KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang
Maha Esa, karena atas berkat dan perlindunganNya kami dapat menyelesaikan
laporan ini tentang hasil praktikum kami di laboratorium kima SMAN 1 Parigi
tentang peristiwa difusi dan osmosis. Tak lupa juga kami berterimakasih
kepada ibu guru yang telah memberi arahan kepada kami dalam
menyelesaikan praktikum dan penyelesaian laporan.
Jika ada kesalahan kami dalam mengerjakan atau dalam
pengetikan laporan tersebut mohon kritik dan saran untuk kemajuan dalam
pembuatan laporan selanjutnya.
Selamat membaca.
Hormat Kami
Penulis
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar .................................................................. 1
Daftar Isi............................................................................. 2
Bab I
PENDAHULUAN......................................................... 3
1.1. Latar
Belakang............................................................. 3
1.2. Rumusan Masalah........................................................ 3
1.3.
Tujuan......................................................................... 3
BAB II KAJIAN
TEORI ......................................................... 4
2.1 Difusi
& Osmosis.......................................................... 4
BAB III
METODE PRAKTIKUM DAN PEMBAHASAN............. 5
3.1. Tujuan
......................................................................... 5
3.2. Alat dan
Bahan............................................................. 5
3.3. Cara
Kerja................................................................... 5
3.4. Tabel........................................................................... 5
BAB IV KESIMPULAN.......................................................... 6
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1Latar
Belakang
A.
BIOLOGI →
ilmu yang mempelajari makhluk hidup
B.
SEL → Dalam biologi, sel adalah kumpulan materi paling sederhana yang
dapat hidup dan merupakan unit penyusun
semua makhluk hidup. Sel mampu melakukan semua
aktivitas kehidupan dan sebagian besar reaksi kimia untuk mempertahankan kehidupan berlangsung di dalam
sel.[3][4] Kebanyakan makhluk hidup tersusun atas sel tunggal,[5] atau disebut organisme uniseluler, misalnya bakteri dan ameba. Makhluk hidup lainnya, termasuk tumbuhan, hewan, dan manusia, merupakan organisme multiseluler yang terdiri dari banyak tipe
sel terspesialisasi dengan fungsinya masing-masing.
C.
membran Sel
→ adalah fitur universal yang dimiliki oleh semua jenis sel berupa lapisan antarmuka yang disebut membran plasma, yang memisahkan sel
dengan lingkungan di luar sel,[1] terutama untuk melindungi inti sel dan sistem kelangsungan hidup yang bekerja di
dalam sitoplasma.
DIFUSI OSMOSIS
Kami melakukan eksperimen mengenai
difusi dan osmosis untuk mengetahui bagaimana proses difusi dan osmosis
tersebut berlangsung. Selain itu kami membuat laporan praktikum biologi ini
untuk memenuhi tugas yang diberikan.
Kami menganggap bahwa meneliti tentang proses
difusi dan osmosis adalah penting dan menarik. Oleh karena itu, kami ingin
meneliti lebih jauh mengenai proses difusi dan osmosis
1.2
Rumusan Masalah
a. Bagaimana proses difusi dan
osmosis berlangsung?
b.Apakah perbedaan difusi &
osmosi
1.3
Tujuan
Tujuan dilakukannya percobaan ini
adalah:
a. Memahami
proses terjadinya difusi suatu zat
b. Mengetahui
proses terjadinya osmosis
c. Mengetahui
perbedaan proses difusi dan osmosi
BAB
2
KAJIAN/TEORI
2.1
Difusi & Osmosis
A.Osmosis
Secara sederhana dapat dikatakan
bahwa osmosis adalah difusi air melalui selaput yang permeabel secara
diferensial dari suatu tempat berkonsentrasi tinggi ke tempat berkonsentrasi
rendah.
Menurut para ahli
A. Pertukaran
air antara sel dan lingkungannya adalah suatu faktor yang begitu penting
sehingga memerlukan suatu penamaan khusus yaitu osmosis (Kimball,1983).
B. Osmoregulasi
merupakan upaya yang dilakukan oleh ikan untuk mengontrol keseimbangan air dan
ion-ion antara tubuh ikan dengan lingkungannya (Taufik dan Eni, 2006).
Gaya per unit luas yang dibutuhkan
untuk mencegah mengalirnya pelarut melalui membran permeabel selektif dan masuk
ke larutan dengan konsentrasi yang lebih pekat sebanding dengan tekanan turgor.
Tekanan osmotic merupakan sifat koligatif, yang berarti bahwa sifat ini
bergantung pada konsentrasi zat terlarut dan bukan pada sifat zat terlarut itu
sendiri. Jika sel ditempatkan dalam larutan yang lebih pekat (hipertonik)
terhadap cairan sel mengkerut. Pristiwa ini disebut plasmolisis.
B.Difusi
Difusi adalah peristiwa
mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian
berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Perbedaan
konsentrasi yang ada pada dua larutan disebut gradien konsentrasi.
Menurut para ahli
A. Pakar
difusi yaitu Roger (1995) mengatakan bahwa difusi adalah proses yang
terjadi pada suatu waktu dan memiliki lima tahapan yaitu ahap pengetahuan,
persuasi, keputusan, implementasi, dan konfirmasi.
B. Menurut Parker
(1974), difusi adalah suatu proses yang berperan memberi nilai tambah pada
fungsi produksi atau proses ekonomi. Porker juga menyebutkan bahwa difusi
merupakan suatu tahapan dalam proses perubahan teknik (technical change)
merupakan peristiwa mengalirnya atau
berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi ke
bagian yang berkonsentrasi rendah. Contoh peristiwa difusi yang sederhana
adalah pemberian gula pada cairan teh tawar.
Kecepatan difusi ditentukan oleh :
jumlah zat yang tersedia, kecepatan gerak kinetik dan jumlah celah pada membran
sel. Difusi sederhana ini dapat terjadi melalui dua cara:
1.
Melalui
celah pada lapisan lipid ganda, khususnya jika bahan berdifusi terlarut lipid.
2.
Melalui
saluran licin pada beberapa protein transpor.
BAB 3
METODE PRAKTIKUM & PEMBAHASAN
3.1. Tujuan
Mengamati
dan menjelaskan proses terjadinya difusi dan osmosis
3.2. Alat dan
Bahan
-
kentang
-
pisau
-
penggaris
-
ontan
-
sendok
-
gula
putih
-
aqua
gelas 3
3.3. Cara Kerja
1.
Difusi
-
Potong
kentang bentuk dadu 1 cm sebanyak 9 buah
-
Sediakan
air di dalam aqua gelas 60 ml sebanyak 3 gelas
-
Masing-masing
gelas diberi lebel
-
Gelas
ke 2 diberi gula 1 sendok
-
Gelas
ke 3 diberi gula 3 sendok
-
Masukkan
potongan kentang bersamaan ke masing-masing gelas yang telah diberi tanda A
(akuades), B (larutan gula 1 sendok), dan C (larutan 3 sendok).
-
Biarkan
larutan kentang terendam selama 20 menit.
3.4. Tabel
Gelas
Gelas A
|
Permukaan air
Permukaan air
tetap
|
Gula
-
|
Reaksi kentang
tenggelam,
Menyerap air
|
Gelas B
|
Permukaan air
naik
|
Gula larut
lebih cepat dari gelas C
|
Tenggelam,
menyerap dan mengeluarkan air
|
Gelas C
|
Permukaan air
naik lebih tinggi dari gelas B
|
Gula lebih
lama larut dibanding gelas B
|
Mengapung, mengeluarkan
air
|
Agar gula dapat larut, maka gula di aduk
atau menggunakan cara lain yaitu dengan faktor suhu dan konsentrasi yang
tinggi.
Kentang dalam gelas tenggelam karena
menyerap air dinamakan Osmosis. Kentang dalam gelas B tenggelam karena menyerap
dan mengeluarkan air dinamakan Difusi dan Osmosis. Kentang dalam gelas C
mengapung karena mengeluarkan air yang ada di dalam kentang dinamakan Osmosis.
Ontan dipermukaan kentang larut
dinamakan Difusi dan ontan larut didalam air dinamakan Difusi.
BAB IV
KESIMPULAN
Kentang
yang dimasukan kedalam larutan gula dengan takaran berbeda mengalami Osmosis
dimana kandungan air dalam kentang lebih besar sehingga air cenderung keluar
yang menyebabkan berat kentang berkurang sehingga kentang mengapung.
Apabila
kentang mengapung lama maka zat yang tersisa didalamnya akan pecah dan
menyebabkan kentang tenggelam.
Setelah
pengamatan pertama dilakukan kami mencoba mencampurkan ontan dengan kentang dan
air sehingga mengalami Difusi dimana ontan lebih kental daripada zair cair
dalam kentang dan air didalam gelas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar