Jumat, 23 Desember 2016

MAKALAH SERINGNYA GEMPA BUMI DI INDONESIA



BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sampai saat ini bumi merupakan satu-satunya planet yang dapat mendukung kelangsungan hidup seluruh makhluk, diantara planet-planet anggota tata-surya lainnya. Oleh karenanya pengetahuan mengenai bumi dianggap sangat vital guna kelangsungan hidup penghuninya termasuk manusia.
Di jagat raya ini masih banyak pengetahuan yang belum kita kuasai, termasuk pengetahuan mengenai gempa bumi dan cara memprediksinya. Dari hal ini kita dapat mengambil kesimpulan bahwa ruang lingkup ilmu kita masih sangat kecil bila dibandingkan dengan luasnya jagat raya. Ini juga merupakan bukti bahwa Allah Maha Besar, Maha Mengetahui atas segalanya dan kita tidak sepatutnya sombong dengan pengetahuan kita yang sangat sedikit ini.
Gempa bumi adalah sentakan asli dari bumi yang bersumber di dalam bumiyang merambat melalui permukaan bumi dan menembus bumi. Gempa bumi biasa disebabkanoleh pergerakankerak bumi(lempeng bumi) Bumi kita walaupun padat, selalu bergerak, dan gempa bumi terjadi apabila tekanan yang terjadi karena pergerakan itu sudahterlalu besar untuk dapat ditahan.Terdapat dua teori yang menyatakan proses terjadinya atau asalmula gempa yaitu pergeseran sesar dan teori kekenyalan elastis. Gerak tiba tiba sepanjang sesar merupakan penyebab yang sering terjadi.


B. Tujuan
1.    Untuk mengetahui penyebab gempa bumi yang sering terjadi di Indonesia
2.    Mengetahui cara mengantisipasi gempa bumi










BAB II
PEMBAHASAN

A.     Faktor Penyebab Seringnya Terjadi Gempa Bumi di Indonesia
Dua penyebab utama sering terjadinya gempa di wilayah Indonesia adalah karena Indonesia terletak di jalur Ring of Fire kawasan Pasifik dan menjadi pusat pertemuan beberapa lempeng bumi seperti lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia, dan lempeng Pasifik.
1)     Cincin Api Pasifik
Ring of Fire atau Cincin Api Pasifik merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk menamai sebuah wilayah yang sering mengalami peristiwa letusan gunung aktif dan terjadinya gempa bumi. Daerah Ring of Fire tersebut mencakup sekeliling cekungan dari Samudera Pasifik. Daerah yang dikelilingi oleh Ring of Fire ini memiliki bentuk seperti tapal kuda. Panjang wilayah yang termasuk ke dalam cincin api Pasifik ini adalah 40.000 km. Dari sekitar 90 persen gempa bumi yang terjadi selama ini, 81 persennya terjadi di wilayah yang termasuk ke dalam cincin api Pasifik. Selain itu, 17 persen gempa terbesar atau sekitar 5-6 persen dari gempa yang terjadi di dunia terjadi di kawasan sabuk Alpine. Baik cincin api Pasifik maupaun sabuk Alpine, Indonesia termasuk ke dalam jalurnya. Berikut yang wilayah daratan dan lautan yang termasuk ke dalam cincin api Pasifik diurut wilayah yang termasuk ke dalam sabuk Alpine, di antaranya sebagai berikut.
  1. Jawa
  2. Sumatera
  3. Himalaya
  4. Mediterania
  5. Atlantika. 
Berdasarkan nama-nama wilayah yang termasuk ke dalam cincin api Pasifik dan sabuk Alpine, Indonesia menjadi wilayah yang termasuk ke dalam keduanya. Akan tetapi, meski rawan akan letusan gunung api dan gempa bumi, keberadaan Indonesia di cincin api Pasifik dan sabuk Alpine ini menjadikan wilayah Indonesia memiliki tanah yang subur.

2)     Pertemuan Lempengan Bumi
Penyebab gempa bumi salah satunya memang disebabkan oleh wilayah Indonesia yang terletak di cincin api, akan tetapi masih ada penyebab lainnya, yaitu menjadi salah satu wilayah yang dikelilingin oleh lempengan-lempengan bumi.
Lempengan bumi yang mengepung Indonesia tersebut adalah lempeng Pasifik, lempeng Eurasia, dan lempeng Indo-Australia. Gempa bumi yang disebabkan oleh lempengan bumi tersebut terjadi jika lempengan-lempengan itu bergeser, patah, atau bahkan terjad tumbukan.
Selain gempa, terlebih bila terjadi tumbukan lempengan, bisa menyebabkan timbulnya tsunami setelah gempa terjadi. Contohnya seperti gempa dan tsunami yang terjadi di Aceh tahun 2004 lalu.
Beberapa wilayah di Indonesia yang rawan akan gempa dan tsunami di antaranya Aceh, Sumatera Utara, Lampung, Banten, Bali, Jawa Timur bagian selatan, daerah Fak-Fak dan Yapen di wilayah Papua, dan masih banyak lagi.
Kedua penyebab sering terjadinya gempa di Indonesia tersebut tidak bisa dihindari. Hanya saja, sebagai penduduk yang tinggal di wilayah rawan gempa, kita dituntut untuk selalu waspada dan tentunya selau peduli terhadap lingkungan dan alam.
Alam memberikan banyak manfaat dan berbagai sumber untuk kehidupan, sebagai gantinya kita pun dengan sebaik mungkin bisa menjaga alam dan melestarikannya.
B.     Cara Mengantisipasi Gempa Bumi
Indonesia merupakan bagian dunia yang mempunyai kondisi tektonik yang sangat aktif, hal ini menyebabkan tingkat kegempaan yang tinggi. Beberapa sesar (patahan) aktif yang terkenal di Indonesia adalah sesar Sumatra, sesar Cimandiri di Jawa Barat, sesar Palu - Koro di Sulawesi, sesar naik Flores, sesar naik Wetar, dan sesar geser Sorong. Keaktifan setiap sesar ditandai dengan terjadinya gempa. Gempa dangkal (kedalaman 0 - 50 km) yang terjadi pada periode 1900 - 1995 dengan 5,5 skala Richter atau lebih membuktikan bahwa beberapa lokasi merupakan daerah aktif gempa di Indonesia. Oleh karena kita tinggal di daerah yang rawan gempa, kita harus memahami cara - cara penanganan bencana ini, yang dapat dilakukan dengan usaha - usaha sebagai berikut.

   1. Sebelum Terjadi Gempa

   Tindakan yang dapat dilakukan oleh individu / masyarakat sebelum terjadi gempa adalah sebagai berikut.
1.    Pastikan kita mengetahui jalan yang paling aman untuk meninggalkan rumah jika terjadi gempa.
2.    Tentukan tempat yang aman untuk bertemu dengan anggota keluarga jika terjadi gempa.
3.    Periksa apakah rumah kokoh pondasinya.
4.    Letakkan barang yang besar dan berat di bagian bawah.
5.    Simpanlah barang pecah belah di bagian bawah rak yang dapat dikunci.
6.    Segera perbaiki kabel - kabel yang rusak.

   2. Saat Terjadi Gempa

   Tindakan yang dapat dilakukan oleh individu / masyarakat saat terjadi gempa adalah sebagai berikut.
1.    Utamakan keselamatan diri, bukan barang.
2.    Lari secepat mungkin keluar ruangan atau rumah.
3.    Carilah tanah lapang.
4.    Jika tidak mungkin untuk melarikan diri dari dalam bangunan, carilah meja atau benda lain yang kuat yang dapat dipakai untuk berlindung.
5.    Jauhi jendela kaca, kompor, atau peralatan rumah yang mungkin akan jatuh.
6.    Jika kamu berada di pegunungan, waspadalah terhadap runtuhan batu dan tanah longsor.
7.    Jika kamu berada di pantai, segeralah berlari ke daerah yang agak tinggi karena gempa di dasar laut dapat menyebabkan tsunami.
8.    Waspadalah akan kemungkinan gempa susulan.
9.    Berdoa, Mohon perlindungan dari Sang pencipta.

   3. Setelah Terjadi Gempa Bumi

   Tindakan yang dapat dilakukan oleh individu / masyarakat setelah terjadi gempa adalah sebagai berikut.
1.    Jauhi bangunan yang rusak atau pohon yang miring.
2.    Jauhi kabel atau instalasi listrik lainnya.
3.    Periksa dan tolong diri sendiri, kemudian menolong orang terdekat yang memerlukan bantuan.
4.    Hubungi serta cek keluarga dan sanak keluarga.
5.    Hubungi pihak - pihak yang dapat memberikan pertolongan.

   4. Penyelamatan dan Pemulihan Pascagempa

   Tindakan yang dapat dilakukan oleh individu/masyarakat untuk penyelamatan dan pemulihan akibat gempa adalah sebagai berikut.
1.    Melakukan evakuasi dan mendirikan tenda - tenda pengungsian bagi korban.
2.    Melakukan penyelamatan.
3.    Menyediakan bantuan medis.
4.    Menyediakan MCK (mandi, cuci, kakus), air minum, dan makanan.
5.    Menyediakan pendidikan darurat.
6.    Melakukan pemulihan psikologis pada korban.
7.    Memperbaiki dan membangun kembali gedung, sarana, dan fasilitas lainnya



















BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
                   
            Indonesia merupakan salah satu negara yang rawan bencana gempa karena Indonesia berada pada pertemuan tiga lempeng besar di dunia yaitu lempeng Eurasia, Indo-Australia dan Pasifik. Wilayah-wilayah di Indonesia yang dilalui oleh lempeng tersebut sehingga mengakibatkan wilayah tersebut rawan bencana gempa bumi adalah Sumatra, Jawa, Sulawesi, Maluku dan Papua. Kalimantan merupakan satu pulau yang aman dari gempa bumi karena posisinya yang berada di tengah-tengah lempeng.
                        Untuk itu, Masyarakat harus lebih tahu mengenai gejala-gelaja alam yang sering terjadi di Indonesia dan pemerintah juga harus sering mengadakan penyuluhan-penyuluhan serta pengetahuan bagi masyarakat agar mereka mengerti dan dapat mengetahui apa yang harus mereka lakukan apabila suatu saat mereka dihadapkan dengan bencana gempa bumi.



















Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MAKALAH PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN DASAR TENAGA KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS SDM

  MAKALAH PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN DASAR TENAGA KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS SDM Disusun untuk memenuhi Tugas Mata kuliah Eko...