KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah
SWT, karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, saya sebagai penulis dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Guna memenuhi tugas mandiri mata
kuliah Bahasa Indonesia. Adapun judul makalah yang penulis ambil adalah “Dampak
Kurangnya Olahraga Bagi Kesehatan Tubuh.”
Dalam menyelesaikan makalah ini,
penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak, karena itu pada kesempatan ini
perkenankan penulis dengan segala rasa hormat menyampaikan terima kasih yang
sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Makalah
ini disusun dengan segala kemampuan yang ada pada penulis. Namun penulis
menyadari bahwa pengetahuan yang penulis miliki belum luas. Sehingga makalah
ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik
dan saran yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Ciamis, Juni 2020
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……………………………………………………….. i
DAFTAR ISI …………………….…………………………………………… ii
BAB
I PENDAHULUAN ……………………………………………… 1
1.1 Latar Belakang ……………..………………………. 1
1.2 Rumusan Masalah …………………………………. 2
1.3 Tujuan Makalah ……………………………………. 3
1.4 Manfaat Makalah ………………………………….. 3
BAB II LANDASAN
TEORI ………………………………………………. 4
2.1 Definisi ………………………………………………. 4
2.1.1 Kesehatan …………………………………… 4
2.1.2 Olahraga …………………………………….. 5
BAB III METODOLOGI
…………………………………….………… 8
3.1 Ruang Lingkup ……………………………………… 8
3.2 Metode ………………………………………………. 8
3.2.1 Teknik Pengumpulan Data ……………….. 9
BAB IV PEMBAHASAN ………………………………………………. 11
4.1 Gambaran Umum ………………………………….. 11
4.2 Pembahasan ……………………………………….. 12
4.2.1 Dampak kurangnya olahraga bagi
kesehatan tubuh ……………………………… 12
4.2.1.1 Kurangnya olahraga menyebabkan kerja otak tidak maksimal, dan susah
konsentrasi 12
4.2.1.2 Timbulnya beberapa penyakit berbahaya ………………………… 12
4.2.1.3 Kegemukan atau obesitas ………. 13
4.2.2 Ciri-ciri orang yang tidak pernah olahraga 17
4.2.3 Jenis-jenis olahraga ………………………… 18
4.2.3.1 Olahraga aerobik …………………. 18
4.2.3.2 Olahraga anaerobik ……………… 18
4.2.4 Manfaat umum olahraga bagi kesehatan … 23
BAB V KESIMPULAN,
IMPLIKASI, DAN SARAN ………………… 27
5.1 Kesimpulan ………………………………………… 27
5.2 Implikasi …………………………………………….. 37
5.3 Saran ………………………………………………… 28
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………… 29
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Olahraga merupakan salah satu aktivitas
fisik yang dapat meningkatkan kualitas kesehatan individual dan mencegah
berbagai penyakit. Walaupun olahraga itu penting, namun masih banyak orang yang
belum menyadarinya. Sehingga banyak
penyakit yang timbul dan bersumber
dari pola hidup yang salah, seperti kurang bergerak, kurang berolahraga, kurang
istirahat dan pola makan yang tidak teratur.
Menurut
dr. Michael
Triangto, SpKo, Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga (2014) menjelaskan
bahwa
Badan
Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan sekitar dua juta orang di seluruh dunia
meninggal karena penyakit akibat gaya hidup malas dan kurang berolahraga.
Sementara, penelitian yang dilakukan oleh University of Hong Kong menyebutkan,
dampak jangka panjang dari tidak pernah berolahraga sama berbahayanya dengan
merokok. Penelitian yang dilakukan tahun 2004 itu menyebutkan sekitar 20 persen
penyebab kematian orang dewasa berusia 35 tahun ke atas adalah karena kurang
olahraga.[1]
Pemerintah sendiri juga
sudah berupaya berperan aktif dalam memajukan olahraga di Indonesia. Kebijakan
pemerintah tersebut yang tertuang dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional pasal 26 ayat 1 menyebutkan
bahwa Pembinaan dan pengembangan olahraga rekreasi dilaksanakan dan diarahkan
untuk memassalkan olahraga sebagai upaya mengembangkan kesadaran masyarakat
dalam meningkatkan kesehatan, kebugaran, kegembiraan, dan hubungan social.
Oleh karena itu di dalam
makalah ini akan dituliskan betapa pentingnya berolahraga, agar masyarakat
sadar dan merubah pola hidupnya menjadi
sehat.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang dan identifikasi masalah
serta pembatasan masalah mengenai dampak kurangnya olahraga bagi kesehatan
tubuh, penulis dapat merumuskan masalah sebagai
berikut :
1.2.1
Apa ciri-ciri
orang yang tidak pernah olahraga ?
1.2.2 Apakah saja
jenis-jenis olahraga?
1.2.3
Apa manfaat melakukan aktivitas olahraga?
1.3 Tujuan Makalah
Dari masalah diatas, secara garis besar
tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk menjelaskan mengenai dampak
dari kurangnya olahraga bagi kesehatan tubuh. Adapun
tujuan dari makalah ini adalah agar dapat mengetahui secara jelas mengenai :
1.3.1 Dampak dari kurangnya
olahraga bagi kesehatan tubuh, baik itu dampak positif maupun dampak negatifnya.
1.3.2 Dapat mengetahui jenis-jenis olahraga.
1.3.3 Mengetahui manfaat olahraga secara teratur
bagi kesehatan tubuh manusia.
1.4 Manfaat
Makalah
Makalah ini disusun dengan harapan dapat
memberikan kegunaaan atau manfaat baik secara teoritis maupun secara praktis.
Secara teoritis, makalah ini berguna sebagai pengembangan ilmu, sesuai dengan
masalah yang dibahas dalam makalah ini. Secara praktis, makalah ini
diharapkan bermanfaat bagi:
1.4.1 Penulis, seluruh kegiatan penyusunan dan
hasil dari penyusunan makalah ini diharapkan dapat menambah pengalaman, wawasan
dan ilmu dari masalah yang dibahas dalam makalah ini;
1.4.2 Lembaga, makalah ini diharapkan dapat
dijadikan sebagai sumber informasi, referensi untuk lembaga (kampus).
1.4.3 Pembaca,
makalah ini diharapkan
dapat dijadikan sebagai sumber tambahan dan sumber informasi dalam menambah
wawasan pembaca.
BAB
II
LANDASAN TEORI
2.1 Definisi
2.1.1 Kesehatan
Sehat menjadi prioritas bagi setiap
orang, karena dengan kondisi badan yang fit akan membuat semua pekerjaan akan
lancar. Sedangkan arti sehat sendiri dalam
pengertian yang paling luas
sehat
merupakan suatu keadaan yang dinamis dimana individu menyesuaikan
diri dengan perubahan-perubahan lingkungan internal (psikologis, intelektual, spiritual dan
penyakit) dan eksternal (lingkungan fisik, sosial, dan ekonomi) dalam mempertahankan
kesehatannya.
Dr.
Budiman Chandra (2006:6) menyatakan bahwa :
Pengertian sehat menurut WHO adalah Health is a state of complete physical, mental and
social well-being and not merely the absence of diseases or infirmity. Menurut
WHO, ada tiga komponen penting yang merupakan satu kesatuan dalam defenisi
sehat yaitu:
1. Sehat Jasmani
Sehat
jasmani merupakan komponen penting dalam arti sehat seutuhnya, berupa sosok
manusia yang berpenampilan kulit bersih, mata bersinar, rambut tersisir rapi,
berpakaian rapi, berotot, tidak gemuk, nafas tidak bau, selera makan baik,
tidur nyenyak, gesit dan seluruh fungsi fisiologi tubuh berjalan normal.
2. Sehat Mental
Sehat
mental dan sehat jasmani selalu dihubungkan satu sama lain dalam pepatah kuno
"Jiwa yang sehat terdapat di dalam tubuh yang sehat" (Men
Sana In Corpore Sano).
3. Kesejahteraan Sosial
Batasan kesejahteraan sosial yang ada disetiap
tempat atau negara sulit diukur dan sangat tergantung pada kultur, kebudayan
dan tingkat kemakmuran masyarakat setempat. Dalam arti lebih hakiki,
kesejahteraan sosial adalah susasana kehidupan berupa persaaan damai dan
sejahtera, cukup pangan, sandang dan papan. Dalam kehidupan yang sejahtera, masyarakat
hidup tertib dan seealu menghargai kepentingan orang lain serta masyarakat umum.
4.Sehat Spritual
Spritual
merupakan komponen tambahan pada pengertian sehat oleh WHO dan memiliki arti
penting dalam kahidupan sehari-hari masyarakat. Setiap individu perlu mendapat
pendidikan formal maupun informal, kesempatan untuk berlibur, mendengar alunan
lagu dan musik, siraman rohani seperti ceramah agama dan lainnya agar terjadi
keseimbangan jiwa yang dinamis dan tidak monoton.[2]
Sedangkan Menurut
Heri D. J. (2009: ), “Dalam UU kesehatan No. 23 tahun 1992, kesehatan
didefinisikan secara lebih kompleks sebagai keadaan sejahtera dari badan, jiwa
dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan
ekonomi”.[3]
Dengan demikian kita harus mengupayakan untuk menjaga kesehatan tubuh kita agar
dapat hidup produktif yaitu salah satunya dengan berolahraga.
2.1.2 Olahraga
Setiap manusia mempunyai tanggung jawab
untuk menjaga kesehatan tubuh, salah
satunya adalah dengan berolahraga. Menurut Singgih
Gunarsa dkk (1996:118) “Olahraga tidak dapat dipisahkan dari sejarah bangsa
Yunani yang mengagungkan Dewa Olympus,
keindahan fisik, serta melahirkan pesta olahraga dunia yakni olympiade“.[4] Dan
menurut Abdullah dan Manadji (1994:9), “Kata olahraga sepadan dengan kata sport dalam bahasa Inggris yang dapat
berarti aktivitas yang dikerjakan untuk mendapatkan kesenangan atau berarti
rekreasi”. [5]
Sedangkan Menurut Bennet dkk dalam Harsuki (2003:30), olahraga (sport) adalah “aktivitas
jasmani yang dilembagakan dan peraturannya ditetapkan bukan oleh pelakunya atau
secara eksternal dan sebelum melakukan aktivitas”. [6]
Banyak cara yang dilakukan manusia untuk
melakukan olahraga supaya badan menjadi sehat. Bahkan dari mereka yang sering
melakukan olahraga, olahraga menjadi satu kebutuhan khusus. Dengan alasan hobi,
ingin menguruskan badan, ingin sehat dan lain sebagainya.
Menurut
Mochammad Sajoto (1988:1)
Manusia
melakukan kegiatan olahraga ada empat hal yang menjadi alasannya, pertama
adalah mereka, yang melakukan kegiatan olahraga untuk rekreasi, yaitu
mereka–mereka yang melakukan olahraga hanya untuk mengisi waktu senggang, kedua
adalah mereka, yang melakukan kegiatan olahraga dengan tujuan pendidikan,
seperti misalnya olahraga di sekolah–sekolah yang di asuh oleh guru olahraga.
Ketiga adalah mereka yang melakukan kegiatan olahraga dengan tujuan mencapai
tingkat kesegaran jasmani. Sedangkan yang keempat adalah mereka yang melakukan
kegiatan olahraga, untuk mencapai prestasi. [7]
Olahraga dalam pengertian luas adalah
kegiatan jasmani atau
alat pelatihan jasmani,
yaitu kegiatan jasmani untuk memperkaya dan meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak
dasar, sedangkan artinya olahraga adalah
alat untuk mencapai tingkat
kebugaran
jasmani yang memadai.
BAB III
METODOLOGI
3.1
Ruang Lingkup
Ruang lingkup yang terdapat
dalam makalah ini adalah tentang tubuh manusia. Tubuh manusia merupakan
keseluruhan struktur fisik organisme manusia. Tubuh manusia terdiri atas
kepala, leher, batang badan, 2 lengan dan 2 kaki. Ketinggian rata-rata tubuh
manusia dewasa sekitar 1,6 m (5-6 kaki). Pada saat manusia mencapai kedewasaan,
tubuh terdiri dari hampir 100.000.000.000 sel. Masing-masing merupakan bagian
system organ yang dirancang untuk melakukan fungsi kehidupan yang esensial.
Sistem organ tubuh manusia sering hanya disebut “tubuh”. Badan orang mati
disebut “jenazah”atau”cadaver”.
3.2 Metode
Metode yang digunakan dalam
makalah ini adalah dengan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif
merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data berupa kata-kata yang
terucap secara lisan dan tertulis serta perilaku orang-orang. Metode
ini memberikan peluang kepada penelitian untuk mengetahui secara personal objek
penelitiannya. Penelitian dapat
mengalami sendiri dalam menggali obyek
penelitian di kehidupan
sehari–hari.
3.2.1
Teknik Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data-data
yang dibutuhkan, penulis menggunakan beberapa metode yaitu : observasi pada
diri sendiri, wawancara dan studi literature (Library Research)
1.
Observasi pada
diri sendiri
Observasi yaitu
pengamatan yang bertujuan mendapatkan data tentang suatu masalah, sehingga
diperoleh pemahaman atau sebagai alat pembuktian terhadap informasi /
keterangan yang diperoleh sebelumnya.
Penulis memilih diri sendiri sebagai bahan pengamatan utama karena
penulis termasuk salah satu dari orang-orang yang kurang melakukan olahraga.
Sehingga penulis mampu memberikan keterangan sesuai dengan judul makalah yang
dipilih.
2.
Wawancara
Adalah
teknik pengumpulan data yang digunakan penelitian, guna mendapatkan
keterangan-keterangan lisan melalui bercakap-cakap dan berhadapan muka dengan
orang yang dapat memberikan keterangan pada peneliti. Penulis mengajukan
pertanyaan yang telah dipersiapkan terlebih dahulu secara tertulis maupun lisan
mengenai masalah-masalah yang akan diteliti tentang masalah kesehatan tubuh
kepada orang-orang disekitar, seperti teman-teman mahasiswa di kampus dan
orang-orang di rumah.
3.
Studi literature
(Library Recearch)
Yaitu
informasi yang didapat dari buku-buku catatan dan sumber-sumber lain yang
berhubungan dengan masalah yang diteliti.
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Gambaran
Umum
Semakin berkembangnya teknologi,
pekerjaan yang dulunya melibatkan aktifitas fisik, kini sudah banyak yang
diambil alih oleh sistem komputerisasi.
Orang-orang semakin banyak yang menghabiskan waktunya di depan meja operator
atau komputer. Pekerjaan yang menuntut banyak waktu untuk duduk, yang bila tanpa diimbangi dengan
aktifitas secara fisik dan olahraga nantinya
akan
beresiko berat terhadap kesehatan.
Gaya hidup yang buruk adalah termasuk
kurangnya aktifitas fisik atau berolahraga. Bahkan
tidak jarang dari mereka sering mengabaikan hal ini, karena banyak orang yang
menyepelekan pentingnya olahraga. Padahal olahraga adalah salah satu kegiatan
yang seharusnya rutin dilakukan, agar tubuh jauh dari penyakit ataupun hal-hal
negative lainnya. Olahraga tak hanya baik untuk fisik, namun juga untuk psikis.
Sering terdengar istilah “Mensana in cororesano” yang artinya di dalam tubuh
yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Istilah tersebut bukan hanya sekedar ucapan
belaka. Memang benar adanya jika kita memiliki tubuh yang sehat pasti akan
memiliki jiwa yang lebih tenang dan fikiran yang lebih focus karena tidak ada
masalah di dalam tubuh.
4.2 Pembahasan
4.2.1 Dampak kurangnya
olahraga bagi kesehatan tubuh antara lain adalah seperti berikut :
4.2.1.1 Kurangnya olahraga menyebabkan kerja otak tidak
maksimal, dan susah konsentrasi.
Ketika otot dan rangka tubuh
bergerak, denyut jantung akan meningkat
sehingga darah beserta oksigen dan nutrisi yang dibawanya akan terdistribusi
dengan baik. Mekanisme ini tidak terjadi jika tubuh tidak olahraga.
Terganggunya distribusi oksigen paling berdampak pada otot, yang menyebabkan
rasa pegal-pegal diseluruh tubuh. Otot akan terasa kaku-kaku saat kekurangan
oksigen, yang memang berfungsi menjaga fleksibilitas atau kelenturan otot.
Selain itu, kekurangan
oksigen juga menyebabkan kerja otak tidak maksimal sehingga mudah pusing dan
susah menjaga konsentrasi. Otak yang ukurannya hanya 2 persen dari total massa
tubuh dikenal sangat rakus, sebab konsumsi oksigennya mencapai 20% kebutuhan total
seluruh tubuh. Pengaruhnya terhadap system saraf, tidak bergerak seharian saja
akan menyebabkan bagian-bagian tertentu dari tubuh mengalami tekanan yang
konstan sepanjang hari. Akibatnya terjadi gangguan saraf di bagian tersebut dan
memicu berbagai keluhan ringan seperti nyeri dan kesemutan.
Menurut Yoris
Sebastian (2010:6) menyatakana bahwa :
Olahraga juga penting dalam membangun creative mind. Otak tidak bekerja
sendirian, tetapi tersambung dengan seluruh
tubuh kita. Bila tubuh kurang olahraga, dengan sendirinya fungsi otak menurun. Oleh karenanya disarankan untuk olahraga secara rutin. Dengan
begitu neuron pada otak akan bekerja optimal.[8]
4.2.1.2 Timbulnya
beberapa penyakit berbahaya.
Beberapa penyakit berbahaya
yang tanpa sepengetahuan kita karena kurangnya
pemahaman tentang pentingnya olahraga contohnya adalah
4.2.1.2.1. Penyakit Jantung Koroner
Penyakit jantung coroner
terjadi akibat penyumbatan pembuluh darah coroner yang menyuplai darah ke otot
jantung. Bila satu atau dua pembuluh darah buntu, timbul serangan jantung.
Faktor yang mempermudah seseorang terkena penyakit jantung koroner, antara lain
glukosa darah yang tidak terkontrol baik, tekanan darah tinggi, lemak darah
yang abnormal, termasuk kolesterol LDL dan trigliserida yang tinggi, serta
koleseterol HDL yang rendah, adanya resistensi terhadap insulin, obesitas,
terutama yang berperut buncit, merokok, serta kebiasaan hidup santai dan kurang
olahraga.
Kurang berolahraga seakan-akan
memberikan sumbangan terbesar terhadap penyakit jantung. Dr. Dudey Hite
menerangkan, berolahraga secara kontinyu setiap hari seperti berenang, berjalan
kaki, bersepeda, joging, aerobik maupun olahraga yang lainnya sangat diperlukan
untuk menciptakan tenaga cadangan bagi jantung. Dengan aktivitas tersebut
jantung akan sanggup menanggung kelebihan serta ketegangan.
4.2.1.2.2. Ketegangan
Syaraf
Berolahraga secara rutin dapat
mengurangi ketegangan syaraf dalam kehidupan sehari-hari. Karenanya berolahraga
secara kontinyu dapat pula menjaga kesehatan mental. Orang yang biasa
berolahraga, maka akan menghasilkan zat endorpin, zat anti stres yang dihasilkan
oleh otak, membuat orang lebih santai.
Pengertian di atas dikuatkan lagi dalam oleh (Dr. Jamal Muhammad az-Zakki : 2010)
Olahraga secara umum sangat membantu dalam
meningkatkan produksi hormone Endrofin yang
berfungsi untuk memberikan perasaan gembira dan tenang. Maka olahraga dengan
berjalan kaki juga memiliki manfaat untuk mengurangi ketegangan dan stress yang
disebabkan oleh tekanan hidup sehari-hari yang tidak pernah berakhir.[9]
4.2.1.2.3 Sakit
Pinggang
Sakit pinggang juga bisa disebabkan
kurangnya berolahraga. Duduk dengan posisi buruk dan kelemahan otot akan
menyebabkan sakit pinggang. Penelitian menunjukkan orang yang kurang
berolahraga akan mempunyai otot pinggang yang kaku dan keras.
Empat pakar masing-masing Dr Klauss, Dr
Richard Simstoon, Dr M. Thompsin serta Dr Graston membuktikan, sakit pinggang
disebabkan oleh kasus otot 80%. Hanya 20% dari kasus tersebut disebabkan oleh
masalah lainnya.
4.2.1.3 Kegemukan atau obesitas
Kelebihan berat badan disebabkan oleh
beberapa faktor. Orang yang
banyak duduk dan kurang berolahraga merupakan sebab utama dari kelebihan berat
badan. Kebiasaan
yang sering duduk bukan hanya mengganggu pembakaran kalori, akan tetapi juga
mengganggu pengaturan normal akan pemasukan makanan. Oleh sebab kelebihan berat
badan inilah telah didapati unsur penyumbang utama kepada berbagai macam
penyakit. Menurut
WHO, kurang olahraga memiliki risiko dua kali terkena obesitas. Penyakit yang
berhubungan dengan obesitas diantaranya penyakit jantung, hipertensi, diabetes,
dan gangguan tidur
4.2.2 Ciri-ciri orang yang tidak pernah olahraga
Meski tidak selalu
memberikan dampak yang sama pada setiap orang, gaya hidup sedentary atau kurang
olahraga seringkali memberikan ciri khusus pada penampilan seseorang.
Tanda-tanda yang paling
mudah dikenali adalah
·
tubuh gemuk dan tidak
kencang karena kelebihan lemak.
·
Kurang olahraga
juga menyebabkan wajah seseorang cenderung tampak lesu, letih sepanjang hari
dan kurang bergairah. Karena kurang olahraga juga memicu gangguan tidur, pada
pagi hari orang itu pasti sering mengeluh masih mengantuk karena semalam
tidurnya tidak nyenyak.
·
Ciri lain yang
bisa dikenali adalah napas terengah-engah jika diajak naik turun tangga atau
berlari mengejar bus kota.
·
Selain itu jika
disekitarnya banyak yang terserang flu, tidak lama kemudian orang itu pasti
akan terinfeksi juga.
4.2.3 Jenis-jenis olahraga
Ada dua jenis olahraga,
yaitu olahraga, aerobic
dan olahraga anaerobik.
4.2.3.1 Olahraga aerobik
Olahraga aerobik adalah olahraga yang
dilakukan secara terus menerus dimana kebutuhan oksigen masih dapat dipenuhi
tubuh. Kata aerobik berarti menghasilkan / produksi oksigen dan seperti arti
kata aerobik,
olahraga aerobik akan merangsang produksi oksigen
Sebagai contoh olahraga aerobik
adalah gerak jalan cepat, jogging, lari, senam, renang, dan bersepeda. Olahraga
aerobik merupakan latihan insentif yang menggerakkan dua tagan dan kedua kaki
seperti jogging, bulu tangkis, berenang gaya krol (bukan gaya katak), berepeda
aktif (bukan sepeda statis).
Senam aerobik telah menjadi
sangat popular di Indonesia. Senam tersebut diiringi musik kesenangan dan irama
musik menjadi panduan dari gerakan yang dilakukan. .
Kebaikan dari olahraga aerobik antara lain adalah :
Kebaikan dari olahraga aerobik antara lain adalah :
1.
Baik bagi jantung
Olahraga aerobik akan membuat denyut
jantung anda meningkat dalam periode waktu yang lebar. Pada saat denyut jantung
anda meningkat, hal ini berarti suplai atau aliran darah ke seluruh bagian
tubuh bertambah banyak, tersedianya oksigen yang cukup untuk kebutuhan jaringan
dan sel tubuh. Olahraga aerobik teratur sangat penting bagi tubuh dalam menjaga
kesehatan jantung. Olahraga
aerobik ini dapat dimulai dengan pemanasan selama 5 menit kemudian diikuti
latihan pokok dengan mengukur maksimum detak jantung menuju pencapaian 200
dikurangi usia yang sedang berlatih per menit (DNM). Latihan ini dilakukan
selama 20 menit, namun bila dilakukan setiap hari atau bila tidak ada waktu
boleh dilakukan 3x30 menit per minggu.
2.
Turunkan tekanan darah
Saat berolahraga jalan cepat, bersepeda,
joging, berenang, atau mengikuti aktivitas aerobik lainnya, tekanan darah akan
naik cukup banyak. Misalnya selama melakukan latihan-latihan aerobik yang
keras, tekanan darah sistolik dapat naik menjadi 150 - 200 mmHg dari tekanan
sistolik ketika istirahat sebesar 110 - 120 mmHg. Sebaliknya, segera setelah
latihan aerobik selesai, tekanan darah akan turun sampai di bawah normal dan
berlangsung selama 30 - 120 menit. Penurunan ini terjadi karena pembuluh darah
mengalami pelebaran dan relaksasi.
Pada
penderita hipertensi, penurunan itu akan nyata sekali. Kalau olahraga aerobik
dilakukan berulang-ulang, lama kelamaan penurunan tekanan darah tadi
berlangsung lebih lama. Itulah sebabnya latihan olahraga secara teratur akan dapat
menurunkan tekanan darah. Dari hasil penelitian, penderita hipertensi tingkat
ringan, bila mau melakukan latihan olahraga earobik secara teratur dan cukup
takarannya, tekanan darah sistoliknya dapat turun 8 - 10 mmHg dan diastoliknya
turun 6 - 10 mmHg. .
3.
Baik buat tulang
Dalam
penelitian-penelitian terbukti bahwa latihan-latihan olahraga tertentu tidak
hanya dapat membantu kita melindungi diri terhadap berkurangnya kepadatan
tulang karena bertambahnya usia, tetapi juga dapat meningkatkan kepadatan massa
tulang pada daerah-daerah tertentu.
Tidak
ada satu jenis olahraga yang dapat menguatkan atau mengembangkan keseluruhan
tulang. Untuk menguatkan satu tulang tertentu, anda harus melakukan olahraga
yang khusus bersasaran pada tulang itu. Misalnya, jogging dapat memberikan
banyak tambahan kekuatan pada tulang punggung, tetapi hanya sedikit saja pada
tulang-tulang pergelangan tangan. .
4.
Baik bagi lansia
Olahraga aerobik akan memperbaiki
endurance, dan bila olahraga ini dilakukan oleh orang yang sudah lanjut usia,
akan memperbaiki keadaan fisiknya dan juga mencegah agar tidak pelupa. Olahraga
menahan beban (weight bearing exercise) yang intensif misalnya berjalan, adalah
yang paling aman, murah dan paling mudah serta sangat bermanfaat bagi sebagian
besar lansia. Olahraga
sangat bermanfaat bagi lansia, antara lain: meningkatkan kekuatan otot jantung,
memperkecil resiko serangan jantung,
melancarkan sirkulasi darah dalam tubuh sehingga menurunkan tekanan darah dan menghindari penyakit tekanan darah tinggi, menurunkan kadar lemak dalam tubuh sehingga membantu mengurangi berat badan yang berlebih dan terhindar dari obesitas, menguatkan otot-otot tubuh sehingga otot tubuh menjadi lentur dan terhindar dari penyakit rematik, meningkatkan sistem kekebalan tubuh sehingga terhindar dari penyakit- penyakit yang menyerang kaum lansia, dapat mengurangi stres dan ketegangan pikiran..
melancarkan sirkulasi darah dalam tubuh sehingga menurunkan tekanan darah dan menghindari penyakit tekanan darah tinggi, menurunkan kadar lemak dalam tubuh sehingga membantu mengurangi berat badan yang berlebih dan terhindar dari obesitas, menguatkan otot-otot tubuh sehingga otot tubuh menjadi lentur dan terhindar dari penyakit rematik, meningkatkan sistem kekebalan tubuh sehingga terhindar dari penyakit- penyakit yang menyerang kaum lansia, dapat mengurangi stres dan ketegangan pikiran..
4.2.3.2 Olahraga anaerobik.
Olahraga anaerobik adalah olahraga
dimana kebutuhan oksigen tidak dapat dipenuhi seluruhnya oleh tubuh. Sebagai
contoh angkat besi atau angkat
beban , lari sprint 100 M, tenis lapangan, dan bulu
tangkis. Olahraga
anaerobik menyebabkan proses anaerobik dalam tubuh dan ini akan menjelaskan
mengapa olahraga jenis ini hanya dilakukan untuk jangka waktu yang singkat.
Olahraga anaerobik sangat intensif dan berat, sangat menguras stamina. Olahraga
anaerobik akan mempercepat proses metabolisme anda dan ini akan terus bahkan
setelah anda berhenti berolahraga.
Olahraga
jenis ini merupakan latihan olahraga yang dilakukan oleh para atlet olahraga
untuk meningkatkan masa otot dan non-endurance sifatnya, seperti angkat beban
dalam meningkatkan masa otot. Manfaat utama dari olahraga anaerobik adalah
kemampuannya untuk membangun otot yang lebih kuat. Ketika melakukan latihan
anaerobik, energi yang tersimpan dalam otot akan digunakan sebagai sumber
energi.
American Heart Association (2007)
menganjurkan angkat beban hendaknya dilakukan setelah latihan aerobik dan hanya
sebagai pelengkap sifatnya untuk penampilan yang baik bagi tubuh kita. Latihan
aerobik dan anaerobik hendaknya dilakukan secara teratur dan tidak usah
berlama-lama sehingga over-exchausted yang malah berbahaya karena dapat
menimbulkan serangan jantung mendadak.
4.2.4 Manfaat melakukan olahraga
Manfaat olah raga sangatlah
banyak sekali. Seperti yang dinyatakan oleh : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2014:125)
Manfaat melakukan aktivitas olahraga secara teratur
dan benar dalam jangka waktu yang cukup adalah sebagai berikut.
·
Menurunkan berat badan dan mencegah obesitas
·
Mencegah penyakit jantung
·
Mencegah dan mengatur penyakit diabetes
·
Meningkatkan kualitas hormone dalam tubuh
·
Menurunkan tekanan darah tinggi
·
Menambah kepintaran
·
Memberi banyak energy
·
Mengurangi LDL (Low Density Lipoprotein) atau lemak
jahat dan menaikkan HDL (High Density
Lipoprotein) atau lemak baik.
·
Menurunkan gejala depresi ringan dan kegelisahan.
·
Menurunkan resiko kanker tertentu
·
Melindungi dari osteoporosis
·
Meningkatkan citra diri dan rasa percaya diri
·
Meningkatkan mood
·
Membuat awet muda[10]
BAB
V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan masalah
dan tujuan penelitian serta hasil analisis data
sebagaimana sudah diuraikan sebelumnya mengenai dampak
kurangnya olahraga bagi kesehatan tubuh,
maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
5.1.1 Ciri-ciri orang yang tidak pernah olahraga memiliki tanda sebagai
berikut : tubuh gemuk dan tidak kencang karena kelebihan lemak. Kurang olahraga juga menyebabkan wajah seseorang
cenderung tampak lesu, letih sepanjang hari dan kurang bergairah. Karena kurang
olahraga juga memicu gangguan tidur, pada pagi hari orang itu pasti sering
mengeluh masih mengantuk karena semalam tidurnya tidak nyenyak. Ciri lain yang
bisa dikenali adalah napas terengah-engah jika diajak naik turun tangga atau
berlari mengejar bus kota. Selain itu jika disekitarnya banyak yang terserang
flu, tidak lama kemudian orang itu pasti akan terikfeksi
juga.
5.1.2 Adapun jenis-jenis olah raga ada dua yaitu aerobik (seperti gerak
jalan cepat, jogging, lari, senam, renang, dan bersepeda) dan anaerobik (angkat
besi atau angkat beban ,
lari sprint 100 M, tenis lapangan, dan bulu tangkis).
5.1.3 Adapun manfaat melakukan aktivitas olahraga secara teratur dan
benar dalam jangka waktu yang cukup adalah sebagai berikut : menurunkan berat
badan dan mencegah obesitas, mencegah penyakit jantung, mencegah dan mengatur
penyakit diabetes, meningkatkan kualitas hormone dalam tubuh, menurunkan
tekanan darah tinggi, menambah kepintaran, memberi banyak energy. Mengurangi
LDL (Low Density Lipoprotein) atau lemak jahat
dan menaikkan HDL (High Density Lipoprotein) atau lemak baik, menurunkan
gejala depresi ringan dan kegelisahan, menurunkan resiko kanker tertentu, melindungi
dari osteoporosis, meningkatkan citra diri dan rasa percaya diri, meningkatkan
mood. membuat awet muda dan membuat anak-anak selalu aktif
5.2 Implikasi
Hasil penelitian tentang hubungan antara dampak kurangnya olahraga bagi
kesehatan tubuh ini merupakan bukti ilmiah akan pentingnya olahraga yaitu untuk
meningkatkan system kekebalan tubuh,
yang dimana bila system kekebalan tubuh bagus, tubuh akan menjadi sehat.
5.3 Saran
Berdasarkan penelitian dan
wawancara yang dilakukan mengenai dampak dari kurangnya olahraga dalam
kesehatan tubuh, maka penulis menyarankan agar kita semua menjaga kesehatan
tubuh. Meskipun sesibuk apapun keadaan kita.sempatkanlah setidaknya 10 menit
untuk beraktifitas fisik atau gerak seperti olahraga agar peredaran darah kita
lancar dan juga menjadi sehat.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Arman dan Agus Manadji. 1994. Dasar-dasar Pendidikan Jasmani. Jakarta
: Direktorat Jenderal Pendidikan Tingggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaaan.
Az-Zakki, Jamal
Muhammad. 2010.
Hidup Sehat
Tanpa Obat. Jakarta : Cakrawala Publisihing.
Chandra, Budiman. 2006. Ilmu Kedokteran
Pencegahan Komunitas. Jakarta : Kedokteran EGC.
Gunarsah Singgih, Monty.P.S, Myrna
H.R.S. 1996. Psikologi Olahraga : Teori
dan Praktek, Jakarta : BKM-Gunung Mulia.
Harsuki. 2003. Perkembangan Olahraga terkini ; kajian para pakar. Jakarta : PT.
Raja Grafindo.
Kemdikbud, 2014. Pendidikan
Jasmani, Olahraga dan Kesehatan, untuk SMP/Mts Kelas VII Semester 1. Jakarta
: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud.
Maulana, Heri D. J. 2009. Promosi Kesehatan. Jakarta : Kedokteran EGC.
Sajoto, M. 1988. Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga, Jakarta : Depdikbut Proyek
P2LPTK.
Sebastian,
Yoris.2010. Oh My Goodness! Buku Pintar
Seorang Creative Junkles, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Triangto, Michael.2014. “Bahaya kurang
berolahraga”. Internet. Dokita. http://dokita.co/blog/bahaya-kurang-berolahraga/ (akses 09 Januari 2015 ).
[1] dr. Michael Triangto, SpKo, Dokter Spesialis Kedokteran Olaharaga. “Bahaya
kurang berolahraga”. http://dokita.co/blog/bahaya-kurang-berolahraga/ (akses 09
Januari 2015 ).
[4] Singgih
Gunarsa dkk. 1996.”Psikologi Olahraga :
Teori dan Praktek”. BKM-Gunung Mulia Jakarta.hal.118
[5] Abdullah
dan Manadji. 1994. “Dasar-Dasar
Pendidikan Jasmani”. Direktorat Jenderal Pendidikan Tingggi Departemen
Pendidikan
danKebudayaaan. hal. 9
[6] Harsuki.
2003.” Perkembangan Olahraga
terkini;kajian para pakar”. PT. Raja Grafindo Jakarta. hal.30
[7]
Mochammad
Sajoto.1988.”
Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga”. Depdikbut Proyek P2LPTK Jakarta. hal.1
[8] Yoris Sebastian,2010,”Oh My Goodness! Buku Pintar Seorang Creative Junkles”, PT. Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta, Chapter 6
[9] Dr. Jamal Muhammad az-Zakki, 2010,”Hidup Sehat Tanpa
Obat”. Cakrawala Publisihing. Jakarta. hal.20
[10] Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan. 2014 ”Pendidikan Jasmani,
Olahraga dan Kesehatan, untuk SMP/Mts Kelas VI Semester I”. Pusat Kurikulum
dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud. Jakarta.hal 125.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar