Rabu, 21 Desember 2016

MEREKRUT DAN MENGELOLA SDM




1.    Pendahuluan
Tujuan utama dari proses rekrutmen dan seleksi adalah untuk mendapatkan orang yang tepat bagi suatu jabatan tertentu, sehingga orang tersebut mampu bekerja secara optimal dan dapat bertahan di perusahaan untuk waktu yang lama. Meskipun tujuannya terdengar sangat sederhana, proses tersebut ternyata sangat kompleks, memakan waktu cukup lama dan biaya yang tidak sedikit dan sangat terbuka peluang untuk melakukan kesalahan dalam menentukan orang yang tepat. Kesalahan dalam memilih orang yang tepat sangat besar dampaknya bagi perusahaan atau organisasi. Hal tersebut bukan saja karena proses rekrutmen & seleksi itu sendiri telah menyita waktu, biaya dan tenaga, tetapi juga karena menerima orang yang salah untuk suatu jabatan akan berdampak pada efisiensi, produktivitas, dan dapat merusak moral kerja pegawai yang bersangkutan dan orang-orang di sekitarnya. Pada saat ini dimana persaingan untuk mendapatkan pekerjaan semakin kuat, perusahaan seringkali mengalami kesulitan dalam menentukan kandidat yang tepat mengingat bahwa ada banyak kandidat yang tersedia tetapi sangat sedikit yang memiliki kualifikasi yang memadai. Rendahnya moral kerja dan pengaruh budaya “bapakisme” yang telah berlangsung puluhan tahun semakin menyulitkan perusahaan dalam mendapatkan kandidat yang benar-benar cocok. Selain menuntut keahlian dan ketrampilan si petugas rekrutmen perusahaan juga harus benar-benar mempersiapkan proses rekrutmen dan seleksi secara maksimal.
2.    Pengertian
Rekrutmen adalah proses mencari, menemukan, mengajak dan menetapkan sejumlah orang dari dalam maupun dari luar perusahaan sebagai calon tenaga kerja dengan karakteristik tertentu seperti yang telah ditetapkan dalam perencanaan sumber daya manusia. Hasil yang didapatkan dari proses rekrutmen adalah sejumlah tenaga kerja yang akan memasuki proses seleksi, yakni proses untuk menentukan kandidat yang mana yang paling layak untuk mengisi jabatan tertentu yang tersedia di perusahaan. Pelaksanaan rekrutmen dan seleksi merupakan tugas yang sangat penting, krusial, dan membutuhkan tanggung jawab yang besar. Hal ini karena kualitas sumber daya manusia yang akan digunakan perusahaan sangat tergantung pada bagaimana prosedur rekrutmen dan seleksi dilaksanakan.
3.  Sebelum merekrut SDM sebagai tenaga kerja, perlu diketahui dulu beberapa hal berikut:
a)   Tenaga kerja yang dibutuhkan (produksi, keuangan, pemasaran, pimpinan, kepegawaian, dll)
b)   Berapa jumlah yang diperlukan
c)    Tentukan persyaratan minimum
4. Syarat2:
  • Keahlian; pendidikan formal; kursus, pengalaman kerja, dll
  • Umur
  • Jenis kelamin
  • Fisik dan kesehatan
  • Mental dan kejujuran
5. Cara perekrutan sumber daya
a) Cara Formal: Perekrutan calon tenaga kerja melalui pihak ketiga, BBLKI, Kantor Penempatan Kerja, Bursa tenaga kerja, dll.
b) Cara nonformal: Melalui perantara pegawai yang sudah ada di dalam perusahaan, melalui iklan, rekan-rekan.
6. Seleksi calon tenaga kerja
a) Tidak berdasar ilmu pengetahuan, dengan prosedur:
  • Surat lamaran pekerjaan
  • Ijazah
  • Pengalaman kerja/cv
  • Wawancara langsung
  • Rekomendasi pihak ketiga
b) Berdasar ilmu pengetahuan; metode ini dapat dipertanggungjawabkan karena sesuai dengan proesdur recruitment yang benar:
  • Application form : surat lamaran, ijazah, cv, kelakuan baik, dll
  • Wawancara : wawancara awal dan akhir
  • Tes Intelegensi, minat, bakat, dll
7. Prosedur merekrut SDM
  • Mengisi formulir
  • Wawancara pendahuluan : untuk mengetahui kesan tentang calon tenaga kerja
  • Wawancara lanjutan : untuk menggali informasi lebih dari data lamaran dan lampiran
  • Testing: untuk mendapatkan kemampuan ilmu pengetahuan
  • Penelitian pengalaman dan surat-surat keterangan
  • Pemeriksaan kesehatan
  • Rekomendasi: diajukan kepada bidang yang memerlukan sdm baru
  • Wawancara akhir: dilakukan oleh bagian yang memerlukan sdm baru
  • Penempatan calon tenaga kerja: sebelum diangat sdm tetap, ada masa percobaan tergantung kebijakan dari perusahaan
  • Pengangkatan tenaga kerja
8. Jenis Tes
  • Achievement test : untuk mengukur kesanggupan melaksanakan tugas
  • Aptitude test : untuk mengetahui bakat
  • Intelligence test : untuk mengetahui kecerdasar
  • Personality tes : untuk mengetahui kepribadian
9.  MACAM-MACAM LATIHAN DAN PENDIDIKAN
Macam-macam latihan dan pendidikan dalam perusahaan yang dikelola oleh wirausaha dalam rangka peningkatan sumber daya manusia:
1)   Latihan Industri (industrial training) Latihan ini bertujuan membantu karyawan dalam menyelesaikan pekerjaannya secara efektif dan efisien
2)   Latihan Tugas (Job training) Latihan ini untuk memberikan instruksi kepada karyawan guna melaksanakan tugas-tugas tertentu di dalam perusahaan
3)   Latihan Pengawasan (supervisor training) Latihan ini untuk memberikan pemahaman tentang bagaimana memeriksa dan mengawasi kegiatan pekerjaan dalam perusahaan
4)   Latihan Manajemen (Management training) Latihan untuk melatih kayawan yang memangku suatu jabatan tertentu di dalam perusahaan.
5)   Latihan Pengembangan Pimpinan,  Latihan yang bertuuan untuk pengembangan pimpinan perusahaan agar memperoleh kemampuan memimpin anak buahnya dala rangka pengembanan usaha atau bisnisnya
10. METODE LATIHAN DAN PENDIDIKAN
Metode latihan dan pendidikan yang dijalankan wirausaha sebagai pemilik perushaan dalam rangka peningkatan SDM,
1)   Latihan Induksi
Latihan yang dapat ditempuh melakui (a) perkuliahan (b) perjalanan dinas / studi banding
2)   Latihan Tugas
Latihan yg dapat ditempuh melalui (a) karyawan bekerja sambil belajar (c) mengikuti pelatihan di luar perusahaan (c) mengikuti pelatihan di dalam perusahaan dengan tenaga ahli yang didatangkan wirausaha
3)   Latihan Pengawasan
Latihan pengawasan dapat dilaksanakan dalam bentuk mengikutkan karyawan untuk kursus-kursus  di luar ataupu didalam perusahaan
4)   Latihan pengembangan pimpinan/manajer persahaan
Manajer perusahaan dapat belajar melalui kursus keahlian menejemen usaha ataupun meneruskan pendidikannya diperguruan tinggi.
11. PENGELOLAAN SDM MELALUI MUTASI
Mutasi merupakan aspek yang penting untuk menghilangkan rasa jemu/bosan  menghadapi pekerjaan pada diri pegawai. Mutasi akan terjadi bila adanya lowongan suatu jabatan yang harus segera diisi oleh SDM yang berkualitas.
12. PENGELOLAAN SDM MELALUI PROMOSI
Promosi adalah kenaikan jabatan yang lebih tinggi, baik kekuasaan maupun tanggungjawabnya dalam struktur organisasi perusahaan.  Promosi merupakan alat untuk meningkatkan SDM yang berkualitas, meningkatkan prestasi, dan moral pegawai di dalam perusahaan. Promosi harus berdasar pada” The Right Man In The Right Place”
13. PENGELOLAAN SDM MELALUI MOTIVASI
Kemampuan karyawan ditentukan oleh kualifikasi yang dimilikinya, antara lain pendidikan, pengalaman, kemampuan dan sifat-sifat pribadinya. Agar kemampuan tersebut dapat berkembang dengan baik, maka pemilik perusahaan harus memberikan perhatiaan dan dorongan berupa motivasi.
Motivasi adalah suatu perangsang dan dorongan bagi karyawan agar bekerja lebih giat dan produktif. Motivasi dapat berupa inspirasi, semangat dan dorongan kepada karyawan agar dapat bekerja dengan baik sesuai dengan keinginan wirausaha.
Pemberian motivasi bias dengan dua cara:
1)   Pemberian insentif semimaterial: pemberian motivasi ini tidak dalam bentuk pemberian uang, tapi berupa (a) penempatan pegawai ditempat yang tepat (b) memberikan latihan pendidikan, Kurusu, dll (c) menyediakan fasilitas kerja
2)   Pemberian insentif material: pemberian motivasi dengan memberikan upah/gaji/bonus yang memadai dan cukup untuk keperluan hidupnya.
14. PENGELOLAAN SDM MELALUI ACTUATING
Untuk melaksanakan perencanaan SDM perlu diadakan tindakan Actuating (penggerakan). Ini semata-mata ditujukan untuk mendapatkan SDM yang penuh disiplin, taat, patuh, dan setia dalam melaksanakan tugas dan pekerjaannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MAKALAH PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN DASAR TENAGA KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS SDM

  MAKALAH PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN DASAR TENAGA KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS SDM Disusun untuk memenuhi Tugas Mata kuliah Eko...