Senin, 14 Agustus 2017

makalah :: macam-macam desa dan potensinya



BAB I
DESA ADAT

A. PENGERTIAN DESA ADAT
Desa adat yaitu suatu desa yang memiliki perbedaan status, kedudukan dan fungsi dengan desa dinas (desa administratif pemerintahan). Baik yang ditinjau dari segi pemerintahan maupun dari sudut pandangan masyarakat. Desa adat ialah desa dari fungsinya dibidang adat (desa yang hidup secara tradisionalsebagai perwujudan darilembaga adat)”. Sedang ”Desa dinas” dilihat dari fungsinya di bidang pemerintahan merupakan lembaga pemerintah yang paling terbawah dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah.

B. CIRI-CIRI DESA ADAT
1.      Mempunyai batas - batas tertentu yang jelas. Umumnya berupa batas alam seperti sungai, hutan, jurang, bukit atau pantai.
2.      Mempunyai anggota (krama yang jelas),dengan persyaratan tertentu
3.      Mempunyai kahyangan tiga atau kahyangan desa, atau pura lain yang mempunyai fungsi dan pernanan sama dengan kahyangan tiga.
4.      Mempunyai otonomi, baik ke luar maupun ke dalam.
5.      Mempunyai suatu pemerintahan adat, dengan kepengurusan (prajuru adat) sendiri.

C. PROFIL DESA ADAT
1. DESA ADAT KAMPUNG TARUNG, SUMBA BARAT
Desa adat tempat tinggal suku Loli ini terletak diatas bukit dikelilingi batu-batu besar tak jauh dari pusat ekonomi Waikabubak. Bagi suku Loli desa Tarung tidak hanya merupakan tempat tinggal, tetapi juga berfungsi sebagai institusi sosial dan keagamaan.
Tata letak desa ini terdiri dari rumah-rumah (uma) yang memanjang dibagian tengah perumahan terdapat kuburan megalitik atau makam dari batu yang disebut Waruga. Tat letak tersebut menjadi symbol kosmologi lokal. 
Arsitektur vernakular yang menjadi pencakar langit di Desa Tarung adalah Uma atau rumah adat Sumba dengan struktur segi empat, di atas panggung yang ditopang tonggak-tonggak kayu. Umumnya rumah adat dibangun dengan kerangka utama tiang turus (kambaniru ludungu) sebanyak 4 batang, dan 36 batang tiang (kambaniru) berupa struktur portal dengan sambungan pen umunya memakai kayu mosa, kayu delomera, dan kayu masela. Sedang sambungan atap memakai ikatan baik dengan usuk maupun penutup atap dari ilalang (Imperata cylindrica). 
Sistem struktur yang sederhana ini berkaitan dengan tidak dikenalnya alat pertukangan selain parang dan kampak karena orang Sumba baru mengenal logam ketika Portugis mampir kesana.
a)        Potensi Desa
Kekayaan berupa alam yang indah dan subur sebenarnya dapat meningkatkan kemampuan ekonomi masyarakat yang dapat berpengaruh pada pola health seeking behavior masyarakat. Namun sampai saat ini hal tersebut belum terwujud. Potensi wisata tersebut harus disadari agar dapat ditangkap manfaatnya oleh masyarakat. Sejumlah warga berusaha menawarkan kain dan dunga alat musik tradisional Kodi kepada mereka.
Tentunya harus diupayakan agar wisatawan bisa lebih betah tinggal di kampung adat dan bukan hanya datang sebentar, berfoto dan buru-buru pergi. Masalah keamanan, kebersihan, dan kemampuan komunikasi masyarakat harus ditingkatkan. Masyarakat harus disadarkan tentang kekayaan mereka yang tidak ternilai. Keramahtamahan harus dibangun dan menjadi budaya. Kebersihan lingkungan dan higyene perorangan juga harus diperbaiki. Selanjutnya kemampuan berkomunikasi. Tentunya harus bertahap dari kemampuan berbahasa Indonesia kemudian berlanjut ke bahasa asing.
b)     Produk Unggulan
Keunikan yang langsung terlihat ketika mengunjungi Kampung Tarung adalah arsitektur dan tata ruang kampungnya. Setiap aspek penataan dalam kampung tersebut selalu ada filosofi yang mendasarinya. Rancang rumah asli tidak menggunakan pasak maupun paku dari besi, dibangun secara sederhana, selalu dibagi tiga bagian vertikal yaitu, bagian atas untuk para roh leluhur dan penyimpanan pangan, bagian tengah untuk manusia yang masih hidup, dan bagian bawah untuk hewan ternak.

2. DESA ADAT TERUNYAN, BALI 

Terunyan adalah sebuah desa yang berada di Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali, Indonesia. Masyarakat di desa ini mempunyai tradisi pemakaman dimana jenazah yang di makamkan di atas batu besar yang memiliki cekungan 7 buah. 
Adat Desa Terunyan mengatur tata cara menguburkan mayat bagi warganya. Di desa ini ada tiga kuburan (sema) yang diperuntukan bagi tiga jenis kematian yang berbeda. Apabila salah seorang warga Terunyan meninggal secara wajar, mayatnya ditutupi kain putih, diupacarai, kemudian diletakkan tanpa dikubur di bawah pohon besar bernama Taru Menyan, di sebuah lokasi bernama Sema Wayah. Namun, apabila penyebab kematiannya tidak wajar, seperti karena kecelakaan, bunuh diri, atau dibunuh orang, mayatnya akan diletakan di lokasi yang bernama Sema Bantas. Sedangkan untuk mengubur bayi dan anak kecil, atau warga yang sudah dewasa tetapi belum menikah, akan diletakan di Sema Muda (Rumah Miarta Yasa).
Penjelasan mengapa mayat yang diletakan dengan rapi di sema itu tidak menimbulkan bau padahal secara alamiah, tetap terjadi penguraian atas mayat-mayat tersebut ini disebabkan pohon Taru Menyan tersebut, yang bisa mengeluarkan bau harum dan mampu menetralisir bau busuk mayat. Taru berarti pohon, sedang Menyan berarti harum. Pohon Taru Menyan ini, hanya tumbuh di daerah ini. Jadilah Tarumenyan yang kemudian lebih dikenal sebagai Terunyan yang diyakini sebagai asal usul nama desa tersebut.
a). Potensi Desa
1.      Gotong royong masyarakat yang masih sangat terjaga
2.      Potensi pemandangan alam yang indah dan masih sangat alami
3.      Memiliki potensi alam seperti danau, sawah, pertanian yang dapat dijadikan sebagai agrowisata
b). Produk Unggulan Desa
Masih menjaga adat dan tradisi hingga kini. Desa yang disebut-sebut sebagai desa tertua di bali ini melaksanakan pemakaman hanya dengan meletakkan mayatnya pada sebuah tempat khusus yang disebut ‘seme wayah’. Walaupun ditempat itu banyak mayat yang diletakkan begitu saja, namun tidak ada bau busuk yang disebabkan oeh satu mayat pun disana.

















BAB II
DESA AGROBISNIS

A. Pengertian Desa Agrobisnis
Desa Agrobisnis adalah desa yang berbasis usaha pertanian atau bidang lain yang mendukungnya, baik di sektor hulu maupun di hilir. Penyebutan "hulu" dan "hilir" mengacu pada pandangan pokok bahwa agrobisnis bekerja pada rantai sektor pangan (food supply chain). Agribisnis, dengan perkataan lain, adalah cara pandang ekonomi bagi usaha penyediaan pangan. Sebagai subjek akademik, agribisnis mempelajari strategi memperoleh keuntungan dengan mengelola aspek budidaya, penyediaan bahan baku, pascapanen, proses pengolahan, hingga tahap pemasaran.

B. Ciri-ciri Desa Agrobisnis
Ü   Memiliki sudut pandang yang luas
Ü   Pemgambilan keputusan yang tepat
Ü   Mudah di kembangkan
Ü   Berorientasi pasar

C. Profil Desa
1. DESA AGROBISNIS CIWIDEY
Ciwidey adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Kecamatan ini terletak di sebelah selatan Kota Bandung berjarak 50 km. Kec Ciwidey sebelum dimekarkan dengan kacamatan Rancabali memiliki wilayah sangat luas sampai ke Desa Baledgede Kec. Naringgul Kab. Cianjur. Dan memiliki banyak Objek Wisata, tetepi setelah di mekarkan Kec. Ciwidey hanya sebagai daerah penunjang dan penghubung. Saat ini Kec Ciwidey Berusaha ingin mengembalikan lagi sebagai daerah tujuan wisata alam, wisata religi, wisata edukasi, dan wisata UKM. dan ingin menjadikan ujung tombak Bagi Kab. Bandung Selatan dalam berbagai bidang, seperti Dimasa kolonial Ciwidey pernah dijadikan Daerah Kewadaanaan.
Ciwidey sendiri sekarang lebih dikenal dengan wilayah agrobisnisnya dimana salahsatunya dengan mengembangkan tanaman stroberi. Para petani akan berada di Desa Ciwidey, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung selama dua hari. Selama berada di kawasan agrowisata stroberi terbesar di Indonesia itu, Kelompok Tani Muntea juga akan menjalin kerja sama dengan Asosiasi Agribisnis Stroberi dan Wisata (Asgita) untuk menjamin ketersediaan bibit berkualitas serta teknologi budidaya dan pascapanennya.

a). Potensi Desa
Banyak potensi yang dimiliki oleh daerah Agrobisnis Ciwidey, yaitu :
Potensi Pertanian
  1. Strawberry
  2. Padi
  3. Sayuran
  4. Asparagus
  5. Jeruk Dekopon
Potensi Pertenakan
  1. Sapi Perah
  2. Sapi Daging
  3. Ayam Pedaging
  4. Ikan
  5. Kelinci
Potensi UKM
  1. Susu Sapi
  2. Olahan Stawberry
  3. Madu
  4. kerajinan Bambu
  5. Kerajinan Golok

b). Produk Unggulan Desa
Pada saat ini strawberry merupakan produk unggulan yang menjadi fokus agrobisnis, hal ini bisa dikatakan karena perkebunan strawberry Ciwidey merupakan perkebunan strawberry terbesar di Indonesia.

2. DESA AGROBISNIS NGLANGGERAN, PATUK, GUNUNG KIDUL
Nglanggeran adalah desa di kecamatan Patuk, Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Warga Desa Nglanggeran, Kecamatan Patuk, kini memiliki rumah produksi pengolahan cokelat. Budidaya kakao dan agrobisnis di Desa Nglanggeran dapat dijadikan contoh pengembangan agrobisnis yang berpotensi mendongkrak perekonomian masyarakat.
Gubernur DIY Sri Sultan HB X sendiri yang meresmikan Griya Cokelat di Desa Nglanggeran, Kecamatan Patuk, yang lokasinya berdekatan dengan obyek wisata Gunung Api Purba dan Embung Nglanggeran. Griya Cokelat itu menampung produk hasil pengolahan tanaman kakao di Nglanggeran yang dilakukan oleh warga setempat. Produk olahan kakao itu antara lain berupa minuman cokelat, bubuk cokelat dan cokelat padat. Selain showroom, lokasi tersebut juga dijadikan rumah produksi. Wisatawan yang berkunjung ke Nglanggeran dapat singgah membeli oleh-oleh cokelat asli Gunungkidul.
Rumah cokelat tersebut dibangun berkat bantuan dari berbagai pihak, antara lain Bank Indonesia (BI) Perwakilan DIY, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) serta Pemkab Gunungkidul. Kepala Kantor Perwaklan Bank Indonesia DIY Arif Budi Santoso mengatakan, lembaganya melakukan pembinaan terhadap kelompok Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Nglanggeran dalam usaha produksi cokelat.
 


a). Potensi Desa
Potensi desa Nglanggeran selain sebagai desa agrobisnis cokelat juga memiliki potensi wisata yang mempesona yaitu terdapat gunung api purba ditambah dengan pemandangan alamnya yang indah, sehingga banyak wisatawan yang berkunjung kesana dan menjadikan olahan cokelat sebagai buah tangan dari desa tersebut.
b). Produk Unggulan Desa
Pada saat ini produk unggulan desa Nglanggeran selain dari pemandangan yang indah dan objek wisata disekitarnya, yaitu adalah hasil olahan cokelatnya yang sekarang sedang berkembang.












BAB III
DESA AGROINDUSTRI

A. Pengertian Desa Agroindustri
Desa Agroindustri adalah Desa dimana yang melakukan kegiatan industri berupa pengolahan hasil pertanian yang melibatkan faktor penyediaan alat dan jasa dalam proses kegiatan tersebut untuk menghasilkan produk pertanian yang mempunyai nilai tambah dan berdaya saing tinggi. Proses yang dimaksud mencakup perlakuan fisik maupun kimiawi terhadap bahan nabati maupun hewani, pengemasan, penyimpanan serta pendistribusian. Produk hasil agroindustri tidak harus berupa produk jadi dan siap pakai, termasuk juga produk setengah jadi yang dimanfaatkan oleh sektor industri lain sebagai bahan baku.

B. Ciri-ciri Desa Agroindustri
1.      Bentuk usaha integratif eksklusif: ukuran usaha yang besar dan terpadu secara vertikal
2.      Pemilikan usaha oleh orang luar desa.
3.      Padat Modal sedikit tenaga kerja.
4.      Produk yang dihasilkan untuk ekspor atau konsumsi orang kota.
5.      Faktor produksi produksi sendiri atau produksi di luar desa.
C. Profil Desa
1. ASTOMULYO, PUNGGUR, LAMPUNG TENGAH
Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah, fokus pada pengembangan Agroindustri kerayatan. Punggur, dikembangkan sebagai Agroindustri Buah Nanas hasil olahannya seperti keripik nanas, dodol nanas, dan selai nanas. Selama ini, buah nanas sebagai buah segar sudah dipasarkan ke Sumatera Selatan, DKI Jakarta, dan Jawa Barat, juga dibuat olahan buah nanas. Tanaman nanas nanas sudah menjadi komoditas unggulan di Kampung Astomulyo, Kecamatan Punggur, yang dikembangkan di lahan kering atau tegalan yang tidak dapat dikembangkan tanaman padi, dan juga memanfaatkan pekarangan rumah.
Tanaman nanas, mulai dikembangkan oleh warga sekitar tahun 1983, saat itu peminat tanaman ini belum banyak seperti sekarang. Tanaman nanas mulai di gemari  petani sekitar tahun 1990-an dengan varitas Queen. Luasan tanaman nanas yang dikembangkan petani Dusun 10 Kampung Astomulyo saja, mencapai lebih dari 350 ha. Setelah diketahui budidaya tanaman nanas cukup bagus dan mempunyai prospek ekonomis yang menjanjikan, akhirnya bukan hanya petani Astomulyo saja yang mengembangkannya, tapi sudah diminati oleh beberapa petani Kampung Mojopahit dan Ngestirahayu Kacamatan Punggur. Kini, beberapa panganan olahan industri rumahan dari buah nanas, seperti dodol nanas, kripik nanas, cake nanas sudah dikembangkan oleh KWT setempat.
a) Potensi Desa
Desa Astomulyo Kecamatan Punggur memiliki banyak potensi di sektor sumber daya alam, terutama di bidang perkebunan dengan komoditas utama buah nanas. Desa ini merupakan penghasil nanas terbesar di Lampung Tengah. Selain potensi perkebunan juga di sektor pertanian, dan juga peternakan.
b) Produk Unggulan
Tentu saja produk unggulan di desa ini adalah buah nanas. Terbukti dengan pemasok nanas terbesar di Lampung Tengah, yang juga di olah dengan berbagai varian olahan.
 
BAB IV
DESA PARIWISATA

A. Pengertian Desa Pariwisata
Desa wisata merupakan suatu bentuk integrasi antara atraksi, akomodasi dan fasilitas pendukung yang disajikan dalam suatu struktur kehidupan masyarakat yang menyatu dengan tata cara dan tradisi yang berlaku. Desa wisata biasanya memiliki kecenderungan kawasan pedesaan yang memiliki kekhasan dan daya tarik sebagai tujuan wisata.

B. Ciri-ciri Desa
1.      Aksesbilitasnya baik, sehingga mudah dikunjungi wisatawan dengan menggunakan berbagai jenis alat transportasi.
2.      Memiliki obyek-obyek menarik berupa alam, seni budaya, legenda, makanan local, dan sebagainya untuk dikembangkan sebagai obyek wisata.
3.      Masyarakat dan aparat desanya menerima dan memberikan dukungan yang tinggi terhadap desa wisata serta para wisatawan yang datang ke desanya.
4.      Keamanan di desa tersebut terjamin.
5.      Tersedia akomodasi, telekomunikasi, dan tenaga kerja yang memadai.
6.      Beriklim sejuk atau dingin.
7.      Berhubungan dengan obyek wisata lain yang sudah dikenal oleh masyarakat luas.

C. Profil Desa
1. DESA WISATA PENTINGSARI
Dusun Pentingsari berbentuk seperti semenanjung dimana sebelah barat terdapat lembah yang sangat curam yaitu kali Kuning dan sebelah selatan terdapat lebah yang berupak Goa Ledok / Ponteng dan Gondoran sebelah timur terdapat lembah yang curam yaitu Kali Pawon dan sebelah utara merupakan dataran yang dapat berhubungan langsung dengan tanah di sekeliling kelurahan Umbulharjo sampai ke pelataran gunung Merapi. Dusun Pentingsari terdiri dari dua dusun yaitu Bonorejo dan Pentingsari. Desa ini ditetapkan sebagai desa wisata pada tanggal 15 Mei 2008.

a) Potensi Desa
Potensi yang tersimpan di Desa Wisata Pentingsari atau juga dikenal dengan "Dewi Peri", antara lain, benda peninggalan sejarah Keraton Yogyakarta, Pancuran Sendang Sari, Kompleks Luweng, Watu Dakon, Watu Payung, Watu Gandul, dan peninggalan zaman perang merebut kemerdekaan Indonesia. Kompleks Luweng atau tempat memasak merupakan sebuah tempat yang menurut sejarah merupakan dapur umum pada masa Perang Diponegoro, sedangkan Pancuran Sendang Sari adalah lokasi mandi para putri Kraton Yogyakarta, untuk mewujudkan Desa Pentingsari menjadi Desa Wisata, masyarakat telah menyiapkan segala sesuatunya seoptimal mungkin, baik itu potensi wisata dan perilaku masyarakat agar ramah serta terbuka kepada wisatawan. Hal ini penting, karena keramahan menjadi nilai jual yang tinggi. Tekad kuat masyarakat desa itu ternyata berbuah manis, karena Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman pada 15 April 2008 mencanangkan Desa Pentingsari sebagai Desa Wisata.
b) Produk Unggulan
Terdapat beberapa objek wisata, yaitu :
a)        Pancuran  Suci Sendangsari
Pancuran ini dipercaya oleh masyarakat dusun Pentingsari dan sekitarnya sebagai tempat bertemunya Dewi Nawang Wulan dan Joko Tarup bisa menyembuhkan berbagai penyakit dan membuat awet muda dengan minum atau cuci muka dengan air ini, lokasi obyek ini sangat dekat dengan nuansa mistis dan  nuansa keindahan   lembah sungai kuning.



b)        Luweng
Luweng merupakan salah satu bukti betapa luasnya perjuangan Pangeran Diponegoro dalam mengusir penjajah Belanda di Yogyakarta , luweng  pada saat itu digunakan sebagai alat masak warga dusun Pentingsari dalam menyediakan konsumsi bagi tentara Pangeran Diponegoro, disamping sebagai tempat persembunyian bila dalam posisi terdesak.
c)        Rumah Joglo
Rumah ini merupakan rumah adat di DIY dan Jawa Tengah. Rumah Joglo berada di  poros  Desa Wisata Pentingsari, disamping menampilkan  karakteristik keindahan dan budaya di rumah Joglo ini dapat digunakan sebagai tempat pertemuan, diklat, pentas seni dan budaya.

d)       Wisata Alam
Kondisi lingkungan di Dewi Peri masih sangat alami hembusan udara yang sejuk, rindangnya berbagai jenis tanaman, riuhnya suara ocehan burung di alam bebas, ramahnya penduduk desabisa  dijumpai  di sepanjang jalan dusun Pentingsari, sementara di sisi yang lain hamparan sawah, berbagai jenis tamanan sayur-sayuran yang sudah dikelola dengan sistem yang baik oleh penduduk memberi warna keindahan tersendiri Desa Wisata Pentingsari.
e)        Batu Dakon
Batu dakon yang ada di Dewi berbeda dengan batu dakon pada umunya yang biasa digunanakan untuk bermain anak-anak ,disamping memiliki nilai mistis batu dakon ini konon  masih ada kaitanya dengan obyek Luweng, batu ini dipercaya sebagai tempat mengatur setrategi perang dan meramal nasip   pada waktu perjuangan mengusir penjajah Belanda.

f)       Batu Persembahan
Batu Persembahan dipercaya digunakan sebagai tempat persembahan kepada ular besar yang singgah di Ponteng yang dipercaya sebagai anak dari Baru Klinting yang singgah di Gunung Merapi, bentuk persembahan dipercaya seekor kera yang datang dari Gunung Merapi tiap bulan Suro (bulan jawa).
g)      Ponteng
Tempat pertemuan sungai Kuning dan Sungai Pawon (tempuran) di Ujung Selatan Dusun Pentingsari di percaya ada sebuah goa sebagai tempat singgahnya ular besar anak dari baru klinting.
h)      Jalur Traking
Kondisi alam di Desa Wisata Pentingsari yang diapait oleh Dua Sungai (Sungai Pawon dan Sungai Kuning) sangat cocok untuk traking  remaja, anak-anak, dewasa dan orang tua dengan melewati jalur  susur sungai, melewati hamparan sawah, naik turun tebing dengan terowongan yang sangat unik dan indah, melewati ditengah rindangnya berbagai jenis tanaman kehutanan.



















DAFTAR PUSTAKA



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MAKALAH PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN DASAR TENAGA KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS SDM

  MAKALAH PENGARUH PENDIDIKAN DAN LATIHAN DASAR TENAGA KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS SDM Disusun untuk memenuhi Tugas Mata kuliah Eko...