KATA PENGANTAR
Puji
syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat petunjuk dan
bimbingan-Nya, penulis berhasil menyelesaikan makalah dengan
judul “Keanekaragaman Budaya Indonesia” yang berisi pemahaman materi
bagi siswa sebagai saran belajar agar siswa lebih aktif dan kreatif.
Dalam
penyusunan makalah ini, penulis banyak sekali mengalami bayak kesulitan karena
kurangnya ilmu pengetahuan. namun berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai
pihak akhirnya makalah ini dapat terselesaikan meskipun banyak kekurangan.
penulis
menyadari sebagai seorang pelajar yang pengetahuannya belum seberapa dan masih
perlu banyak belajar dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, penulis
sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang positif untuk ksempurnaan
makalah ini.
Penulis
berharap mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat dan digunakan sebagai bahan
pembelajaran di masa yang akan datang. Amiin.
Parigi,
13 Desember 2016
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keragaman budaya atau “cultural diversity” adalah
keniscayaan yang ada di bumi Indonesia. Keragaman budaya di Indonesia adalah
sesuatu yang tidak dapat dipungkiri keberadaannya. Dalam konteks pemahaman
masyarakat majemuk, selain kebudayaan kelompok suku bangsa, masyarakat
Indonesia juga terdiri dari berbagai kebudayaan daerah bersifat kewilayahan
yang merupakan pertemuan dari berbagai kebudayaan kelompok suku bangsa
yang ada didaerah tersebut. Dengan jumlah penduduk 200 juta orang dimana mereka
tinggal tersebar dipulau- pulau di Indonesia. Mereka juga mendiami dalam
wilayah dengan kondisi geografis yang bervariasi. Mulai dari pegunungan, tepian
hutan, pesisir, dataran rendah, pedesaan, hingga perkotaan. Hal ini juga
berkaitan dengan tingkat peradaban kelompok-kelompok suku bangsa dan masyarakat
di Indonesia yang berbeda. Pertemuan-pertemuan dengan kebudayaan luar juga
mempengaruhi proses asimilasi kebudayaan yang ada di Indonesia sehingga
menambah ragamnya jenis kebudayaan yang adadi Indonesia. Kemudian juga berkembang
dan meluasnya agama-agama besar di Indonesia turut mendukung perkembangan
kebudayaan Indonesia sehingga mencerminkan kebudayaan agama tertentu. Bisa
dikatakan bahwa Indonesia adalah salah satu negara dengan tingkat keaneragaman
budaya atau tingkat heterogenitasnya yang tinggi. Tidak saja keanekaragaman
budaya kelompok suku bangsa namun juga keanekaragaman budaya dalam konteks
peradaban, tradsional hingga ke modern, dan kewilayahan. Dengan keanekaragaman
kebudayaannya Indonesia dapat dikatakan mempunyai keunggulan dibandingkan
dengan negara lainnya. Indonesia mempunyai potret kebudayaan yang lengkap dan
bervariasi. Dan tak kalah pentingnya, secara sosial budaya dan
politik masyarakat Indonesia mempunyai jalinan sejarah dinamika interaksi
antar kebudayaan yang dirangkai sejak dulu. Interaksi antar kebudayaan dijalin
tidak hanya meliputi antar kelompok suku bangsa yang berbeda, namun juga
meliputi antar peradaban yang ada di dunia. Labuhnya kapal-kapal Portugis di
Banten pada abad pertengahan misalnya telah membuka diri Indonesia pada lingkup
pergaulan dunia internasional pada saat itu. Hubungan antar pedagang gujarat
dan pesisir jawa juga memberikan arti yang penting dalam membangun interaksi
antar peradaban yang ada di Indonesia. Singgungan-singgungan peradaban ini pada
dasarnya telah membangun daya elasitas bangsa Indonesia dalam berinteraksi
dengan perbedaan. Disisi yang lain bangsa Indonesia juga mampu menelisik dan
mengembangkan budaya lokal ditengah-tengah singgungan antar peradaban itu.
Sehingga tidak salah jika Indonesia dikatakan sebagai pusat peradaban dunia,
sebagaimana banyak para peneliti barat yang telah mengungkap hal itu. Dengan
tulisan singkat ini, kami mencoba untuk mebahas keragaman budaya yang sangat
luas ini, berharap menemukan pemahaman yang kiranya bisa membantu dalam proses
belajar kita semua.
B.
Rumusan masalah
1. Apa itu kebudayaan Indonesia?
2. Bagaimana sebenarnya keberagaman budaya di Indonesia itu?
3. Apa pula yang menjadi dampak dari keberagaman budaya tersebut?
4. Bagaimana cara yang bisa di lakukan untuk menyelesaikan masalah yang timbul akibat keberagaman?
2. Bagaimana sebenarnya keberagaman budaya di Indonesia itu?
3. Apa pula yang menjadi dampak dari keberagaman budaya tersebut?
4. Bagaimana cara yang bisa di lakukan untuk menyelesaikan masalah yang timbul akibat keberagaman?
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN BUDAYA
Budaya adalah suatu pola
hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek
budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini
tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia. Dengan demikian,
budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan
aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.
Pengertian
Kebudayaan
Kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yang
berarti budi atau akal. Kebudayaan adalah hasil dari cipta, rasa dan karsa
manusia.
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.
Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
Kebudayan menurut wujudnya digolongkan menjadi tiga macam yaitu :
a. kebudayaan berwujud abstrak
b. kebudayaan berwujud konkret; dan
c. kebudayaan berwujud benda (fisik).
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.
Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
Kebudayan menurut wujudnya digolongkan menjadi tiga macam yaitu :
a. kebudayaan berwujud abstrak
b. kebudayaan berwujud konkret; dan
c. kebudayaan berwujud benda (fisik).
Unsur-unsur pokok kebudayaan yang sama dapat
dijumpai pada setiap kebudayaan di dunia dinamakan kebudayaan universal
(cultural universal)
Tujuh unsur pokok kebudayaaan universal :
a. sistem religi dan upacara keagamaan
b. sistem dan organisasi kemasyarakatan
c. sistem pengetahuan
d. bahasa
e. sistem kesenian
f. sistem mata pencaharian hidup dan
g. sistem teknologi dan peralatan
Tujuh unsur pokok kebudayaaan universal :
a. sistem religi dan upacara keagamaan
b. sistem dan organisasi kemasyarakatan
c. sistem pengetahuan
d. bahasa
e. sistem kesenian
f. sistem mata pencaharian hidup dan
g. sistem teknologi dan peralatan
Dampak masuknya budaya asing antara lain :
a. terjadi perubahan kebudayaan
b. pembauran kebudayaan
c. modernisasi
d. keguncangan budaya
e. penetrasi budaya
f. memperkaya keberagaman budaya
a. terjadi perubahan kebudayaan
b. pembauran kebudayaan
c. modernisasi
d. keguncangan budaya
e. penetrasi budaya
f. memperkaya keberagaman budaya
B. UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN MENURUT
PARA AHLI
Ada beberapa pendapat ahli
yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur kebudayaan, antara lain sebagai
berikut:
1. Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu:
1. Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu:
o
alat-alat teknologi
o sistem ekonomi
o keluarga
o kekuasaan politik
o sistem ekonomi
o keluarga
o kekuasaan politik
2.
Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi:
o sistem
norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk
menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya
o organisasi ekonomi
o alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama)
o organisasi kekuatan (politik)
o organisasi ekonomi
o alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama)
o organisasi kekuatan (politik)
C. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
Ø Suku
bangsa
Ø Bahasa
Ø Aliran politik
Ø Agama
Ø Masalah kaya dan miskin
Ø Intergrasi nasional
Ø Bahasa
Ø Aliran politik
Ø Agama
Ø Masalah kaya dan miskin
Ø Intergrasi nasional
D. PENGARUH KEBERAGAMAN BUDAYA DI INDONESIA
Pengaruh Positif :
1. Keanekaragaman kebudayaan
sangat menarik dan dapat dijadikan objek pariwisata.
2. Keanekaragaman budaya daerah dapat membantu meningkatkan pengembangan kebudayaan nasional
3. Tertanamnya sikap untuk saling menghormati dan menghargai antar suku yang berbeda.
2. Keanekaragaman budaya daerah dapat membantu meningkatkan pengembangan kebudayaan nasional
3. Tertanamnya sikap untuk saling menghormati dan menghargai antar suku yang berbeda.
Pengaruh Negatif :
1. Kecurigaan antarsuku
2. Adanya pontensi konflik antarsuku dan hambatan pergaulan antarsuku karena perbedaan bahasa dan budaya
3. Banyaknya suku bangsa yang ingin menerapkan hukum adatnya.
2. Adanya pontensi konflik antarsuku dan hambatan pergaulan antarsuku karena perbedaan bahasa dan budaya
3. Banyaknya suku bangsa yang ingin menerapkan hukum adatnya.
E. MANFAAT KEBERAGAMAN BUDAYA
Kebudayaan masyarakat
Indonesia sangat beraneka ragam karena terdiri atas bermacam-macam suku bangsa,
ras, agama, bahasa, adat istiadat, golongan politik dan sebagainya. Keragaman kebudayaan
inilah yang menyebabkan masyarakat di Indonesia menjadi unik dan berbeda dengan
masyarakat lainnya di dunia.
Namun keberagaman tersebut menyebabkan kehidupan masayarakat Indonesia menjadi rawan konflik. Masyarakat majemuk atau multikultural memiliki karakteristik heterogen dengan pola hubungansosial antarindividu bersifat toleran dan harus menerima kenyataan untuk hidup berdampingan secara damai satu sama lain dengan perbedaan-perbedaan yang melekat pada tiap entitas sosial dan politiknya.
Kebesaran kebudayaan sauatu masyarakat atau bangsa terletak pada kemampuannya untuk menampung berbagai perbedaan dan keberagaman dalam satu ikatan yang berdasarkan prinsip-prinsip hak asasi manusia dan demokrasi. Manfaat keberagaman budaya suku-suku bangsa adalah sarana untuk menengahi setiap ada isu konflik separatis dan disintegrasi sosial.
Namun keberagaman tersebut menyebabkan kehidupan masayarakat Indonesia menjadi rawan konflik. Masyarakat majemuk atau multikultural memiliki karakteristik heterogen dengan pola hubungansosial antarindividu bersifat toleran dan harus menerima kenyataan untuk hidup berdampingan secara damai satu sama lain dengan perbedaan-perbedaan yang melekat pada tiap entitas sosial dan politiknya.
Kebesaran kebudayaan sauatu masyarakat atau bangsa terletak pada kemampuannya untuk menampung berbagai perbedaan dan keberagaman dalam satu ikatan yang berdasarkan prinsip-prinsip hak asasi manusia dan demokrasi. Manfaat keberagaman budaya suku-suku bangsa adalah sarana untuk menengahi setiap ada isu konflik separatis dan disintegrasi sosial.
F. PERAN MASYARAKAT DALAM MENJAGA KERAGAMAN BUDAYA
Peran masyarakat dalam
menjaga keragaman dan keselaran budaya antara lain sebagai berikut:
1) Mengembangkan sikap saling menghargai terhadap nilai-nilai dan norma sosial yang berbeda-beda dari anggota masyarakat, tidak mementingkan kelompok, ras, etnik atau kelompok agamanya.
2) Meninggalkan sikap primodialisme terutama yang menjurus pada sikap etnosentrisme dan ekstrimisme(berlebih-lebihan)
3) Menegakan supremasi hukun yang artinya sutau peraturan formal harus berlaku pada semua warga negara tanpa memandang kedudukan sosial, ras, etnik dan agama yang mereka anut.
4) Mengembangkan rasa nasionalisme terutama melalui penghayatan wawasan berbangsa dan bernegara namun menghindari sikap chauvimisme yang akan mengarah pada sikap ekstrim dan menutup diri akan perbedaan yang ada dalam masyarakat.
5) Menyelesaikan semua konflik dengan cara yang akomodatif melalui mediasi, kompromi dan ajudikasi.
6) Mengembangkan kesadaran sosial.
Contoh kongkritnya adalah di Bali sedang digalakkannya program Ajeg Bali guna mempertahankan kebudayaan di dalam kehidupan masyarakat Bali yang makin lama terlihat makin memudar karena
1) Mengembangkan sikap saling menghargai terhadap nilai-nilai dan norma sosial yang berbeda-beda dari anggota masyarakat, tidak mementingkan kelompok, ras, etnik atau kelompok agamanya.
2) Meninggalkan sikap primodialisme terutama yang menjurus pada sikap etnosentrisme dan ekstrimisme(berlebih-lebihan)
3) Menegakan supremasi hukun yang artinya sutau peraturan formal harus berlaku pada semua warga negara tanpa memandang kedudukan sosial, ras, etnik dan agama yang mereka anut.
4) Mengembangkan rasa nasionalisme terutama melalui penghayatan wawasan berbangsa dan bernegara namun menghindari sikap chauvimisme yang akan mengarah pada sikap ekstrim dan menutup diri akan perbedaan yang ada dalam masyarakat.
5) Menyelesaikan semua konflik dengan cara yang akomodatif melalui mediasi, kompromi dan ajudikasi.
6) Mengembangkan kesadaran sosial.
Contoh kongkritnya adalah di Bali sedang digalakkannya program Ajeg Bali guna mempertahankan kebudayaan di dalam kehidupan masyarakat Bali yang makin lama terlihat makin memudar karena
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kebudayaan Indonesia adalah
kebudayaan bersama yang dimiliki oleh bangsaIndonesia yang merupakan puncak
tertinggi dari kebudayaan-kebudayaan daerah. Kebudayaan nasional sendiri
memiliki banyak bentuk karena pada daasarnya berasal dari jenis dan corak
yang beraneka ragam, namun hal itu bukanlah menjadi masalah karena dengan hal
itulah bangsa kita memiliki karakteristik tersendiri. Untuk memelihara dan
menjaga eksisitensi kebudayaan bangsa kita, kita bisa melakukan banyak hal
seperti mengadakan lomba-lomba dan seminar-seminar yang bernafaskan kebudayaan
nasional sehigga akan terjagalah kebudayaan kita dari keterpurukan
karenapersaingan dengan budaya luar. Dan dalam menyikapi keberagaman yang ada
kita harus bisa bercermin pada inti kebudayaan kita yang beragam itu karena
pada dasarnya segalanya bertolak pada ideology pancasila.Untuk menghadapi
dampak negatif keberagaman budaya tentu perlu dikembangkan berbagai sikap dan
paham yang dapat menikis kesalahpahaman dan membangun benteng saling
pengertian. Gagasan yang menarik untuk diangkat dalam konteks ini adalah
multikulturalisme dan sikap toleransi dan empati.
B. Saran
1. Peran
pemerintah harus mampu melaksanakan sebuah sistem politik nasional yang dapat
mengakomodasikan aprisiasi masyarakat yang memiliki kebudayaan yang berbeda
beda.
2. Peran
masyarakat meminimalkan perbedaan yang ada dan berpijak pada kesamaan kesamaan
yang dimiliki oleh setiap budaya daerah.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.anneahira.com/macam-macam-budaya-Alam S,
dan henry hidayat. 2006. Ilmu pengetahuan social, Penerbit erlangga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar