darah coroner yang menyuplai darah ke otot jantung. Bila satu atau dua pembuluh darah buntu, timbul serangan jantung. Faktor yang mempermudah seseorang terkena penyakit jantung koroner, antara lain glukosa darah yang tidak terkontrol baik, tekanan darah tinggi, lemak darah yang abnormal, termasuk kolesterol LDL dan trigliserida yang tinggi, serta koleseterol HDL yang rendah, adanya resistensi terhadap insulin, obesitas, terutama yang berperut buncit, merokok, serta kebiasaan hidup santai dan kurang olahraga.
Kurang berolahraga seakan-akan memberikan sumbangan terbesar terhadap penyakit jantung. Dr. Dudey Hite menerangkan, berolahraga secara kontinyu setiap hari seperti berenang, berjalan kaki, bersepeda, joging, aerobik maupun olahraga yang lainnya sangat diperlukan untuk menciptakan tenaga cadangan bagi jantung. Dengan aktivitas tersebut jantung akan sanggup menanggung kelebihan serta ketegangan.
4.2.1.2.2. Ketegangan Syaraf
Berolahraga secara rutin dapat mengurangi ketegangan syaraf dalam kehidupan sehari-hari. Karenanya berolahraga secara kontinyu dapat pula menjaga kesehatan mental. Orang yang biasa berolahraga, maka akan menghasilkan zat endorpin, zat anti stres yang dihasilkan oleh otak, membuat orang lebih santai.
Pengertian di atas dikuatkan lagi dalam oleh  (Dr. Jamal Muhammad az-Zakki : 2010)
Olahraga secara umum sangat membantu dalam meningkatkan produksi hormone Endrofin yang berfungsi untuk memberikan perasaan gembira dan tenang. Maka olahraga dengan berjalan kaki juga memiliki manfaat untuk mengurangi ketegangan dan stress yang disebabkan oleh tekanan hidup sehari-hari yang tidak pernah berakhir.[9]
4.2.1.2.3 Sakit Pinggang
Sakit pinggang juga bisa disebabkan kurangnya berolahraga. Duduk dengan posisi buruk dan kelemahan otot akan menyebabkan sakit pinggang. Penelitian menunjukkan orang yang kurang berolahraga akan mempunyai otot pinggang yang kaku dan keras.
Empat pakar masing-masing Dr Klauss, Dr Richard Simstoon, Dr M. Thompsin serta Dr Graston membuktikan, sakit pinggang disebabkan oleh kasus otot 80%. Hanya 20% dari kasus tersebut disebabkan oleh masalah lainnya.
4.2.1.3    Kegemukan atau obesitas
Kelebihan berat badan disebabkan oleh beberapa faktor. Orang yang banyak duduk dan kurang berolahraga merupakan sebab utama dari kelebihan berat badan. Kebiasaan yang sering duduk bukan hanya mengganggu pembakaran kalori, akan tetapi juga mengganggu pengaturan normal akan pemasukan makanan. Oleh sebab kelebihan berat badan inilah telah didapati unsur penyumbang utama kepada berbagai macam penyakit. Menurut WHO, kurang olahraga memiliki risiko dua kali terkena obesitas. Penyakit yang berhubungan dengan obesitas diantaranya penyakit jantung, hipertensi, diabetes, dan gangguan tidur


            4.2.2    Ciri-ciri orang yang tidak pernah olahraga
Meski tidak selalu memberikan dampak yang sama pada setiap orang, gaya hidup sedentary atau kurang olahraga seringkali memberikan ciri khusus pada penampilan seseorang.
Tanda-tanda yang paling mudah dikenali adalah
·         tubuh gemuk dan tidak kencang karena kelebihan lemak.
·         Kurang olahraga juga menyebabkan wajah seseorang cenderung tampak lesu, letih sepanjang hari dan kurang bergairah. Karena kurang olahraga juga memicu gangguan tidur, pada pagi hari orang itu pasti sering mengeluh masih mengantuk karena semalam tidurnya tidak nyenyak.
·         Ciri lain yang bisa dikenali adalah napas terengah-engah jika diajak naik turun tangga atau berlari mengejar bus kota.
·         Selain itu jika disekitarnya banyak yang terserang flu, tidak lama kemudian orang itu pasti akan terinfeksi juga.

4.2.3    Jenis-jenis olahraga
Ada dua jenis olahraga, yaitu olahraga, aerobic dan olahraga anaerobik.
4.2.3.1 Olahraga aerobik
Olahraga aerobik adalah olahraga yang dilakukan secara terus menerus dimana kebutuhan oksigen masih dapat dipenuhi tubuh. Kata aerobik berarti menghasilkan / produksi oksigen dan seperti arti kata aerobik, olahraga aerobik akan merangsang produksi oksigen
Sebagai contoh olahraga aerobik adalah gerak jalan cepat, jogging, lari, senam, renang, dan bersepeda. Olahraga aerobik merupakan latihan insentif yang menggerakkan dua tagan dan kedua kaki seperti jogging, bulu tangkis, berenang gaya krol (bukan gaya katak), berepeda aktif (bukan sepeda statis).
Senam aerobik telah menjadi sangat popular di Indonesia. Senam tersebut diiringi musik kesenangan dan irama musik menjadi panduan dari gerakan yang dilakukan.          .    
Kebaikan dari olahraga aerobik antara lain adalah :
1.            Baik bagi jantung
Olahraga aerobik akan membuat denyut jantung anda meningkat dalam periode waktu yang lebar. Pada saat denyut jantung anda meningkat, hal ini berarti suplai atau aliran darah ke seluruh bagian tubuh bertambah banyak, tersedianya oksigen yang cukup untuk kebutuhan jaringan dan sel tubuh. Olahraga aerobik teratur sangat penting bagi tubuh dalam menjaga kesehatan jantung. Olahraga aerobik ini dapat dimulai dengan pemanasan selama 5 menit kemudian diikuti latihan pokok dengan mengukur maksimum detak jantung menuju pencapaian 200 dikurangi usia yang sedang berlatih per menit (DNM). Latihan ini dilakukan selama 20 menit, namun bila dilakukan setiap hari atau bila tidak ada waktu boleh dilakukan 3x30 menit per minggu.      
2.            Turunkan tekanan darah
Saat berolahraga jalan cepat, bersepeda, joging, berenang, atau mengikuti aktivitas aerobik lainnya, tekanan darah akan naik cukup banyak. Misalnya selama melakukan latihan-latihan aerobik yang keras, tekanan darah sistolik dapat naik menjadi 150 - 200 mmHg dari tekanan sistolik ketika istirahat sebesar 110 - 120 mmHg. Sebaliknya, segera setelah latihan aerobik selesai, tekanan darah akan turun sampai di bawah normal dan berlangsung selama 30 - 120 menit. Penurunan ini terjadi karena pembuluh darah mengalami pelebaran dan relaksasi. Pada penderita hipertensi, penurunan itu akan nyata sekali. Kalau olahraga aerobik dilakukan berulang-ulang, lama kelamaan penurunan tekanan darah tadi berlangsung lebih lama. Itulah sebabnya latihan olahraga secara teratur akan dapat menurunkan tekanan darah. Dari hasil penelitian, penderita hipertensi tingkat ringan, bila mau melakukan latihan olahraga earobik secara teratur dan cukup takarannya, tekanan darah sistoliknya dapat turun 8 - 10 mmHg dan diastoliknya turun 6 - 10 mmHg.                       .

3.            Baik buat tulang
               Dalam penelitian-penelitian terbukti bahwa latihan-latihan olahraga tertentu tidak hanya dapat membantu kita melindungi diri terhadap berkurangnya kepadatan tulang karena bertambahnya usia, tetapi juga dapat meningkatkan kepadatan massa tulang pada daerah-daerah tertentu. Tidak ada satu jenis olahraga yang dapat menguatkan atau mengembangkan keseluruhan tulang. Untuk menguatkan satu tulang tertentu, anda harus melakukan olahraga yang khusus bersasaran pada tulang itu. Misalnya, jogging dapat memberikan banyak tambahan kekuatan pada tulang punggung, tetapi hanya sedikit saja pada tulang-tulang pergelangan tangan.      .
4.            Baik bagi lansia
Olahraga aerobik akan memperbaiki endurance, dan bila olahraga ini dilakukan oleh orang yang sudah lanjut usia, akan memperbaiki keadaan fisiknya dan juga mencegah agar tidak pelupa. Olahraga menahan beban (weight bearing exercise) yang intensif misalnya berjalan, adalah yang paling aman, murah dan paling mudah serta sangat bermanfaat bagi sebagian besar lansia. Olahraga sangat bermanfaat bagi lansia, antara lain: meningkatkan kekuatan otot jantung, memperkecil resiko serangan jantung,
melancarkan sirkulasi darah dalam tubuh sehingga menurunkan tekanan darah dan menghindari penyakit tekanan darah tinggi, menurunkan kadar lemak dalam tubuh sehingga membantu mengurangi berat badan yang berlebih dan terhindar dari obesitas, menguatkan otot-otot tubuh sehingga otot tubuh menjadi lentur dan terhindar dari penyakit rematik, meningkatkan sistem kekebalan tubuh sehingga terhindar dari penyakit- penyakit yang menyerang kaum lansia, dapat mengurangi stres dan ketegangan pikiran.
.


4.2.3.2 Olahraga anaerobik.          
Olahraga anaerobik adalah olahraga dimana kebutuhan oksigen tidak dapat dipenuhi seluruhnya oleh tubuh. Sebagai contoh angkat besi atau angkat beban , lari sprint 100 M, tenis lapangan, dan bulu tangkis. Olahraga anaerobik menyebabkan proses anaerobik dalam tubuh dan ini akan menjelaskan mengapa olahraga jenis ini hanya dilakukan untuk jangka waktu yang singkat. Olahraga anaerobik sangat intensif dan berat, sangat menguras stamina. Olahraga anaerobik akan mempercepat proses metabolisme anda dan ini akan terus bahkan setelah anda berhenti berolahraga. Olahraga jenis ini merupakan latihan olahraga yang dilakukan oleh para atlet olahraga untuk meningkatkan masa otot dan non-endurance sifatnya, seperti angkat beban dalam meningkatkan masa otot. Manfaat utama dari olahraga anaerobik adalah kemampuannya untuk membangun otot yang lebih kuat. Ketika melakukan latihan anaerobik, energi yang tersimpan dalam otot akan digunakan sebagai sumber energi.
American Heart Association (2007) menganjurkan angkat beban hendaknya dilakukan setelah latihan aerobik dan hanya sebagai pelengkap sifatnya untuk penampilan yang baik bagi tubuh kita. Latihan aerobik dan anaerobik hendaknya dilakukan secara teratur dan tidak usah berlama-lama sehingga over-exchausted yang malah berbahaya karena dapat menimbulkan serangan jantung mendadak.
4.2.4    Manfaat melakukan olahraga
Manfaat olah raga sangatlah banyak sekali. Seperti yang dinyatakan oleh : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2014:125)
Manfaat melakukan aktivitas olahraga secara teratur dan benar dalam jangka waktu yang cukup adalah sebagai berikut.
·                Menurunkan berat badan dan mencegah obesitas
·                Mencegah penyakit jantung
·                Mencegah dan mengatur penyakit diabetes
·                Meningkatkan kualitas hormone dalam tubuh
·                Menurunkan tekanan darah tinggi
·                Menambah kepintaran
·                Memberi banyak energy
·                Mengurangi LDL (Low Density Lipoprotein) atau lemak jahat  dan menaikkan HDL (High Density Lipoprotein) atau lemak baik.
·                Menurunkan gejala depresi ringan dan kegelisahan.
·                Menurunkan resiko kanker tertentu
·                Melindungi dari osteoporosis
·                Meningkatkan citra diri dan rasa percaya diri
·                Meningkatkan mood
·                Membuat awet muda[10]

























BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

5.1       Kesimpulan
Berdasarkan masalah dan tujuan penelitian serta hasil analisis data sebagaimana sudah diuraikan sebelumnya mengenai dampak kurangnya olahraga bagi kesehatan tubuh, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
5.1.1    Ciri-ciri orang yang tidak pernah olahraga memiliki tanda sebagai berikut : tubuh gemuk dan tidak kencang karena kelebihan lemak. Kurang olahraga juga menyebabkan wajah seseorang cenderung tampak lesu, letih sepanjang hari dan kurang bergairah. Karena kurang olahraga juga memicu gangguan tidur, pada pagi hari orang itu pasti sering mengeluh masih mengantuk karena semalam tidurnya tidak nyenyak. Ciri lain yang bisa dikenali adalah napas terengah-engah jika diajak naik turun tangga atau berlari mengejar bus kota. Selain itu jika disekitarnya banyak yang terserang flu, tidak lama kemudian orang itu pasti akan terikfeksi juga.
5.1.2    Adapun jenis-jenis olah raga ada dua yaitu aerobik (seperti gerak jalan cepat, jogging, lari, senam, renang, dan bersepeda) dan anaerobik (angkat besi atau angkat beban , lari sprint 100 M, tenis lapangan, dan bulu tangkis).
5.1.3    Adapun manfaat melakukan aktivitas olahraga secara teratur dan benar dalam jangka waktu yang cukup adalah sebagai berikut : menurunkan berat badan dan mencegah obesitas, mencegah penyakit jantung, mencegah dan mengatur penyakit diabetes, meningkatkan kualitas hormone dalam tubuh, menurunkan tekanan darah tinggi, menambah kepintaran, memberi banyak energy. Mengurangi LDL (Low Density Lipoprotein) atau lemak jahat  dan menaikkan HDL (High Density Lipoprotein) atau lemak baik, menurunkan gejala depresi ringan dan kegelisahan, menurunkan resiko kanker tertentu, melindungi dari osteoporosis, meningkatkan citra diri dan rasa percaya diri, meningkatkan mood. membuat awet muda dan membuat anak-anak selalu aktif

5.2       Implikasi
            Hasil penelitian tentang hubungan antara dampak kurangnya olahraga bagi kesehatan tubuh ini merupakan bukti ilmiah akan pentingnya olahraga yaitu untuk meningkatkan system kekebalan  tubuh, yang dimana bila system kekebalan tubuh bagus, tubuh akan menjadi sehat.


5.3       Saran
Berdasarkan penelitian dan wawancara yang dilakukan mengenai dampak dari kurangnya olahraga dalam kesehatan tubuh, maka penulis menyarankan agar kita semua menjaga kesehatan tubuh. Meskipun sesibuk apapun keadaan kita.sempatkanlah setidaknya 10 menit untuk beraktifitas fisik atau gerak seperti olahraga agar peredaran darah kita lancar dan juga menjadi sehat.















DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Arman dan Agus Manadji. 1994. Dasar-dasar Pendidikan Jasmani. Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan Tingggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaaan.
Az-Zakki, Jamal Muhammad. 2010. Hidup Sehat Tanpa Obat. Jakarta : Cakrawala Publisihing.
Chandra, Budiman. 2006. Ilmu Kedokteran Pencegahan Komunitas. Jakarta : Kedokteran EGC.
Gunarsah Singgih, Monty.P.S, Myrna H.R.S. 1996. Psikologi Olahraga : Teori dan Praktek, Jakarta : BKM-Gunung Mulia.
Harsuki. 2003. Perkembangan Olahraga terkini ; kajian para pakar. Jakarta : PT. Raja Grafindo.
Kemdikbud, 2014. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan, untuk SMP/Mts Kelas VII Semester 1. Jakarta : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud.
Maulana, Heri D. J. 2009. Promosi Kesehatan. Jakarta : Kedokteran EGC.
Sajoto, M. 1988. Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga, Jakarta : Depdikbut Proyek P2LPTK.
Sebastian, Yoris.2010. Oh My Goodness! Buku Pintar Seorang Creative Junkles, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Triangto, Michael.2014. “Bahaya kurang berolahraga”. Internet. Dokita. http://dokita.co/blog/bahaya-kurang-berolahraga/ (akses 09 Januari 2015 ).










[1] dr. Michael Triangto, SpKo, Dokter Spesialis Kedokteran Olaharaga. “Bahaya kurang berolahraga”.    http://dokita.co/blog/bahaya-kurang-berolahraga/ (akses 09 Januari 2015 ).
[2] Budiman Chandra. 2006 ”Ilmu Kedokteran Pencegahan Komunitas”. Kedokteran EGC Jakarta. hal.6
[3] Heri D. J. Maulana. 2009 ”Promosi Kesehatan”. Kedokteran EGC Jakarta. hal.5
[4] Singgih Gunarsa dkk. 1996.”Psikologi Olahraga : Teori dan Praktek”. BKM-Gunung Mulia Jakarta.hal.118
[5] Abdullah dan Manadji. 1994. “Dasar-Dasar Pendidikan Jasmani”. Direktorat Jenderal Pendidikan Tingggi  Departemen    Pendidikan danKebudayaaan. hal. 9
[6] Harsuki. 2003.” Perkembangan Olahraga terkini;kajian para pakar”. PT. Raja Grafindo Jakarta. hal.30
[7] Mochammad Sajoto.1988.” Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga”. Depdikbut Proyek P2LPTK Jakarta. hal.1
[8] Yoris Sebastian,2010,”Oh My Goodness! Buku Pintar Seorang Creative Junkles”, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, Chapter 6

[9] Dr. Jamal Muhammad az-Zakki, 2010,”Hidup Sehat Tanpa Obat”. Cakrawala Publisihing. Jakarta. hal.20

[10] Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014 ”Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan, untuk SMP/Mts Kelas VI Semester I”. Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud. Jakarta.hal 125.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MAKALAH PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN DASAR TENAGA KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS SDM

  MAKALAH PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN DASAR TENAGA KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS SDM Disusun untuk memenuhi Tugas Mata kuliah Eko...